Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

TENTANG KONSEP PALIATIF CARE


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN MENJELANG AJAL

Dosen Mata Kuliah : Ns. Nanang Saprudin S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Tiana Listiana

CKR0180035

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

TAHUN AJARAN 2019-2020


Perawatan paliatif menurut WHO (2002) adala “pendekatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan pasien dan keluarganya menghadapi masalah-masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan mencegah dan meringankan
penderitaan melalui identifikasi awal dan penilaian serta terapi rasa sakit dan masalah lain–
baik fisik, psikososial maupun spiritual”.

Perawatan paliatif sangat luas dan melibatkan tim interdisipliner yang tidak hanya
mencakup dokter dan perawat tetapi mungkin juga ahli gizi, ahli fisioterapi, pekerja sosial,
psikolog/psikiater, rohaniwan, dan lainnya yang bekerja secar terkoordinasi dan melayani
sepenuh hati. Perawatan dapat dilakukan secara rawat inap, rawat jalan, rawat rumah (home
care), day care dan respite care. Rawat rumah dilakukan dengan kunjungan ke rumah pasien
terutama mereka yang tidak dapat pergi ke rumah sakit.

 Tujuan dalam keperawatan paliatif :


 Meyakini bahwa hidup dan mati adalah proses yang normal, tidak menghambat atau
menundan kematian, mengurangi nyeri dan gejala penyakit lainnya, integrasi fisik,
psikis, sosial, emosional dan spiritual dalam memberikan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan individu dan keluarga.
 Menyediakan sistem untuk membantu individu hidup seoptimal mungkin sampai
menjelang kematiannya.
 Menyediakan sistem dukungan untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah
sepanjang perawatan pasien dan masa berduka.
 Sasaran kebijakan pelayanan paliatif :
 Seluruh pasien (dewasa dan anak) dan anggota keluarga, lingkungan yang
memerlukan perawatan paliatif di mana pun pasien berada di seluruh Indonesia.
 Pelaksana perawatan paliatif : dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga
terkait lainnya.
 Institusi-institusi terkait, misalnya:
a. Dinas kesehatan propinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota,
b. Rumah Sakit pemerintah dan swasta,
c. Puskesmas,
d. Rumah perawatan/hospis,
e. Fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta lain.
 Lingkup kegiatan perawatan paliatif
a. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi :
a. Penatalaksanaan nyeri.
b. Penatalaksanaan keluhan fisik lain.
c. Asuhan keperawatan
d. Dukungan psikologis
e. Dukungan sosial
f. Dukungan kultural dan spiritual
g. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).
b. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat
rumah. Aspek midokelegal dalam perawatan paliatif di ruang kritis :
a. Persetujuan tindakan medis/informed consent untuk pasien paliatif.
b. Resusitasi/Tidak resusitasi pada pasien paliatif
 Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan resusitasi
dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim Perawatan
paliatif.
 Informasi tentang hal ini sebaiknya telah diinformasikan pada saat
pasien memasuki atau memulai perawatan paliatif.
 Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak menghendaki
resusitasi, sepanjang informasi adekuat yang dibutuhkannya untuk
membuat keputusan telah dipahaminya. Keputusan tersebut dapat
diberikan dalam bentuk pesan (advanced directive) atau dalam
informed consentmenjelang ia kehilangan kompetensinya.
 Keluarga terdekatnya pada dasarnya tidak boleh membuat keputusan
tidak resusitasi, kecuali telah dipesankan dalam advanced directive
tertulis. Namun demikian, dalam keadaan tertentu dan atas
pertimbangan tertentu yang layak dan patut, permintaan tertulis oleh
seluruh anggota keluarga terdekat dapat dimintakan penetapan
pengadilan untuk pengesahannya.
 Tim perawatan paliatif dapat membuat keputusan untuk tidak
melakukan resusitasi sesuai dengan pedoman klinis di bidang ini,
yaitu apabila pasien berada dalam tahap terminal dan tindakan
resusitasi diketahui tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki
kualitas hidupnya berdasarkan bukti ilmiah pada saat tersebut.
c. Perawatan pasien paliatif di ICU
 Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti ketentuan-
ketentuan umum yang berlaku sebagaimana diuraikan di atas.
 Dalam menghadapi tahap terminal, Tim perawatan paliatif harus
mengikuti pedoman penentuan kematian batang otak dan
penghentian peralatan life-supporting.
d. Beberapa karakteristik perawat paliatif di ruangan kritis :
 Mengurangi rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu.
 Menghargai kehidupan dan menyambut kematian sebagai proses
yang normal.
 Tidak berusaha mempercepat atau menunda kematian.
 Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan
pasien.
 Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat.
 Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit
dan setelah kematian.
 Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan keluarganya, termasuk konseling masa duka cita, jika
diindikasikan.
 Meningkatkan kualitas hidup, dan mungkin juga secara positif
memengaruhi perjalanan penyakit.

Daftar pustaka

 Anderson , Ian .D : Care of the Critically Ill Surgical Patient, 1999, The Royal
College of Surgeons of England
 Hopkinson R.B : General Care Units, in Critical Care, Standards – Audit and Ethics,
ED. Tinker, Browne and Sibbald, 1996, Arnold p. 37 – 54
 Moore E.E, Mattox K.L, Feliciano D.V ; Principles of Critical Care, in Trauma
Manual, ED. Moore E.E, Mattox K.L, Feliciano D.V ; 2003, McGraw Hill Book Coy.,p.
441 – 451
 Rivet E.B and Coopersmith C.M : Critical Care, in The Washington MANUAL OF surgery,
5th ed. , Ed. Klingensmith M.E, Lie E.C, Glasgow S.C et al, 2008, Lippincot Williams &
Wilkins, Philadelphia, p. 134 – 52.

Anda mungkin juga menyukai