Anda di halaman 1dari 15

CONGINETAL

TORTICOLIS

Edy Waspada ,SST.Ft


• Posisi kepala: lateral fleksi homolateral +
rotasi heterolateral, wajah asymetris
• Problematik: fibrousis m.
Sternocleidomastoideus dan keterbatasan
LGS leher ke lateral fleksi hetero-lateral +
rotasi homolateral
ETIOLOGI
1. Dennis Brown  bayi mengalami malposisi
dlm kandungan (lokal ischemic).
2. Percuson  bayi letak sungsang.
3. Corpethry & Harrys  trauma kelahiran.
TERAPI:
1. Fisioterapi: (1) Stroking & effleurage
pada m. SCM
(2) Stretching m. SCM: traksi kepala +
gerak pasif ke lateral fleksi heterolateral
dan rotasi homolateral
(3) Mobilisasi aktif: stimulasi m.SCM
herterolateral
2. Operatif: Lenghthening m.SCM
ACHONDROPLASIA
ACHONDROPLASIA
 Gangguan penulangan tulang rawan pada
tulang-tulang panjang
 Pertumbuhan terhalang  Kekerdilan
 Tulang hidung rendah
 Kening menonjol
 Lumbal lordosis
 Hipotonia ringan
 Intelegensi normal
Management
 Stimulasi tonus:
 tapping,
 weight bearing reaction
 Aproksimasi
 Stretch reflex
 Latihan gerak
 Stimulasi otot pernafasan:
 Stimulasi menangis
 Meniup, dll
Osteogenesis Imperfecta
 Suatu keadaan dimana terjadi kelainan
pembentukan collagen
 Tulang sangat mudah patah shg terjadi
kecacatan bentuk tulang
 Seringkali disertai dengan tuli
Gambaran Klinis
Type 1
 80 % kasus, Kelainan autosomal

 Sklera (selaput mata) berwarna biru

 Tinggi badan normal

 Tuli

 Sendi hypermobile saat lahir

 Gigi mudah patah


Type 2
 Kelainan autosomal

 Kolagen kulit tidak terbentuk

 Lahir dg “multiple fracture” dan kelainan tungkai

Type 3
• Kelainan autosomal yg lebih berat dbd type 2
• Progressive deformation
• Terlahir dg banyak fraktur ttp masih hidup
• Tumbang menjadi khyposcoliosis
• Tulang sangat pendek ttp sklera normal
• Gigi mudah patah
• Pasien biasanya tak mampu berjalan (Shapiro,
1985)
Type 4
 Kelainan autosomal yg parah
 Tulang mudah patah
 Tinggi badan pendek/cebol
 Sklera normal
 Gigi abnormal
Management

• Pada kasus yg tak mampu berjalan 


kursi roda
• Kelainan vertebrae  spinal fusion
• Latihan stabilisasi persendian
• Edukasi ortu untuk lebih hati2 menjaga
anaknya agar tak mudah trauma
Arthrogryphosis Multiplex Congenital
• Non-progresif rigid joint
• Kapsul sendi menebal & tidak elastis (Walton, 1969)

• Causa (Pearson & Fowler, 1963):


– Congenital hypotonia
– Non-progresif muscle weakness
– Muscular dystrophy
– Kerusakan AHC
• Gambaran klinis:
– Biasanya symetris
– Dua persendian atau lebih
– Extremitas inferior > superior
• 5 sifat klinis AMC:
1.Extr. Tampak kecil & silindris, lipatan
kulit hilang, jaringan sub-cutan tipis
2.Kekakuan sendi
3.Dislokasi hip dan atau ankle
4.Atropi otot & penurunan kekuatan group
otot
5.Sensoris normal, tendo reflek (-) / hilang
Pola Kecacatan
 Extr. Superior:
– Add – endo bahu
– Fleksi / ekstensi siku
– Palmar fleksi & ulnar deviasi pergelangan
tangan
– In-aktif otot-otot deltoid, biceps, lengan
bawah  claw hand
 Extr. Inferior:
– Fleksi-abd-exo panggul  dislokasi
– Rigid fleksi/ekstensi lutut
– Patella dislokasi / tak ada
– Club foot
Terapi
1. Fisioterapi:
 Positioning
 Stretching
 Gentle mobilizing
 Active movement trunk & limb
 Splinting
 Gait training
 Home program
2. Operatif:
 Capsulotomy, Tendo lengthening, dll.

Anda mungkin juga menyukai