FISIOTERAPI PEDIATRI
DEFINISI
■ Gejala :
– Kelemahan otot sesuai lesi
– Gangguan BAK dan BAB
Meningocele
■ Adalah ketika kantung berisi cairan cerebro-tulang belakang
(cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang)
dan meninges (jaringan yang meliputi sumsum tulang
belakang), tidak ada keterlibatan saraf. meningens menonjol
melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai suatu
benjolan dari cairan dibawah kulit.
■ Gejala :
– menonjolnya meninges
– sumsum tulang belakang
– cairan serebrospinal
Mylomeningiocele
■ Jenis spina bifida yang paling berat,
dimana korda spinalis menonjol dan kulit
diatasnya tampak kasar da merah. ini
adalah ketika kantung berisi cairan
cerebro-spinal, meninges, saraf dan
bagian dari sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang belakang mungkin tidak
benar dikembangkan atau mungkin rusak.
Tingkat kecacatan tergantung pada
jumlah kerusakan saraf dan di mana spina
bifida berada. Karena kerusakan kabel
tulang belakang akan ada beberapa
kelumpuhan dan hilangnya sensasi di
bawah lesi.
■ Symtomatic (berdasarakan somatosensorik)
– Penonjolan seperti kantung di punggung
tengah sampai bawah pada bayi baru lahir
– Jika disinari, kantung tersebut tidak tembus
cahaya
– Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul,
tungkai atau kaki
– Penurunan sensasi
– Inkontinensia urin (beser) maupun
inkontinensia tinja
– Korda spinalis yang terkena rentan terhadap
infeksi (meningitis)
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
■ Pada trimester pertama, wanita hamil menjalani pemeriksaan darah yang
disebut triple screen. Tes ini merupakan tes penyaringan untuk spina
bifida, sindroma Down dan kelainan bawaan lainnya.
■ 85% wanita yang mengandung bayi dengan spina bifida, akan memiliki
kadar serum alfa fetoprotein yang tinggi. Tes ini memiliki angka positif
palsu yang tinggi, karena itu jika hasilnya positif, perlu dilakukan
pemeriksaan lanjutan untuk memperkuat diagnosis. Dilakukan USG yang
biasanya dapat menemukan adanya spina bifida.
■ Kadang dilakukan amniosentesis (analisa cairan ketuban
Setelah bayi lahir, dilakukan pemeriksaan berikut:
■ Rontgen tulang belakang untuk menentukan luas dan lokasi kelainan.
■ USG tulang belakang bisa menunjukkan adanya kelainan pda korda
spinalis maupun vertebra
■ CT scan atau MRI tulang belakang kadang dilakukan untuk
menentukan lokasi dan luasnya kelainan
PENGOBATAN
I. Anamnesa
- Riwayat Penyakit
- Keluhan
II. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum ; Tensi,
Nadi/RR, Suhu, Kesan Gizi
2. Pemeriksaan Khusus :
– Tonus postural
– Kemampuan Motorik/aktifitas
– Paralyse : - Level
- Berat/ringan
– The Motor Handicap :
■ Movement
■ Fracture
■ Deformitas
■ Circulation
- Sensory :
➢ Sensasi
➢ Proprioception
➢ Bladder & Bowel
➢ Hydrocephalus
➢ Kecacatan Penyerta ; CDH, CTEV
III. Urutan Masalah Fisioterapi dan Diagnosa Fisioterapi
3 4
3
4
1
2
3 4
1 2
3
4
1
4
Lengthening Hip Flexor