Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN NYERI

APA ITU NYERI ?

• Suatu pengalaman sensorik


dan emosional yang tidak
menyenangkan
• Keadaan tidak
menyenangkan, yang
berkaitan dengan kerusakan
jaringan yang nyata atau
yang berpotensi untuk
menimbulkan kerusakan
jaringan
TIPE NYERI

Nyeri akut Hasil dari injuri akut, penyakit atau pembedahan

Nyeri
kronik non Kerusakan jaringan yang dalam masa penyembuhan
keganasan

Nyeri
Nyeri yang dihubungkan dengan kanker atau proses penyakit lain yang
kronik
keganasan progresif (kemajuan)
RESPON TERHADAP NYERI

Nyeri akut : Nyeri kronis :


• Peningkatan tekanan darah (awal), • Tekanan darah normal,
• Peningkatan denyut nadi, • Denyut nadi normal,
• Peningkatan pernapasan, • Respirasi normal,
• Dilatasi pupil, • Pupil normal,
• Keringat dingin, • Kulit kering,
• Gelisah, • Imobilisasi atau ketidak aktifan fisik,
• Ketidakmampuan berkonsentrasi, • Menarik diri, dan putus asa,
• Ketakutan dan disstress
DERAJAT NYERI
HAMBATAN DALAM MEMBERIKAN
MANAJEMEN NYERI YANG TEPAT

KETAKUTAN AKAN TIMBULNYA ADIKSI (KETERGANTUNGAN)


• Seringkali pasien, keluarga, bahkan tenaga kesehatanpun mempunyai asumsi
akan terjadinya adiksi terhadap penggunaan analgetik bagi pasien yang
mengalami nyeri
PENGETAHUAN YANG TIDAK ADEKUAT DALAM MANAJEMEN NYERI
• Pengetahuan yang tidak memadai tentang manajemen nyeri merupakan
alasan yang paling umum yang memicu terjadinya manjemen nyeri yang tidak
memadai tersebut, untuk itu perbaikan kualitas pendidikan sangat diperlukan
sehingga tercipta tenaga kesehatan yang handal ataupun pasien dan
keluarganya
PENANGANAN NYERI

TERAFI NON FARMAKOLOGI

Imajinasi dan
terapi fisik
Stimulas
kutaneus
Terapi
kognitif
Akupuntur (distraksi)
Pelemas otot/
relaksasi
Terapi perilaku
(hipnotis,
biofeedback)
PENANGANAN NYERI

TERAFI FARMAKOLOGI

Analgetika golongan non


narkotika

Analgetika golongan narkotika

Adjuvan (obat yang bekerja


membantu berkhasiatnya obat lain)
PENANGANAN NYERI

PROSEDUR INVASIF
Prosedur invasif yang biasanya
dilakukan adalah dengan memasukan
opioid ke dalam ruang epidural atau
subarakhnoid melalui intraspinal, cara
ini dapat memberikan efek analgesik
yang kuat tetapi dosisnya lebih
sedikit. Prosedur invasif yang lain
adalah blok saraf, stimulasi spinal,
pembedahan (rhizotomy,cordotomy)
teknik stimulasi, stimulasi columna
dorsalis.
KESIMPULAN

• Pendekatan yang holistik/ menyeluruh,


• Biopsikososialkultural dan spiritual,
• Pendekatan non farmakologik dan pendekatan farmakologik tidak akan berjalan
efektif bila digunakan sendiri-sendiri, keduanya harus dipadukan dan saling
mengisi dalam rangka mengatasi/ penanganan nyeri pasien.
• Pasien adalah individu-individu yang berbeda yang berespon secara berbeda
terhadap nyeri.
• Pengkajian secara berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai