PENDIDIKAN
PANCASILA
Pancasila sebagai ideologi
Negara
06
Fakultas Ekonomi Program Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom
Bisnis Studi
90037
Abstract Kompetensi
Pancasila sebagai ideologi Negara: Mahasiswa mampu memahami bahwa
Pengertian ideologi dan Pancasila Pancasila sebagai ideologi Negara:
dan ideologi dunia.,Pancasila dan Pengertian ideologi dan Pancasila dan
Agama ideologi dunia.,Pancasila dan Agama
Pembahasan
A. Pengertian Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk, yaitu idea dan logos, yang berasal
dari bahasa Yunani eidos dan logos. Secara sederhana, ideologi berarti suatu gagasan
yang berdasarkan pemikiran sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat.
Dalam arti kata luas, istilah ideologi dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nilai-
nilai dasar; dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman
normatif. Dalam artian ini, ideologi disebut terbuka.
Dalam arti sempit ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang
makna hidup dan nilai-nilai yang menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak. Artian ini disebut juga ideologi tertutup. Kata ideology sering juga
dijumpai untuk pengertian memutlakkan gagasan tertentu, sifatnya tertutup, di mana
teori-teori bersifat pura-pura dengan kebenaran tertentu, tetapi menyembunyikan
kepentingan kekuasaan tertentu yang bertentangan dengan teorinya. Dalam hal ini,
ideologi diasosiasikan kepada hal yang bersifat negatif.
Ideologi juga diartikan sebagai alajan, doktrin, teori, atau ilmu yang diyakini
kebenarannya,yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya
dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara (Bahan PenataranBP-7 Pusat, 1'993). Suatu pandangan hidup
akan meningkat menjadi suatu falsafah hidup, apabila telah mendapat landasan berpikir
maupun motivasi yang lebih jelas, sedangkan kristalisasinya kemudian membentuk suatu
ideologi. Keterikatan ideologi dengan pandangan hidup akan membedakan ideologi suatu
bangsa dengan bangsa lain.
Dalam praktik orang menganut dan mempertahankan ideologi sebagai cita-cita,
karena ideologi merumuskan cita-cita hidup. Oleh karena itu, menurut Gunawan Setiardja
(1993),ideologi dapat dirumuskan sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan
seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Ideologi berada satu tingkat
lebil-r rendah dari filsafat. Berbeda dengan filsafat yang digerakkan oleh kecintaan
kepada kebenaran dan sering tanpa pamrih apapun juga, maka ideologi digerakkan oleh
tekad untuk mengubah keadaan yang tidak diinginkan menuju ke arah keadaan yang
diinginkan. Dalam ideologi sudah ada suatu komitmen sudah terkandung wawasan masa
depan yang dikehendaki dan hendak diwujudkan dalam kenyataan.
Jika filsafat merupakan kegemaran sebagian kecil orang saja, karena memang tidak
semua orang mempunyai kecenderungan pribadi mencari kebenaran tertinggi itu, maka
ideologi diminati oleh lebihbanyakmanusia. Menurut Edward Shils (lihat BP-7 Pusat,
1991: 382-384), salah seorang pakar mengenai ideologi, jika manusia sudah mencapai
1
http://muhammadkhaidirusman.blogspot.com/2014/08/macam-macam-ideologi-yang-berkembang-di.html
Suatu ideologi yang wajar ialah bersumber atau berakar pada pandangan hidup
bangsa dan falsafah hidup bangsa. Dengan demikiaru ideologi tersebut akan dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan
bangsa. Hal ini adalah suatu prasyaratbagi suatu ideologi. Berbeda halnya dengan
ideologi yang diimporr,yang akan bersifat tidak wajar (artifisial) dan sedikit banyak
memerlukan pemaksaan oleh kelompok kecil manusia (yang mengimpor ideology
Daftar Pustaka
Bakry, Noor M.S. (1994). Orientasi Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Liberty
Bertens (1989). Filsafat Barat Abad XX. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Wibisono, Koento (1999). Refleksi Kritis Terhadap Reformasi: Suatu Tinjauan Filsafat
dalam jurnal Pancasila No 3 Tahun III Juni 1999. Yogyakarta: Pusat Studi
Pancasila UGM
Mubarak, Zaky, 2008, Mata kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi, Buku Ajar II,
Manusia Ahklak, Budi Pekerti Dan masyarakat, Depok, Lembaga Penerbit
FE UI
Media On line
http://muhammadkhaidirusman.blogspot.com/2014/08/macam-macam-ideologi-yang-
berkembang-di.html