Anda di halaman 1dari 86

BAB I

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

Pengertian Jaringan Komputer


Teknologi adalah agen perubahan yang paling signifikan di dunia saat ini,
karena membantu menciptakan sebuah dunia yang batas-batas negara, jarak
geografis, dan keterbatasan fisik menjadi tidak relevan, dan kendalanya terus
berkurang. Terbentuknya komunitas online untuk pertukaran ide dan informasi
memiliki potensi untuk meningkatkan peluang produktivitas di seluruh dunia.
Perubahan ini bisa dirasakan karena kemajuan teknologi jaringan komputer.
Apa itu jaringan komputer? jaringan komputer adalah satu set perangkat
(sering disebut sebagai node) yang saling terhubung dan berkomunikasi melalui
suatu media komunikasi. Sebuah node dapat berupa komputer, telepon, atau
perangkat lain yang mampu mengirim dan menerima pesan. Oleh karena itu
jaringan komputer adalah seperangkat komputer yang saling terhubung dan
berkomunikasi menggunakan aturan komunikasi (protokol) melalui media
komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, informasi, dan penggunaan bersama
beberapa perangkat seperti printer, harddisk, dll.
Beberapa jaringan pada umumnya memiliki 4 elemen dasar yang sama, yaitu:
1. Aturan atau kesepakatan untuk mengatur bagaimana pesan dikirim, diarahkan,
diterima dan diinterpretasikan.
2. Pesan atau unit informasi yang melewati satu perangkat ke perangkat lainnya
3. Cara untuk interkoneksi perangkat – yaitu media yang dapat mengangkut pesan
dari satu perangkat ke perangkat lainnya
4. Perangkat pada jaringan yang bertukar pesan satu sama lain

Sejarah Jaringan Komputer


Adanya keinginan untuk memanfaatkan sebuah perangkat komputer sehingga
dapat digunakan bersama merupakan cikal bakal dari dikembangkannya jaringan

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 1


komputer. Konsep jaringan komputer mulai lahir pada tahun 1940-an di Amerika.
Keinginan untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu
kosong menjadi dasar dibuatnya proses beruntun (Batch Processing), sehingga
beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.
Kemudian pada tahun 1950-an ketika jenis super komputer mulai berkembang,
ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama
TSS (Time Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network)
komputer diaplikasikan. Pada proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-
sendiri. Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects
Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk
menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada
tahun 1969. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970,
sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga
mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan,
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua
jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control
Protokol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protokol (IP) yang kita
kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang
dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris,
Denmark, dan Swedia. Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan
newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada
tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system,
yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan
yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987, jumlah komputer yang
tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 2


Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen
seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet
Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau
lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman
pesan (Chatting). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling
berhubungan melonjak 10 kali lipat, tidak kurang dari 100.000 komputer
membentuk sebuah jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling
bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah program penyunting dan
penjelajah yang dapat menjelajahi komputer yang satu dengan yang lainnya dengan
membentuk jaringan. Program inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau
World Wide Web.

Manfaat Jaringan Komputer


Beberapa manfaat menggunakan jaringan komputer antara lain sebagai
berikut:
1. File Sharing
Manfaat yang paling utama yang dihasilkan dari pembuatan jaringan
komputer adalah file sharing atau berbagi data. Pada suatu jaringan komputer
memungkinkan terjadinya berbagi file yang dapat dilakukan jarak jauh selama antar
komputer tersebut masih dalam satu jaringan yang sama. Manfaat lainnya adalah
dapat menghemat waktu yang digunakan untuk melakukan penyalinan atau
pembagian suatu file dari satu komputer ke komputer yang lainnya.
2. Berbagi Sumber Daya
Berbagi sumber daya juga merupakan salah satu manfaat dari jaringan
komputer. sebagai contoh, ketika lima orang dalam satu tim yang masing-masing
memiliki laptop ingin terhubung ke internet menggunakan modem dalam waktu
yang bersamaan. Jika terdapat lima buah laptop, maka seharusnya menggunakan
lima buah modem. Dengan membuat sebuah jaringan komputer, maka kelima laptop
bisa terhubung ke internet dengan hanya menggunakan sebuah modem.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 3


3. Meningkatkan Kapasitas Penyimpanan
Manfaat jaringan komputer juga terdapat pada kapasitas penyimpanan.
Penggabungkan beberapa komputer di dalam sebuah jaringan memungkinkan
menyatunya jumlah kapasitas penyimpanan yang dapat menampung data. Misalnya
pada salah satu komputer yang kebetulan memiliki kapasitas penyimpanan yang
relatif kecil dapat diatasi dengan melakukan penyimpanan pada salah satu client
ataupun server di dalam jaringannya yang memiliki kapasitas penyimpanan lebih
besar.
4. Meningkatkan Efisiensi Biaya
Sebuah jaringan komputer mampu mengefisienkan biaya dengan adanya
kemampuan untuk berbagi file, berbagi sumberdaya, dan peningkatan kapasitas
penyimpanan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya menggunaan perangkat keras
maupun lunak ketika menggunakan jaringan komputer. Selain itu, jaringan
komputer juga mampu meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga.

Jenis dan Arsitektur Jaringan Komputer


Berbagai referensi jaringan komputer yang memperkenalkan jenis-jenis
jaringan komputer yang dibedakan menggunakan berbagai kriteria. Seperti luas
area, fungsi, distribusi sumber informasi/data, media transmisi, dan sebagainya:
1. Jenis jaringan komputer berdasarkan luas area:
a) LAN ( Local Area Network )
LAN adalah jaringan data yang paling umum digunakan. LAN adalah
jaringan yang hanya melayani di area lokal saja, seperti pada gedung sekolah,
pabrik, perkantoran, dan area sejenis lainnya. LAN memungkinkan
pengguna untuk berbagi sumber daya pada komputer dalam suatu
organisasi, dan dapat digunakan untuk menyediakan akses kepada organisasi
remote melalui sebuah router yang terhubung ke Metropolitan Area Network
(MAN) atau Wide Area Network (WAN).

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 4


Gambar 1.1 Jaringan LAN
b) MAN ( Metropolitan Area Network )
MAN adalah jaringan komputer yang lebih besar dari LAN. MAN meliputi
area antara diameter 5 s.d 50 km. Sebuah MAN umumnya diterapkan dalam
sistem perkotaan. Keuntungan dari MAN antara lain, memiliki jaringan
komputer yang jangkauannya lebih luaas yaitu mencakup kota dan teknologi
yang digunakan seperti jaringan TV kabel.

Gambar 1.2 Jaringan MAN


c) WAN ( Wide Area Network )
WAN adalah jaringan komputer yang luas karena WAN merupakan
gabungan dari beberapa LAN. WAN menggunakan jaringan komunikasi
untuk menghubungkan node intermediate. Tingkat transmisi biasanya 2
Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, 625 Mbps dan lain sebagainya. Contoh
dari WAN antara lain jaringan telekomunikasi nasional, telekomunikasi
seluler, televisi nasional, bank Mandiri yang berada di Indonesia maupun di
negara lain.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 5


Gambar 1.3 Jaringan WAN

2. Jenis jaringan komputer berdasarkan pola pengoperasian atau fungsinya :


a) Jaringan peer-to-peer (P2P)
Jaringan P2P adalah jaringan yang memiliki kedudukan setiap komputer
terhubung dalam suatu jaringan adalah sama. Tidak ada komputer yang
menjadi server. Sehingga dalam penggunaannya semua komputer dalam
jaringan dapat saling berkomunikasi dan berbagi penggunaan perangkat
keras maupun lunak.

Gambar 1.4 Jaringan Peer to Peer


b) Jaringan Client Server
Jaringan Client Server adalah jaringan komputer yang terdiri dari dua
pengguna yaitu sebaagai client dan sebagai server. Yang bertugas sebagai
pengontrol dalam penggunaan perangkat lunak maupun keras jaringan ini
adalah server. Ini berarti, semua komputer yang bukan sebagai server dalam
jaringan ini disebut client.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 6


Gambar 1.5 Jaringan Client Server

3. Jenis jaringan komputer berdasarkan distribusi sumber informasi/data


a) Jaringan terpusat
Jaringan terpusat ini terdiri dari komputer client dan server. Komputer client
berfungsi sebagai pengolah data atau informasi yang diberikan oleh
komputer server.
b) Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat
beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan client
membentuk sistem jaringan tertentu.

4. Jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisi data


a) Jaringan berkabel (Wired Network)
Jaringan berkabel memiliki fungsi untuk menghubungkan satu komputer
dengan komputer lain. Jaringan ini memerlukan kabel yang berfungsi dalam
pengiriman informasi berbentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
b) Jaringan wireless (Wi-Fi)
Jaringan wireless adalah jaringan yang menggunakan
gelombang elektromagnetik, oleh sebab itu pada jaringan ini tidak
diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 7


5. Topologi jaringan komputer
Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris
antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan yaitu node, link, dan station. Ada
empat bentuk dasar topologi jaringan, yaitu :
a) Topologi bus menggunakan sebuah kabel backbone dan semua user
terhubung secara langsung pada kabel tersebut.

Gambar 1.6 Topologi Bus


b) Topologi star menghubungkan semua komputer pada sentral atau
konsentrator. Biasanya konsentrator berupa hub atau switch. Topologi star
termasuk topologi jaringan dengan biaya murah.

Gambar 1.7 Topologi Star


c) Topologi ring adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang
masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sehingga membentuk jalur
melingkar seperti cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat
terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI
mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 8


digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang
membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan
audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke
jaringan dalam jumlah yang banyak.

Gambar 1.8 Topologi Ring


d) Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana
setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang
berada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat
dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju.

Gambar 1.9 Topologi Mesh


Berdasarkan bentuk dasar topologi jaringan telah dikembangkan beberapa
topologi turunan, seperti:
e) Topologi tree adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan
topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang
dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 9


backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di
hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.
Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan
semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis
ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Gambar 1.10 Topologi Tree


f) Topologi hybrid adalah topologi yang menggabungkan beberapa topologi.
Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang
dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan
pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Penyambung yang
digunakan berjenis BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah
nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG
58 (Kabel Koaksial).

Gambar 1.11 Topologi Hybrid

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 10


Perangkat Jaringan
Perangkat jaringan adalah semua perangkat keras yang digunakan untuk
membangun sebuah jaringan komputer yang nantinya akan bertukar pesan satu
sama lain. Perangkat jaringan cukup banyak, tapi yang akan dipelajari hanya
beberapa perangkat keras berikut:
1. Router
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan
switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu
Local Area Network (LAN).
2. Switch
Switch dan Hub memiliki kesamaan dalam segi fungsi umum dan jika dilihat
secara fisik hampir sama. Akan tetapi switch memiliki salah satu keunggulan
dapat mencegah terjadinya collision (tabrakan) data. Switch bekerja pada layer
data link.
Fungsi switch hampir sama dengan bridge, hanya saja switch terdiri dari
beberapa port sehingga switch disebut multiport bridge. Dengan
kemampuannya tersebut jika salah satu port pada switch sibuk maka port-port
lain masih tetap dapat berfungsi. Sebuah switch berfungsi sebagai perangkat
yang menyatukan tiap workstation, server, atau perangkat lain.
3. Hub
Fungsi hampir sama dengan repeater, tetapi hub terdiri dari beberapa port,
sehingga hub disebut juga multiport repeater. Repeater dan/atau hub bekerja di
physical layer sehingga tidak mempunyai pengetahuan mengenai alamat yang
dituju. Meskipun hub memiliki beberapa port tetapi tetap menggunakan metode
broadcast dalam mengirimkan sinyal, sehingga bila salah satu port sibuk maka
port yang lain harus menunggu jika ingin mengirimkan sinyal.
4. Bridge
Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 11


dan lebih cerdas dari pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang
menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat
menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Bridges juga
dapat digunakan untuk menghubungkan network yang menggunakan tipe kabel
yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridges dapat mengetahui
alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan.
5. Repeater
Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima
sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan
kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan
cara ini jarak antara kabel dapat diperjauh. Repeater ini terdapat yang untuk
jaringan kabel dan juga untuk jaringan wireless.
6. NIC (Network Interface Card)
Agar PC dapat berkomunikasi dengan PC lain diperlukan Network Interface
Card (NIC). NIC berfungsi menghubungkan PC dengan media yang digunakan.

Gambar 1.12 Simbol berbagai perangkat jaringan


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 12


BAB II
MODEL OSI dan TCP/IP

Model OSI (Open System Interconnection)


Sebelum memulai komunikasi diperlukan adanya aturan atau kesepakatan yang
mengatur jalannya pembicaraan. Aturan-aturan ini harus diikuti agar pesan berhasil
dikirim dan dipahami. Pada jaringan komputer aturan-aturan tersebut dikenal
dengan istilah protokol. Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur
atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara
dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Protokol juga digunakan untuk
menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.
Berhasilnya komunikasi antar user dalam jaringan membutuhkan interaksi
beberapa protokol yang berbeda. Sekelompok protokol yang saling berhubungan
untuk menjalin fungsi komunikasi disebut protokol suite. Protokol-protokol tersebut
diimplementasikan pada perangkat keras maupun perangkat lunak pada masing-
masing user dan perangkat jaringan.
Pada jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang
berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama membuat banyak perangkat tidak
bisa saling berkomunikasi. Oleh sebab itu, badan International Organization for
Standardization (ISO) pada tahun 1977 mencoba mengembangkan sebuah model
arsitektur jaringan yang disebut OSI (Open System Interconnection). Model ini
diharapkan menjadi dasar/standar model referensi pengembangan protokol-
protokol jaringan. Penggunaan standar protokol dimaksudkan untuk memastikan
produk dari produsen yang berbeda dapat saling bekerja sama untuk komunikasi
yang efisien.
Protokol-protokol jaringan seperti TCP/IP, DECnet, dan IBM System Network
Architecture (SNA) memetakan protokol stack mereka ke model referensi OSI. Oleh

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 13


karena itu model OSI digunakan untuk mempelajari bagaimana sekumpulan
protokol dalam jaringan berfungsi dan saling berinteraksi.
Model OSI menggunakan sistem layer (layering) yang terdiri atas 7 lapis.
Beberapa sumber mencoba mengelompokkan dari ketujuh layer ini, seperti layer 5
sampai 7 dikelompokkan sebagai application layers atau upper layers, bagian ini banyak
diimplementasikan dalam bentuk software (aplikasi). Sedangkan layer 1 sampai 4
dikelompokkan sebagai data flow layers atau lower layers dan dapat diimplementasikan
dalam bentuk hardware maupun software.

Gambar 2.1 Model OSI dengan 7 Layer

Pada mata kuliah konsep jaringan komputer memahami fungsi dari setiap layer
model OSI merupakan suatu keharusan. Fungsi dari masing-masing layer disajikan
pada tabel 2.1.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 14


Tabel 2.1 OSI Layer dan fungsinya
Layer Fungsi Contoh Protokol
Application Sebagai antarmuka dengan HTTP, HTTPS, FTP,
aplikasi dan fungsi-fungsi SMTP, NFS, SMTP, Telnet,
jaringan, mengatur dll
bagaimana aplikasi dapat
mengakses jaringan
Presentation Mengatur konversi dan ASCII, EBCDIC, MPEG,
translasi data ke format ASCII7, dll
tertentu yang dapat
ditransmisikan melalui
jaringan
Session Mengatur sesi setiap entitas SQL, NetBIOS, RPC
yang dimiliki oleh
presentation layer, seperti
establishing (memulai sesi),
maintaining
(mempertahankan sesi), dan
terminating (mengakhiri
sesi).
Transport Mengatur jalannya TCP, UDP, SPX, SCTP, IPX
komunikasi antara Pengirim
dan penerima mencakup
keselamatan data dan
segmentasi data. Seperti
mengatur kendali aliran data
(flow control), error
detection and correction,
urutan dan ukuran data
Network Menentukan rute yang IP, IPX, ICMP, IPsec, ARP,
dilalui oleh data. Layer ini RIP
juga mendefinisikan
pengalamatan logika dan
penentuan rute tujuan.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 15


Data link Terdiri atas dua sublayer 802.3 (Ethernet),
yaitu LLC (Logical Link 802.11a/b/g/n, 802.1Q
Control) dan MAC (Media (VLAN), ATM, FDDI, Token
Access Control). Ring, dll.
Mendefinisikan
pengalamatan fisik, koreksi
kesalahan, dan flow control.
Physical Menentukan masalah yang RS-232, V.35, T1, E1,
berkaitan dengan jalur fisik, 10Base-T, 100Base-TX, hub,
metode pensinyalan, repeater
sinkronisasi bit,
pengkabelan, dll.

Komunikasi antar layer pada model OSI berlangsung secara “vertical” dengan
layer yang berada tepat diatas maupun dibawahnya. Sebagai contoh layer network
dapat berkomunikasi dengan layer transport dan data link. Namun tidak dapat
berkomunikasi dengan layer application.
Selain itu, suatu layer pada model OSI juga dapat berkomunikasi secara
“horizontal” dengan layer yang sama pada user yang lain. Misalkan layer transport
pada pengirim berkomunikasi dengan layer transport pada penerima. Meski demikian,
komunikasi “horizontal” ini hanya berlangsung secara virtual (tidak secara
langsung) seperti pada komunikasi “vertikal”.
Komunikasi antar layer menggambarkan aliran informasi pada suatu layer ke
layer yang lain. Informasi yang berpindah dari satu layer ke layer yang lain
mengalami perubahan bentuk atau transformasi. Awalnya informasi mengalir dari
layer application melewati layer presentation dan layer session. Informasi yang melewati
ketiga layer ini dikenal dengan istilah PDU (Protokol Data Unit) atau data saja.
Selama melewati ketiga layer tersebut data belum mengalami perubahan bentuk.
Setelah sampai di layer transport data berubah menjadi segmen (segment).
Selanjutnya, segmen mengalir ke layer network dan diubah menjadi paket
(packet) atau biasa juga disebut dengan istilah datagram. Paket mengalir ke layer
data link dan mengalami perubahan menjadi frame. Terakhir frame mengalir ke layer

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 16


physical kemudian diubah menjadi bit-bit (bits). Pada layer ini juga, bit-bit diubah
menjadi besaran fisik seperti arus listrik, gelombang elektromagnetik, dan
sebagainya.
Proses perubahan bentuk pada layer-layer disertai dengan menambahkan
hearder khusus disebut dengan istilah encapsulation (pembungkusan). Enkapsulasi ini
terjadi berulang-ulang hingga data menjadi bit-bit dan dikirim ke tujuan.
Setelah sampai ke penerima, terjadi proses kebalikan atau yang dikenal dengan
istilah de-encapsulation. Bit-bit pada layer physical diteruskan ke layer data link. Pada
layer data link proses melepas header dilakukan dan data diubah kembali menjadi
frame. Proses pelepasan header tersebut berulang sampai layer teratas.
Proses encapsulation dan de-encapsulation pada OSI layer disajikan pada Gambar
2.2. Ilustrasi proses enkapsulasi dan de-enkapsulasi dapat kita pahami pada contoh
kasus pengiriman email. Dimulai dari user menulis email pada aplikasi Ms. Outlook
pada PC A, setelah menekan tombol send untuk mengirim email, maka isi dari email
dikonversi menjadi data pada layer presentation. Sementara itu layer session meminta
sebuah sesi baru dan kemudian diteruskan ke layer transport.

Gambar 2.2 Proses enkapsulasi dan de-enkapsulasi

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 17


Pada layer transport, terjadi enkapsulasi data menjadi segmen-segmen. Setiap
segmen memiliki label yang disebut header. Header yang ditambahkan berupa
nomor port dan jenis protokol komunikasi yang digunakan. Informasi ini akan
menentukan aplikasi yang tepat digunakan pada sisi penerima seperti (Telnet, FTP,
dll.).
Segmen-segmen diteruskan ke layer network dan dienkapsulasi menjadi paket-
paket. Penambahan header pada layer network berupa alamat (logika) asal maupun
tujuan.
Paket-paket selanjutnya melalui layer data link dan mengalami proses
enkapsulasi menjadi frame. Selain menambahkan header berupa alamat fisik asal dan
tujuan, terjadi penambahan trailer atau FCS (Frame Check Sequence) yang berisi
informasi pengecekan error.
Terakhir frame-frame mengalir ke layer physical untuk kemudian diubah
menjadi bit-bit. Pada layer ini juga, bit-bit dikonversi menjadi sinyal listrik,
intensitas cahaya, atau gelombang elektromagnetik untuk dilewatkan pada media
transmisi.
Selanjutnya bit-bit diterima di tujuan yaitu pada PC B. Proses de-enkapsulasi
dimulai dengan melepas header dan trailer secara bertahap dari layer terbawah
hingga teratas. Proses de-enkapsulasi selesai dilakukan saat data secara utuh dapat
dimengerti oleh aplikasi yang sesuai.
Proses enkapsulasi dan de-enkapsulasi dapat dianalogikan pengiriman data via
pos. Barang yang dikirim akan dibungkus, diberi alamat, diantarkan ke kantor pos.
Selanjutnya petugas pos akan mengantarkannya ke tujuan. Setelah sampai tujuan,
penerima akan membuka bungkusnya kembali.

TCP/IP
TCP/IP merupakan model protokol internet yang familiar digunakan.
TCP/IP merupakan protokol suite, yaitu gabungan dari beberapa protokol seperti
TCP (Transmission Control Protokol) dan IP (Internet Protokol). Meskipun model

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 18


protokol TCP/IP bersifat open standard, sehingga perangkat jaringan tidak harus
menggunakannya untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat lain dalam
jaringan.
Protokol TCP/IP terdiri atas empat layer:
1. Application Layer
Layer aplikasi adalah bagian dari TCP/IP yang menangani aplikasi-aplikasi
yang dijalankan pada jaringan. Pada layer ini, setiap aplikasi menunggu di portnya
masing-masing dalam keadaan antri untuk diproses. Layer Aplikasi bukanlah tempat
bagi word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi
yang berjalan pada application layer berinteraksi dengan word processor, spreadsheet,
internet browser atau yang lainnya. Contoh aplikasi populer yang bekerja pada layer
ini misalnya FTP dan HTTP.
2. Transport Layer
Transport layer menentukan bagaimana host pengirim dan host penerima dalam
membentuk sebuah hubungan sebelum kedua host tersebut berkomunikasi, serta
seberapa sering kedua host ini akan mengirim acknowledgment. Transport layer terdiri
dari dua protokol, yang pertama adalah TCP (Transport Control Protocol) dan yang
kedua adalah UDP (User Datagram Protocol). TCP bertugas membentuk sambungan,
mengirim acknowledgment, dan menjamin terkirimnya data sedangkan UDP dapat
membuat transfer data menjadi lebih cepat.
3. Internet Layer
Internet layer dari model TCP/IP berada diantara network access layer dan
transport layer. Internet layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam
pengalamatan dan routing paket. Internet layer terdiri dari beberapa protokol
diantaranya :
a) Internet Protocol (IP)
b) Address Resolution Protocol (ARP)
c) Internet Control Message Protocol (ICMP)
d) Internet Group Message Protocol (IGMP)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 19


4. Network Access Layer
Layer terbawah dari model TCP/IP adalah Network Access Layer, tanggung
jawab utama dari layer ini adalah menentukan bagai mana sebuah komputer dapat
terkoneksi kedalam suatu jaringan komputer, hal ini sangat penting karena data
harus dikirimkan dari dan ke suatu host melalui sambungan pada suatu jaringan.

Gambar 2.3 Model TCP/IP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Model OSI vs TCP/IP

Gambar 2.4 Model OSI vs TCP/IP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 20


Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain:
1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
2. TCP/IP layer merupakan “Protokol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah
Protokol Independen.
3. Kedua model jaringan tersebut digunakan pada dua buah jaringan yang
berbeda. Mungkin secara fisik sama namun ketika berhubungan dengan user
atau pengguna, maka terdapat perbedaan mendasar diantara keduanya.
TCP/IP lebih digunakan pada jaringan yang masih berbasis pada text, dos
atau segala bentuk jaringan yang tidak mengacu pada user interface.
Sedangkan OSI Model mempunyai penggunaan yang lebih mendetail tentang
fusngionalitas dari aplikasi, user interface maupun komponen-komponen
aplikasi yang lebih kompleks.
4. Baik TCP/IP maupun OSI model mempunyai layer yang mendukung aplikasi.
Layer-layer tersebut mempunyai fungsionalitas yang sama namun dibedakan
pada detail fungsionalitas dan protokol-protokol yang bekerja di dalamnya.
Untuk mendukung proses layer Aplikasi, TCP/IP hanya menyediakan sebuah
layer protokol. Sedangkan OSI Layer menyediakan 3 buah Layer untuk
mendukung aplikasi yaitu: application layer, presentation layer dan session layer.
Ketiga layer tersebut mempunyai fungsi antara lain: untuk melakukan proses
network, melakukan data representasi dan untuk melakukan interhost
communication (mempertahankan sesi koneksi antara dua buah jaringan).
5. Pada Data Link layer terdapat masing-masing persamaan maupun perbedaan
diantara kedua Model jaringan. Kedua model jaringan tersebut sama-sama
menambahkan frame untuk menentukan alamat data tujuan maupun alamat
data asal yang berupa mac address dari masing-masing piranti komputer.
Alamat mac digunakan untuk memastikan agar data tersebut dapat diterima
secara tepat dan konfirmasi dari penyempaian data dapat diterima oleh piranti
komputer yang mengirimkan data. Pada OSI layer juga memuat tambahan

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 21


berupa Physical data yang menjelaskan bagiamana data diubah dari bentuk data
frame menjadi bit-bit yang disalurkan dari media transmisi data.
Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1. Keduanya memiliki layer (lapisan).
2. Sama-sama memiliki application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3. Memiliki transport dan network layer yang sama.
4. Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 22


BAB III
APPLICATION LAYER

Application layer adalah lapisan paling atas baik di OSI maupun di TCP/IP
model. Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi
yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang menjadi dasar bagi pesan
untuk dikirim. Protokol Application Layer digunakan untuk pertukaran data antara
program yang berjalan pada source dan host tujuan. Ada banyak protokol Application
Layer dan protokol tersebut terus dikembangkan. Application layer berada pada ujung
protocol stack TCP/IP. Application layer pada TCP/IP adalah kumpulan dari
beberapa komponen software yang mengirim dan menerima informasi dari port TCP
dan UDP. Beberapa komponen pada application layer hanya sebagai alat untuk
pengumpul informasi konfigurasi network dan beberapa lainnya adalah sebuah user
interface atau Application Program Interface (API) yang mendukung desktop operating
environment.

Gambar 3.1 Application layer pada Model OSI dan TCP/IP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 23


OSI dan TCP/IP Model
Fungsi yang terkait dengan protokol application layer adalah sebagai
antarmuka user (manusia) dengan jaringan data yang mendasarinya. Ketika kita
membuka web browser atau instant messaging (IM), aplikasi akan dimulai dan
dimasukkan ke dalam perangkat memori untuk dieksekusi. Setiap program yang
dieksekusi dimuat pada perangkat yang disebut sebagai “proses”. Pada application
layer, ada dua bentuk program perangkat lunak atau “proses” yang menyediakan
akses ke jaringan yaitu aplikasi dan layanan.
Application layer menggunakan protokol yang diimplementasikan dalam
aplikasi dan layanan. Aplikasi merupakan antarmuka bagi user, misalnya tempat
untuk membuat pesan. Sedangkan layanan akan mengikuti protokol dalam
mempersiapkan data untuk jaringan. Ketiga komponen tersebut dapat digunakan
oleh program tunggal yang menggunakan nama yang sama. Misalnya telnet yang
bisa mengacu pada aplikasi, layanan, atau protokol.

Gambar 3.2 Interaksi antara aplikasi, layanan, dan protocol


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 24


Pada model OSI, aplikasi yang berinteraksi langsung dengan user berada di
layer atas. Semua lapisan dalam model OSI seperti application layer bergantung pada
lapisan bawah untuk menyelesaikan proses komunikasi. Protokol application layer
menentukan pesan apa yang dipertukarkan antara host sumber dan tujuan, jenis dan
format data yang dikirim, serta metode yang sesuai untuk pemberitahuan kesalahan
dan perbaikannya.
Protokol application layer digunakan oleh kedua perangkat sumber dan tujuan
selama sesi komunikasi. Agar komunikasi berhasil, protokol application layer yang
diimplementasikan pada host sumber dan tujuan harus cocok. Protokol akan
menentukan struktur data di dalam pesan dan jenis pesan yang dikirim dari sumber
ke tujuan. Pesan-pesan ini dapat melakukan permintaan untuk layanan,
acknowledgment, data pesan, status pesan, atau pesan kesalahan. Protokol juga
mendefinisikan dialog pesan, memastikan bahwa pesan yang dikirimkan mendapat
respon yang diharapkan dan layanan yang benar.

The Client/Server model


Pada model client/server, perangkat yang meminta informasi disebut client
dan perangkat yang menanggapi permintaan disebut server. Proses client dan server
berada dalam Application Layer. Client mulai pertukaran dengan meminta data dari
server yang akan merespon dengan mengirimkan satu atau lebih aliran data ke client.
Protokol application layer menggambarkan format permintaan dan respon antara
client dan server. Selain transfer data aktual, pertukaran ini juga mungkin
membutuhkan informasi kontrol, seperti otentikasi pengguna dan identifikasi file
data yang ditransfer.
Salah satu contoh client/server jaringan adalah lingkungan perusahaan.
Karyawan menggunakan sebuah email server perusahaan untuk mengirim,
menerima dan menyimpan email. Ketika akan mengakses email, client meminta ke
server email untuk setiap mail yang belum dibaca. Server akan merespon dengan
mengirim email tersebut kepada client.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 25


Umumnya aliran data digambarkan mengalir dari server ke client, tetapi
beberapa data bisa mengalir dari client ke server. Aliran data bisa sama di kedua
arah, atau bahkan mungkin lebih besar pada arah dari client ke server. Sebagai
contoh, client dapat mentransfer file ke server untuk tujuan penyimpanan. Transfer
data dari client ke server disebut sebagai upload dan data dari server ke client disebut
download.
Pada konteks jaringan umum, setiap perangkat yang menanggapi permintaan
dari aplikasi client berfungsi sebagai server. Sebuah server biasanya merupakan
komputer yang berisi informasi untuk dibagikan dengan sistem client. Misalnya
halaman web, dokumen, database, gambar, video, dan file audio semua dapat
disimpan di server dan dikirimkan ke client jika ada permintaan. Server biasanya
memiliki beberapa client yang meminta informasi pada saat bersamaan. Sebagai
contoh, server Telnet memiliki banyak client yang meminta koneksi. Permintaan
dari client harus ditangani secara bersamaan dan secara terpisah. Proses dan layanan
pada application layer mengandalkan dukungan dari fungsi layer di bawahnya agar
berhasil mengelola beberapa percakapan.

The Peer-to-Peer Model


Selain model jaringan client/server, ada juga model peer-to-peer. Jaringan
peer-to-peer melibatkan dua bentuk yang berbeda yaitu desain jaringan peer-to-peer
dan aplikasi peer-to-peer (P2P). Kedua bentuk memiliki fitur yang sama tetapi dalam
praktik kerja sangat berbeda.
Pada jaringan peer-to-peer, dua atau lebih komputer yang terhubung melalui
jaringan dan dapat berbagi sumber daya (seperti printer dan file) tanpa harus
memiliki dedicated server. Setiap perangkat yang dihubungkan sebagai peer dapat
berfungsi baik sebagai server atau client. Satu komputer bisa berperan sebagai server
untuk satu transaksi sekaligus berfungsi sebagai client untuk transaksi yang lain.
Peran client dan server ditetapkan berdasarkan permintaan. Sebuah jaringan
sederhana dengan dua komputer yang terhubung dan berbagi printer adalah contoh

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 26


dari suatu jaringan peer-to-peer. Setiap orang dapat mengatur komputernya untuk
berbagi file atau berbagi koneksi Internet.
Sedangkan aplikasi peer-to-peer (P2P) memungkinkan sebuah perangkat
untuk bertindak sebagai client dan server dalam komunikasi yang sama. Pada model
ini, setiap client adalah server dan setiap server client. Keduanya dapat memulai
komunikasi dan dianggap setara dalam proses komunikasi. Namun, peer-to-peer
aplikasi mengharuskan setiap perangkat akhir menyediakan antarmuka pengguna
dan menjalankan layanan latar belakang. Ketika Anda meluncurkan spesifik aplikasi
peer-to-peer itu memanggil antarmuka pengguna jasa yang dibutuhkan dan latar
belakang. Setelah itu perangkat dapat berkomunikasi secara langsung. Aplikasi peer-
to-peer dapat digunakan pada jaringan peer-to-peer, jaringan client/server, dan di
jaringan internet.

Protokol Pada Application Layer


1. DNS Protocol
Pada jaringan data, peralatan diberi label dengan alamat IP, sehingga mereka
dapat berpartisipasi dalam mengirim dan menerima pesan melalui jaringan. Namun,
kebanyakan orang sulit mengingat alamat numerik. Oleh karena itu, nama domain
diciptakan untuk mengkonversi alamat numerik menjadi nama. Di internet nama
domain ini, seperti www.cisco.com, jauh lebih mudah untuk diingat daripada
198.133.219.25, yang merupakan alamat numerik untuk server ini. Jika Cisco
memutuskan untuk mengubah alamat numeriknya, maka pengguna tidak menyadari
karena nama domain akan tetap www.cisco.com. Alamat baru hanya akan
dihubungkan ke nama domain yang ada dan konektivitas tetap dipertahankan.
Domain Name System (DNS) diciptakan untuk menyimpan nama domain dan
alamat IP suatu jaringan. DNS menggunakan seperangkat server yang
didistribusikan untuk menyelesaikan nama-nama yang terkait dengan alamat
numerik. Protokol DNS mendefinisikan sebuah layanan otomatis mencocokan nama
domain dengan alamat numerik yang dibutuhkan. Hal ini mencakup format untuk

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 27


query, tanggapan, dan format data. Komunikasi protokol DNS menggunakan format
tunggal yang disebut pesan. Format pesan ini digunakan untuk semua jenis
permintaan client dan respon server, pesan kesalahan, dan transfer informasi antara
server.

Gambar 3.3 Layanan DNS


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Gambar 3.4 Hirarki dari DNS server


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Domain Name System menggunakan sistem hirarkis untuk membuat database


yang menyediakan nama resolusi atau nama domain. Hirarki membentuk pohon
terbalik dengan akar di bagian atas dan cabang-cabang di bawah.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 28


Contoh pada gambar 3.4, server DNS root tidak tahu persis letak server email
mail.cisco.com, tetapi server DNS root menyimpan nama domain "com" pada top-
level domain. Demikian juga, server dengan domain "com" kemungkinan tidak
memiliki catatan untuk mail.cisco.com, tetapi memiliki catatan untuk domain
"cisco.com". Server dalam domain cisco.com memiliki catatan untuk mail.cisco.com.

2. HTTP Protocol
Ketika sebuah alamat web (atau URL) diketik ke dalam web browser, maka
web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada server
menggunakan protokol HTTP. URL (Uniform Resource Locator) dan URI (Uniform
Resource Identifier) adalah nama yang banyak diasosiasikan dengan alamat web.
Web browser adalah aplikasi client yang digunakan untuk terhubung ke World
Wide Web dan sumber daya aksesnya disimpan pada web server.
Browser dapat menafsirkan dan menyajikan berbagai jenis data, seperti teks
biasa atau Hypertext Markup Language (HTML). Sedangkan untuk Data jenis lain,
adakalanya memerlukan layanan atau program lain, biasanya disebut sebagai plug-in
atau add-ons. Untuk membantu browser menentukan jenis file yang diterima, maka
server menentukan jenis data yang ada pada file.
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan salah satu protokol dalam
TCP/IP suite yang pada awalnya dikembangkan untuk mempublikasikan dan
mengambil halaman HTML. HTTP digunakan di World Wide Web untuk transfer
data dan merupakan salah satu protokol aplikasi yang paling sering digunakan.
HTTP menentukan protokol request/respon. Ketika klien, biasanya web
browser, mengirim pesan permintaan ke server, protokol HTTP mendefinisikan jenis
pesan klien yang digunakan untuk meminta halaman web dan juga jenis pesan yang
server gunakan untuk merespon. Ketiga jenis pesan tersebut adalah GET, POST, dan
PUT.
GET permintaan client untuk data. Sebuah web browser mengirimkan pesan
GET untuk meminta halaman dari server web. Seperti ditunjukkan dalam gambar

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 29


3.5, setelah menerima permintaan GET, server akan merespon dengan status line,
seperti HTTP/1.1 200 OK, dan beberapa informasi lainnya.
POST dan PUT digunakan untuk mengirim pesan yang membutuhkan upload
data ke web server. Sebagai contoh, ketika user memasukkan data melaui form suatu
halaman web, POST meliputi data dalam pesan yang dikirim ke server. Sedangkan
PUT untuk upload conten ke web server.

Gambar 3.5 Protokol HTTP request/response


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

3. SMTP/POP Protocol
Email merupakan layanan jaringan yang paling popular. Email memudahkan
berkomunikasi melalui jaringan. Namun untuk dijalankan pada komputer atau end
device yang lain, e-mail memerlukan beberapa aplikasi dan layanan. Dua contoh
aplikasi pada email yaitu Post Office Protocol (POP) dan Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP).
Ketika seseorang menulis email, mereka biasanya menggunakan aplikasi yang
disebut Mail User Agent (MUA), atau email client. MUA memungkinkan pesan
dikirim dan diterima pada kotak surat client, yang keduanya merupakan proses yang

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 30


berbeda. Untuk menerima email dari server email, client dapat menggunakan POP.
Sedangkan untuk mengirim email baik dari client atau server menggunakan format
pesan dan command string yang didefinisikan oleh protokol SMTP. Biasanya email
client menyediakan fungsionalitas dari kedua protokol tersebut dalam satu aplikasi.
Email Server mengoperasikan dua proses secara terpisah:
1. Mail Transfer Agent (MTA)
2. Mail Delivery Agent (MDA)
Proses MTA digunakan untuk meneruskan email. Seperti ditunjukkan dalam
gambar 3.6, MTA menerima pesan dari MUA atau dari MTA lain pada server email
lain. Berdasarkan header pesan, ini akan menentukan bagaimana pesan harus
diteruskan untuk mencapai tujuannya. Jika surat ditujukan kepada pengguna yang
mailbox pada server lokal, surat akan diteruskan ke MDA. Jika surat tersebut adalah
untuk pengguna bukan pada server lokal, maka MTA akan merutekan email
tersebut ke MTA pada server yang tepat.

Gambar 3.6 Proses layanan email


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 31


4. FTP (File Transfer Protocol) Protocol
File Transfer Protocol (FTP) adalah protokol lain pada application layer yang
umum digunakan. FTP dikembangkan untuk memungkinkan transfer file antara
client dan server. Sebuah client FTP adalah sebuah aplikasi yang berjalan pada
komputer yang digunakan untuk mendorong dan menarik file dari server yang
menjalankan FTPdaemon (FTPd).
Agar berhasil mentransfer file, FTP membutuhkan dua koneksi antara client
dan server: satu untuk perintah dan jawaban, yang lain untuk transfer file yang
sebenarnya. Client menetapkan koneksi pertama ke server pada port TCP 21.
Koneksi ini digunakan untuk lalu lintas, yang terdiri dari perintah client dan balasan
server. Client menetapkan sambungan kedua ke server melalui port TCP 20. Koneksi
ini adalah untuk transfer file yang sebenarnya dan dibuat setiap kali ada file yang
ditransfer. Transfer file dapat terjadi dalam dua arah. Client dapat men-download
(pull) file dari server atau client dapat meng-upload (push) file ke server.

Gambar 3.7 Proses FTP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 32


5. DHCP Protocol
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan layanan yang
memungkinkan perangkat pada jaringan untuk memperoleh alamat IP dan informasi
lainnya dari server DHCP. Layanan ini secara otomatis memberikan alamat IP,
subnet mask, gateway dan parameter jaringan IP lainnya. DHCP memungkinkan
sebuah host untuk mendapatkan alamat IP secara dinamis ketika terhubung ke
jaringan. Prosesnya dengan menghubungi server DHCP dan meminta alamat.
Server DHCP memilih alamat range alamat yang telah dikonfigurasi.
DHCP cocok pada jaringan lokal yang lebih besar, atau seringnya terjadi
perubahan populasi pengguna. Pengguna baru mungkin datang dengan laptop dan
memerlukan suatu koneksi. Daripada memiliki administrator jaringan memberikan
alamat IP untuk setiap workstation, lebih efisien untuk memiliki alamat IP yang
ditetapkan secara otomatis menggunakan DHCP. Alamat DHCP yang diberikan ke
host tidak secara permanen tetapi hanya untuk jangka waktu tertentu.
DHCP bisa menimbulkan risiko keamanan karena setiap alat yang terhubung
ke jaringan dapat menerima alamat. Risiko ini membuat keamanan fisik merupakan
faktor penting ketika menentukan apakah akan menggunakan alamat dinamis atau
manual. Tanpa DHCP, pengguna harus secara manual memasukkan alamat IP,
subnet mask dan pengaturan jaringan lain untuk bergabung dengan jaringan.

Gambar 3.8 Protokol DHCP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 33


6. Telnet Protocol
Seiring dengan perkembangan jaringan, terkadang dibutuhkan untuk
mengakses sistem komputer dari jarak jauh. Telnet dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan itu. Telnet dikembangkan pada awal 1970-an dan merupakan salah satu
dari protokol application layer dan layanan TCP/IP suite yang tertua. Telnet
menyediakan metode standar meniru perangkat terminal berbasis teks melalui
jaringan data. Kedua protokol itu sendiri dan perangkat lunak client yang
mengimplementasikan protokol yang sering disebut sebagai Telnet. Koneksi
menggunakan Telnet disebut Virtual Terminal (vty) sesi, atau koneksi. Alih-alih
menggunakan perangkat fisik untuk terhubung ke server, Telnet menggunakan
perangkat lunak untuk membuat perangkat virtual yang menyediakan fitur yang
sama dari terminal session dengan akses ke server Command Line Interface (CLI).

Gambar 3.9 Proses Telnet


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Telnet adalah client/server dan protokol ini menetapkan bagaimana sesi vty
dimulai dan diakhiri. Protokol ini juga menyediakan sintaks dan urutan perintah
yang digunakan untuk memulai sesi Telnet, serta perintah kontrol yang dapat

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 34


digunakan selama sesi. Setiap perintah Telnet terdiri dari setidaknya dua byte. Byte
pertama adalah Interpret as Command (IAC) karakter. Seperti namanya, IAC
mendefinisikan byte berikutnya sebagai perintah daripada teks.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 35


BAB IV
TRANSPORT LAYER

Peran dan Fungsi Transport Layer


Transport Layer memindahkan data antar-aplikasi dari suatu perangkat ke
perangkat yang lain dalam jaringan. Transport Layer menyiapkan aplikasi data untuk
dikirim kedalam jaringan dan menyiapkan jaringan data untuk diproses oleh
aplikasi.

Gambar 4.1 Peran transport layer


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Beberapa peran dan fungsi transport layer antara lain:


1. Identifikasi komunikasi end to end antar aplikasi: Setiap host bisa saja
memiliki lebih dari 1 aplikasi yang memanfaatkan network untuk proses
komunikasi. Setiap aplikasi tersebut bisa saja berkomunikasi dengan satu atau
lebih aplikasi pada host lain.
2. Segmenting Data: Layer transport bertanggung jawab untuk melakukan
segmentasi data yang diterima dari layer atas (layer application). Setiap pecahan

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 36


data hasil segmentasi akan di enkapsulasi dengan header yang berisi informasi-
informasi layer transport seperti, nomor urut (sequence) dan juga port number
pengirim dan penerima.
3. Reassembling data: Pada sisi penerima, transport layer mengarahkan setiap
segmen ke aplikasi yang sesuai. Kemudian segmen-segmen tersebut disusun
ulang menjadi data yang utuh sebelum diteruskan ke layer aplikasi. Agar dapat
menyusun ulang potongan-potongan data (segmen) dan meneruskan ke layer
aplikasi, maka protocol layer transport menggunakan informasi dari header.
4. Identifikasi aplikasi (port-addresssing): Agar data dapat disampaikan pada
aplikasi yang tepat, layer transport harus mengidentifikasi target aplikasi yang
dituju. Untuk itu, layer transport memberikan identifier/addressing yang
bersifat unik untuk setiap aplikasi (service/layanan) yang disebut dengan port
number.
Ada beberapa jenis port addressing :
a. Well-known:
o Antara 0 – 1023
o Disediakan untuk aplikasi dan layanan yang sudah umum digunakan
o Contoh : http (80), ftp (21), smtp (25) dan lain-lain
b. Registered:
o Antara 1024 – 49151
o Disediakan untuk aplikasi/layanan yang tidak umum
o Bisa juga digunakan secara dinamis sebagai source port di sisi client.
c. Dynamic:
o Antara 49152 – 65535
o Digunakan secara dinamis sebagai source port di sisi client.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 37


Tabel 4.1 Port pada TCP/UDP
TCP UDP
Well-Known Ports FTP(21), Telnet(23), SMTP(25), TFTP(69), RIP(520),
HTTP(80), POP3(110), DNS(53), SNMP(161)
IRC(194), HTTPS(443),
DNS(53), SNMP(161)
Registered Ports MSN(1863), Alternate RADIUS(1812),
HTTP(8080), MS SQL(1433) RTP/Voice and video
transport protocol(5004),
SIP(VoIP), MS
SQL(1433)
Dynamic Ports

5. Multiplexing/Demultiplexing:
Pada umumnya setiap user menjalankan beberapa aplikasi atau layanan secara
bersamaan yang dijalankan pada setiap user. Multiplexing digunakan untuk
melewatkan segmen-segmen dari beberapa aplikasi ke satu jalur pada waktu
bersamaan. Hal ini memungkinkan layer bawah (network) untuk memproses
data tanpa memperhatikan aplikasi mana yang menginisiasi data tersebut, dan
hanya focus pada mesin (host) yang dituju.

Gambar 4.2 Proses pada transport layer


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 38


Selain menggunakan informasi yang terkandung dalam header, untuk fungsi
dasar segmentasi data dan reassembly, beberapa protokol pada lapisan
Transport menyediakan:
1. Connection-oriented conversations: Layer tansport menyediakan connection
orientation dengan membentuk sesi antar aplikasi. Maksud dari connection
oriented adalah dibentuknya komunikasi end to end antar aplikasi sebelum
data ditransmisikan sehingga data untuk komunikasi dari dua aplikasi dapat
dikelola dengan baik.
2. Reliable Delivery : Banyak hal yang bisa menyebabkan data korup atau
hilang dalam proses pengiriman. Oleh karena itu, transport layer dapat
memastikan penerima mendapatkan data tersebut dengan mengirim ulang
data yang hilang.
3. Sequencing : Banyaknya rute untuk mencapai tujuan dapat menyebabkan
data diterima tidak berurutan. Transport layer dapat menyusun ulang data
secara benar dengan adanya penomoran dan sequencing.
4. Flow control : Memori komputer atau bandwidth network memiliki
keterbatasan. Transport layer bisa meminta aplikasi pengirim untuk
mengurangi kecepatan pengiriman data. Hal ini dapat mengurangi hilangnya
data dan meminimalkan proses pengiriman ulang.

Gambar 4.3 Komunikasi pada transport layer


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 39


Protokol pada Transport Layer
Fungsi utama dari layer Transport adalah untuk mengelola data aplikasi pada
komunikasi antara host. Namun, aplikasi yang berbeda memiliki kebutuhan yang
berbeda untuk data mereka, dan protokol Transport yang berbeda juga telah
dikembangkan untuk memenuhi persyaratan ini.
Sebuah protokol pada layer Transport dapat menerapkan metode untuk
memastikan pengiriman data yang handal. Kehandalan yang dimaksud adalah
memastikan bahwa setiap bagian dari data yang dikirimkan tiba di tempat tujuan.
Proses ini akan membebani trafik pada jaringan karena adanya penambahan
overhead akibat proses tracking, acknowledgment dan pengiriman ulang. Sedangkan
beberapa aplikasi tidak membutuhkan kehandalan tapi kecepatan transmisi.
Aplikasi database, halaman web, dan e-mail mengharuskan semua data yang
dikirim tiba di tujuan dalam kondisi aslinya. Setiap data yang hilang dapat
menyebabkan komunikasi korup yang tidak lengkap atau tidak terbaca. Oleh karena
itu, aplikasi ini dirancang untuk menggunakan protokol lapisan transport yang
mengimplementasikan kehandalan. Overhead jaringan tambahan dianggap
diperlukan untuk aplikasi ini.
Sedangkan, aplikasi lain yang lebih toleran terhadap hilangnya data dalam
jumlah kecil adalah video streaming. Jika satu atau dua segmen dari video stream
gagal untuk tiba, hal itu hanya akan membuat gangguan sesaat pada streaming
videonya.
Memaksakan overhead untuk memastikan keandalan untuk aplikasi ini bisa
mengurangi kegunaan aplikasi. Gambar dalam video streaming akan sangat
terdegradasi jika perangkat tujuan harus meminta pengiriman ulang untuk data
yang hilang dan menunda proses streaming sambil menunggu kedatangannya.
Demi memenuhi kebutuhan masing-masing aplikasi, layer transport
mengembangkan dua protokol yaitu TCP dan UDP. Kedua protocol tersebut
mengatur komunikasi dari multiple aplikasi. Perbedaan mendasar antara TCP dan
UDP adalah reliability (kehandalan).

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 40


1. TCP
Protokol TCP dijalankan dengan membangun komunikasi connection-oriented
sebelum transaksi data. TCP menambahkan overhead karena di dalamnya terdapat
fasilitas acknowledgement yang menjadikan pengirim tahu bahwa data telah sampai ke
tujuan jika menerima ack dari penerima. Jika tidak ada ack yang diterima maka
pengirim berasumsi bahwa data yang dikirim tadi tidak sampai ke tujuan dan akan
melakukan transmisi ulang data tersebut. Akan tetapi, ack ini membebani traffic
jaringan baik untuk pengirimannya dan juga retransmisinya.
Field-field yang ada pada header TCP seperti pada gambar 4.4 ini dapat
memungkinkan terjadinya komunikasi reliable dan communication-oriented.

Gambar 4.4 Format TCP header


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

1. Source Port Number: Port number pada device yang menginisiasi koneksi
TCP. Biasanya bernilai random diatas 1023.
2. Destination Port Number: Port number yang mengidentifikasikan protokol
layer atas/aplikasi yang berjalan pada device tujuan.
3. Sequence Number: Nomor urut masing-masing segmen.
4. Acknowledgment (ACK): Nomor octet (byte) selanjutnya yang ditunggu
oleh penerima.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 41


5. Window Size: Menunjukkan berapa banyak byte yang bisa dikirimkan
sebelum menunggu datangnya acknowledgment dari penerima.
6. TCP Checksum: digunakan untuk pengecekan error pada header dan data.
Seperti yang dibahas dalam bab sebelumnya, proses aplikasi berjalan pada
server. Proses ini menunggu sampai client memulai komunikasi dengan permintaan
informasi atau layanan lainnya.
Pada komunikasi TCP, setiap layanan akan di assign (default/manual) dengan
sebuah port number. Dua atau lebih aplikasi layanan tidak boleh menggunakan port
yang sama. Ketika sebuah port telah di assign ke sebuah aplikasi server, maka port
itu disebut open pada sisi server. Umumnya pada sebuah server terdapat beberapa
port yang terbuka secara simultan. Misalnya, sebuah server membuka port untuk 80
untuk HTTP dan port 25 untuk SMTP.

Gambar 4.5 Proses TCP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Salah satu metode untuk meningkatkan security adalah dengan membatasi


akses hanya pada port yang digunakan oleh layanan saja.
Ketika dua host berkomunikasi menggunakan TCP, maka koneksi dibangun
terlebih dahulu sebelum melakukan pertukaran data. Setelah data yang dikirimkan

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 42


diterima dengan lengkap di sisi penerima, maka sesi akan ditutup dan koneksi
diakhiri. Proses membangun dan mengakhiri hubungan pada protocol TCP
dijelaskan di uraian berikut:
1. Connection establishment
Setiap koneksi mewakili dua aliran komunikasi satu arah atau sesi. Untuk
membangun koneksi pada TCP, user melakukan metode three way handshake sebagai
berikut:
a) Memastikan bahwa perangkat tujuan terdapat dalam jaringan.
b) Memverifikasi bahwa perangkat tujuan menjalankan aplikasi dan menerima
permintaan untuk memulai sesi pada port tujuan.
c) Menginformasikan pada perangkat tujuan bahwa pengirim ingin menjalin
komunikasi pada port tersebut.

Gambar 4.6 Connection establishment and termination pada TCP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Contoh proses three way handshake pada jaringan client-server. Proses dimulai
ketika client mengirim segmen yang berisi SYN (Synchronize Sequence Number) ke
server. Ketika menerima segmen SYN dari client, server akan mengirim segmen
yang berisi ACK sebagai pengakuan bahwa segmen SYN telah diterima.
Selanjutnya, client yang telah menerima segmen ACK dr server akan mengirim
kembali segmen ACK tersebut ke server.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 43


2. TCP Termination
Pada komunikasi TCP, hal ini digunakan untuk menutup koneksi yang telah
terjalin sebelumnya. Proses TCP termination pada jaringan client server diuraikan
sebagai berikut:
a) Ketika tidak ada lagi data yang dikirim ke server, maka client akan mengirim
segmen dengan FIN flag.
b) Server akan mengirim ACK untuk sebagai balasan bahwa server menyetujui
untuk mengakhiri sesi.
c) Selanjutnya, server mengirim FIN ke client untuk mengakhiri sesi.
d) Terakhir, client merespon dengan segmen ACK untuk mengakhiri sesi.

Gambar 4.7 Proses termination pada TCP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

3. TCP Segment Reassembly


Ketika mengirim data menggunakan TCP, segmen mungkin tiba di tempat
tujuan dalam kondisi tidak berurutan. Agar pesan asli bisa dipahami oleh penerima,
segmen ini disusun kembali ke urutan aslinya. Nomor urut terdapat pada header
setiap segmen.
4. TCP Acknowledgement
Salah satu fitur protokol TCP adalah memastikan sampainya data ke penerima.
Layanan TCP pada sisi penerima akan mengirimkan paket acknowledgement kepada
pengirim data untuk memberi tahu bahwa data telah diterima.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 44


Sequence number dan acknowledgement number digunakan bersamaan untuk
mengkonfirmasi diterimanya sebuah segmen data. Sequence number
mengindikasikan jumlah byte relatif yang telah dikirim dalam satu session.
Sedangkan acknowledgement number mengindikasikan byte berikutnya yang
ditunggu oleh penerima, disebut juga expectational acknowledgement.

Gambar 4.8 Proses reassembly segmen padaTCP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Gambar 4.9 Proses acknowledgement segmen padaTCP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 45


5. TCP Retransmission
Sebaik apapun desain sebuah jaringan, data loss masih bisa terjadi. Untuk
menangani hal ini, transport layer menyediakan mekanisme retransmisi segmen yang
tidak mendapatkan balasan ACK.
6. TCP Flow Control
Flow control membantu reliability proses transmisi dengan cara
menyesuaikan kecepatan efektif untuk aliran data antara 2 mesin. Ketika pengirim
(source) diberi tahu bahwa sejumlah data telah diterima, maka source dapat
meningkatkan jumlah data untuk session tersebut.
Window size adalah salah satu field header TCP yang menentukan jumlah data
yang dapat dikirimkan oleh source tanpa harus menunggu adanya acknowledgement
dari penerima. TCP akan memilih kecepatan transmisi data semaksimal mungkin
yang dapat di dukung oleh network dan device dan proses retransmisi bisa dikurangi
seminimal mungkin.

Gambar 4.10 Flow control padaTCP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 46


Salah satu metode flow control adalah dengan menggunakan dynamic window
size. Caranya adalah dengan mengubah-ubah nilai window size pada header TCP.
Host penerima mengirim nilai window size yang bisa ditampung dalam satu session
kepada pengirim. Ketika penerima ingin menurunkan kecepatan komunikasi karena
terbatasnya buffer memori atau hal lain, maka dia akan mengirim nilai window size
yang lebih kecil.
Setelah beberapa kali transmisi tanpa ada data yang hilang atau buffer memori
berlebih, penerima perlahan menaikkan nilai window size sehingga mengurangi
jumlah acknowledgement yang harus dikirimkan. Nilai window size akan terus naik
sampai ada data yang hilang atau alasan lain.

Gambar 4.11 Flow control dan congestion padaTCP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

2. UDP
Protokol UDP menyediakan fungsi-fungsi layer transport namun jauh lebih
sederhana daripada TCP. Protokol UDP memiliki overhead yang lebih rendah
daripada TCP karena bersifat connectionless dan tidak menyediakan fitur-fitur
retransmission, sequencing, dan mekanisme flow control. Connection-less berarti

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 47


UDP tidak menjalin koneksi sebelum mengirim data seperti yang dilakukan TCP,
yang berarti data akan langsung dikirimkan begitu saja
Namun hal ini bukan berarti UDP benar-benar “unreliable”, hanya saja fungsi-
fungsi yang disediakan TCP tidak ada di UDP, dan jika diperlukan harus di
implementasikan pada layer lain.
PDU untuk protokol UDP biasa disebut datagram, meskipun kadang disebut
juga dengan segment. Beberapa datagram (atau segmen untuk TCP) kadang
mengambil jalur yang berbeda untuk sampai ke tujuan. Hal itu dapat menyebabkan
datagram-datagram yang diterima dalam kondisi tidak berurutan. Berbeda dengan
komunikasi TCP, tidak ada proses sequencing pada komunikasi UDP. datagram
yang hilang tidak akan dikirim ulang.
Biasanya aplikasi yang menggunakan protokol UDP adalah yang memerlukan
delay serendah mungkin dan bisa mentoleransi hilangnya beberapa data. Contoh
aplikasi : DNS, SNMP, DHCP, RIP, TFTP, online games, VOIP.

Gambar 4.12 Format header UDP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Karena fitur yang disediakan tidak sekompleks TCP, header UDP jadi jauh lebih
sederhana daripada TCP. Overhead juga lebih kecil karena header yang digunakan
untuk enkapsulasi jadi lebih kecil.
Seperti halnya aplikasi TCP, aplikasi UDP juga mendapat alokasi Well Known
dan Registered port number. Komunikasi client/server diinisiasi oleh aplikasi client.
Client akan memilih nomor port dynamic secara random dan menggunakannya
sebagai source port.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 48


Karena connection-less, maka segera setelah data siap dikirimkan, UDP akan
membentuk datagram dan menyerahkannya ke layer network.
Perbedaan TCP dengan UDP terdapat pada tabel 4.1.

Tabel 4.2 Perbedaan TCP dengan UDP


TCP UDP
Reliable Unreliable, cepat, dan low overhead
Connection oriented Connectionless
Acknowledgement Tanpa Acknowledgement
Mengirim ulang data yang hilang Tidak ada pengiriman ulang
Sequencing Tidak ada sequencing, data diberikan ke
layer atas sesuai dengan datangnya data
PDU disebut segment PDU disebut datagram
Overhead 20 bytes Overhead 8 bytes
Web, email, file transfer Video streaming, VoIp

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 49


BAB V
NETWORK LAYER

Peran dan Fungsi Layer Network


Layer network menyediakan layanan pertukaran data antar perangkat end to
end yang teridentifikasi. Empat fungsi utama dari network layer adalah:
1. Pengalamatan logika
Layer network menyediakan mekanisme pengalamatan agar setiap potongan data
bisa diteruskan ke perangkat tujuan. Setiap perangkat harus memiliki alamat yg
unik, dalam hal ini pengalamatan menggunakan IPv4 (Internet Protokol version
4).
2. Enkapsulasi
Kedua, layer network harus menyediakan proses enkapsulasi. Tidak hanya
perangkat yang diberi alamat, tetapi setiap potongan data juga harus memiliki
alamat dalam headernya. Pada proses enkapsulasi, layer network menerima PDU
dari layer transport dan menambahkan header atau label untuk membuat PDU
layer 3. PDU pada layer network disebut sebagai packet. Ketika paket dibuat,
header packet berisi alamat logic dari perangkat tujuan dan perangkat asal.
3. Routing
Layer network menyediakan layanan untuk meneruskan paket ke tujuan meski
alamat asal dan tujuan paket berada dalam jaringan yang berbeda. Pada
kenyataannya paket sering melewati beberapa jaringan yang berbeda, oleh
karena itu, setiap paket harus dipandu hingga sampai di alamat tujuan.
Perangkat jaringan yang berperan dalam menentukan jalur dan meneruskan
paket ke tujuannya masing-masing disebut router dan proses tersebut
dinamakan routing. Router merupakan perangkat intermediary.
4. Decapsulasi
Fungsi layer network yang lainnya adalah dekapsulasi. Ketika paket-paket tiba di
tujuan dan berada di layer tiga, maka paket-paket tersebut akan mengalami

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 50


pengecekan alamat tujuan dan memastikan bahwa paket tersebut berada pada
perangkat yang tepat. Jika alamat tujuan sesuai, maka paket akan di dekapsulasi
dan diteruskan ke layer empat.

Pengalamatan
Protokol yang diimplementasikan pada layer network mencakup;
1. Internet Protocol version 4 (IPv4)
2. Internet Protocol version 6 (IPv6)
3. Novell Internetwork packet exchange (IPX)
4. Apple Talk
5. Connectionless Network Service (CLNS/DECNet)
Pada bab ini fokus pembahasan pada IPv4 yang sangat luas penggunaannya.
Internet Protocol (IP) didesain sebagai protocol yang kecil overhead. IP didesain
hanya untuk meneruskan paket dari alamat asal ke tujuan melalui system
interkoneksi. Protokol ini tidak didesain untuk mengatur aliran paket. Karakteristik
dasar dari Ipv4 adalah:
1. Connectionless – tidak harus membangun koneksi terlebih dahulu ketika akan
mengirim paket. Ilustrasinya seperti mengirim surat melalui POS kepada
seseorang tanpa harus memberitahu yang bersangkutan terlebih dahulu.
2. Best effort (unreliable) – tidak butuh kehandalan atau tidak ada penambahan
overhead untuk memastikan pengiriman paket. Unreliable membuat IPtidak
harus memiliki kemampuan untuk mengatur, memperbaiki paket yang hilang
atau korup.
3. Media independent – IPv4 maupun IPv6 beroperasi secara independen dari
media yang membawa data. Maksudnya, protocol ini tidak terbebani dengan
karakteristik media yang membawa data, seperti kabel, fiber optic, dan wireless.
Layer data link yang bertanggungjawab untuk mempersiapkan paket sebelum
dilewatkan ke media komunikasi.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 51


Segmen atau datagram yang berasal dari layer transport dienkapsulasi oleh IPv4
sehingga jaringan dapat meneruskannya ke alamat tujuan.

Gambar 5.1 Enkapsulasi layer network


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Protokol IPv4 memiliki header yang terdiri atas beberapa field. Field tersebut
berisi angka binner. Pada bahasan ini akan mempertimbangkan 6 field berikut:
1. IP Source Address: berisi alamat asal yang terdiri dari 32 bit binner
2. IP Destination Address: berisi alamat tujuan yang terdiri dari 32 bit binner
3. Time-to-Live (TTL): berisi 8 bit binner yang mengindikasikan sisa “waktu
hidup” dari paket. Nilai TTL akan berkurang 1 setiap paket diproses oleh
router. Ketika nilai TTL sama dengan 0 maka paket akan didrop oleh router.
Mekanisme ini untuk mencegah terjadinya routing loop.
4. Type of Service (ToS): Berisi 8 bit binner yang digunakan untuk menentukan
prioritas paket. Nilai ini bisa digunakan oleh mekanisme QoS untuk
mengimplementasikan nilai prioritas yang tinggi pada suatu paket.
5. Protocol: berisi 8 bit binner yang mengindikasikan tipe payload data yang
membawa paket. Field protocol memungkinkan layer network untuk
meneruskan data ke layer atas yang sesuai.
6. Fragment Offset: Router terkadang harus membagi paket ketika meneruskan
paket melalui media dengan MTU yang kecil. Ketika paket dipecah, maka

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 52


IPv4 paket menggunakan fragment offset dan MF flag pada IP header untuk
penyusunan ulang paket ketika tiba di tujuan.

Gambar 5.2 Header paket IPv4


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Pembagian Jaringan
Semakin besar satu jaringan maka semakin banyak permasalahan yang
ditimbulkan. Beberapa isu yang ada pada jaringan besar adalah sebagai berikut:
1. Performance degradation, membagi jaringan ke dalam grup yang lebih kecil
akan mengurangi beban trafik pada jaringan, karena membagi jaringan ke
dalam grup yang lebih kecil akan membatasi broadcast domain.
2. Security issues, security akan lebih mudah diimplementasikan pada jaringan
yang telah dibagi ke dalam grup-grup karena akses internal maupun
eksternal jaringan tersebut lebih mudah diawasi.
3. Address management, semakin besarnya pertumbuhan dari jaringan maka
semakin dibutuhkan banyak perencanaan untuk pengaturan dan
pengalamatan jaringan.
Mengelompokkan jaringan ke kelompok yang spesifik akan lebih praktis dan mudah
diatur dibandingkan dengan memiliki satu jaringan yang luas dengan host yang
tersebar dimana-mana. Pengalamatan jaringan mengunakan pengalamatan hirarki
(hierarchical address).
Berdasarkan level address (Negara, kabupaten/kota, jalan, nomor, dan
identitas penerima) surat bisa diteruskan sampai ke penerima. Level tertinggi adalah

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 53


Negara, level berikutnya adalah kabupaten/kota, dan terakhir level terbawah adalah
penerima. Pada jaringan, system pegalamatan menggunakan IPv4 bersifat hirarki
dan terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah network portion dan kedua adalah
host portion.
IPv4 terdiri atas 32 bit atau empat grup octet. Setiap octet dapat diconversi ke
bentuk decimal dan penulisan masing-masing octet dipisahkan oleh dot. Contoh
192.168.16.30, tiga octet pertama (192.168.16) merupakan network portion dan octet
berikut (30) adalah host portion. Pada pengalamatan hirarki network portion
mengidentifikasikan alamat network lokasi setiap host yang unik berada. Router
dalam meneruskan paket hanya butuh mencapai alamat network dibanding
mengetahui lokasi dari setiap host.

Gambar 5.3 Pengalamatan hirarki IPv4


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Jumlah bit pada network portion mengindikasikan nilai prefix length. Contoh
24 bit pada network portion maka nilai prefixnya adalah /24.

Routing
Pada satu jaringan maupun sub jaringan, setiap host berkomunikasi tanpa
membutuhkan perangkat network layer seperti router. Ketika host akan
berkomunikasi dengan jaringan yang berbeda maka router akan bertindak sebagai
gateway. Yang harus diingat adalah akan susah bagi suatu host untuk mengetahui

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 54


semua alamat perangkat yang dituju. Oleh karena itu ketika yang dituju adalah host
diluar jaringannya maka default gateway pada host harus didefenisikan.

Gambar 5.4 Implementasi dari gateway


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Selain itu, router juga memerlukan rute yang akan digunakan untuk
meneruskan paket atau dikenal dengan istilah next-hop address. Jika rute tersedia,
maka router akan meneruskan paket ke next-hop router yang menyediakan jalur ke
jaringan tujuan.
Untuk memperjelas cara kerja router dalam meneruskan paket ke tujuan
diuraikan pada gambar 5.5a sampai gambar 5.5g.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bila host tujuan berada pada jaringan
yang berbeda maka gateway harus didefinisikan. Gateway atau default gateway
interface adalah interface router yang terhubung ke jaringan lokalnya. Ketika
network portion tujuan berbeda dengan host asal, maka paket akan diarahkan ke
gateway. Gateway atau yang dikenal dengan default gateway merupakan interface
router yang terhubung ke jaringan lokal.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 55


(a)
(b)

(c) (d)

(e) (f)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 56


(g)
Gambar 5.5 a-g Proses router dalam meneruskan paket
(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Setiap paket yang diteruskan dalam jaringan pasti memiliki rute Perangkat
intermediary seperti router pasti memiliki rute untuk menentukan kemana paket
akan diteruskan. Proses meneruskan paket ke tujuan disebut routing, sedang
informasi mengenai rute yang dilewati disebut routing tabel. Rute ini dapat
ditambahkan secara manual oleh administrator atau secara belajar secara otomatis
menggunakan protocol dynamic routing.
Router yang telah diberi alamat IP dan subnetmask akan menjadi bagian dari
jaringan. Sehingga router lain bisa menambahkannya ke dalam routig tabelnya.
Routing tabel berisi informasi mengenai jaringan yang terhubung langsung ke
router maupun remote dan rute dalam outing tabel mengandung tiga unsur seperti
alamat tujuan, next hop, dan metric. Router akan mencocokkan alamat tujuan
dengan daftar routing tabel, bila alamat tujuan tidak terdapat dalam tabel, maka
paket akan didrop. Router bisa juga menggunakan default route untuk meneruskan
paket.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 57


BAB VI
PENGALAMATAN

Pengalamatan merupakan fungsi dari layer network yang mendukung


komunikasi data antar host dalam jaringan yang sama maupun jaringan yang
berbeda. Pada bab ini akan dibahas mengenai struktur IPv4, impelentasi, dan
bagaimana pengaturannya dalam jaringan.
Anatomy IPv4
Pengalamatan menggunakan IPv4 bermakna setiap paket memiliki 32 bit
alamat asal dan 32 bit alamat tujuan pada headernya. Bagi manusia akan kesulitan
mengingat bilangan binary, oleh karena itu 32 bit binner diinterpretasikan ke dalam
bilangan decimal. Representasi IPv4 menggunakan format dotted decimal.
Contoh, alamat 10101100 00010000 00000100 00010100 dalam desimal
menjadi 172.16.4.20. Selalu diingat bahwa peralatan menggunakan logika binner.
Bilangan desimal hanya digunakan untuk memudahkan manusia mengingat.
Beberapa Oktet sebagai network portion dan sisanya untuk host portion. Pembagian
ini untuk memudahkan menentukan berapa jumlah jaringan dan berapa yang
dibutuhkan untuk host.
Contoh berikut dibutuhkan sekurang-kurangnya 200 host, maka digunakan
beberapa bit pada host portion yang cukup untuk merepresentasikan sekurang-
kurangnya 200 host.
Konsep bilangan menjadi penting untuk bisa memahami proses pengalamatan pada
perangkat jaringan.

Konversi biner ke desimal


Konversi biner ke desimal diuraikan sebagai berikut:
Eksponen : 27 26 25 24 23 22 21 20
Posisi : 128 64 32 16 8 4 2 1
Bit : 1 1 1 1 0 1 0 1 } 1byte

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 58


Dijumlahkan : 128 + 64 + 32 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1
Desimal : 245
Dengan demikian biner 1 1 1 1 0 1 0 1 = 245 desimal. Pada IPv4 contoh konversi
diilustrasikan pada gambar 6.1.

Gambar 6.1 Proses konversi dari biner ke desimal


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Dimulai dengan membagi 32 bit menjadi 4 oktet. Kemudian mengubah setiap


oktet ke desimal. Terakhir dengan menambahkan dot () untuk memisahkan masing-
masing oktet.

Konversi dari desimal ke biner


Selain konversi biner ke desimal, dibutuhkan juga sebaliknya. Konversi desimal
ke biner dibutuhkan untuk menentukan oktet untuk network maupun host. Sebagai
contoh, alamat 172.16.4.20 menggunakan 28 bit untuk network address, maka
ditentukan bit sisanya merupakan alamat host, sehingga alamat jaringannya adalah
172.16.4.16.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 59


Proses desimal ke binner dimulai dengan menentukan most significant bit.
Nilai desimal MSB adalah 128. Bila nilai desimal pertama bernilai lebih besar atau
sama dengan 128, maka MSB bernilai 1, jika sebaliknya, maka MSB bernilai 0.
Proses konversi alamat 172.16.0.20 ditunjukkan pada gambar 6.2.

Gambar 6.2 Proses konversi dari desimal ke biner


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Pengalamatan
Pada alamat IPv4 terdapat tiga tipe alamat:
1. Alamat jaringan (Network address): alamat yang menunjukkan alamat suatu
jaringan
2. Alamat broadcast (Broadcast address): Alamat khusus yang digunakan untuk
mengirim data ke semua host dalam jaringan
3. Alamat host (Host address): alamat pada masing-masing peralatan yang ada
dalam jaringan.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 60


Gambar 6.3 Tipe alamat
(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Pada pengalamatan IPv4 digunakan prefix length dalam menentukan network


portion. Misalnya terdapat alamat 172.16.4.0/24, maka 24 bit pertama merupakan
alamat jaringan dan sisa bit berikutnya untuk alamat host.

Tabel 6.1 Contoh penggunaan prefix (Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 61


Perhitungan Alamat Network, Host, dan Broadcast
Langkah-langkah untuk memudahkan pemahaman dalam menentukan alamat
network, host, dan broadcast.
Langkah pertama adalah menentukan network address dengan melihat nilai
prefix /25. Berarti 25 bit pertama merupakan network portion, sehingga 7 bit
berikutnya yang merupakan host portion bernilai 0 semua.
Network address
172. 16. 20. 0 /25
10101100.00010000.00010100.00000000
|----------------network--------------| |---host----|
Network address = 172.16.20.0
Langkah kedua menentukan alamat pertama dari host dengan mengubah bit
terakhir dari network address menjadi 1, maka alamat pertama dari host adalah
172.16.20.1.
Langkah ketiga menentukan broadcast address, caranya dengan mengubah bit
host portion menjadi bernilai 1 semua. Alamat broadcast adalah 172.16.20.127.
Langkah terakhir menentukan alamat terakhir dari host dengan mengubah bit
terakhir dari broadcast address menjadi 0, maka alamat terakhir dari host adalah
172.16.20.126.
Ketika direpresentasikan dalam format desimal, range IP address adalah
0.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255. Tidak semua alamat IP tersebut dipake
untuk host address. Pembagian IPv4 berdasarkan tujuannya dapat dilihat pada tabel
6.1.
IPv4 juga dibedakan menjadi alamat private dan alamat public. Keduanya
dibedakan berdasarkan aksesnya di jaringan internet. Alamat privat berada pada
blok alamat 10.0.0.0 s.d 10.255.255.255 (10.0.0.0 /8), 172.16.0.0 s.d 172.31.255.255
(172.16.0.0 /12), dan 192.168.0.0 s.d 192.168.255.255 (192.168.0.0 /16). Selainnya
adalah alamat public yang digunakan secara unik pada jaringan internet. Agar host
yang menggunakan alamat privat bisa berkomunikasi dengan perangkat lain melalui

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 62


jaringan internet, maka diperlukan NAT (Network Address Translation). NAT
berfungsi untuk menerjemahkan alamat privat ke alamat public sehingga dapat
dikenali dalam jaringan internet.

Tabel 6.2 Pembagian IPv4 berdasarkan tujuan


Jenis Alamat Penggunaannya Range alamat RFC
Alamat Host Untuk host IPv4 0.0.0.0 – 223.255.255.255 790
Multicast Untuk multicast 224.0.0.0 – 239.255.255.255 1700
grup pada jaringan
local
Eksperimen Untuk riset 240.0.0.0 – 255.255.255.254 1700
3330

Berdasarkan kelasnya alamat IP terbagi atas kelas A, B, C, D, dan E. untuk


lebih jelasnya terdapat pada tabel 6.3.

Tabel 6.3 Kelas alamat IP (Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 63


Selain itu, ada beberapa alamat tertentu yang tidak bisa digunakan sebagai
alamat host yaitu alamat network, alamat broadcast, alamat default route (0.0.0.0),
dan alamat loopback (127.0.0.1). alamat loopback adalah alamat special yang
digunakan suatu host untuk menghubungi dirinya sendiri. Alamat loopback
merupakan sebuah metode yang disediakan untuk protocol TCP/IP apabila ingin
menjalankan aplikasi atau layanan pada satu perangkat agar bisa berkomunikasi satu
sama lain.

Perencanaan Pengalamatan Jaringan


Pengalamatan pada suatu jaringan harus terencana dan terdokumentasi
dengan baik untuk mencegah penggunaan alamat yang sama dan memudahkan
pengaturan akses. Hal-hal yang menjadi pertimbangan saat perencanaan adalah
sebagai berikut:
1. Apakan jumlah perangkat yang akan terkoneksi ke jaringan lebih banyak
daripada alokasi IP public yang diberikan ISP?
2. Apakah perangkat membutuhkan akses ke luar jaringan LANnya?
3. Jika perangkat dengan IP privat ingin terhubung ke internet apakah jaringan
dapat menyediakan layanan NAT?
Perangkat yang terhubung ke jaringan bisa diberikan IP secara static maupun
secara dinamik. Pengalamatan statik melibatkan administrator untuk
mengkonfigurasi IP secara manual pada perangkat. Sedangkan konfigurasi IP
dinamik dilakukan secara otomatis. Untuk perangkat-perangkat dengan fungsi
khusus seperti server, router, dan perangkat jaringan lainnya umumnya
menggunakan konfigurasi IPv4 secara statik.

Subnet Mask
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam menentukan network
portion dan host portion bisa dilihat dari prefix length. Untuk mendefinisikan
network dan host portion suatu alamat, maka perangkat menggunakan pola untuk

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 64


memisahkan bit yang disebut subnet mask. Nilai subnet mask diperoleh dengan
menempatkan bit 1 pada network portion dan bit 0 pada host portion.
Contoh menggunakan alamat 172.16.4.35/27:
Alamat 172.16.20.36
10101100.00010000.00010100.00100100
Subnet mask 11111111.11111111.11111111.11100000
255.255.255.224
Alamat network 10101100.00010000.00010100.00100000
172.16.20.32

Pola subnet mask sebagai berikut:


00000000 = 0 11111000 = 248
10000000 = 128 11111100 = 252
11000000 = 192 11111110 = 254
11100000 = 224 11111111 = 255
11110000 = 240

Pada data logika digital digunakan untuk menginterpretasikan alamat, sehingga


proses didalamnya juga menggunakan operasi logika. Pada saat konfigurasi IPv4
yang diassing adalah host address dan subnetmask. Perangkat menggunakan
operasi logika untuk mengetahui alamat dari jaringan. Operasi logika yang
digunakan adalah operasi AND sebagai berikut:
1 AND 1 = 1 1 AND 0 = 0 0 AND 1 = 0 0 AND 0 = 0
Sedangkan implementasi operasi AND pada perangkat dengan alamat 192.0.0.1
diilustrasikan sebagai berikut:
192 0 0 1
Alamat Host
11000000 00000000 00000000 00000001
255 255 0 0
Subnet Mask
11111111 11111111 00000000 00000000
Alamat Network 11000000 00000000 00000000 00000000
Network 192 0 0 0

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 65


Dasar Subnetting
Subneting memungkinkan untuk membuat beberapa jaringan dari satu blok
alamat. Subneting dibuat dari satu atau lebih bit host yang dijadikan network
portion. Semakin banyak bit host yang dipinjam semakin banyak subnet yang bisa
dibentuk. Contoh, jika 1 bit host yang dipinjam maka 2 subnet yang bisa dibentuk.
Jika 2 bit host yang dipinjam, 4 subnet yang dapat dibentuk. Sehingga rumus untuk
menentukan jumlah subnet 2n, n adalah jumlah bit host yang dipinjam. Untuk
menghitung jumlah host digunakan 2n-2 dengan n adalah jumlah bit yang tersisa
untuk host.
Contoh subneting sebagai berikut:
Pada alamat 192.168.1.0/24 akan dibuat 3 subnet. Jika bit host yang dipinjam
sebanyak 1, maka hanya bisa membentuk 2 subnet. Jika dipinjam 2 bit, maka bisa
membentuk 4 subnet. Karena yang ingin dibuat 3 subnet maka dipinjam 2 bit host
untuk dijadikan bit network portion.
- 192.168.1.0 (/24) Alamat : 11000000.10101000.00010100.00000000
255.255.255.0 Mask : 11111111.11111111.11111111.00000000
0 192.168.1.0 (/26) Alamat : 11000000.10101000.00010100.00000000
255.255.255.0 Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000
1 192.168.1.64 (/26) Alamat : 11000000.10101000.00010100.01000000
255.255.255.0 Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000
2 192.168.1.128 Alamat : 11000000.10101000.00010100.10000000
(/26)
255.255.255.0 Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000
3 192.168.1.192 Alamat : 11000000.10101000.00010100.11000000
(/26)
255.255.255.0 Mask : 11111111.11111111.11111111.11000000
Setiap jaringan dalam jaringan internetwork memiliki jumlah host yang berbeda-
beda. Misalnya jumlah host untuk point to point WAN dibatasi maksimum 2 host.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 66


Jumlah host dalam suatu jaringan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
jaringan.
Awalnya subneting mengalokasikan jumlah host yang sama pada setiap
subnet. Hal ini akan kurang efisien bila setiap subnet membutuhkan jumlah host
yang jauh berbeda. Subneting bisa diimplementasikan sekalipun kebutuhan jumlah
host berbeda atau dikenal dengan istilah VLSM (Variable Length Subnet Mask).
Uraian lebih jelas pada tabel 6.4.

Tabel 6.4 Implementasi subnetting


Nama Jaringan Alamat Subnet Range alamat Broadcast Network/Prefix
Jakarta – 58 192.168.15.0 .1 - .62 .63 192.168.15.0 /26
Makassar – 28 192.168.15.64 .65 - .94 .95 192.168.15.64 /27
Surabaya – 10 192.168.15.96 .97 - .110 .111 192.168.15.96 /28
Yogyakarta – 10 192.168.15.112 .113 - .126 .127 192.168.15.112 /28
WAN1 – 2 192.168.15.128 .129 - .130 .131 192.168.15.128 /30
WAN1 – 2 192.168.15.132 .133 - .134 .135 192.168.15.132 /30
WAN1 – 2 192.168.15.136 .137 - .138 .139 192.168.15.136 /30

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 67


BAB VII
DATA LINK LAYER

Data link layer adalah lapisan kedua dalam model OSI, yang bertanggungjawab
dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang
terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam
lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC),
switch layer 2 serta bridge juga beroperasi di sini.
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik.
Pentransferan data tersebut bisa memiliki kehandalan atau tidak. Beberapa protokol
lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah
frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur
pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-
kasus tersebut, fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus
diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti pada protokol
Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Peran Layer Data link


Layer data link menyediakan sarana untuk bertukar data melalui sebuah media.
Data link melakukan dua layanan dasar yaitu:
1. Memungkinkan layer atas untuk mengakses media transmisi dengan
menggunakan teknik framing. Data link bertanggungjawab menempatkan dan
menerima data dari media transmisi. Layer ini menyediakan layanan untuk
mendukung komunikasi antar media transmisi data.
2. Mengatur penempatan data pada media dan diterima dari media menggunakan
teknik media access control dan deteksi error.
Beberapa istilah khusus untuk layer data link, seperti:
1. Frame - Data link layer PDU (Protocol Data Unit = Output dari protokol yang
berbeda di setiap layer).

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 68


2. Node - Layer 2 notasi untuk perangkat jaringan yang terhubung ke media
umum.
3. Media medium (physical) * - Physical berarti untuk transfer informasi antara dua
node.
4. Jaringan (physical) ** - Dua atau lebih node yang terhubung ke media umum.

Data link Layer bertanggung jawab untuk pertukaran frame antara node
melalui media jaringan fisik.
Ethernet memisahkan fungsi dari lapisan Data Link menjadi dua sub-lapisan
yang berbeda, yaitu sublayer Logical Link Control (LLC) dan sublayer Media
Access Control (MAC). Fungsi yang dijelaskan dalam model OSI untuk lapisan Data
Link ditugaskan ke sublayer LLC dan MAC. Penggunaan sub-lapisan ini
memberikan kontribusi signifikan terhadap kompatibilitas antara berbagai
perangkat.
Untuk Ethernet, standar IEEE 802.2 menjelaskan fungsi sublayer LLC, dan
standar 802.3 menggambarkan sublayer MAC dan fungsi lapisan fisik. Logical Link
Control menangani komunikasi antara lapisan atas dan perangkat lunak jaringan,
dan lapisan bawah, biasanya perangkat keras. Sublayer LLC mengambil data
protokol jaringan, yang biasanya sebuah paket IPv4, dan menambahkan kontrol
informasi untuk membantu meneruskan paket ke node tujuan. Layer 2
berkomunikasi dengan lapisan atas melalui LLC.
LLC diimplementasikan dalam perangkat lunak, dan pelaksanaannya
independen dari peralatan fisik. Pada komputer, LLC dapat dianggap software
driver untuk Network Interface Card (NIC). NIC driver adalah program yang
berinteraksi langsung dengan hardware pada NIC untuk meneruskan data antara
media dengan sublayer Media Access Control.
Media Access Control (MAC) adalah sublayer Ethernet terendah dari layer
Data Link. Media Access Control diimplementasikan oleh hardware, biasanya di
komputer berupa Network Interface Card (NIC). Ethernet MAC sublayer memiliki
dua tanggung jawab utama, yaitu enkapsulasi data dan media access control.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 69


Data enkapsulasi menyediakan tiga fungsi utama:
1. Pembatasan frame
2. Pengalamatan fisik
3. Deteksi kesalahan
Proses enkapsulasi data berupa pembentukan frame sebelum transmisi. Layer MAC
menambahkan header dan trailer ke Layer 3 PDU. Penggunaan frame membantu
dalam transmisi bit.
Pada proses framing diberikan pembatas yang digunakan untuk
mengidentifikasi sekelompok bit yang membentuk sebuah frame. Proses ini juga
menyinkronkan antara pengirim dan penerima node.
Pada layer data link, proses enkapsulasi juga menangani pengalamatan. Setiap
header frame ditambahkan alamat fisik (MAC address) yang memungkinkan frame
dikirimkan ke node tujuan.
Fungsi tambahan data enkapsulasi adalah kesalahan deteksi. Setiap frame
Ethernet mengandung sebuah trailer dengan cyclic redundancy check (CRC).
Setelah frame diterima, node penerima menciptakan CRC untuk membandingkan
dengan yang ada di trailer frame. Jika hasil perhitungan CRC ini cocok, maka frame
diyakini bahwa frame diterima tanpa kesalahan.

Media Access Control


MAC sublayer mengontrol penempatan frame pada media dan pengambilan
frame dari media. Seperti namanya, MAC mengelola kontrol akses media seperti
inisiasi transmisi frame dan perbaikan dari kegagalan transmisi akibat terjadi
tabrakan.
Sebuah identifier unik yang disebut Media Access Control (MAC) diciptakan
untuk membantu dalam menentukan sumber dan alamat tujuan dalam jaringan
Ethernet. Pengalamatan MAC ditambahkan sebagai bagian dari Layer 2 PDU.
Alamat Ethernet MAC berupa nilai biner 48-bit yang dinyatakan dengan 12 digit
heksadesimal.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 70


Nilai MAC address didapatkan langsung dari IEEE. IEEE memberlakukan
aturan bagi vendor untuk memastikan alamat yang unik untuk setiap perangkat
Ethernet. IEEE memberikan vendor kode 3-byte, yang disebut Organizationally
Unique Identifier (OUI).
Untuk MAC address, IEEE memberikan dua aturan bagi vendor:
1. Semua MAC address yang terdapat pada NIC atau perangkat Ethernet lainnya
harus menggunakan OUI pada 3 byte pertama.
2. Semua MAC address dengan OUI yang sama harus diberikan nilai unik (kode
vendor atau nomor seri) pada 3 byte terakhir.
Alamat MAC terdapat dalam ROM (Read-Only Memory) pada NIC. Ini
berarti bahwa alamat dikodekan ke dalam chip ROM secara permanen sehingga
tidak dapat diubah oleh perangkat lunak.
Namun, ketika komputer dijalankan, NIC menyalin alamat tersebut ke RAM.
Ketika membentuk frame, alamat yang terdapat di RAM yang digunakan sebagai
alamat sumber untuk dibandingkan dengan alamat tujuan. Alamat MAC yang
digunakan oleh NIC untuk menentukan apakah pesan harus diteruskan ke layer atas.

Gambar 7.1 Struktur MAC Address


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 71


Ketika perangkat sumber mengirimkan pesan melalui jaringan Ethernet. Pada
header terdapat informasi alamat MAC tujuan. Setiap NIC di jaringan
memperhatikan informasi tersebut untuk melihat apakah alamat MAC cocok dengan
alamat fisiknya. Jika tidak ada yang cocok, maka perangkat membuang frame. Ketika
frame mencapai tujuan dimana MAC address dari NIC sesuai dengan MAC address
tujuan, maka proses dekapsulasi berlangsung.
Semua perangkat yang terhubung ke Ethernet LAN memiliki antarmuka MAC
address. Produsen hardware dan software yang berbeda bisa saja memiliki alamat
MAC dalam format heksadesimal yang berbeda. Beberapa format MAC address
adalah 00-05-9A-3C-78-00, 00: 05: 9A: 3C: 78: 00, atau 0005.9A3C.7800. Alamat
MAC yang terdapat pada workstation, server, printer, switch, dan router serta
perangkat yang harus original.

Address Resolution Protocol (ARP)


Protokol ARP menyediakan dua fungsi dasar:
1. Pemetaan alamat IPv4 ke alamat MAC
2. Mempertahankan cache pemetaan
1. Pemetaan Alamat IPv4 ke Alamat MAC
Frame harus memiliki alamat MAC tujuan agar dapat ditempatkan pada media.
Ketika sebuah paket dikirim ke layer Data Link untuk dienkapsulasi menjadi frame,
maka perangkat akan mengacu ke suatu tabel yang terdapat di memori untuk
menemukan alamat layer Data Link yang telah dipetakan ke alamat IPv4 tujuan.
Tabel ini disebut tabel ARP atau cache ARP. Tabel ARP disimpan dalam RAM.
Setiap entri, atau baris, dari tabel ARP memiliki sepasang nilai yaitu Alamat IP
dan alamat MAC. Setiap alamat IP di tabel dipasangkan dengan alamat MAC yang
sesuai. Tabel ARP cache dipetakan untuk perangkat pada LAN lokal.
Untuk memulai proses, perangkat pengirim akan mencari di tabel ARP alamat
MAC yang telah dipetakan ke IPv4 tujuan. Jika terdapat dalam tabel, maka

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 72


perangkat menggunakan alamat MAC tersebut sebagai alamat MAC tujuan dalam
frame.
2. Mempertahankan ARP Table
Tabel ARP dipertahankan secara dinamis. Ada dua cara yang perangkat dapat
lakukan untuk mengumpulkan alamat MAC. Salah satu cara adalah dengan
memantau lalu lintas yang terjadi pada segmen jaringan lokal. Ketika perangkat
menerima frame dari media, maka perangkat tersebut dapat merekam IP sumber dan
alamat MAC untuk disimpan dalam tabel ARP. Cara lain yang bisa dilakukan
dengan broadcast permintaan ARP ke semua perangkat pada LAN Ethernet. Proses
yang lebih jelas pada gambar 7.2a sampai gambar 7.2e.

(a) (b)

(c) (d)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 73


(e)
Gambar 7.2 a-e Proses permintaan ARP
(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Selain itu, penambahan peta secara statis dapat dimasukkan dalam tabel ARP,
tapi ini jarang dilakukan.

Membuat Frame
Apa yang perangkat lakukan ketika membuat frame dan cache ARP tidak
memiliki peta alamat IP tujuan ke alamat MAC? Ketika ARP menerima permintaan
untuk memetakan alamat IPv4 ke alamat MAC, maka ARP akan melihat tabel ARP
nya. Jika entri tidak ditemukan, enkapsulasi paket IPv4 gagal dan proses pada layer
2 akan memberitahu ARP bahwa perlu ada peta.
ARP proses kemudian mengirimkan sebuah paket permintaan ARP untuk
menemukan alamat MAC dari perangkat tujuan pada jaringan lokal. Perangkat
yang memiliki alamat IP tujuan yang sesuai akan menerima permintaan tersebut
dan merespon dengan balasan ARP. Dengan demikian peta baru dapat ditambahkan
ke dalam tabel ARP dan paket untuk alamat IPv4 sekarang dapat dienkapsulasi
menjadi frame.
Jika tidak ada perangkat menanggapi permintaan ARP, paket akan dibuang
karena frame tidak dapat dibuat. Kegagalan enkapsulasi ini dilaporkan ke lapisan
atas perangkat. Jika perangkat adalah perangkat intermediary, seperti router,

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 74


lapisan atas dapat memilih untuk merespon ke perangkat sumber dengan pesan
error dalam paket ICMPv4.
Semua frame harus dikirim ke node pada segmen jaringan lokal. Jika host
tujuan IPv4 adalah pada jaringan lokal, frame akan menggunakan alamat MAC dari
perangkat ini sebagai tujuan alamat MAC.
Jika IPv4 host tujuan tidak di jaringan lokal, node sumber akan meneruskan
frame ke gateway atau hop berikutnya. Node sumber akan menggunakan alamat
MAC gateway sebagai alamat tujuan untuk frame yang berisi paket IPv4 yang
ditujukan kepada host di jaringan lain.
Alamat gateway dari interface router disimpan dalam konfigurasi IPv4 dari
host. Ketika host meneruskan sebuah paket ke tujuan, host akan membandingkan
alamat IP tujuan dan alamat Ipnya sendiri untuk menentukan apakah kedua alamat
IP yang terletak di jaringan yang sama. Jika host penerima tidak pada jaringan yang
sama, host sumber menggunakan proses ARP untuk menentukan alamat MAC dari
router yang berfungsi sebagai gateway.
Apabila alamat MAC gateway tidak terdapat dalam tabel, proses ARP yang
normal akan mengirim permintaan ARP untuk mengambil alamat MAC yang
terkait dengan alamat IP dari interface router.
Untuk setiap perangkat, timer dari cache ARP akan menghapus ARP yang
tidak digunakan untuk jangka waktu tertentu. Proses ini tergantung pada perangkat
dan sistem operasi. Sebagai contoh, beberapa sistem operasi Windows menyimpan
ARP cache selama 2 menit. Jika entri digunakan lagi selama waktu itu, timer ARP
akan diperpanjang sampai 10 menit.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 75


BAB VIII
PHYSICAL LAYER

Peran Layer Fisik


Layer fisik menyediakan sarana untuk mengangkut seluruh bit yang dibentuk
dari frame pada media. Lapisan ini menerima frame secara lengkap dari lapisan Data
link dan mengkodekannya menjadi serangkaian sinyal yang dikirimkan ke media
lokal. Bit yang telah dikodekan akan diterima oleh salah satu perangkat akhir atau
perangkat menengah.
Pada proses komunikasi, data pengguna telah tersegmentasi oleh
layerTransport, ditempatkan ke dalam paket oleh layer network, dan selanjutnya
dikemas sebagai frame oleh layer Data link. Tujuan dari lapisan fisik adalah
membentuk sinyal listrik, optik, atau sinyal microwave yang mewakili bit dalam
setiap frame. Sinyal-sinyal ini kemudian dikirim pada satu media sekaligus.
Layer fisik juga bertugas untuk mengambil sinyal-sinyal individu dari media,
mengembalikan mereka ke representasi bit dan meneruskan ke layer Data link dalam
bentuk frame yang lengkap.
Tiga fungsi dasar dari lapisan fisik adalah:
1. Komponen fisik
2. Data encoding
3. Pensinyalan
Unsur-unsur fisik mencakup perangkat keras elektronik, media dan konektor,
serta perangkat yang mendukung pengiriman dan membawa sinyal untuk mewakili
bit.
Encoding adalah sebuah metode untuk mengubah aliran bit data menjadi
“kode” yang telah ditetapkan. Kode tersebut merupakan sekelompok bit yang
digunakan untuk memberikan pola yang dapat diprediksi dan diakui oleh pengirim
dan menerima. Penggunaan pola tersebut dapat membantu untuk membedakan
antara bit data dengan kontrol bit.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 76


Selain menciptakan kode untuk data, metode pengkodean pada lapisan fisik
juga dapat memberikan kode untuk tujuan kontrol seperti mengidentifikasi awal dan
akhir frame. Host pengirim akan mengirimkan pola bit tertentu atau kode untuk
mengidentifikasi awal dan akhir frame.
Lapisan Fisik harus menghasilkan sinyal listrik, optik, atau sinyal wireless
yang mewakili "1" dan "0" pada media. Metode merepresentasikan bit disebut
metode pensinyalan. Standar pada layer fisik menentukan jenis sinyal yang mewakili
"1" dan "0".

Gambar 8.1 Fungsi dasar layer fisik


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1

Pembahasan mengenai metode pensinyalan terdapat pada mata kuliah


Komunikasi Data.

Media Fisik
Lapisan Fisik fokus pada media jaringan dan pensinyalan. Layer ini
menghasilkan representasi bit berupa tegangan, frekuensi radio, atau cahaya.
Berbagai organisasi standar telah memberikan kontribusi untuk mendefinisikan sifat
fisik, listrik, dan mekanik dari media untuk komunikasi data yang berbeda.
Sebagai contoh, standar yang ditetapkan untuk media tembaga:
1. Jenis kabel tembaga yang digunakan
2. Bandwidth komunikasi

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 77


3. Jenis konektor yang digunakan
4. Pinout dan warna kode koneksi ke media
5. Jarak maksimum dari media

Tabel 8.1 Karakteristik ethernet (Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Tabel 8.2 Karakteristik wireless (Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 78


Kabel Tembaga
Media yang paling umum digunakan untuk komunikasi data adalah kabel yang
menggunakan kabel tembaga untuk sinyal data dan bit kontrol antara perangkat
jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi data biasanya terdiri dari
serangkaian kabel tembaga yang membentuk rangkaian yang diperuntukkan untuk
sinyal tertentu.
Salah satu jenis kabel tembaga adalah kabel koaksial. Kabel Koaksial adalah
kabel yang memiliki dua buah konduktor, konduktor yang pertama terdapat pada
pusat, terbuat dari tembaga yang keras yang dilapisi dengan isolator, konduktor
yang kedua melingkar di luar isolator pertama dan tertutup dengan isolator luar.
Jenis media tembaga yang dipilih ditentukan oleh layer fisik untuk menghubungkan
layer Data link dari dua atau lebih perangkat jaringan.
Kabel ini dapat digunakan untuk menghubungkan node pada LAN ke
perangkat menengah, seperti router dan switch. Kabel ini juga digunakan untuk
menghubungkan perangkat WAN ke penyedia layanan data seperti perusahaan
telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat yang menyertainya memiliki
persyaratan kabel yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.

Gambar 8.2 Beberapa media tembaga yang umum digunakan dan konektor.
(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 79


Media jaringan umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang
memudahkan koneksi dan pemutusan. Satu jenis konektor fisik dapat digunakan
untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 yang digunakan
secara luas di LAN dengan satu jenis media dan di WAN dengan jenis media lain.

Kabel UTP
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair ((UTP) terdiri atas empat pasang
kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh layer pelindung. Tipe kabel ini
semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan
kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. UTP digunakan sebagai media networking
dengan impedansi sekitar 100 Ohm. UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini
menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mendukung arsitektur-arsitektur
jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.

Gambar 8.3 Kabel UTP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Kabel UTP tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari


kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel 8.3.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 80


Tabel 8.3 Kategori kabel UTP dan kegunaannya
Kategori Kegunaan
Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog
Transmisi suara digital hingga 4
Category 2 (Cat2)
megabit per detik
Transmisi data digital hingga 16
Category 3 (Cat3)
megabit per detik
Transmisi data digital hingga 20
Category 4 (Cat4)
megabit per detik
Transmisi data digital hingga 100
Category 5 (Cat5)
megabit per detik
Transmisi data digital hingga 1000
Enhanced Category 5 (Cat5e)
megabit per detik
Mendukung transmisi di frekuensi
Category 6 (Cat6)
250MHz
Mendukung transmisi di frekuensi
Category 7 (Cat7)
600MHz

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5
(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam
jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Kabel UTP dengan konektor RJ-45 terdiri atas tiga tipe yang disesuaikan
dengan peruntukannya:
1. Ethernet Straight-through
2. Ethernet Crossover
3. Rollover

Gambar 8.4 Standar kabel UTP


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 81


Tabel 9.4 Tipe kabel dan aplikasi masing-masing
Tipe kabel Standar Aplikasi
Ethernet Straight- Kedua ujung kabel Menghubungkan
through menggunakan salah satu perangkat yang tidak
dari T568A atau T568B sejenis.
(PC ke switch)
Ethernet Crossover Satu ujung kabel Menghubungkan
menggunakan T568A dan perangkat yang sejenis.
ujung yang lain (Switch ke switch atau
menggunakan T568B Router ke router)
Rollover Hak paten Cisco Menghubungkan port
serial PC ke port console
router, menggunakan
adapter.

Kabel Fiber
Kabel fiber optik menggunakan kaca atau serat plastik untuk memandu impuls
cahaya dari sumber ke tujuan. Bit dikodekan pada serat sebagai impuls cahaya. Fiber
optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-
transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga
lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu
beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi.

Gambar 8.5 Kabel fiber optik


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 82


Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
1. Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi,
mencapai gigabits per second;
2. Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar;
3. Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan
perlakuan “refresh” atau “diperkuat”;
4. Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan
perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-
kabel transmisi lain di sekelilingnya.
5. Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative
murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
1. Kabel single mode: Glass core memiliki diameter 8-10 micron, aplikasinya
pada jarak jauh (hingga 100 Km), dan menggunakan laser pada sumber
pemancarnya. Umumnya digunakan pada jaringan backbone.
2. Kabel multimode: Glass core memiliki diameter 50 hingga 100 micron,
aplikasinya pada jarak sekitar 2 Km, dan menggunakan LED pada sumber
pemancarnya. Umumnya digunakan dalam LAN yang berjarak beberapa
meter.

Gambar 8.6 Fiber optic mode


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 83


Media Wireless
Media wireless membawa sinyal elektromagnetik dan frekuensi microwave
yang mewakili digit biner pada komunikasi data. Sebagai media jaringan, wireless
tidak terbatas pada konduktor atau jalur, seperti pada kabel tembaga dan serat optik.
Pada komunikasi data, keknologi wireless bekerja dengan baik di lingkungan
terbuka. Namun, bahan konstruksi tertentu yang digunakan pada bangunan dan
kondisi lingkungan akan membatasi cakupan efektifnya. Selain itu, wireless rentan
terhadap gangguan dan dapat terganggu oleh perangkat umum seperti telepon
wireless, beberapa jenis lampu neon, oven microwave, dan komunikasi wireless
lainnya.
IEEE dan standar industri telekomunikasi untuk komunikasi data wireless
mencakup layer data link dan layer fisik. Empat standar komunikasi data yang umum
berlaku untuk media wireless, yaitu:
1. Standar IEEE 802.11 - Biasanya disebut sebagai Wi-Fi, adalah Wireless LAN
(WLAN) teknologi yang menggunakan contention atau sistem non-
deterministik dengan Carrier Sense Multiple Access / Collision Avoidance
(CSMA / CA) untuk proses akses medianya.
2. Standar IEEE 802.15 - Wireless Personal Area Network (WPAN) standar,
umumnya dikenal sebagai "Bluetooth", menggunakan proses pairing
perangkat untuk berkomunikasi jarak 1-100 meter.
3. Standar IEEE 802.16 - Umumnya dikenal sebagai WiMAX (Worldwide
Interoperability for Microwave Access), menggunakan topologi point-to-
multipoint untuk menyediakan akses broadband wireless.
4. Global System for Mobile Communications (GSM) - Termasuk spesifikasi
lapisan fisik yang memungkinkan pengimplementasian dari layer 2 General
Packet Radio Service (GPRS) protokol untuk menyediakan transfer data
melalui jaringan telepon seluler.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 84


Teknologi wireless lainnya seperti komunikasi satelit menyediakan konektivitas
jaringan data untuk lokasi tanpa koneksi. Protokol-protokol tersebut termasuk
GPRS memungkinkan data ditransfer antara stasiun bumi dan link satelit.

Gambar 8.7 Standar wireless dan tipenya


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Implementasi wireless memungkinkan perangkat terhubung melalui LAN.


Secara umum, wireless LAN membutuhkan perangkat jaringan berikut:
1. Wireless Access Point (AP) - Menangani sinyal wireless dari pengguna dan
menghubungkannya.
2. Wireless NIC adapter - Menyediakan kemampuan komunikasi wireless untuk
setiap host jaringan.

Gambar 8.8 Wireless access point dan adapter


(Sumber: Kurikulum CCNA Exploration 1)

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 85


Seiring dengan perkembangannya, beberapa standar berbasis Ethernet WLAN
telah dibuat, sehingga dalam pembelian perangkat wireless harus diperhatikan
kompatibilitas dan interoperabilitas.
Standar WLAN meliputi:
1. IEEE 802.11a - Beroperasi pada pita frekuensi 5 GHz dan menawarkan
kecepatan hingga 54 Mbps. Karena standar ini beroperasi pada frekuensi yang
lebih tinggi, memiliki cakupan area yang lebih kecil dan kurang efektif
menembus struktur bangunan. Perangkat yang beroperasi pada standar ini tidak
interoperable dengan standar 802.11b dan 802.11g.
2. IEEE 802.11b - Beroperasi pada pita frekuensi 2,4 GHz dan menawarkan
kecepatan hingga 11 Mbps. Perangkat yang menerapkan standar ini memiliki
jangkauan yang lebih panjang dan lebih mampu menembus struktur bangunan
dibanding perangkat dengan standar 802.11a.
3. IEEE 802.11g - Beroperasi pada pita frekuensi 2,4 GHz dan menawarkan
kecepatan hingga 54 Mbps. Perangkat yang menerapkan standar ini beroperasi
pada frekuensi radio dan jangkauan yang sama seperti 802.11b tetapi dengan
bandwidth seperti pada 802.11a.
4. IEEE 802.11n - Standar ini mendefinisikan frekuensi 2,4 Ghz atau 5 GHz.
Kecepatan data yang diharapkan adalah 100 Mbps hingga 210 Mbps dengan
jarak jangkauan hingga 70 meter.
Manfaat dari teknologi wireless adalah penghematan biaya infrastruktur dan
kenyamanan mobilitas bagi pengguna. Namun, administrator jaringan perlu
mengembangkan dan menerapkan kebijakan keamanan yang ketat untuk melindungi
wireless LAN dari akses yang tidak sah.

Teknik Komputer Jaringan PNUP - 2015 86

Anda mungkin juga menyukai