Anda di halaman 1dari 73

TUGAS

MATEMATIKA

Nama : Muhammad Dzulfiqar Syaifullah


Kelas : TKJ 1 C
nim : 42519067
Tugas : Aljabar, Limit ,fungsi, diferensial, integral

Jurusan Teknik elektro


Prodi D-IV Teknik Komputer dan Jaringan
Politeknik Negeri Ujung Pandang
2019
1). Aplikasi Aljabar linear, Limit, differensial, dan integral. Berikan
contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Jawab :

LIMIT
Bentuk Umum Fungsi Aljabar
Limit suatu fungsi terdiri dari f(x), batas x untuk dimasukkan ke dalam fungsi. Bentuk umum
dari limit fungsi aljabar ditunjukkan pada gambar 1.

Sumber: https://rumushitung.com

Limit fungsi aljabar terdiri dari jenis bagian yaitu nilai x mendekati satu titik dan nilai x
mendekati tak berhingga (∞). Cara penyelesaian nilai x mendekati berhingga adalah dengan
substitusi, pemfaktoran, dan dikalikan dengan sekawannya. Sedangkan untuk limit
fungsi aljabar di mana x mendekati tak berhingga penyelesainnya yaitu dengan dibagi
variabel pangkat tertinggi dan dikalikan sekawan akarnya. Hasil perhitungan dari limit
fungsi aljabar tidak boleh 0/0 karena nilainya tidak akan terdefinisi.

Cara Menghitung Nilai X Mendekati Satu Titik


1. Strategi Substitusi

Tahapan pertama untuk menyelesaikan suatu limit di satu titik (nilai berhingga) adalah
substitusi langsung. Jika dari hasil substitusi langsung tidak diperoleh nilai dengan bentuk tak
tentu seperti di bawah ini, maka nilai tersebut adalah menunjukan nilai dari limit yang
bersangkutan.

Contoh soal:

2. Strategi Faktorisasi

Apabila hasil substitusi langsung diperoleh nilai bentuk tak tentu, maka kita harus
memfaktorkannya sehingga bentuknya menjadi bukan bentuk tak tentu, kemudian kita
lanjutkan menggunakan strategi substitusi langsung sehingga diperoleh hasilnya.
Contoh soal:

3. Strategi Mengalikan dengan Bentuk Sekawan

Strategi mengalikan dengan bentuk sekawan dilakukan pada limit berbentuk irasional. Hal
ini dilakukan jika sebelumnya kita menggunakan strategi substitusi langsung dan strategi
faktorisasi, hasil keduanya adalah bentuk tak tentu. Setelah perkalian itu disederhanakan,
maka kita menggunakan strategi substitusi langsung lagi, sehingga diperoleh hasilnya.

Contoh soal:

Cara Menghitung Nilai X Tak Berhingga


Ada beberapa cara untuk menentukan jawaban dari limit fungsi aljabar di mana nilai x tak
berhingga yaitu: a. strategi substitusi langsung, strategi membagi dengan pangkat
tertinggi, strategi mengalikan dengan bentuk sekawan, dan strategi faktorisasi.

1. Strategi substitusi langsung

2. Strategi membagi dengan pangkat tertinggi


3. Strategi mengalikan dengan bentuk sekawan

Apabila solusi limit bentuk irasional dengan menggunakan strategi substitusi langsung
menghasilkan bentuk tak tentu, maka langkah selanjutnya kita menggunakan strategi
mengalikan dengan bentuk sekawan, kemudian dilanjutkan dengan strategi membagi dengan
pangkat tertinggi. Jika nilai f(x) dan g(x) adalah fungsi-fungsi irasional, maka

 F(x) + g(x) bentuk sekawannya adalah f(x) – g(x)

 F(x) – g(x) bentuk sekawannya adalah f(x) + g(x)

Contoh soal: Hitunglah nilai limit berikut ini


Solusi Quipper (SUPER)

Dalam penyelesaian limit fungsi aljabar untuk x di satu titik atau x mendekati tak hingga
terdapat cara mudah dan singkat dalam proses penyelesainnya, yaitu dengan solusi Quipper
atau SUPER. SUPER untuk proses penyelesaian limit fungsi aljabar adalah sebagai berikut:
Untuk limit di x mendekati tak berhingga yaitu:

Tentukan nilai limit di bawah ini menggunakan SOLUSI SUPER:

Karena nilai m =n yaitu pangkat 2, maka diperoleh :

Nilai tersebut sama dengan menggunakan cara pangkat tertinggi.

Cara SOLUSI SUPER pengganti mengalikan dengan bentuk sekawan yaitu:


Contoh soal:

Ada langkah SUPER juga untuk menyelesaikan persoalan limit fungsi aljabar yaitu
menggunakan konsep turunan atau sering dikenal dengan nama teorema L’Hopital. Teorema
L’Hopital adalah sebagai berikut:

Teorema L’hopital. Teorema L’hopital adalah penyelesaian suatu limit menggunakan konsep
diferensial/turunan. Apabila dalam penyelesaian diferensial yang pertama masih
menghasilkan bentuk tak tentu, maka dilanjutkan dengan turunan kedua dan seterusnya
sehingga menghasilkan nilai yang pasti.

F’(x) dan g’(x) = adalah turunan fungsi pertama.

Contoh soal: Tentukan nilai dari limit berikut menggunakan teorema L’Hopital:
Jawabannya yang diperoleh menggunakan teorema L’hopital sama dengan cara substitusi
langsung, namun perbedaanya adalah hasil yang diperoleh lebih cepat.

Dalam penyelesaian, bentuk limit yang mengandung akar seperti di bawah ini:

Penyelesaian bentuk limit akan menghasilkan suatu nilai yang tak tentu 0/0. Apabila terdapat
bentuk soal di atas, kita harus memodifikasinya menggunakan konsep aturan L’Hopital
sehingga hasil modifikasi fungsi akar tersebut bentuknya akan menjadi seperti di bawah ini:
Latihan Soal

Bagaimana quipperian sudah mulai tidak sabar untuk mengerjakan soal selanjutnya? Berikut
ini beberapa contoh soal dari Quipper Video.

1. Limit fungsi aljabar menggunakan perkalian sekawan

Cara penyelesaian:
2. Limit fungsi aljabar menggunakan SUPER dan pangkat tertinggi

Cara penyelesaian:
3. Limit Aljabar menggunakan SUPER dan perkalian sekawan

Cara penyelesaian:
4. Penyelesaian limit fungsi aljabar menggunakan SUPER dan perkalian
sekawan

Cara penyelesaian:
Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami konsep dan penyelesaian tentang limit fungsi
aljabar? Apabila kamu ingin memahami konsep pelajaran-pelajaran lainnya baik itu
kurikulum KTSP, 2013, atau K-13 Revisi, langsung saja bergabung bersama Quipper Video.
Di sana kamu bisa belajar bareng tutor kece lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Yuk,
buruan gabung!

Konsep Limit Fungsi Aljabar


Limit bisa diartikan sebagai menuju suatu batas, sesuatu yang dekat tetapi
tidak bisa dicapai. Pada bahasa matematika, keadaan ini biasa disebut limit.
Kenapa harus ada limit? karnalimit menjelaskan suatu fungsi jika batas
tertentu didekati.

Kenapa harus didekati? karena pada suatu fungsi biasanya tak terdefinisi pada
suatu titik tertentu. Meskipun suatu fungsi seringkali tidak terdefinisi untuk
titik tertentu, Akan tetapi masih bisa dicari tahu berapa nilai yang didekati oleh
fungsi tersebut apabila titik tertentu makin didekati yaitu dengan limit.

limit

Rumus Limit

Dalam dunia matematika, Limit biasa di tuiskan sebagai berikut

Keterangan :

 Apabila x mendekati a tetapi x tidak sama dengan a maka f(x) mendekati


L
 Pendekatan x ke a bisa dilihat dari dua sisi yaitu pada sisi kiri dan sisi
kanan ataupun dengan kata lain x bisa mendekati dari arah kiri dan arah
kanan hingga menghasilkan limit kiri serta limit kanan

Sifat Fungsi Limit Aljabar

Jika n adalah bilangan bulat positif, k konstanta, f dan g ialah fungsi yang
mempunyai limit di c, maka sifat-sifat yang berlaku yaitu:
Macam-Macam Metode Limit Aljabar

 metode subitusi
 metode pemfaktoran
 metode membagi dengan pangkat tertinggi penyebut
 metode mengalikan dengan faktor sekawan

1. Metode Subsitusi

Metode subsitusi hanya mengganti peubah yang mendekati nilai tertentu


dengan fungsi aljabarnya

Contoh

Jadi nilai fungsi limit baljabar adalah


2. Metode Pemfaktoran

Metode pemfaktoran dipakai jika metode subsitusi yang menghasilkan nilai


limit tidak terdefinisikan

Contoh :

Metode pemfaktoran dilakukan dengan menentukan faktor persekutuan


antara pembilang dan penyebutnya.

Dengan kaitanya pada bentuk limit kedua ada beberapa metode dalam
menentukan nilai limit fungsi aljabar yaitu metode membagi dengan pangkat
tertinggi penyebut dan metode mengalikan dengan faktor sekawan

3. Metode Membagi Pangkat Tertinggi Penyebut

Contoh 1 :

Tentukanlah nilai limit fungsi aljabar dari

Besar pangkat pembilang dan penyebut dalam soal yaitu 2, jadi,

Maka, nilailimit fungsi aljabar tersebut adalah

Contoh 2 :

Tentukan nilai limit fungsi aljabar dari


Besar pangkat pembilang dan penyebut dalam soal yaitu 3,
jadi,

Maka, nilai dari limit fungsi aljabar tersebut yaitu

4. Metode Mengalikan Dengan Faktor Sekawan

Contoh soal :

Tentukan nilai limit dari

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menentukan nilai suatu limit
adalah dengan mensubtitusikan x = c ke f(x), hingga dalam kasus ini
substitusikan
x=4 ke
Setelah disubstitusikan ternyata nilai limit tidak terdefinisi atau merupakan
bentuk tak tentu

Maka itu untuk menentukan nilai suatu limit wajib menggunakan metode lain.
Jika diperhatikan, pada f (x) ada bentuk akar yaitu

hingga metode perkalian dengan akar sekawaran bisa dilakukan pada kasus
seperti ini.

Bentuk

bisa difaktorkan jadi

Maka, nilai limit fungsi aljabar tersebut ialah -4


Pengertian Limit Fungsi

Limit merupakan sebuah konsep matematika dimana sesuatu dikatakan


“hampir” atau “mendekati” nilai suatu bilangan tertentu. Limit dapat berupa
sebuah fungsi yang kodomainnya “hampir” atau “mendekati” nilai suatu
bilangan asli tertentu.

Limit Fungsi Aljabar

Dalam pengoperasian limit fungsi aljabar, terdapat beberapa hukum atau


teorema limit yang perlu diperhatikan. Jika k konstanta, fungsi f dan
fungsi g adalah fungsi-fungsi memiliki nilai limit yang mendekati bilangan c,
maka:

No TEOREMA
1
2
3
4

6
7
8
9
Ada tiga metode dalam mengerjakan limit fungsi aljabar, yaitu:

1. Metode substitusi

Metode paling mudah dengan menentukan hasil suatu limit fungsi adalah
dengan mensubstitusi langsung nilai kedalam fungsi f(x). Syarat metode ini
adalah jika hasil substitusi tidak membentuk nilai “tak tentu”. Contoh:

2. Metode pemfaktoran

Jika pada metode substitusi menghasilkan suatu nilai bentuk tak tentu seperti:

∞, , , 0 x∞, ∞ – ∞, 00, ∞0, atau ∞∞

maka fungsi tersebut harus difaktorkan terlebih dahulu sehingga bentuknya


tidak menjadi bentuk tak tentu, baru kemudian bisa disubstitusikan .
Contoh:

3. Metode perkalian dengan akar sekawan

Metode ini digunakan jika pada metode substitusi langsung menghasilkan nilai
limit yang irasional. Fungsi dikalikan dengan akar sekawannya agar bentuk limit
tersebut tidak irasional, sehingga bisa dilakukan kembali substitusi langsung
nilai . Contoh:

Dalam pengoprasian limit fungsi aljabar, terkadang nilai x mendekati tak


berhingga (∞), sehingga jika disubstitusikan fungsi menghasilkan nilai tak
tentu. Dalam pengoperasian limitnya, terdapat beberapa hukum atau teorema
limit yang perlu diperhatikan. Jika n adalah bilangan bulat, k konstanta,
fungsi f dan fungsi g adalah fungsi-fungsi memiliki nilai limit yang mendekati
bilangan c, maka:
No TEOREMA SYARAT
1 k adalah konstanta

Jika n = genap
3
Jika n = ganjil
4 k adalah konstanta

6
7
8
9
10

11

Ada dua metode dalam mengerjakan limit fungsi aljabar bentuk tak berhingga:

1. Membagi dengan pangkat tertinggi

Metode ini digunakan pada limit fungsi bentuk . Metode ini dapat
dikerjakan dengan membagi pembilang f(x) dan penyebut g(x) dengan
variabel xn berpangkat tertinggi yang ada dalam fungsi f(x) dan g(x).
Setelahnya, baru dapat disubstitusi dengan . Contoh:

2. Mengalikan bentuk sekawan

Metode ini digunakan pada limit fungsi bentuk . Metode ini


dapat diselesaikan dengan perkalian bentuk sekawan:
kemudian dilanjutkan pembagian dengan metode pertama yaitu membagi
dengan pangkat tertinggi. Contoh:

Kemudian pembilang dan penyebut dibagi x pangkat tertinggi yaitu x1:

Limit Fungsi Trigonometri

Limit juga dapat digunakan pada fungsi trigonometri. Penyelesaiannya sama


dengan fungsi limit aljabar. Namun, agar mengerti penjalasan selanjutnya
harus mengerti terlebih dahulu konsep dari trigonometri. Penyelesaian dalam
limit fungsi ini dalam trigonometri bisa dilakukan dengan melakukan
perubahan-perubahan bentuk sinus, cosinus, dan tangen.

Ada tiga bentuk umum dalam limit fungsi trigonometri, yaitu bentuk :

1. Bentuk

Pada bentuk ini, limit dari fungsi trigonometri f(x) merupakan hasil dari
substitusi nilai c ke dalam x dari trigonometri. Contoh :

No. CONTOH NILAI LIMIT


1
2
3

Jika c = 0, maka rumus limit-limit trigonometrinya adalah sebagai berikut :



2. Bentuk

Pada bentuk ini, limit diperoleh dari perbandingan 2 trigonometri berbeda.


Kedua trigonometri tersebut jika langsung disubstitusi dengan
nilai c menghasilkan f(c) = 0 dan g(c) = 0. Sehingga, nilai limit trigonometri
tersebut menjadi bilangan tak tentu . Penyelesaiannya sama dengan limit
fungsi aljabar yaitu pemfaktoran. Contoh bentuk ini yaitu:

3. Bentuk

Pada bentuk ini, limit diperoleh dari perbandingan antara trigonometri dan
fungsi aljabar. Jika disubstitusikan langsung akan menghaslikan bilangan tak
tentu. Pada bentuk ini dikerjakan dengan konsep turunan. Bentuk rumus dasar
limit ini adalah:




Berdasarkan rumus dasar diataas, jika dikembangkan menjadi rumus-rumus


berikut:








Contoh Soal Limit Fungsi dan Pembahasan


Contoh Soal Limit 1

Tentukanlah nilai dari (UAN 2002)

Pembahasan 1 :

Contoh Soal Limit 2

Tentukanlah nilai dari (UN 2009)

Pembahasan 2:

Contoh Soal Limit 3

Tentukanlah nilai dari (SPMB 2002)

Pembahasan 3 :
PENERAPAN LIMIT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Bidang Fisika
Konsep limit digunakan dalam berbagai macam bidang dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh, produksi maksimum dari mesin suatu pabrik,
dapat dikatakan merupakan limit untuk pencapain hasil. Pada prakteknya,
pencapaian tersebut tidak tepat, tapi mendekati sedekat dekatnya. Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah sadar bahwa semua yang kita
lakukan itu berkaitan dengan matematika. Misalnya seperti proses jual-beli
dan lain sebagainya yang erat hubungannya dengan perhitungan. Demikian
dengan limit fungsi, secara tidak sadar digunakan dalam bidang kedokteran.
Seseorang yang menderita rabun jauh akan memakai kacamata lensa cekung
agar dapat melihat dengan normal. Oleh karena itu, ia meminta bantuan
seorang dokter. Mula-mula dokter tersebut memeriksa dan menguji jarak
pandang pasien untuk mengetahui seberapa parah penyakitnya. Setelah itu,
dokter tersebut harus menentukan jarak fokus lensa cekung kacamata dari
pasien tersebut. Ternyata, jarak fokus lensa cekung tersebut dapat diperoleh
dengan rumus dengan

f = jarak fokus lesa,

s =jarak mata ke benda dan

s’=titik jauh mata penderita.

Jadi, dengan menggunakan limit fungsi, penderita rabun jauh dapat


tertolong sehingga penderita tersebut dapat melihat dengan normal kembali.
Selain itu, limit fungsi berguna untuk menghitung rotasi bumi dan benda lain
yang seperti elips.
2. Bidang kedokteran
Limit juga berguna untuk menghitung kerusakan jantung yang biasa
ditampilkan dalam bentuk USG pada kasus cardiac carest. Pada kasus ini sang
dokter hanya bisa melihat data-data dari USG tapi tidak bisa menentukan
dengan cepat bagian sel mana yang rusak di jantung sementara sel jantung itu
sangat banyak. Maka pada kasus ini dibutuhkan penghitungan limit untuk
menebak luas area sel jantung yang rusak. Contoh lain adalah populasi bakteri
atau virus dan kemungkinan berapa persen virus itu menular dengan melalui
udara, area kontribusi dan kecepatan angin dihitung grafiknya melalui limit
3. Bidang Kimia
Dalam bidang ini, limit fungsi berguna untuk menghitung kekuatan besi
yang bergesekan dengan air asin dan menghitung ketahanannya dalam
menghadapi pengkaratan. Pembuatan tanggal kedaluarsa makanan.

4. Bidang Ekonomi
Limit fungsi sering digunakan oleh pemerintah dalam menentukkan
pajak yang harus dibayar oleh masyarakat. Dalam bidang ekonomi, limit fungsi
juga sering digunakan dalam menghitung biaya rata-rata dan bunga.
Diferensial / Turunan

Turunan fungsi aljabar merupakan fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
sebagai contoh fungsi f menjadi f’ yang memiliki nilai tidak beraturan.

Pada dasarnya konsep turunan sering sekali kita pakai dalam kehidupan sehari-
hari.

Baik itu di dalam ilmu matematika atau ilmu yang lainnya.

Fungsi dari turunan sendiri yang sering kita ketahui merupakan menghitung
garis singgung pada suatu kurva atau fungsi dan kecepatan.

Tak hanya itu saja, konsep turunan ini juga sering dipakai dalam mencari laju
pertumbuhan organisme (biologi), keuntungan marjinal (ekonomi), kepadatan
kawat (fisika) serta laju pemissahan (kimia).

Seluruh fungsi tersebut pada dasarnya mempunyai konsep yang sama yakni
konsep turunan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak baik-baik ulasan di bawah ini:

Pengertian

Pengertian Turunan

Turunan atau disebut juga seabagai Deriviatif merupakan suatu pengukuran


kepada bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai input.

Secara umum, turunan akan menyatakan bagaimanakah sebuah besaran


berubah akibat adanya perubahan besaran yang lainnya.
Sebagai contoj: turunan dari posisi suatu benda yang kemudian bergerak
terhadap waktu merupakan kecepatan sesaat oleh objek tersebut.

Proses dalam menemukan suatu turunan disebut sebagai diferensiasi. Serta


kebalikan dari suatu turunan disebut seabgai Anti Turunan.

Teorema atau pernyataan fundamental kalkulus menyebutkan bahwa


antiturunan merupakan sama dengan integrasi.

Turunan dan juga integral merupakan 2 buah fungsi penting yang ada di dalam
kalkulus.

 (in x)’
 (sin x)’ = cos x
 (cos x)’ = -sin x
 (tan x) = sec2 x
 y’ merupakan simbol untuk turunan pertama.
 y” merupakan simbol untuk turunan kedua.
 y”’ merupakan simbol untuk turunan ketiga.

Simbol lainnya selain simbol y’ dan y” yaitu

Pengertian Turunan Fungsi

Seperti yang telah kita sebutkan di atas, Turunan Fungsi atau yang disebut jua
sebagai diferensial merupakan suatu fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya.

Contohnya fungsi f menjadi f’ yang mempunyai nilai yang tidak beraturan.

Konsep turunan sebagai bagian utama dari materi kalkulus dipikirkan pada
waktu yang bersamaan oleh seorang Ilmuan Ahli matematika sekaligus Fisika
berkebangsaan inggris yang bernama Sir Isaac Newto (1642 – 1727). Serta oleh
seorang ahli matematika berbangsa Jerman yang bernama Gottfried Wilhelm
Leibniz (1646 – 1716).

Turunan atau diferensial dipakai sebagai sebuah alat untuk menyelesaikan


berbagai permasalah yang dijumpai di dalam bidang geometri dan mekanika.

Konsep turunan fungsi secara universal atau menyeluruh banyak sekali


dimanfaatkan di dalam berbagai bidang keilmuan.
Sebut saja dalam bidang ekonomi: yang dipakai guna menghitung berupa,
biaya total atau total penerimaan.

Pada bidang biologi: dipakai untuk menghitung laju pertumbuhan organisme.

Pada bidang fisika: di pakai untuk menghitung kepadatan kawat.

Pada bidangkimia: dipakai untuk menghitung laju pemisahan.

Serta pada bidang geografi dan juga sosiologi: yang dipakai untuk menghitung
laju pertumbuhan penduduk serta masih banyak lagi.

Aturan menentukan turunan fungsi

Turunan bisa kita tentukan tanpa adanya proses limit.

Untuk kebutuhan ini dirancang teorema atau pernyataan mengenai turunan


dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk
turunan fungsi komposisi, dan juga turunan fungsi invers.

Informasi selengkapnya simak pembahasan berikut ini:

Turunan dasar

Beberapa aturan dalam turunan fungsi antara lain:

1. f(x), menjadi f'(x) = 0


2. Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
3. Aturan pangkat berlaku jika f(x) = xn, maka f’(x) = n X n – 1
4. Aturan kelipatan konstanta berlaku jika (kf) (x) = k. f’(x)
5. Aturan rantai berlaku jika ( f o g ) (x) = f’ (g (x)). g’(x))

Turunan jumlah, selisih, hasil kali, serta hasil bagi dua fungsi

Contohnya fungsi f dan g terdiferensialkan pada selang I, maka fungsi f + g, f –


g, fg, f/g, ( g (x) ≠ 0 pada I ) terdiferensialkan pada I dengan aturan sebagai
berikut:

1. ( f + g )’ (x) = f’ (x) + g’ (x)


2. ( f – g )’ (x) = f’ (x) – g’ (x)
3. (fg)’ (x) = f’(x) g(x) + g’(x) f(x)
4. ((f)/g )’ (x) = (g(x) f’ (x)- f(x) g’ (x))/((g(x)2)
Turunan fungsi trigonometri

1. d/dx ( sin x ) = cos x


2. d/dx ( cos x ) = – sin x
3. d/dx ( tan x ) = sec2 x
4. d/dx ( cot x ) = – csc2 x
5. d/dx ( sec x ) = sec x tan x
6. d/dx ( csc x ) = -csc x cot x

Turunan fungsi invers

(f-1)(y) = 1/(f’ (x)), atau dy/dx 1/(dx/dy)

Rumus Dasar Turunan dari Turunan Fungsi

Beberapa aturan yang ada di dalam turunan fungsi antara lain:

1. f(x), menjadi f'(x) = 0


2. Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
3. Aturan pangkat berlaku jika f(x) = xn, maka f’(x) = n X n – 1
4. Aturan kelipatan konstanta berlaku jika (kf) (x) = k. f’(x)
5. Aturan rantai berlaku jika ( f o g ) (x) = f’ (g (x)). g’(x))

Rumus dasar dari turunan fungsi sangat penting untuk kalian ingat.

Sebab rumus ini akan kalian pakai untuk menyelesaikan persoalan dari turunan
fungsi aljabar.

Rumus-rumus Turunan Fungsi Al Jabar

1. Rumus Turunan Fungsi Pangkat

Turunan Fungsi berbentuk pangkat, turunannya bisa memakai rumus:


sebagai berikut:
Sehingga, rumus turunan fungsi pangkatnya adalah:

2. Rumus turunan hasil kali fungsi

Rumusan Fungsi f(x) turunan yang terbentuk dari perkalian fungsi u(x) dan v(x),
adalah sebagai berikut:

Sehingga, rumus turunan fungsinya yaitu:


f'(x) = u’v +uv’

3. Rumus turunan fungsi pembagian

Sehingga, rumus turunan fungsinya yaitu:

4. Rumus turunan pangkat dari fungsi

Perlu diingat, jika f(x) = xn , maka dari itu:


Sehingga, rumus turunan fungsinya yaitu:

f'(x) = nu(n – 1) . u’

4. Rumus-rumus Turunan Trigonometri

Berdasarkan definisi dari turunan, maka bisa kita dapatkan beberapa rumus
turunan trigonometri yaitu sebagai berikut: (dengan u dan v masing-masing
fungsi dari x), antara lain: y’ =

1. y = sin x→ y’ = cos x
2. y = cos x → y’ = -sin x
3. y = tan x → y’ = sec2 x
4. y = cot x → y’ = -csc2 x
5. y = sec x → y’
6. y = csc x → y’ = csc × cot x
7. y = sinn xy’ = n sinn-1 × cos x
8. y = cosn x → y’ = -n cosn-1 × sin x
9. y = sin u → y’ = u’ cos u
10. y = cos u → y’ = u’ sin u
11. y = tan u → y’ = ui sec2 u
12. y = cot u → y’ = -u’ csc2 u
13. y = sec u → y’ = u’ sec u tan u
14. y = csc u → y’ = u’ csc u cot u
15. y = sinn u → y’ = n.u’ sinn-1 cos u
16. y = cosn u → y’ = -n.u’ cosn-1 . sin u

Turunan Fungsi Aljabar

Definisi Turunan

Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan oleh:

dengan syarat limitnya ada.

Notasi Turunan

Turunan pertama fungsi y = f(x) pada x bisa kita notasikan seperti berikut ini:

 y’ = f’x ⇒ lagrange
 ⇒ leibniz
 Dxy = Dx[f(x)]⇒ euler

Dari definisi di atas bisa kita turunkan beberapa rumus turunan seperti di
bawah ini:

1. f(x) = k ⇒ f ‘(x) = 0
2. f(x) = k x ⇒ f ‘(x) = k
3. f(x) = xn ⇒ f ‘(x) = nxn-1
4. f(x) = k u(x) ⇒ f ‘(x) = k u'(x)
5. f(x) = u(x) ± v(x) ⇒ f ‘(x) = u'(x) ± v'(x)

dengan k = konstan

Perhatikan beberapa contoh berikut ini:

1. f(x) = 5 ⇒ f ‘(x) = 0
2. f(x) = 2x ⇒ f ‘(x) = 2
3. f(x) = x2 ⇒ f ‘(x) = 2x2-1 = 2x
4. y = 2x4 ⇒ y’ = 2. 4x4-1 = 8x3
5. y = 2x4 + x2 − 2x ⇒ y’ = 8x3 + 2x − 2

Untuk mencari turunan dari fungsi yang memuat bentuk akar atau pecahan,
langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu merubah terlebih dahulu fungsi
tersebut ke dalam bentuk pangkat (eksponen).

Berikut terdapat beberapa sifat akar dan pangkat yang sering dipakai, atara
lain:

 xm . xn = xm+n
 xm/xn = xm-n
 1/xn = x-n
 √x = x1/2
n
 √xm = xm/n

Contoh:

Soal 1.

Tentukan turunan dari f(x) = x√x

Jawab:
f(x) = x√x = x. x1/2 = x3/2

f(x) = x3/2 →

Soal 2.

Tentukan turunan dari

Jawab:

Turunan Perkalian dan Pembagian Dua Fungsi

Misalkan y = uv, maka turunan dari y bisa dinyatakan sebagai:

y’ = u’v + uv’

Misalkan y = u/v, maka turunan dari y dapat dinyatakan sebagai:


Contoh Soal.

Soal 1.

Turunan dari f(x) = (2x + 3)(x2 + 2) yaitu:

Jawab:

Misalkan:

u = 2x + 3 ⇒ u’ = 2
v = x2 + 2 ⇒ v’ = 2x

f ‘(x) = u’ v + u v’
f ‘(x) = 2(x2 + 2) + (2x + 3) 2x
f ‘(x) = 2x2 + 4 + 4x2 + 6x
f ‘(x) = 6x2 + 6x + 4

Aturan Rantai

Apabila y = f(u), dengan u merupakan fungsi yang bisa diturunkan pada x, maka
turunan y terhadap x bisa dinyatakan dalam bentuk:

Dari konsep aturan rantai di atas, maka untuk y = un, akan didapatkan:
Secara umum bisa dinyatakan seperti berikut ini:

Apabila f(x) = [u(x)]n dengan u(x) merupakan fungsi yang bisa diturunkan pada
x, maka:

f'(x) = n[u(x)]n-1 . u'(x)

Contoh Soal.

Soal 1.

Tentukan turunan dari f(x) = (2x + 1)4

Jawab:

Misalnya:

u(x) = 2x + 1 ⇒ u'(x) = 2
n=4
f ‘(x) = n[u(x)]n-1 . u'(x)
f ‘(x) = 4(2x + 1)4-1 . 2
f ‘(x) = 8(2x + 1)3

Soal 2.

Tentukan turunan dari y = (x2 − 3x)7


Jawab :

y’ = 7(x2 − 3x)7-1 . (2x − 3)


y’ = (14x − 21) . (x2 − 3x)6

Latihan Soal & Pembahasannnya

Soal 1.

Tentukanlah turunan fungsi dari f(x) = 2x(x4 – 5).

Jawab:

Misalkan jika u(x) = 2x dan v(x) = x4 – 5, maka:

u‘ (x) = 2 dan v‘ (x) maka = 4x3

Dengan begitu, akan didapatkan penjabaran serta hasilnya:

f ‘(x) = u ‘(x).v(x) + u(x).v ’(x) = 2(x4 – 5) + 2x(4x3 ) = 2x4 – 10 + 8x4 = 10x4 – 10

Soal 2. Soal Turunan Fungsi Aljabar

Turunan fungsi pertama dari yaitu …

Jawab:

Soal ini merupakan soal fungsi yang berbentuk y = aun yang dapat dibahas dan
diselesaikan dengan menggunakan rumus y’ = n . a . un-1. Maka:

Sehingga turunannya adalah:


Soal 3. Turunan Fungsi Trigonometri

Tentukan turunan pertama dari:

Jawab:

Untuk menyelesaikan perosalan di atas, kita bisa memanfaatkan rumus


campuran yakni:

serta juga bisa menggunakan rumus y’ = n. u’ sinn-1 u . cos u

Sehingga:
Soal 4.

Turunan dari f(x) = (x – 1)2(2x + 3) adalah…

Jawab:

Misalkan:

u = (x − 1)2 ⇒ u’ = 2x − 2
v = 2x + 3 ⇒ v’ = 2

f ‘(x) = u’v + uv’


f ‘(x) = (2x − 2)(2x + 3) + (x − 1)2. 2
f ‘(x) = 4x2 + 2x − 6 + 2(x2 − 2x + 1)
f ‘(x) = 4x2 + 2x − 6 + 2x2 − 4x + 2
f ‘(x) = 6x2 − 2x − 4
f ‘(x) = (x − 1)(6x + 4) atau
f ‘(x) = (2x − 2)(3x + 2)

Soal 5.

Apabila f(x) = x² – (1/x) + 1, maka f'(x) = . . . .

A. x – x²
B. x + x²
C. 2x – x-2 + 1
D. 2x – x2 – 1
E. 2x + x-2

Jawab:

f(x) = x2 – (1/x) + 1

= x2 – x-1 + 1
f'(x) = 2x -(-1)x-1-1
= 2x + x-2

Jawabannya: E

Turunan Fungsi Aljabar

Definisi Turunan
Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan oleh
f′(x)=limh→0f(x+h)−f(x)h
dengan syarat limitnya ada.
Notasi Turunan
Turunan pertama fungsi y = f(x) terhadap x dapat dinotasikan sebagai :

 y' = f '(x) ⇒ Lagrange


 dydx=df(x)dx

 ⇒ Leibniz
 Dxy = Dx[f(x)] ⇒ Euler

Dari definisi diatas dapat diturunkan rumus-rumus turunan sebagai berikut :

1. f(x) = k ⇒ f '(x) = 0
2. f(x) = k x ⇒ f '(x) = k
3. f(x) = xn ⇒ f '(x) = nxn-1
4. f(x) = k u(x) ⇒ f '(x) = k u'(x)
5. f(x) = u(x) ± v(x) ⇒ f '(x) = u'(x) ± v'(x)

dengan k = konstan

Perhatikan contoh-contoh berikut :


1. f(x) = 5 ⇒ f '(x) = 0
2. f(x) = 2x ⇒ f '(x) = 2
3. f(x) = x2 ⇒ f '(x) = 2x2-1 = 2x
4. y = 2x4 ⇒ y' = 2. 4x4-1 = 8x3
5. y = 2x4 + x2 − 2x ⇒ y' = 8x3 + 2x − 2

Untuk menentukan turunan dari fungsi yang memuat bentuk akar atau
pecahan, langkah awal yang harus dilakukan adalah merubah terlebih dahulu
fungsi tersebut ke dalam bentuk pangkat (eksponen).
Berikut beberapa sifat akar dan pangkat yang sering digunakan :

 xm.xn=xm+n

xmxn=xm−n
1xn=x−n

√ x =x12
n√ xm =xmn

Contoh 1
Tentukan turunan dari f(x)=x√ x

Jawab :
f(x)=x√ x =x⋅x12=x32

f(x)=x32→f′(x)=32x32−1=32x12=32√ x

Contoh 2
Tentukan turunan dari f(x)=63√ x

Jawab :
f(x)=63√ x =6x−13

f(x)=6x−13→f′(x)=6(−13)x−13−1=−2x−43=−2x43=−2x⋅x13=−2x3√ x

Turunan Perkalian dan Pembagian Dua Fungsi

Misalkan y=uv, maka turunan dari y dapat dinyatakan sebagai :


y′=u′v+uv′
Misalkan y=uv, maka turunan dari y dapat dinyatakan sebagai :
y′=u′v−uv′v2

Contoh 3
Turunan dari f(x) = (2x + 3)(x2 + 2) adalah

Jawab :
Misalkan :
u = 2x + 3 ⇒ u' = 2
v = x2 + 2 ⇒ v' = 2x
f '(x) = u' v + u v'
f '(x) = 2(x2 + 2) + (2x + 3) 2x
f '(x) = 2x2 + 4 + 4x2 + 6x
f '(x) = 6x2 + 6x + 4

Contoh 4
Tentukan turunan dari y=x23x+1
!

Jawab :
Misalkan :
u = x2 ⇒ u' = 2x
v = 3x + 1 ⇒ v' = 3

y' = u′v−uv′v2
y' = 2x(3x+1)−x2.3(3x+1)2
y' = 6x2+2x−3x2(3x+1)2
y' = 3x2+2x(3x+1)2

Aturan Rantai

Jika y = f(u), dengan u adalah fungsi yang dapat diturunkan terhadap x, maka
turunan y terhadap x dapat dinyatakan dalam bentuk : dydx=dydu×dudx
Dari konsep aturan rantai diatas, maka untuk y = un, akan diperoleh :
dydx=d(un)du×dudx
y′=nun−1.u′

Secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :


Jika f(x) = [u(x)]n dengan u(x) adalah fungsi yang dapat diturunkan terhadap x,
maka : f′(x)=n[u(x)]n−1.u′(x)

Contoh 5
Tentukan turunan dari f(x) = (2x + 1)4

Jawab :
Misalkan :
u(x) = 2x + 1 ⇒ u'(x) = 2
n=4
f '(x) = n[u(x)]n-1 . u'(x)
f '(x) = 4(2x + 1)4-1 . 2
f '(x) = 8(2x + 1)3

Contoh 6
Tentukan turunan dari y = (x2 − 3x)7

Jawab :
y' = 7(x2 − 3x)7-1 . (2x − 3)
y' = (14x − 21) . (x2 − 3x)6

Latihan Soal Turunan Fungsi Aljabar

Latihan 1
Tentukan turunan dari y=2x3−x2+12x+4

Jawab :
y = 2x3 − x2 + 12x + 4

y' = 2. 3x3-1 − 2x2-1 + 12 + 0


y' = 6x2 − 2x + 12

Latihan 2
Tentukan turunan dari f(x)=1x2−3x
Jawab :
f(x) = x-2 − 3x-1

f '(x) = −2x-2-1 − 3. (−1)x-1-1


f '(x) = −2x-3 + 3x-2
f '(x) = −2x3+3x2

Latihan 3
Jika f(x)=2x√ x , maka nilai dari f '(4) adalah ...

Jawab :
f(x) = 2x.x−12
f(x) = 2x12

f '(x) = 2.12x12−1
f '(x) = x−12
f '(x) = 1√ x

f '(4) = 1√ 4
f '(4) = 12

Latihan 4
Jika f(x)=(x2+x+1)4, nilai f '(0) adalah...

Jawab :
f '(x) = 4(x2 + x + 1)4-1 (2x + 1)
f '(x) = (8x + 4)(x2 + x + 1)3

f '(0) = (8(0) + 4)((0)2 + 0 + 1)3


f '(0) = 4

Latihan 5
Jika f(x)=4√ (4x−3)3 , tentukan nilai dari f '(1)

Jawab :
f(x) = (4x − 3)34

f '(x) = 34(4x − 3)34−1. 4


f '(x) = 3(4x − 3)−14
f '(x) = 34√ 4x−3

f '(1) = 34√ 4(1)−3


f '(1) = 31
f '(1) = 3

Latihan 6
Turunan dari f(x)=(x−1)2(2x+3) adalah...

Jawab :
Misalkan :
u = (x − 1)2 ⇒ u' = 2x − 2
v = 2x + 3 ⇒ v' = 2

f '(x) = u'v + uv'


f '(x) = (2x − 2)(2x + 3) + (x − 1)2. 2
f '(x) = 4x2 + 2x − 6 + 2(x2 − 2x + 1)
f '(x) = 4x2 + 2x − 6 + 2x2 − 4x + 2
f '(x) = 6x2 − 2x − 4
f '(x) = (x − 1)(6x + 4) atau
f '(x) = (2x − 2)(3x + 2)

Latihan 7
Jika y=ax+bcx+d ; cx + d ≠ 0, maka turunan y terhadap x adalah ...

Jawab :
Misalkan :
u = ax + b ⇒ u' = a
v = cx + d ⇒ u' = c

y' = u′.v−u.v′v2
y' = a(cx+d)−(ax+b)c(cx+d)2
y' = acx+ad−acx−bc(cx+d)2
y' = ad−bc(cx+d)2
Latihan 8
Carilah f '(x) jika diketahui ddx[f(2x)]=x2

Jawab :
Misalkan :
u=2x⇒x=u2
⇒ddx[f(u)]=(u2)2

Dengan aturan rantai :


ddx[f(u)] = df(u)du×dudx

⇔ (u2)2 = f '(u) × 2
⇔ f '(u) = 12(u2)2
⇔ f '(u) = 18u2

⇒ f '(x) = 18x2

Menentukan Turunan (Differensial) Fungsi Aljabar dan


sifat-sifatnya
Dalam kesempatan ini akan kami berikan cara menentukan turunan fungsi
aljabar secara detail. Turunan fungsi aljabar merupakan pembahasan lebih
jauh dari limit fungsi. Dengan kata lain turunan fungsi merupakan fungsi
tertentu dimana nilai fungsi di setiiap titik ditentukan dengan limit selisih
fungsi.

Secara umum dijelaskan sebagai berikut.


Jika dipunyai fungsi f(x) dan turunan f '(x), kedua fungsi tersebut tersebut
mempunyai hubungan:

Jika dipunyai fungsi f(x) fungsi aljabar diperoleh dasar turunan sebagai berikut.

1. f(x) = xn, maka f ‘(x) = nxn-1


2. f(x) = axn, maka f ‘(x) = anxn-1

Sifat-sifat turunan fungsi aljabar


Jika diketahui k suatu konstanta, u = u(x), v = v(x) dan masing-masing
mempunyai turunan u'(x) dan v'(x), maka berlaku:
1. f(x) = u + v, maka f'(x) = u' + v'
2. f(x)= u - v, maka f'(x) = u' - v'
3. f(x) = uv, maka f'(x) = u'v + uv'
4. f(x) = f(u), maka f'(x) = f'(u). u'
5. f(x) = u/v, maka f'(x) = (u'v - uv')/v2

Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut.


Contoh 1
Tentukan turunan fungsi-fungsi berikut.

1. f(x) = x3 + x2
2. f(x) = 4x2 + 5x
3. f(x) = 3x5 + 4x3 – 7x2
4. f(x) = 2x4 + 8x3 – x2 – 9x + 1
5. f(x) = x7 + 2x5 – 6x4 – 9x2 + 11x
Jawaban :

1. f’ (x) = 3x3-1 + 2x2-1


= 3x2 + 2x
2. f’(x) = 4.2x2-1 + 5x1-1
= 8x + 5
3. f’ (x) = 3.5x5-1 + 4.3x3-1 – 7.2x2-1
=15x4 + 12x2 – 14x
4. f’ (x) = 2.4x4-1 + 8.3x3-1 – 2x2-1 – 9
= 8x3 + 24x2 – 2x – 9
5. f ‘(x) = 7.x7-1 + 2.5x5-1 – 6.4x4-1 – 9.2x2-1 + 11x1-1
= 7x6 + 10x4 – 24x3 – 18x + 11
Contoh di atas merupakan contoh turunan fungsi dari operasi suku-suku
aljabar.
Nah, bagaimana turunan dari operasi dua fungsi aljabar (f(x)dan g(x)). Misalnya
operasi perkalian dan pembagian. Mengapa hanya perkalian dan pembagian?
Perlu diketahui bahwa pada operasi penjumlahan dan pengurangan pada
hakikatnya sama saja dengan operasi di atas.
Mari simak lagi turunan fungsi dari operasi aljabar berikut.

Contoh 2
Tentukan turunan fungsi berikut.
1. F(x) = (x + 2)(2x3 – 5)
2. F(x) = (x2 + 5)(4x3 – 3x)
3. F(x) = (x + 2)/(3x – 4)
4. F(x) = (x2 + 1)/(x2 – 1)
Jawaban :
1. F(x) = (x + 2)(2x3 – 5)
Misalkan u = x + 2, maka u’ = 1
dan v = 2x3 – 5, maka v’ = 6x2
f’(x) = u’v + uv’
=1 . (2x3 – 5) + (x + 2) . 6x2
= 2x3 – 5 + 6x3 + 12x2
= 8x3 + 12x2 – 5
2. F(x) = (x2 + 5)(4x3 – 3x)
Misalkan u = x2 + 5, maka u’ = 2x
dan v = 4x3 – 3x, maka v’ = 12x2 – 3
f’(x) = u’v + uv’
= 2x . (4x3 – 3x) + (x2 + 5).(12x2 – 3)
= (8x4 – 6x2) + (12x4 – 3x2 – 15)
= 20x4 – 9x2 – 15
3. F(x) = (x + 2)/(3x – 4)
Misalkan u = x + 5, maka u’ = 1
dan v = 3x – 4, maka v’ = 3
4. F(x) = (x2 + 1)/(x2 – 1)
Misalkan u = x2 + 1, maka u’ = 2x
dan v = x2 – 1, maka v’ = 2x

Mari melanjutkan cara menurunkan fungsi aljabar dengan cara substitusi atau
menggunakan komposisi fungsi.
Contoh 3
Tentukan turunan fungsi berikut.

1. F(x) = (2x + 3)5


2. F(x) = (3x2 – 2)4
3. F(x) = (x3 + 2x)5
Jawaban :

1. F(x) = (2x + 3)5


Misal u = 2x + 3, sehingga du/dx = u’ = 2
Y = f(x) = u5 Sehingga dy/du = 5u4
F’(x) = dy/du . du/dx
= 5u4 . 2
= 10u4
=10 (2x + 3 )4

2. F(x) = (3x2 – 2)4


Misal u = 3x2 – 4, sehingga du/dx = u’ = 6x
Y = f(x) = u4 Sehingga dy/du = 4u3
F’(x) = dy/du . du/dx
= 4u3 . 6x
= 24xu3
=24(3x2 – 4)3

3. F(x) = (x3 + 2x)5


Misal u = x3 + 2x, sehingga du/dx = u’ = 3x2 + 2
Y = f(x) = u5 Sehingga dy/du = 5u4
F’(x) = dy/du . du/dx
= 5u4 . (3x2 + 2)
= 5(x3 + 2x)4 . (3x2 + 2)

PENERAPAN TURUNAN/ DIFERENSIAL DALAM KEHIDUPAN


SEHARI HARI

Kegunaan Turunan dan Turunan Parsial Pada Kegiatan Sehari Hari


Banyak sekali pemanfaatan turunan parsial dalam kehidupan sehari hari,
seperti mencari Percepatan, laju perubahan nilai fungsi, dan lain-lain.
Contohnya saja seperti penelitian yang di lakukan oleh manusia. Penelitiannya
biasanya berkaitan dengan kimia,fisika,dan lain lain. Dalam penelitian fisika,
seperti bandul menggunakan turunan, pergerakannya mempunyai nilai yang
dapat di gunakan sebagai turunan. Seperti halnya dengan lempar
lembing,lempar cakram, menembak, dan lain – lain. Setiap waktu dan
percepatannya mempunyai nilai yang dapat mengetahui penurunan. Begitu
juga penurunan di gunakan dalam astronomi,geografi,dan ekonomi.
Dalam membuat konstruksi bangunan, percampuran bahan bahan bangunan
yang di lakukan oleh arsitek, pembuatan tiang – tiang, langit langit,
ruangan,dan lain lain,menggunakan turunan. Sehingga bangunan terlihat
cantik dan kokoh. Pembuatan kapal, pesawat, dan kendaraan lainnya
menggunakan turunan. Kegunaan penurunan,terdapat juga pada quick count.
Dalam perhitungan tersebut,terdapat juga perhitungan yang baik sehingga
dapat mempunyai perhitungan yang maksimal.
Dalam dunia penerbangan,turunan mempunyai fungsi terpenting untuk
lajunya pesawat. Pesawat akan mengikuti navigasi dari tower yang berada di
bandara. Setiap laju pesawat akan terdetek pada navigasi,sehingga laju
pesawat tidak salah arah dan percepatannya sesuai dengan panduaan dari
tower. Misalkan bahwa kecepatan gerak dari sebuah benda juga merupakan
fungsi waktu atau v(t) berubah terhadap t. Laju perubahan kecepatan terhadap
waktu disebut percepatan dari gerakBenda tersebut. Percepatan pada waktu t
detik biasanya dilambangkan dengan a(t) dengan satuan m/detik2.
Dalam perekonomian, juga menggunakan fungsi turunan.contohnya saja
apabila ingin menghitung nilai minimum dan nilai maksimum dalam sebuah
keuangan. Contoh
Misalkan biaya total A = x(2x + - 40) , maka A sebagai fungsi x ditentukan oleh
A(x) = x(2x + - 40)
A(x) = 2x2 – 40x + 1.000
Turunan pertama dan kedua A(x) terhadap x adalah
A’(x) = 4x -40 dan A’’(x) = 4
Syarat perlu ekstrim diperoleh dari A’(x) = 0
4x – 40 = 0
Û x = 10
Berdasarkan uji turunan kedua, karena A’’(x) = 4 > 0 maka A(x) mencapai nilai
minimum dan nilai minimum itu adalah
A(10) = 2(10)2 – 40(10) + 1.000 = 800.
Jadi, biaya total yang minimum adalah 800.
INTEGRAL/ NAIKAN
Integral fungsi Aljabar

Secara umum integral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu integral tak tentu
dan integral tentu.

Integral tak tentu fungsi f(x) dinyatakan oleh :

∫ f(x) dx = F(x) + C

dengan :
f(x) = integran/fungsi yang diintegralkan
F(X) = anti turunan dari f(x)
C = konstanta

Rumus-Rumus Dasar Integral

Untuk f(x) = a dengan a konstan, maka :


∫adx=ax+C
Contoh
1. ∫ 2 dx = 2x + C
2. ∫ 12 dx = 12x + C
Untuk f(x) = axn , n ≠ −1 maka :
∫axndx=an+1xn+1+C Contoh
1. ∫ 2x4 dx = ...

Jawab :
⇒ 24+1x4+1 + C
⇒ 25x5 + C

2. ∫ x-6 dx = ...

Jawab :
⇒ 1−6+1
x-6+1 + C
⇒ −15
x-5 + C

Untuk f(x) = (ax + b)n , n ≠ −1 maka :


∫(ax+b)ndx=1a(n+1)xn+1+C
Contoh
1. ∫ (2x − 1) 4 dx = ...

Jawab :
⇒ 12(4+1)(2x − 1)4+1 + C
⇒ 110(2x − 1)5 + C

2. ∫ (x + 1)-7 dx = ...

Jawab :
⇒ 11(−7+1)(x + 1)-7+1 + C
⇒ −16(x + 1)-6 + C
Untuk f(x) = 1x, maka :
∫1xdx=ln|x|+C

Untuk menentukan integral yang integrannya memuat bentuk akar atau


pecahan, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengubah terlebih dahulu
integran tersebut ke bentuk eksponen (pangkat).
Berikut beberapa sifat akar dan pangkat yang sering digunakan :

1. xm.xn=xm+n

xmxn=xm−n
1xn=x−n

√ x =x12

x√ x =x32

n√ xm =xmn

6.

Contoh
1. ∫√ x dx=

Jawab :
⇒∫x12dx
=112+1x12+1+C
=23x32+C
=23x√ x +C

2. ∫1x2dx=

Jawab :
⇒∫x−2dx
=1−2+1x−2+1+C
=−x−1+C
=−1x+C

3. ∫x3√ x2 dx=

Jawab :
⇒∫x.x23dx
⇒∫x53dx
=153+1x53+1+C
=38x83+C
=383√ x8 +C atau
=38x23√ x2 +C

Sifat-Sifat Integral

1. ∫ k f(x) dx = k ∫ f(x) dx (k = konstan)

Contoh
∫ 3x4 dx = 3 ∫ x4 dx
∫ 3x4 dx = 3 . 15x5+C
∫ 3x4 dx = 35x5+C

2. ∫{f(x) ± g(x)} dx = ∫ f(x) dx ± ∫ g(x) dx

Contoh
∫ (4x2 + 3x − 2) dx = ...
⇒ ∫ 4x2 dx + ∫ 3x dx − ∫ 2 dx
= 43x3+32x2−2x+C

Contoh-Contoh Latihan Soal Integral Fungsi Aljabar

Contoh 1
Tentukan integral berikut !
a. ∫ (3x7 − π) dx = ...
Jawab :
= 37+1x7+1 − πx + C
= 38x8 − πx + C

b. ∫ (6x5 + 2x3 − x2) dx = ...


Jawab :
=65+1x5+1+23+1x3+1−12+1x2+1+C
=x6+12x4−13x3+C

c. ∫6x5−2x4+9x4dx=...
Jawab :
⇒∫(6x5x4−2x4x4+9x4)dx
⇒∫(6x−2+9x−4)dx
=61+1x1+1−2x+9−4+1x−4+1+C
=3x2−2x−3x−3+C
=3x2−2x−3x3+C

d. ∫(√ x +2√ x )dx=...


Jawab :
⇒∫(x12+2x−12)dx
=112+1x12+1+2−12+1x−12+1+C
=23x32+4x12+C
=23x√ x +4√ x +C

e. ∫(x√ x −x√ x )dx=...


Jawab :
⇒∫(x32−x12)dx
=25x52−23x32+C
=25x2√ x −23x√ x +C

f. ∫(√ x +1√ x )2dx=


Jawab :
⇒∫(x+2+1x)dx
=11+1x1+1+2x+ln|x|+C
=12x2+2x+ln|x|+C

g. ∫13√ (3x+1)2 dx
Jawab :
⇒∫(3x+1)−23dx
=13(−23+1)(3x+1)−23+1+C
=(3x+1)13+C
=3√ 3x+1 +C

Contoh 2
Tentukan f(x) jika diketahui :

a. f '(x) = 2x + 2 ; f(0) = −1

Jawab :
f(x) = ∫ f '(x) dx
f(x) = ∫ (2x + 2) dx
f(x) = x2 + 2x + C

f(0) = −1
⇔ (0)2 + 2(0) + C = −1
⇔ C = −1

Jadi, f(x) = x2 + 2x − 1

b. f ''(x) = 12x − 2 ; f(0) = 2 dan f '(1) = 4

Jawab :
f '(x) = ∫ f ''(x) dx
f '(x) = ∫ (12x − 2) dx
f '(x) = 6x2 − 2x + C

f '(1) = 4
⇔ 6(1)2 − 2(1) + C = 4
⇔ C=0
diperoleh : f '(x) = 6x2 − 2x

f(x) = ∫ f '(x) dx
f(x) = ∫ (6x2 − 2x) dx
f(x) = 2x3 − x2 + C

f(0) = 2
⇔ 2(0)3 − (0)2 + C = 2
⇔ C=2

Jadi, f(x) = 2x3 − x2 + 2

Integral tak tentu atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut sebagai
Indefinite Integral maupun ada juga yang menyebutnya sebagai Antiderivatif
merupakan sebuah bentuk operasi pengintegralan pada suatu fungsi yang
menghasilkan suatu fungsi baru.

Fungsi ini belum mempunyai nilai pasti sampai cara pengintegralan yang
menghasilkan fungsi tidak tentu ini disebut sebagai integral tak tentu.
Selengkapnya mengenai integral tak tentu, simak pembahasan berikut ini.

Integral merupakan suatu konsep penjumlahan secara berkesinambungan


dalam matematika. Serta bersama dengan inversnya, diferensiasi, merupakan
satu dari dua operasi utama dalam kalkulus.
Integral dikembangkan menyusul dikembangkannya masalah dalam
diferensiasi yang mana matematikawan harus berpikir bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. –sc:
wikipedia

Pengertian

Pengertian Integral

Integral adalah suatu bentuk pada operasi matematika yang menjadi kebalikan
atau biasa juga disebut sebagai invers dari operasi turunan. Serta limit dari
jumlah maupun suatu luas daerah tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, terdapat dua macam hal yang harus


dilaksanakan di dalam operasi integral yang mana keduanya telah
dikategorikan menjadi 2 jenis integral.

Antara lain: integral sebagai invers atau kebalikan dari turunan atau yang biasa
juga disebut sebagai Integral Tak Tentu.

Serta yang kedua, integral sebagai limit dari jumlah maupun suatu luas daerah
tertentu yang disebut sebagai integral tentu.

Pengertian Integral Tak Tentu

Seperti yang telah disebutkan sebelumya, Integral tak tentu atau yang dalam
bahasa Inggris biasa disebut sebagai Indefinite Integral maupun ada juga yang
menyebutnya sebagai Antiderivatif merupakan sebuah bentuk operasi
pengintegralan pada suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru.

Fungsi ini belum mempunyai nilai pasti sampai cara pengintegralan yang
menghasilkan fungsi tidak tentu ini disebut sebagai integral tak tentu.

Apabila f berwujud integral tak tentu dari sebuah fungsi F maka F’= f.

Proses memecahkan antiderivatif adalah antidiferensiasi Antiderivatif yang


berhubungan dengan integral lewat “Teorema dasar kalkulus”. Serta memberi
cara mudah untuk menghitung integral dari berbagai fungsi.

Integral Tak Tentu

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, integral tak tentu dalam matematika
merupakan invers/kebalikan dari turunan.
Turunan dari sebuah fungsi, apabila diintegralkan akan menghasilkan fungsi itu
sendiri.

Mari perthatikan baik-baik contoh dari beberapa turunan dalam fungsi aljabar
di bawah ini:

 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 adalah yI = 3x2


 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 8 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 17 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 – 6 adalah yI = 3x2

Seperti yang telah kita pelajari pada materi turunan, variabel dalam sebuah
fungsi akan mengalami penurunan pangkat.

Berdasarkan contoh di atas, maka dapat kita ketahui jika terdapat banyak
fungsi yang mempunyai hasil turunan yang sama yakni y I = 3x2.

Fungsi dari variabel x3 maupun fungsi dari variabel x3 yang dikurang atau
ditambah pada sebuah bilangan (contohnya: +8, +17, atau -6) mempunyai
turunan yang sama.

Apabila turunan itu kita integralkan, maka harusnya akan menjadi fungsi-fungsi
awal sebelum diturunkan.

Tetapi, dalam kasus yang tidak diketahui fungsi awal dari sebuah turunan,
maka hasil integral dari turunan tersebut bisa kita tulis menjadi:

f(x) = y = x3 + C

Dengan nilai C dapat berapa pun. Notasi C ini juga disebut sebagai konstanta
integral. Integral tak tentu dari sebuah fungsi dinotasikan seperti berikut:

Dalam notasi di atas dapat kita baca integral terhadap x”. notasi disebut
integran. Secara umum integral dari fungsi f(x) merupakan penjumlahan F(x)
dengan C atau:

Sebab integral dan juga turunan saling berkaitan, maka rumus integral bisa
didapatkan dari rumusan penurunan. Apabila turunan:
Maka rumus integral aljabar didapatkan:

dengan syarat apabila n ≠ 1

Sebagai contoh perhatikan beberapa integral aljabar fungsi-fungsi berikut ini:

Cara Membaca Integral Tak Tentu

Setelah membaca uraian di atas, taukah kalian cara membaca kalimat integral?
Integral di baca seperti ini:

yang di baca Integral Tak Tentu Dari Fungsi f(x) Terhadap Variabel X.

Rumus Umum Integral

Berikut ini adalah rumus umum yang ada pada integral:

Pengembangan Rumus Integral

Mari perthatikan baik-baik contoh dari beberapa turunan dalam fungsi aljabar
di bawah ini:
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 8 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 17 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 – 6 adalah yI = 3x2

Uraian mengenai contoh turunan dalam fungsi aljabar di atas silahkan liat lagi
pada sub sebelumnya yang ada di atas.

Contoh Soal Integral

Soal 1.

Diketahui:

∫ 8x3 – 3x2 + x + 5 dx

Jawab:
Soal 2.

Diketahui:

∫ (2x + 1) (x – 5) dx

Jawab:

Soal 3.

Diketahui:

Berapakan integralnya?
Jawab:

Integral Trigonometri

Integral juga dapat dioperasikan pada fungsi trigonometri.

Pengoperasian integral trigonometri juga dilakukan dengan menggunakan


konsep yang sama pada integral aljabar yakni kebalikan dari penurunan.
Sehingga bisa kita simpulkan bahwa:
No. Fungsi f(x) = y Turunan Integral

1 y = sin x cos x ∫ cos xdx = sin x

2 y = cos x – sin x ∫ sin xdx = – cos x

3 y = tan x sec2 x ∫ sec2 xdx = tan x

4 y = cot x – csc2 x ∫ csc2 xdx = – cot x

5 y = sec x tan x . sec x ∫ tan x . sec xd = sec x

6 y = csc x -.cot x . csc x ∫ cot x . csc xdx = – csc x

Selain rumus dasar diatas, ada rumus lain yang bisa digunakan pada
pengoperasian integral trigonometri yaitu:

Fungsi f(x) = y Turunan Integral

cos (ax + b) ∫ = sin (ax + b) + C

sin (ax + b) ∫= cos (ax + b) + C

y = tan (ax + b) sec2 (ax + b) ∫= tan (ax + b) + C

y= cot (ax + b) csc2 (ax + b) ∫= cot (ax + b)

tan (ax + b) . sec (ax + ∫ (ax+b) . sec(ax + b) dx= sec (ax + b)


y= sec (ax + b)
b) +C

cot (ax + b) . csc (ax + ∫ cot (ax + b) . csc (ax + b) dx = csc


y= csc (ax + b)
b) (ax + b)

Sifat Integral

Sifat-sifat dari integral antara lain:

 ∫ k . f(x)dx = k. ∫ f(x)dx (dengan k adalah konstanta)


 ∫ f(x) + g(x)dx = ∫ (x)dx + ∫ g(x)dx
 ∫ f(x) – g(x)dx = ∫ f(x)dx – ∫ g(x)dx
Menentukan Persamaan Kurva

Gradien serta persamaan garis singgung kurva pada suatu titik.

Apabila y = f(x), gradien garis singgung kurva pada sembarang titik pada kurva
adalah y’ = = f'(x).

Oleh karena itu, apabila gradien garis singgungnya telah diketahui sehingga
persamaan kurvanya dapat ditentukan dengan cara seperti berikut ini:

y = ∫ f ‘ (x) dx = f(x) + c

Jika salah satu titik yang melewati kurva telah diketahui, nilai c dapat juga
diketahui sehingga persamaan kurvanya dapat ditentukan.

Contoh 1

Diketahui turunan y = f(x) adalah = f ‘(x) = 2x + 3

Jika kurva y = f(x) lewat titik (1, 6), maka tentukan persamaan kurva tersebut.

Jawab:

f ‘(x) = 2x + 3.
y = f(x) = ʃ (2x + 3) dx = x2 + 3x + c.

Kurva melalui titik (1, 6), berarti f(1) = 6 hingga dapat di tentukan nilai c, yakni
1 + 3 + c = 6 ↔ c = 2.

Maka, persamaan kurva yang dimaksud yaitu:

y = f(x) = x2 + 3x + 2.

Contoh 2

Gradien garis singgung kurva pada titik (x, y) ialah 2x – 7. Apabila kurva itu
melewati titik (4, –2), maka tentukanlah persamaan kurvanya.

Jawab:

f ‘(x) = = 2x – 7
y = f(x) = ʃ (2x – 7) dx = x2 – 7x + c.
Sebab kurva melewati titik (4, –2)
maka:

f(4) = –2 ↔ 42 – 7(4) + c = –2
–12 + c = –2
c = 10

Maka, persamaan kurva tersebut yakni:

y = x2 – 7x + 10.

PENERAPAN INTEGRAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Tujuan dan Manfaat Integral:


1. Pada Bidang Matematika
a) menentukan luas suatu bidang,
b) menentukan voluem benda putar,
c) menentukan panjang busur

2. Pada Bidang Ekonomi


a) mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya)
b) mencari fungsi biaya total
c) mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal
d) Mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal,
e) fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal
f) fungsi kapital dari fungsi investasi

3. Pada Bidang Teknologi

a) Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah


kebocoran selama selang waktu tertentu
b) Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan
ketinggian maksimum yang dicapai pada waktu tertentu
c) Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva,
perkiraan populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus
konsumen

4. Pada Bidang Fisika

a) Untuk analisis rangkaian listrik arus AC


b) Untuk analisis medan magnet pada kumparan
c) Untuk analisis gaya-gaya pada struktur pelengkung

5. Pada Bidang Teknik

Penggunaan Integral dapat membantu programmer dalam pembuatan aplikasi


dari mesin-mesin yang handal. Misal: Para enginer dalam membuat desain
mesin pesawat terbang

6. Pada Bidang Kedokteran

Dosimetri adalah ri radioterapi, intinya dosimetri tersebut memakai high


energy ionizing radiation, salah satu contohnya yaitu sinar-X. Disini ilmu
matematika khususnya integral sangat berpengaruh dalam proses
pengerjaanya, dimana penembakan laser nantinya membutuhkan koordinat
yang tepat. Pada integral dibahas volume benda putar dengan metode cakram,
cincin, dll (dengan begini dapat mengukur volume tumor, jikalau pasca
penembakan laser volume menurun, maka operasi berhasil).

Wahhh, ternyata banyak sekali ya sobat allmipa manfaat dari materi integral
yang belum kita ketahui. Walaupun sebenarnya kita tahu bahwa itu ada
disekitar kita. Dengan begitu kita menjadi lebih tahu manfaat sebenarnya dari
materi integral tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Namun jangan sampai
pengetahuan kalian berhenti sampai disitu saja, terus gali dan cari ilmu sampai
ke negeri Haiti, hehe. Semoga sukses sobat allmipa.

Anda mungkin juga menyukai