A. DIAGNOSIS MEDIS :
Stroke Hemiparase Dextra
B. CATATAN KLINIS:
(Hasil : Rontgen, uji Laboratorium, CT-Scan, MRI, EMG, EKG, EEG, dll yang
terkaitdenganpermasalahanfisioterapi).
Tidak ada
C. TERAPI UMUM ( GENERAL TREATMENT ) :
- Fisioterapi
D. RUJUKAN FISIOTERAPI DARI DOKTER :
a) Bp : 120/70 mmHg
b) RR: 24 x/Menit
c) HR: 80 x / Menit
d) Tb : 170 Cm
e) Bb : 70 Kg
Bicara pelat
4. PERKUSI (refleksfisiologis):
Reflek fisiologis
Tes Reflek Kanan Kiri
Reflek bisep ++ +
Reflek trisep ++ +
Reflek patella ++ +
Reflek achiles ++ +
Reflek patologis
Reflek babinski = +/ +
Reflek Oppenheim = -/-
Region ROM
Dextra Sinistra
b. Gerak pasif
Region ROM
8. PEMERIKSAAN
a. Nyeri
Wong- baker pain scale
Nilai nyeri tekan = 4
Nilai nyeri gerak = 8
b. MMT
1. Nilai MMt anggota gerak dextra
Gerakan Nilai Gerakan Nilai
Shoulder Hip
Fleksi 1 Fleksi 1
Ekstensi 1 Ekstensi 1
Abdduksi 1 Abduksi 1
Adduksi 1 Adduksi 1
Elbow Knee
Fleksi 1 Fleksi 1
Ekstensi 1
Supinasi 1 Ekstensi 1
Rotasi 1
Wrist Ankle
Fleksi 1 Dorsal 1
Ekstensi 1
fleksi
Ulnar deviasi 1 Plantar 1
Radial deviasi 1
fleksi
c. Antropometri ankle
Keterangan Kanan Kiri Selisih
Ukuran 73 cm 63 cm 10 cm
d. sensibilitas
Pemeriksaan Hasil
Taktil Pasien mampu merasakan sentuhan terapis
Panas-dingin Pasien mampu membedakan panas dan dingin
Tajam-tumpul Pasien mampu membedakan tajam-tumpul
e. aktivitas fungsional
menggunakan index barthel
Aktivitas Indikasi skor Skor
Makan 0 = tidak dapat melakukan 0
sendiri
5 = memerlukan bantuan
dalam beberapa hal
10 = dapat melakukan
sendiri
Mandi 0= tidak dapat melakukan 0
sendiri
5= dapat melakukan
sendiri
Kebersihan diri 0= memerlukan bantuan 0
5= dapat melakukan
sendiri
Berpakaian 0 = tidak dapat melakukan 5
sendiri
5 = memerlukan bantuan
10 = dapat melakukan
sendiri
BAB 0= inkontinesia 10
5= kadang terjadi
inkontinesia
10 = tidak terjadi
inkontinesia
BAK 0= menggunakan kateter 10
5= kadang terjadi
inkontinesia
10= tidak terjadi
inkontinesia
Penggunaan toilet 0= tidak dapat melakukan 0
sendiri
5= memerlukan bantuan
10= mandiri
Transfer 0
Mobilitas 0
Naik tangga 0
Total 25
Keterangan:
0-20 :Ketergantungan penuh
21-60 :Ketergantungan berat
61-90 :Ketergantungan moderat
91-99 :Ketergantungan ringan
100 :Mandiri
9. UNDERLYING PROCESS
Hipertensi
Peningkatan viskositas
pembuluh darah
Peningkatan tekanan
intravaskular
Rupture pembuluh
darah serebrum
Hemoragik
serebral
Penambahan
massa
Kompresi
Menekan jaringan
otak
Pada serebrum
Gangguan persepsi
Gangguan fungsi Gangguan pusat sensoris
motorik bicara
Gangguan Penglihatan ↓
bicara
Kelemahan Peraba ↓
anggota gerak
Pendengaran ↓
Gangguan
komunikasi
Hemiparase
verbal
Gangguan
mobilitas fisik
Gangguan ADL
- ROM berkurang
- Kekakuan sendi
- Atropi otot
- Kekuatan otot
berkurang
C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Adanya nyeri gerak pada anggota gerak atas maupun bawah sebelah kanan
b) Activity Limitation
c) Participation Restriction
D. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
a) TUJUAN
1) JangkaPendek
2) Jangka Panjang
Melanjutkan tujuan jangka pendek
Melatih ambulasi dini
Melatih kekuatan otot AGA dan AGB kanan
Melatih duduk ke berdiri
Melatih keseimbangan
Melatih jalan
E. TINDAKAN FISIOTERAPI:
Dilakukan pada tanggal : 31 agustus 2020- 19 oktober 2020
a) Infra Red ( IR )
1) Persipan alat :
2) Persiapan pasien:
- Posisi pasien supine lying dengan kaki kanan diganjal bantal ke arah endorotasi
- Jelaskan kepada pasien rasa yang di dapat
- Jelaskan kepada pasien tujuan dari pemberian IR
3) Pelaksanaan :
- Nyalakan IR
- Arahkan sinar IR tegak lurus pada ankle, kaki, paha, bahu dan lengan atas bawah
dengan jarak 30 cm selama 15 menit.
- Kontrol setiap 5 menit
- Tanyakan pada pasien terlalu panas atau tidak
- Matikan alat
- Rapihkan alat dan tempat
- Kembalikan alat ketempat semula.
b) TENS
1) Persiapan Alat :
- Pastikan kabel sudah terhubung
- beri gel pada pad
- time : 15 menit
- Frekuensi : 100 Hz
- Arus : burst
- Intensitas : 16 ma / toleransi pasien dan harus ada kontraksi otot
2) Persiapanpasien
- posisi pasien supine lying senyaman mungkin
3) Pelakasanaan :
Menggunakan 4 pad
Channel 1
- pad positif (merah letakkan di bawah kaput fibula kanan )
- pad negative ( hitam letakan diatas maleolus lateral)
Channel 2
- Pad positif di condylus medial
- Pad negative di atas maleolus medial
c) exercise dengan konsep PNF
1) Persiapan pasien
Posisi supine lying senyaman mungkin
2) Gerakan
Terapis menggerakan AGA dengan pola fleksi-adduksi-eksternal rotasi kea
rah berlawanan dengan pola ekstensi-abduksi-internal rotasi. dengan cara hold-
contrac relaxs secara pasif, stretch reflex dan rhythmical initiation.
d). strengthening exercise
1) Persiapan pasien
Posisi supine lying dan sitting
2) Gerakan
- Terapis memberikan aba-aba untuk memindahkan benda (sandbag) dari satu
tempat ke tempat lain.
- terapis memberikan aba-aba untuk menggenggam sandbag kemudian minta
pasien untuk mengangkat sandbag dengan 5 repetisi 2 set.
e). latihan koordinasi
1) Persiapan pasien
Posisi supine lying
2) Gerakan
- Terapis memberikan aba-aba untuk menyentuh mata, hidung, telingga,
rambut
- terapis memberikan aba-aba untuk menyetuh jari telunjuk terapis yang berada
didepan pasien.
d). HOME PROGRAM
1. Pasien dan keluarga dianjurkan untuk selalu aktif menggerakkan dan melatih
anggota gerak yang mengalami kelemahan tanpa harus menunggu untuk
dilatih terapis, minimal sehari dua kali latihan.
2. Selama perawatan di tempat tidur, pasien dan keluarga disarankan untuk
selalu melakukan change posisi dengan cara miring ke kanan dan ke kiri,
bangun dari tidur ke duduk, minimal sitiap dua jam sekali dengan cara yang
telah diajarkan oleh terapis.
3. Pasien dianjurkan melakukan pengulangan latihan dirumah minimal dua kali
perhari
F. RENCANA EVALUASI:
- Evaluasi kekuatan otot dengan MMT
- Evaluasi Fungsional dengan index barthel
G. PROGNOSIS
- Quo ad vitam : Bonam
- Quo ad sanam : dubia ad malam
- Quo ad fungsionam : Bonam
Evaluasi T0 T6
Nyeri tekan 4 3
Nyeri gerak 8 6
MMT 1 2
Index 25 35
barthel
Aktivitas Tirah baring duduk
fungsional
3. Evaluasi ROM
Regio ROM dextra
Shoulder S= 10- 0- 35
F= 20- 0 -15
R = 40 – 0- 50
Elbow S = 0 – 0- 90
R = 30 – 0- 20
Wrist S = 40- 0- 10
F = 0- 0- 0
Hip S = 0- 0- 50
F= 0-0-0
R= 0- 0-0
Knee S= 0-0-35
Ankle S = 10-0- 10
21-60 :Ketergantungan berat
61-90 :Ketergantungan moderat
91-99 :Ketergantungan ringan
100 :Mandiri
I.HASIL EVALUASI TERAKHIR:
Adanya perubahan kekuatan otot penambahan ROM, nyeri berkurang dan aktivitas fungsional index
barthel setelah dilakukan fisioterapi dengan menggunakan konsep PNF
(_________________________________)
NIP/NIK
1
1