Anda di halaman 1dari 5

MATERI PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

“AGAMA DAN FUNGSINYA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA”


(Faktor Lahirnya Agama dan Sejarah Agama-Agama)

I. Landasan Pembelajaran

Agama merupakan hal yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan agama
ada di setiap hela nafas manusia. Sebagian besar aturan dalam kehidupan manusia juga
mengadopsi aturan agama masing-masing penganutnya. Sejarah agama sudah setua sejarah manusia
itu sendiri. Demikianlah kata para arkeolog dan para antropolog. Dalam berbagai peradaban yang paling
”primitif” pun, yaitu yang belum maju, ditemukan bukti adanya ibadat dalam bentuk tertentu.
Malahan, The New Encyclopædia Britannica mengatakan bahwa ”sejauh yang telah ditemukan oleh para
pakar, tidak pernah ada seorang pun, di mana pun, dan kapan pun, yang sama sekali tidak religius”.
Sejarah lahirnya agama-agama di dunia adalah sangat besar dipengaruhi oleh keterbatasan
manusia di dalam memahami dan memecahkan segala persoalan yang manusia hadapi dalam
hidupnya. Untuk lebih memahami sejarah adanya agama, berikut akan dijelaskan melalui materi
kuliah dibawah ini.

II. Materi Kuliah


II.1. Faktor-faktor Penyebab Lahirnya Agama

Adapun faktor-faktor penyebab lahirnya agama ialah sebagai berikut:

a. Kesadaran manusia akan paham jiwa. Manusia sadar bahwa manusia terdiri dari tubuh
dan jiwa. Jiwa suatu saat pasti meninggalkan tubuh (ketika manusia mati) dan jiwa pada
saat-saat tertentu akan meninggalkan tubuh (ketika manusia dalam keadaan tidur). Pada
saat manusia mati maka jiwanya akan menjadi roh-roh yang tetap berada di sekitar
manusia-manusia. Dari dasar pemikiran inilah muncul konsep animisme (kepercayaan
terhadap roh-roh nenek moyang), bahwa roh-roh para nenek moyang memiliki kekuatan
tertentu, untuk itu haruslah dihormati.
b. Agama lahir karena keterbatasan akal manusia. Manusia memiliki akal yang selalu
dipergunakan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihdadapi oleh manusia.
Dengan segala upaya dan pengetahuannya manusia akan selalu berusaha dengan
kebudayaannya. Manusia sadar bahwa manusia memiliki keterbatasan sehingga persoalan
yang tidak dapat diatasi dengan akal maka dipergunakanlah magic yaitu kekuatan-
kekuatan gaib. Kekuatan gaib juga memiliki kelemahan tidak sepenuhnya mampu
mengatsi persoalan yang ada. Sehingga mulailah ia percaya bahwa alam itu didiami oleh
mahluk-mahluk halus yang lebih berkuasa daripadanya, maka mulailah ia mencari
hubungan dengan mahluk-mahluk halus yang mendiami alam itu, demikianlah maka
lahirlah agama.
c. Agama lahir karena banyaknya krisis yang dialami oleh manusia, misalnya berupa
bencana alam, sakit dan maut. Krisis ini semua tidak dapat diatasi oleh manusia dengan
akalnya, kekuasaan, atau kekayaan harta benda yang dimilikinya. Dalam hal menghadapi
masa krisis serupa itu manusia butuh melakukan perbuatan-perbuatan untuk
memperteguh imannya dan menguatkan dirinya. Perbuatan-perbuatan serupa itu, yang
berupa upacara-upacara pada masa-masa krisis tadi itulah yang merupakan pangkal dari
agama dan bentuk-bentuk agama yang tertua.
d. Lahirnya agama juga dipengaruhi oleh pengalaman manusia di tempat-tempat tertentu
atau dengan benda-benda tertentu, pernah mengalami suatu pengalaman yang membuat
manusia tersebut menjadi takjub. Ketakjuban manusia tersebutlah memunculkan
religiositas (rasa beragama) bagi manusia, menjadikan suatu benda atau tempat kejadian
tersebut menjadi sacral, keramat dan disucikan.
e. Manusia sadar akan kemampuannya sendiri (individu) yang terbatas, sehingga
dibutuhkan kekuatan yang lebih besar supaya mampu bertahan dalam menghadapi
berbagai persoalan dalam hidup. Kebersamaan di tengah masyarakat itulah yang
melahirkan agama.
f. Agama juga lahir adalah berdasarkan keyakinan akan ‘wahyu’ Tuhan. Manusia melalui
cerita-cerita rakyat dan dongeng-dongeng percaya bahwa Tuhan sudah memberikan
wahyuNya kepada manusia melalui para Rasul, Guru dan Nabi-nabi. Bagi mereka yang
percaya melakukan pengorganisasian terhdap agama. Ajaran-ajaran agama disusun secara
sistematis yang pada akhirnya dikumpulkan ke dalam bentuk satu kitab.
II.2. Sejarah lahirnya Agama

Berikut secara singkat di bawah ini akan diuraikan sejarah lahirnya beberapa agama besar
di dunia yang sudah terorganisir dalam suatu lembaga agama:

A. Agama Hindu

Secara historis, agama Hindu merupakan agama yang berasal dari India. Agama hindu
juga merupakan salah satu agama yang tertua di dunia. Pertumbuhan dan perkembangan Hindu
di India berkaitan dengan sistem kepercayaan bangsa Arya yang masuk ke India (Diperkirakan
muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM). Sistem kepercayaan itu berupa penyembahan
terhadap banyak dewa yang dipimpin oleh golongan pendeta atau Brahmana. Keyakinan bangsa
Arya terhadap kepemimpinan kaum Brahmana dalam melakukan upacara ini melahirkan
kepercayaan terhadap Brahmanisme. Selanjutnya golongan ini juga menulis ajaran mereka dalam
kitab-kitab suci yang menjadi standar pelaksanaan uoacara-upacara keagamaan.

Kitab suci Hindu disebut Weda (Veda), artinya pengetahuan tentang agama. Weda
diyakini sebagai pengetahuan yang tanpa awal tanpa akhir juga dan juga dipercayai keluar dari
nafas Tuhan bersamaan dengan terciptanya dunia ini. Para Rsi menerima wahyu dari Hyang
Widhi dan diabadikan dalam bentuk kitab Suci Weda. Karena sifat ajarannya yang kekal abadi
tanpa awal tanpa akhir maka ia disebut Sanata dhrama (Kebenaran yang abadi) namun orang
umum menyebutnya sebagai Hindu karna agama ini berasal dari lembah sungai Shindu. Kata
Hindu pertama kali digunakan oleh orang Persia dan kemudian dipopulerkan pada masa
penjajahan inggris. Weda terdiri dari buah kitab, yaitu: Rigweda, adalah kitab yang berisi
tentang ajaran-ajaran Hindu. Rigweda merupakan kitab tertua dan kemungkinan muncul pada
waktu bangsa Arya masih berada di daerah Punjab. Kitab kedua ialah Samaweda, adalah kitab
yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan yang wajib dilakukan ketika upacara agama.kitab ketiga
Yajurweda, adalah kitab yang berisi doa-doa yang dibacakan ketika diselenggarakan upacara
agama. Munculnya kitab ini diperkirakan ketika bangsa Arya menguasai daerah Gangga Tengah.
Dan kitab keempat ialah Atharwaweda, adalah kitab yang berisi doa-doa untuk menyembuhkan
penyakit, doa untuk memerangi raksasa. Doa-doa atau mantra pada kitab ini muncul setelah
bangsa Arya berhasil menguasai daerah Gangga Hilir.
Inti ajaran Hindu dikonsepkan ke dalam “ Tiga Kerangka dasar” dan “Panca Sradha”.
Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu percaya terhadap banyak dewa yang masing-masing
dewa memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Ada tiga dewa utama dalam agama Hindu
yang disebut Trimurti yang terdiri dari dewa Brahmana (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa
Pelindung), dan Dewa Siwa (dewa perusak). Selain itu sistem kemasyarakatan yang
dikembangkan oleh bangsa Arya adalah sistem kasta. Sistem kasta mengatur hubungan social
bangsa Arya dengan bangsa-bangsa yang ditaklukkannya. Sistem ini membedakan masyarakat
berdasarkan fungsinya. Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan pertama. Ksatria
(bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua. Waisya (pedagang dan petani) menduduki
golongan ketiga dan golongan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan
keempat. Sistem kepercayaan dan kasta menjadi dasar terbentukknya kepercayaan terhadap
hinduisme.

B. Agama Budha

Agama Buddha lahir dan berkembang pada abad ke-6 SM. Agama itu diperoleh namanya
dari panggilan yang diberikan kepada pendirinya yang mula-mula Siddharta Gautama (563-483
BC), lalu dipanggil dengan sebutan Buddha. Siddharta Gautama adalah putra dari raja
Suddhodhana dari kerajaan Kavilawastu. Suatu hari pangeran Siddharta meminta izin untuk
berjalan di luar istana, dimana pada kesempatan yang berbeda dilihatnya empat kondisi yang
sangat berarti, yaitu orang tua, orang sakit, orang mati dan orang suci. Pangeran Siddhart
bersedih dan menanyakan kepada dirinya sendiri, “Apa arti kehidupan ini, kalau semuanya akan
menderita sakit, umur tua dan kematian. Lebih-lebih mereka yang minta pertolongan kepada
orang yang tidak mengerti, yang sama-sama tidak tahu dan terikat dengan segala sesuatu yang
sifatnya sementara ini!”. Pangeran Siddharta berpikir bahwa hanya kehiduoan suci yang akan
memberikan semua jawaban tersebut. Pergolakan batin Pangeran Siddharta berjalan terus sampai
ia berusia 29 tahun.

Pada suatu malam, pangeran Siddharta memutuskan untuk meninggalkan istananya dan
dengan ditemani kusirnya, Channa ia pergi untu bertapa. Ia bertekad bulat untuk melepaskan
keinginan duniawi dengan cara menjalani hidup suci. Dalam bertapa, Siddharta mendapatkan
pencerahan sempurna dan setelah itu ia menyebarkan ajarannya. Sang Buddha pertama kali
mengajarkan Dhamma kepada lima orang petapa di taman rusa Isipatana, Sarnath. Beliau
membimbing mereka menuju Arahat. Arahat adalah gelar bagi mereka yang telah melatih diri
dan berhasil mencapai tingkat kesucian tertinggi yang dapat dicapai manusia.seorang Arahat
telah terbebas dari kekotoran batin duniawi. Mereka telah bersih dari keserakahan, keinginan
yang disebabkan keakuan, kebencian, dan ketidaktahuan akan jalan pembebasan.

Kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka, kitab ini berisikan himpunan ajaran dan
khotbah Buddha Gautama. Di dalamnya juga termasuk kitab-kitab tentang pertekunan (meditasi),
dan peribadatan, himpunan kata-kata hikmat, himpunan sajak-sajak agamawi, kisah berbagai
orang suci. Selain itu dalam ajaran Buddha manusia dikatakan akan lahir bekali-kali
(reinkarnasi). Hidup adalam samsara, menderita dan tidak menyenangkan. Menurut ajaran
Buddha, hidup manusia adalah menderita disebabkan karna adanya tresna atau cinta, yaitu cinta
(hasrat/nafsu) akan kehidupan. Penderitaan dapat dihentikan dengan cara menindas tresna
melalui 8 jalan (astawida), yakni pemandangan (ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar,
perkataan benar, tingkah laku benar, penghidupan yang benar (mata pencaharian), usaha yang
benar, perhatian yang benar dan semadi yang benar.

Anda mungkin juga menyukai