Pada mata kuliah konsep jaringan komputer memahami fungsi dari setiap layer
model OSI merupakan suatu keharusan. Fungsi dari masing-masing layer disajikan
pada tabel 2.1.
Komunikasi antar layer pada model OSI berlangsung secara “vertical” dengan
layer yang berada tepat diatas maupun dibawahnya. Sebagai contoh layer network
dapat berkomunikasi dengan layer transport dan data link. Namun tidak dapat
berkomunikasi dengan layer application.
Selain itu, suatu layer pada model OSI juga dapat berkomunikasi secara
“horizontal” dengan layer yang sama pada user yang lain. Misalkan layer transport
pada pengirim berkomunikasi dengan layer transport pada penerima. Meski demikian,
komunikasi “horizontal” ini hanya berlangsung secara virtual (tidak secara
langsung) seperti pada komunikasi “vertikal”.
Komunikasi antar layer menggambarkan aliran informasi pada suatu layer ke
layer yang lain. Informasi yang berpindah dari satu layer ke layer yang lain
mengalami perubahan bentuk atau transformasi. Awalnya informasi mengalir dari
layer application melewati layer presentation dan layer session. Informasi yang melewati
ketiga layer ini dikenal dengan istilah PDU (Protokol Data Unit) atau data saja.
Selama melewati ketiga layer tersebut data belum mengalami perubahan bentuk.
Setelah sampai di layer transport data berubah menjadi segmen (segment).
Selanjutnya, segmen mengalir ke layer network dan diubah menjadi paket
(packet) atau biasa juga disebut dengan istilah datagram. Paket mengalir ke layer
data link dan mengalami perubahan menjadi frame. Terakhir frame mengalir ke layer
TCP/IP
TCP/IP merupakan model protokol internet yang familiar digunakan.
TCP/IP merupakan protokol suite, yaitu gabungan dari beberapa protokol seperti
TCP (Transmission Control Protokol) dan IP (Internet Protokol). Meskipun model
Application layer adalah lapisan paling atas baik di OSI maupun di TCP/IP
model. Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi
yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang menjadi dasar bagi pesan
untuk dikirim. Protokol Application Layer digunakan untuk pertukaran data antara
program yang berjalan pada source dan host tujuan. Ada banyak protokol Application
Layer dan protokol tersebut terus dikembangkan. Application layer berada pada ujung
protocol stack TCP/IP. Application layer pada TCP/IP adalah kumpulan dari
beberapa komponen software yang mengirim dan menerima informasi dari port TCP
dan UDP. Beberapa komponen pada application layer hanya sebagai alat untuk
pengumpul informasi konfigurasi network dan beberapa lainnya adalah sebuah user
interface atau Application Program Interface (API) yang mendukung desktop operating
environment.
2. HTTP Protocol
Ketika sebuah alamat web (atau URL) diketik ke dalam web browser, maka
web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada server
menggunakan protokol HTTP. URL (Uniform Resource Locator) dan URI (Uniform
Resource Identifier) adalah nama yang banyak diasosiasikan dengan alamat web.
Web browser adalah aplikasi client yang digunakan untuk terhubung ke World
Wide Web dan sumber daya aksesnya disimpan pada web server.
Browser dapat menafsirkan dan menyajikan berbagai jenis data, seperti teks
biasa atau Hypertext Markup Language (HTML). Sedangkan untuk Data jenis lain,
adakalanya memerlukan layanan atau program lain, biasanya disebut sebagai plug-in
atau add-ons. Untuk membantu browser menentukan jenis file yang diterima, maka
server menentukan jenis data yang ada pada file.
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan salah satu protokol dalam
TCP/IP suite yang pada awalnya dikembangkan untuk mempublikasikan dan
mengambil halaman HTML. HTTP digunakan di World Wide Web untuk transfer
data dan merupakan salah satu protokol aplikasi yang paling sering digunakan.
HTTP menentukan protokol request/respon. Ketika klien, biasanya web
browser, mengirim pesan permintaan ke server, protokol HTTP mendefinisikan jenis
pesan klien yang digunakan untuk meminta halaman web dan juga jenis pesan yang
server gunakan untuk merespon. Ketiga jenis pesan tersebut adalah GET, POST, dan
PUT.
GET permintaan client untuk data. Sebuah web browser mengirimkan pesan
GET untuk meminta halaman dari server web. Seperti ditunjukkan dalam gambar
3. SMTP/POP Protocol
Email merupakan layanan jaringan yang paling popular. Email memudahkan
berkomunikasi melalui jaringan. Namun untuk dijalankan pada komputer atau end
device yang lain, e-mail memerlukan beberapa aplikasi dan layanan. Dua contoh
aplikasi pada email yaitu Post Office Protocol (POP) dan Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP).
Ketika seseorang menulis email, mereka biasanya menggunakan aplikasi yang
disebut Mail User Agent (MUA), atau email client. MUA memungkinkan pesan
dikirim dan diterima pada kotak surat client, yang keduanya merupakan proses yang
Telnet adalah client/server dan protokol ini menetapkan bagaimana sesi vty
dimulai dan diakhiri. Protokol ini juga menyediakan sintaks dan urutan perintah
yang digunakan untuk memulai sesi Telnet, serta perintah kontrol yang dapat
5. Multiplexing/Demultiplexing:
Pada umumnya setiap user menjalankan beberapa aplikasi atau layanan secara
bersamaan yang dijalankan pada setiap user. Multiplexing digunakan untuk
melewatkan segmen-segmen dari beberapa aplikasi ke satu jalur pada waktu
bersamaan. Hal ini memungkinkan layer bawah (network) untuk memproses
data tanpa memperhatikan aplikasi mana yang menginisiasi data tersebut, dan
hanya focus pada mesin (host) yang dituju.
1. Source Port Number: Port number pada device yang menginisiasi koneksi
TCP. Biasanya bernilai random diatas 1023.
2. Destination Port Number: Port number yang mengidentifikasikan protokol
layer atas/aplikasi yang berjalan pada device tujuan.
3. Sequence Number: Nomor urut masing-masing segmen.
4. Acknowledgment (ACK): Nomor octet (byte) selanjutnya yang ditunggu
oleh penerima.
Contoh proses three way handshake pada jaringan client-server. Proses dimulai
ketika client mengirim segmen yang berisi SYN (Synchronize Sequence Number) ke
server. Ketika menerima segmen SYN dari client, server akan mengirim segmen
yang berisi ACK sebagai pengakuan bahwa segmen SYN telah diterima.
Selanjutnya, client yang telah menerima segmen ACK dr server akan mengirim
kembali segmen ACK tersebut ke server.
2. UDP
Protokol UDP menyediakan fungsi-fungsi layer transport namun jauh lebih
sederhana daripada TCP. Protokol UDP memiliki overhead yang lebih rendah
daripada TCP karena bersifat connectionless dan tidak menyediakan fitur-fitur
retransmission, sequencing, dan mekanisme flow control. Connection-less berarti
Karena fitur yang disediakan tidak sekompleks TCP, header UDP jadi jauh lebih
sederhana daripada TCP. Overhead juga lebih kecil karena header yang digunakan
untuk enkapsulasi jadi lebih kecil.
Seperti halnya aplikasi TCP, aplikasi UDP juga mendapat alokasi Well Known
dan Registered port number. Komunikasi client/server diinisiasi oleh aplikasi client.
Client akan memilih nomor port dynamic secara random dan menggunakannya
sebagai source port.
Pengalamatan
Protokol yang diimplementasikan pada layer network mencakup;
1. Internet Protocol version 4 (IPv4)
2. Internet Protocol version 6 (IPv6)
3. Novell Internetwork packet exchange (IPX)
4. Apple Talk
5. Connectionless Network Service (CLNS/DECNet)
Pada bab ini fokus pembahasan pada IPv4 yang sangat luas penggunaannya.
Internet Protocol (IP) didesain sebagai protocol yang kecil overhead. IP didesain
hanya untuk meneruskan paket dari alamat asal ke tujuan melalui system
interkoneksi. Protokol ini tidak didesain untuk mengatur aliran paket. Karakteristik
dasar dari Ipv4 adalah:
1. Connectionless – tidak harus membangun koneksi terlebih dahulu ketika akan
mengirim paket. Ilustrasinya seperti mengirim surat melalui POS kepada
seseorang tanpa harus memberitahu yang bersangkutan terlebih dahulu.
2. Best effort (unreliable) – tidak butuh kehandalan atau tidak ada penambahan
overhead untuk memastikan pengiriman paket. Unreliable membuat IPtidak
harus memiliki kemampuan untuk mengatur, memperbaiki paket yang hilang
atau korup.
3. Media independent – IPv4 maupun IPv6 beroperasi secara independen dari
media yang membawa data. Maksudnya, protocol ini tidak terbebani dengan
karakteristik media yang membawa data, seperti kabel, fiber optic, dan wireless.
Layer data link yang bertanggungjawab untuk mempersiapkan paket sebelum
dilewatkan ke media komunikasi.
Protokol IPv4 memiliki header yang terdiri atas beberapa field. Field tersebut
berisi angka binner. Pada bahasan ini akan mempertimbangkan 6 field berikut:
1. IP Source Address: berisi alamat asal yang terdiri dari 32 bit binner
2. IP Destination Address: berisi alamat tujuan yang terdiri dari 32 bit binner
3. Time-to-Live (TTL): berisi 8 bit binner yang mengindikasikan sisa “waktu
hidup” dari paket. Nilai TTL akan berkurang 1 setiap paket diproses oleh
router. Ketika nilai TTL sama dengan 0 maka paket akan didrop oleh router.
Mekanisme ini untuk mencegah terjadinya routing loop.
4. Type of Service (ToS): Berisi 8 bit binner yang digunakan untuk menentukan
prioritas paket. Nilai ini bisa digunakan oleh mekanisme QoS untuk
mengimplementasikan nilai prioritas yang tinggi pada suatu paket.
5. Protocol: berisi 8 bit binner yang mengindikasikan tipe payload data yang
membawa paket. Field protocol memungkinkan layer network untuk
meneruskan data ke layer atas yang sesuai.
6. Fragment Offset: Router terkadang harus membagi paket ketika meneruskan
paket melalui media dengan MTU yang kecil. Ketika paket dipecah, maka
Pembagian Jaringan
Semakin besar satu jaringan maka semakin banyak permasalahan yang
ditimbulkan. Beberapa isu yang ada pada jaringan besar adalah sebagai berikut:
1. Performance degradation, membagi jaringan ke dalam grup yang lebih kecil
akan mengurangi beban trafik pada jaringan, karena membagi jaringan ke
dalam grup yang lebih kecil akan membatasi broadcast domain.
2. Security issues, security akan lebih mudah diimplementasikan pada jaringan
yang telah dibagi ke dalam grup-grup karena akses internal maupun
eksternal jaringan tersebut lebih mudah diawasi.
3. Address management, semakin besarnya pertumbuhan dari jaringan maka
semakin dibutuhkan banyak perencanaan untuk pengaturan dan
pengalamatan jaringan.
Mengelompokkan jaringan ke kelompok yang spesifik akan lebih praktis dan mudah
diatur dibandingkan dengan memiliki satu jaringan yang luas dengan host yang
tersebar dimana-mana. Pengalamatan jaringan mengunakan pengalamatan hirarki
(hierarchical address).
Berdasarkan level address (Negara, kabupaten/kota, jalan, nomor, dan
identitas penerima) surat bisa diteruskan sampai ke penerima. Level tertinggi adalah
Jumlah bit pada network portion mengindikasikan nilai prefix length. Contoh
24 bit pada network portion maka nilai prefixnya adalah /24.
Routing
Pada satu jaringan maupun sub jaringan, setiap host berkomunikasi tanpa
membutuhkan perangkat network layer seperti router. Ketika host akan
berkomunikasi dengan jaringan yang berbeda maka router akan bertindak sebagai
gateway. Yang harus diingat adalah akan susah bagi suatu host untuk mengetahui
Selain itu, router juga memerlukan rute yang akan digunakan untuk
meneruskan paket atau dikenal dengan istilah next-hop address. Jika rute tersedia,
maka router akan meneruskan paket ke next-hop router yang menyediakan jalur ke
jaringan tujuan.
Untuk memperjelas cara kerja router dalam meneruskan paket ke tujuan
diuraikan pada gambar 5.5a sampai gambar 5.5g.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bila host tujuan berada pada jaringan
yang berbeda maka gateway harus didefinisikan. Gateway atau default gateway
interface adalah interface router yang terhubung ke jaringan lokalnya. Ketika
network portion tujuan berbeda dengan host asal, maka paket akan diarahkan ke
gateway. Gateway atau yang dikenal dengan default gateway merupakan interface
router yang terhubung ke jaringan lokal.
(c) (d)
(e) (f)
Setiap paket yang diteruskan dalam jaringan pasti memiliki rute Perangkat
intermediary seperti router pasti memiliki rute untuk menentukan kemana paket
akan diteruskan. Proses meneruskan paket ke tujuan disebut routing, sedang
informasi mengenai rute yang dilewati disebut routing tabel. Rute ini dapat
ditambahkan secara manual oleh administrator atau secara belajar secara otomatis
menggunakan protocol dynamic routing.
Router yang telah diberi alamat IP dan subnetmask akan menjadi bagian dari
jaringan. Sehingga router lain bisa menambahkannya ke dalam routig tabelnya.
Routing tabel berisi informasi mengenai jaringan yang terhubung langsung ke
router maupun remote dan rute dalam outing tabel mengandung tiga unsur seperti
alamat tujuan, next hop, dan metric. Router akan mencocokkan alamat tujuan
dengan daftar routing tabel, bila alamat tujuan tidak terdapat dalam tabel, maka
paket akan didrop. Router bisa juga menggunakan default route untuk meneruskan
paket.
Pengalamatan
Pada alamat IPv4 terdapat tiga tipe alamat:
1. Alamat jaringan (Network address): alamat yang menunjukkan alamat suatu
jaringan
2. Alamat broadcast (Broadcast address): Alamat khusus yang digunakan untuk
mengirim data ke semua host dalam jaringan
3. Alamat host (Host address): alamat pada masing-masing peralatan yang ada
dalam jaringan.
Subnet Mask
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam menentukan network
portion dan host portion bisa dilihat dari prefix length. Untuk mendefinisikan
network dan host portion suatu alamat, maka perangkat menggunakan pola untuk
Data link layer adalah lapisan kedua dalam model OSI, yang bertanggungjawab
dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang
terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam
lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC),
switch layer 2 serta bridge juga beroperasi di sini.
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik.
Pentransferan data tersebut bisa memiliki kehandalan atau tidak. Beberapa protokol
lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah
frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur
pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-
kasus tersebut, fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus
diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti pada protokol
Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).
Data link Layer bertanggung jawab untuk pertukaran frame antara node
melalui media jaringan fisik.
Ethernet memisahkan fungsi dari lapisan Data Link menjadi dua sub-lapisan
yang berbeda, yaitu sublayer Logical Link Control (LLC) dan sublayer Media
Access Control (MAC). Fungsi yang dijelaskan dalam model OSI untuk lapisan Data
Link ditugaskan ke sublayer LLC dan MAC. Penggunaan sub-lapisan ini
memberikan kontribusi signifikan terhadap kompatibilitas antara berbagai
perangkat.
Untuk Ethernet, standar IEEE 802.2 menjelaskan fungsi sublayer LLC, dan
standar 802.3 menggambarkan sublayer MAC dan fungsi lapisan fisik. Logical Link
Control menangani komunikasi antara lapisan atas dan perangkat lunak jaringan,
dan lapisan bawah, biasanya perangkat keras. Sublayer LLC mengambil data
protokol jaringan, yang biasanya sebuah paket IPv4, dan menambahkan kontrol
informasi untuk membantu meneruskan paket ke node tujuan. Layer 2
berkomunikasi dengan lapisan atas melalui LLC.
LLC diimplementasikan dalam perangkat lunak, dan pelaksanaannya
independen dari peralatan fisik. Pada komputer, LLC dapat dianggap software
driver untuk Network Interface Card (NIC). NIC driver adalah program yang
berinteraksi langsung dengan hardware pada NIC untuk meneruskan data antara
media dengan sublayer Media Access Control.
Media Access Control (MAC) adalah sublayer Ethernet terendah dari layer
Data Link. Media Access Control diimplementasikan oleh hardware, biasanya di
komputer berupa Network Interface Card (NIC). Ethernet MAC sublayer memiliki
dua tanggung jawab utama, yaitu enkapsulasi data dan media access control.
(a) (b)
(c) (d)
Selain itu, penambahan peta secara statis dapat dimasukkan dalam tabel ARP,
tapi ini jarang dilakukan.
Membuat Frame
Apa yang perangkat lakukan ketika membuat frame dan cache ARP tidak
memiliki peta alamat IP tujuan ke alamat MAC? Ketika ARP menerima permintaan
untuk memetakan alamat IPv4 ke alamat MAC, maka ARP akan melihat tabel ARP
nya. Jika entri tidak ditemukan, enkapsulasi paket IPv4 gagal dan proses pada layer
2 akan memberitahu ARP bahwa perlu ada peta.
ARP proses kemudian mengirimkan sebuah paket permintaan ARP untuk
menemukan alamat MAC dari perangkat tujuan pada jaringan lokal. Perangkat
yang memiliki alamat IP tujuan yang sesuai akan menerima permintaan tersebut
dan merespon dengan balasan ARP. Dengan demikian peta baru dapat ditambahkan
ke dalam tabel ARP dan paket untuk alamat IPv4 sekarang dapat dienkapsulasi
menjadi frame.
Jika tidak ada perangkat menanggapi permintaan ARP, paket akan dibuang
karena frame tidak dapat dibuat. Kegagalan enkapsulasi ini dilaporkan ke lapisan
atas perangkat. Jika perangkat adalah perangkat intermediary, seperti router,
Media Fisik
Lapisan Fisik fokus pada media jaringan dan pensinyalan. Layer ini
menghasilkan representasi bit berupa tegangan, frekuensi radio, atau cahaya.
Berbagai organisasi standar telah memberikan kontribusi untuk mendefinisikan sifat
fisik, listrik, dan mekanik dari media untuk komunikasi data yang berbeda.
Sebagai contoh, standar yang ditetapkan untuk media tembaga:
1. Jenis kabel tembaga yang digunakan
2. Bandwidth komunikasi
Gambar 8.2 Beberapa media tembaga yang umum digunakan dan konektor.
(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)
Kabel UTP
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair ((UTP) terdiri atas empat pasang
kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh layer pelindung. Tipe kabel ini
semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan
kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. UTP digunakan sebagai media networking
dengan impedansi sekitar 100 Ohm. UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini
menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mendukung arsitektur-arsitektur
jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5
(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam
jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Kabel UTP dengan konektor RJ-45 terdiri atas tiga tipe yang disesuaikan
dengan peruntukannya:
1. Ethernet Straight-through
2. Ethernet Crossover
3. Rollover
Kabel Fiber
Kabel fiber optik menggunakan kaca atau serat plastik untuk memandu impuls
cahaya dari sumber ke tujuan. Bit dikodekan pada serat sebagai impuls cahaya. Fiber
optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-
transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga
lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu
beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi.