Anda di halaman 1dari 25

BAB III

PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. Kasus 1
Seorang laki-laki usia 56 tahun dibawa ke IGD, berdasarkan pengkajian
didapatkan hasil pasien terkena air panas sejak 3 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan
keadaan pasien apatis, seluruh permukaan leher, tangan kanan, perut dan kaki kiri
terdapat bula. Hasil TTV: TD=90/60mmHg, RR=30x/menit, N=120 bpm, terdapat
oedema laring. Pasien mengeluh panas sekali diseluruh tubuh. Saat ini pasien
sudah dilakukan perawatan luka dan prehidrasi.

PENGKAJIAN
Nama perawat yang mengkaji : Perawat Y
Unit : IGD
Ruang/ kamar :-
Tanggal/ waktu masuk RS : 15 November 2017 pukul 08.00 WIB
Tanggal/ waktu pengkajian : 15 November 2017 pukul 08.00 WIB
Cara pengkajian :Aloanamnesa (wawancara dengan
keluarga), Observasi

I. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 56 tahun
Tempat/tgl lahir : Semarang, 20 September 1961
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Katolik
Suku : Jawa
Alamat : Semarang
Dx Medis : Combustio (Derajat 2)

II. Identitas Penanggungjawab


Nama : Ny. X
Alamat : Semarang
Hubungan dengan klien : Istri

III. Riwayat Keperawatan Masa Lalu


Penyakit yang pernah diderita : Keluarga pasien mengatakan sebelumnya
tidak memiliki riwayat
penyakit sebelumnya
Penyakit keturunan dalam keluarga : Keluarga Pasien mengatakan pasien
memiliki riwayat penyakit keturunan yaitu
hipertensi
Operasi yang pernah dilakukan : Keluarga pasien mengatakan pasien
belum pernah dioperasi
Alergi : Keluarga pasien mengatakan pasien
tidak memiliki alergi terhadap makanan,
minuman, obat-obtan, maupun suhu
ataupun debu
Imunisasi : Keluarga pasien mengatakan tidak tahu
bahwa pasien pernah mendapat imunisasi
apa saja
Kebiasaan buruk : Keluarga pasien mengatakan bahwa
suka makan makanan yang berlemak,
banyak garam
Obat-obatan : Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien jika sakit minum obat yang beli di
warung, untuk obat hipertensi
mengkonsumsi obat amlodipin 10 mg
1x/hari

IV. Riwayat Keperawatan Saat Ini


Alasan masuk rumah sakit : Pada tanggal 14 November 2017
pukul 05.00 pasien sedang merebus air
untuk mandi tetapi pasien kaget melihat
tikus lewat sehingga air rebusan tersebut
tersiram mengenai tubuhnya. Pada pukul
08.00 keluarga pasien membawa pasien ke
Rumah Sakit dengan kondisi pasien lemas,
kulit melepuh pada bagian leher, tangan
kanan, perut dan kaki kiri. Diberikan
oksigen 3 L/menit, dipasang infus RL 20
tpm. Tindakan/ terapi yang sudah diterima:
Diberikan oksigen 3L/menit, dipasang
infus RL 20 tpm, ketorolac 30 mg
Keluhan Utama : pasien mengatakan ia mengeluh panas dan
nyeri sekali pada seluruh tubuh.
Keluhan penyerta : Pasien mengatakan ia mengeluh sesak
nafas.

V. Kebutuhan
a. Oksigen
Sebelum sakit : Keluarga Pasien mengatakan sebelum sakit pasien
tidak pernah mengalami sesak nafas
Saat Sakit : Keluarga Pasien mengatakan pasien mengeluh
sesak nafas RR 30 x/menit.
b. Cairan
Sebelum sakit : Keluarga Pasien mengatakan ia minum sebanyak 8
gelas setiap harinya
Saat Sakit : Keluarga Pasien mengatakan ia minum sebanyak
8 gelas / harinya.

c. Nutrisi (Pengkajian A, B, C, D)
Sebelum sakit :
A:
BB : 65 kg
TB : 170 cm
BBI : (TB-100)-10%(TB-100)
(170-100)-10%(170-100)
70-7 =63 kg
BBN : BBI+ (10% x BBI
63+ (10% x 63)
63+ 6,3
56,7 - 69,3 Kg
LiLa = 26 cm
B : tidak terkaji
C : tidak terkaji
D : pola diet : makan 3 kali sehari, nasi dan lauk, untuk sayur dan buah
Jarang

Saat Sakit :
A:
BB : Tidak terkaji
TB : Tidak terkaji
BBI : Tidak terkaji
BBN : Tidak terkaji
LiLa : Tidak terkaji
B : Tidak Terkaji.
C : Kulit berwarna merah, terdapat bulla pada leher, tangan kanan, perut
dan kaki kiri kesadaran apatis.

D : diet lunak MLP 250 ml, 4 kali sehari

d. Eliminasi Fekal

Frekuensi Konsistensi Warna Bau Keluhan


Sebelum 1 kali dalam Padat Kuning Bau Tidak ada
sakit sehari kecoklatan khas sakit atau
nyeri
Saat sakit 1 kali sehari Lembek Kuning Bau Tidak ada
kecoklatan khas sakit atau
nyeri

e. Eliminasi Urin
Frekuensi Warna Bau Keluhan
Sebelum 3x/hari Kuning Tidak Tidak ada
sakit jernih berbau keluhan
Saat sakit Meggunakan kuning Bau khas Tidak ada
kateter keluhan

f. Aktivitas
Sebelum Saat sakit
Aktivitas Keterangan
sakit

Mandi Dapat mengerjakan sendiri √

Pada bagian tertentu dibantu

Memerlukan bantuan √

Berpakaian Seluruhnya tanpa dibantu √

Pada kondisi tertentu dibantu

Seluruhnya memerlukan bantuan √

Pergi ke Dapat mengerjakan sendiri √


toilet

Memerlukan bantuan

Tidak dapat pergi ketoilet √

Berpindah

atau berjalan Tanpa bantuan


Dengan bantuan

Tidak dapat melakukan

BAB dan

BAK Dapat mengontrol

Kadang-kadang ngompol


Dibantu seluruhnya

Makan √
Tanpa bantuan

Dapat makan sendiri kecuali hal-


hal tertentu


Seluruhnya dibantu

A G
SKOR

Ket :

A : Mandiri untuk 6 fungsi


B : Mandiri untuk 5 fungsi

C : Mandiri, kecuali mandi dan fungsi lain

D : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan fungsi lain

E : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan fungsi

lainnya

F : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah dan

fungsi lainnya

G : Tergantung untuk 6 fungsi.

Dari data tersebut untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sebelum sakit klien
mandiri untuk 6 fungsi, dan saat sakit tergantung untuk 6 fungsi

g. Tidur
Sebelum sakit : Keluarga Pasien mengatakan tidur 7 jam sehari,
nyenyak saat malam hari.
Saat Sakit : Keluarga Pasien mengatakan pasien tidur 4 jam,
kadang-kadang terbangun karena rasa nyeri dan panas.
h. Seksualitas
Sebelum sakit : Keluarga Pasien mengatakan pasien memiliki 1 istri
dan 3 anak
Saat sakit : Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki masalah
dengan alat reproduksi pasien.
i. Interaksi Sosial
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan sering bersosialisasi
dengan teman dan tetangga serta sekitar lingkunganya
karena menjabat sebagai ketua RT.
Saat Sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien jarang
berinteraksi, seperti mengabaikan lingkungan sekitar
karena menahan sakitnya.
j. Pencegahan masalah kesehatan
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan minum obat amlodipin
10 mg 1 kali sehari untuk hipertensi.
Saat Sakit : Keluarga Pasien mengatakan ketika di rumah sakit
hanya mengkonsumsi obat dari resep dokter.
k. Promosi Kesehatan
Sebelum sakit : Keluarga Pasien mengatakan bahwa belum pernah
mendapatkan pendidikan kesehatan
Saat Sakit : Keluarga Pasien mengatakan baru diajarkan oleh
perawat cara mencuci tangan 6 langkah untuk
menghindari infeksi terhadap luka bakar pasien.

Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : lemah, terpasang infus di sebelah kiri, terpasang
oksigen
 Kesadaran : kualitatif : apatis
Kuantitatif : E 3, V 4, M 5 Ʃ = 12
 TTV
 TD : 90/60 mmHg
 N : 120x/menit
 SpO2: 98%
 RR : 30x/menit
 T : 37,50C
 MAP
sistol+2( diastol) 90+2(60) 90+120 210
=¿ =¿ =¿ =¿ 70 mmHg
3 3 3 3

 Head to toe (Kepala, Wajah, dst)


Pemeriksaan Fisik:
Kepala :
Inspeksi : simetris
Palpasi : tidak ada bekas luka

Rambut :
Inspeksi : terdapat uban, bersih, lurus, tipis
Palpasi : rambut berminyak, kasar
Wajah :
Inspeksi : tidak ada bekas luka, simetris, pucat
Palpasi : fingerprint (+), nyeri tekan (-)

Mata :
Inspeksi : warna iris hitam, sklera nonikterik
Palpasi : konjungtiva anemis

Hidung :
Inspeksi : simetris,
Palapsi : tidak ada sinusitis

Telinga :
Inspeksi : bentuk simetris

Kulit :
Inspeksi : Kulit berwana kemerahan ada leher, tangan kanan,kaki
kiri dan perut, terdapat bulla

Leher
Inspeksi : berwarna merah, terdapat bulla
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran tiroid

Dada
 Jantung :
Inspeksi : Ictuscordis tidak terlihat
Palpasi :
- Ictuscordis di intracosta sinistra 5 anterior axilla
sinistra
- Ictuscordis teraba, kedalaman 0.85 cm
Perkusi :
- Batas trikuspidalis : Intracosta dextra 3 mid clavicula
dextra : pekak
- Batas aorta : Intracosta sinistra 3 mid clavicula
sinistra : pekak
- Batas mitralis : Intracosta sinistra 4 mid clavicula
sinistra : pekak
- Batas pulmonalis : intracosta sinistra 5 anterior axilla
sinistra : pekak
Auskultasi :
S1 : Terdengar bunyi lup di ruang ICS 5 sebelah
kiri sternum
S2 : Terdengar bunyi dug di ICS 2 sebelah kanan
sternum

Paru-Paru
Inspeksi : Bentuk dada datar, Pergerakan dada sewaktu bernafas
Simetris
Palpasi : Vocal fremitus seimbang
Perkusi : Bunyi sonor disemua lapang paru
Auskultas : terdapat suara nafas tambahan wheezing
inspirasi<ekspirasi pada bronkial

Abdomen
Inspeksi : Perut besar, terdapat bulla, kulit berwarna kemerahan,
pada area luka berwarna putih
Auskultasi : tidak terkaji

Ekstremitas
a. Kekuatan otot

Dekstra Sinistra
0 5
5 0

b. Edema
- -

- -

1. Pemeriksaan Laboratorium :
Jenis Pemeriksaan Normal Hasil
Hb 14-18 gr/dl 8 gr/dl
Leukosit 4.000-10.000 mm3 12.000 mm3
Ht 40-48% 52%
Trombosit 150.000-400.000 140.000 sel/mm3
sel/mm3
Ureum 15-40 mg/dl 13 mg/dl
Kreatinin 0,5-1,5 mg/dl 0,3 mg/dl
Na 135-145 mEq/L 125 mEq/L
Mg 1,3-2,1 mEq/L 0,8 mEq/L
K 3,5-5,0 mEq/L 2,6 mEq/L
Ca 9-11 mg/dl 8 mg/dl
Cl 95-105 mEq/L 84 mEq/L
Albumin 3,8-5,1 gr/dl 2,9 gr/dl
GDS 70-110 mg/dl 110 mg/dl

2. Terapi

Nama Obat Rute Dosis Indikasi


Ketorolac Parenteral 3 x 10 mg Untuk mengatasi nyeri
sedang hingga berat
Bioplasenton Topikal 4 x 15 g Mencegah infeksi dan
peradangan
Ceftriaxone Parenteral 1x2g Untuk mencegah adanya
infeksi
ANALISIS DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI


DS = Defisit Volume cairan Kegagalan mekanisme
- pasien mengatakan regulasi

panas
DO =
-pasien tampak lemah
- N : 120 kali/menit
- S : 37,5
- RR :30 kali/ menit
- TD :90/60 mmHg.
- Ht : 52%
- Kesadaran pasien
apatis
DS = Ketidakefektifan bersihan Obstruksi jalan
- pasien mengatakan jalan nafas nafas:benda asing dalam
sesak napas tetapi jalan nafas.
tidak batuk.

DO =
- adanya suara nafas
tambahan whezzing.
- RR 30x/menit
- HR 120x/menit

DS = Nyeri akut. Agens Cidera Fisik


P : Pasien mengatakan
sakit pada saat bergerak
Q : Pasien mengatakan
panas seperti terbakar.
R: pasien mengatakan
nyeri diseluruh tubuh.
S : pasien mengatakan
nyeri 7/10 numerik.
T: pasien mengatakan
nyeri seperti hilang
timbul

DO =
- Pasien tampak lemas
- Terdapat balutan di
tangan, kaki, leher.
- Terdapat bula
- Kulit tampak
kemerahan dan putih
pada luka
- N : 120 kali/menit
- RR: 30 kali/ menit.
- TD : 90/60

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
regulasi ditandai dengan pasien mengatakan panas, pasien tampak lemah,
N 120 kali/menit, S 37,5, TD 90/60 HT 52%, kesadaran pasien apatis.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas ditandai dengan keluarga pasien mengatakan pasien tidak batuk,
namun sesak nafas, RR 30x/ menit, HR 120x/menit.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera kimiawi ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri sekali pada seluruh tubuhnya, pasien tampak
cemas, TD 90/60 mmHg, RR 30x/ menit, HR 120x/menit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO NOC NIC RASIONALISASI


DP
1. Tujuan: 1. Monitor pernafasan (3350) 1. Monitor pernafasan (3350)
. Masalah ketidakefektifan bersihan Observation : Observation:
jalan nafas teratasi setelah dilakukan Monitor peningkatan kelelahan, Peningkatan kelelahan, kecemasan,
tindakan keperawatan selama 3x24 kecemasan, kekurangan udara pada kekurangan udara pada pasien sangat
jam, dengan indikator sebagai pasien. diperhatikan.
berikut : Nursing: Nursing :
Domain : Kesehatan Fisiologis (II) Posisikan pasien miring ke samping, Mencegah terjadinya aspirasi pada cedera
Kelas : Jantung Paru (E) sesuai indikasi untuk mencegah leher
Outcome : Status Pernafasan (0415) aspirasi, lakukan log roll, jika pasien Education:-
Target diduga mengalami cedera leher. Colaboration:-
Indikator A T Education:-
1. frekuensi 2 4
Colaboration:-
pernafasan
2 3
2. irama
pernafasan
2 4

3. suara
auskultasi 2. Terapi oksigen (3320) 2. Terapi oksigen (3320)
Observasi: Observasi :
nafas
a. Monitor aliran oksigen a. Aliran oksigen yang cukup
Keterangan.
b. Monitor posisi perangkat (alat) membantu pasien dalam
1= deviasi berat dari kisaran normal
dalam pemberian oksigen bernafas.
2= deviasi cukup berat dari kisaran
Nursing: b. Dengan memantau posisi
normal
a. Berikan oksigen tambahan dalam pemberian oksigen
3= deviasi sedang dari kisaran
seperti yang diperintahkan dapat membantu meredakan
normal
b. Pastikan penggantian masker sesak nafas pasien
4= deviasi ringan dari kisaran
oksigen atau kanul nasal setiap Nursing :
normal
kali perangkat di ganti. a. Dengan memberikan oksigen
5= tidak ada deviasi dari kisaran
Education: tambahan dapat meringankan sesak
normal
a. Anjurkan pasien dan keluarga nafas pada pasien.
mengenai penggunaan oksigen b. Kebersihan merupakan salah satu
di rumah. bagian terpenting pasien untuk
Colaboration: mencegah adanya resiko infeksi.
a. Konsultasi dengan tenaga Education: a. Memberikan informasi kepada
kesehatan lain mengenai pasien atau keluarga pasien cara penggunaan
penggunaan okigen tambahan oksigen.
selama kegiatan dan atau tidur. Colaboration:
a. Konsultasi dengan tim kesehatan lain
untuk menentukan tindakan yang akan
Domain : Kesehatan Fisologis (II) di lakukan.
Kelas : Regulasi Metabolik (I)
Outcome : Tanda-tanda vital (0802)
Target
Indikator A T
1. suhu tubuh 3 5

2. tingkat
1 4
pernapasan

3. tekanan
2 5
darah sistolik

4.tekanan
darah
diastolik

Keterangan.
1= deviasi berat dari kisaran normal
2= deviasi cukup besar dari kisaran
normal
3= deviasi sedang dari kisaran
normal
4= deviasi ringan dari kisaran
normal
5= tidak ada deviasi dari kisaran
normal

2. Tujuan. 1. Manajemen cairan (4120) 1. Manajemen cairan (4120)


Klien tidak mengalami kekurangan Observasi: Observasi :
cairan setelah dilakukan tindakan Monitor tanda vital pasien Kekurangan volume cairan ditandai dengan
keperawatan selama 3 x 24 jam, menurunnya tanda-tanda vital pasien. Dengan
pasien mampu dengan indikator : memonitor tanda-tanda vital pasien dapat
Domain : kesehatan fisiologis (II) mengetahui apakah volume cairan meningkat
Kelas : cairan dan elektrolit (G) atau masih menurun.
Outcame : keseimbangan cairan Nursing :
(0601) Nursing: Pasien yang mengalami luka bakar biasanya
Jaga intake atau asupan yang akurat mengalami volume cairan. Untuk memastikan
target dan catat output pasien. seberapa parah dehidrasi yang dialami pasien
Indicator A T maka perlu dilakukan pemantauan input dan
1. tekanan 3 4
output pasien.
darah
2.turgor 3 4 Education: - Education : -
kulit Colaboration : Colaboration :
3.hematokrit Berikan terapi IV seperti yang Pemberian terapi IV dapat menggantikan
4 ditentukan. cairan tubuh yang hilang.

2. Monitor cairan (4130) 2. Monitor cairan (4130)


Observasi : Observasi :
Keterangan.
Monitor asupan dan pengeluaran. Kekurangan volume cairan ditandai dengan
1 = sangat terganggu
menurunnya tanda-tanda vital pasien. Dengan
2=banyak terganggu
memonitor tanda-tanda vital pasien dapat
3= cukup terganggu
mengetahui apakah volume cairan meningkat
4= sedikit terganggu
atau masih menurun.
5= tidak terganggu
Nursing: Nursing :
Berikan cairan yang tepat Dengan memberikan cairan yang tepat, dapat
Domain : kesehatan fisiologi (II)
mencegah kesalahan dalam memberikan obat.
Kelas : integritas jaringan (L)
Outcome : pemulihan luka bakar
Education : -
(1107)
Education: - Colaboration : -
Target
Indikator A T Colaboration: -
A.
2 3
1.keseimbang
an cairan

B.
2 3
2 3
1. nyeri

2. kulit 2 3
melepuh

3. edema
pada luka
bakar

Keterangan
A:
1 = tidak ada
2= terbatas
3= sedang
4= besar
5= sangat
B:
1=sangat besar
2=besar
3=sedang
4=terbatas
5=tidak ada
3. Tujuan. 1. Pemberian analgesik (2210) 1. Pemberian analgesik (2210)
Klien tidak mengalami nyeri akut Observasi: Observasi:
setelah dilakukan tindakan Monitor tanda vital sebelum dan Obat-obat analgesik dapat membantu
keperawatan selama 6 x 24 jam, setelah memberikan analgesik narkotik mengurangi nyeri pasien, serta kita dapat
pasien mampu dengan indikator pada pemberian dosis pertama kali mengkaji tanda vital untuk mengetahui reaksi
sebagai berikut : atau jika ditemukan tanda-tanda yang pemberian analgesik. Dengan melihat adanya
Domain : Pengetahuan tentang tidak biasa. perubahan kondisi pasien pada tanda-tanda
Kesehatan & Perilaku (IV) Nursing: vital.
Kelas : Perilaku Sehat (Q) 1. Tentukan lokasi, karateristik, Nursing:
Outcome : Kontrol nyeri.(1605) kualitas dan keparahan nyeri sebelum 1.sebelum melakukan tindakan kepada pasien
mengobati pasien. perawat harus menentukan lokasi karateristik
target 2. berikan kebutuhan kenyamanan dan kualitas dan keparahan nyeri sebagai indikator
Indicator A T aktivitas lain yang dapat membantu untuk penurunan nyeri secara tepat
1. mengenali 2 3
relaksasi untuk memfasilitasi 2. posisi yang nyaman akan membantu
kapan nyeri
penurunan nyeri memberikan kesempatan pada otot untuk
terjadi
2.melaporka 1 4 3. dokumentasikan respon terhadap relaksasi seoptimal mungkin.
n nyeri yang analgesik dan adanya efek samping. 3. dokumentasi sebagai indikator untuk
terkontrol. 3 membuktikan tindakan keperawatan yang
diberikan serta respon yang muncul.
Education: Education:
Ajarkan tentang penggunaan Bila nyeri tiba-tiba datang, klien mampu
1
analgesik, strategi untuk menurunkan mengatasinya
efek samping, dan harapan terkait Colaborasi:
dengan keterlibatan dalam keputusan Membantu dan menantisipasi apakah ada p-
pengurangan nyeri erubahan interval
Colaboration :
Kolaborasikan dengan dokter apakah
obat, dosis, rute pemberian atau
Keterangan. perubahan interval dibutuhkan , buat
1 = tidak pernah menunjukkan rekomendasi khusus berdasarkan
2=jarang menunjukkan prinsip analgesik.
3= kadang-kadang menunjukkan
4= sering menunjukkan 2. Manajemen nyeri (1400) 2. Manjemen Nyeri (1400)
5= secara konsisten menunjukkan Observasi: Observasi:
Domain : Kondisi kesehatan yang a. Monitor kepuasaan pasien terhadap a. Kepuasaan dapat mengurangi rasa nyeri
dirasakan (V) manajemen nyeri dalam interval pada pasien
Kelas : Kualitas kesehatan dan yang spesifik
Kehidupan (U)
Outcome : Status Kenyamanan: Nursing: Nursing :
Fisik (2010)
Target a. Lakukan pengkajian nyeri a. Mengkaji nyeri untuk mengetahui durasi,
Indikator A T komprehensif yang meliputi lokasi, frekuensi, intensitas nyeri.
1.posisi yang 1 4
karateristik, konsep atau durasi, b. Mengetahui faktor yangmempengaruhi
nyaman
frekuensi, kualitas, intesitas atau respon pasien.
1 4
2. suhu tubuh beratnya nyeri dan faktor pencetus c. Menentukan tindakan yang akan diberikan
b. kendalikan faktor lingkungan yang ke pasien untuk mengurangi nyeri.
dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap
Keterangan. ketidaknyamanan(misalnya, suhu
1 = sangat terganggu ruangan, pencahayaan, suara bising) Education:
2= banyak terganggu c. pilih dan implementasikan tindakan Mengajarkan metode farmakologi pada pasien
3= cukup terganggu yang beragam(misalnya sehingga dapat menutunkan rasa nyeri.
4= sedikit terganggu farmakologi, non farmakologi, Colaboration:
5= tidak terganggu interpersonal) untuk memfasilitasi Dengan memberi tahu dokter tentang masalah
penurunan nyeri sesuai dengan yang terjadi pada pasien, dokter dapat
kebutuhan. memberikan tindakan yang sesuai dengan
Education: keadaan pasien.
Ajarkan metode farmakologi untuk
menurunankan nyeri
Colaboration:
beri tahu dokter jika tindakan tidak
berhasil atau jika keluhan pasien saat
ini berubah signifikan dari
pengalaman nyeri sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai