Anda di halaman 1dari 22

REFERAT :

MANAJEMEN NYERI AKUT


DAN NYERI KRONIS

SITTI FEBRIYANTI HARIS


111 2016 2146

PEMBIMBING : dr. Faisal Sommeng, Sp.An


Definisi

■ Definisi nyeri berdasarkan International Association for the


Study of Pain (IASP, 1979) adalah pengalaman sensori dan
emosi yang tidak menyenangkan dimana berhubungan dengan
kerusakan jaringan atau potensial terjadi kerusakan jaringan.
Mekanisme dan perjalanan nyeri

■ Antara suatu rangsang kuat (noxious stimulus) sampai


dirasakan sebagai nyeri, terdapat 4 rangkaian peristiwa
elektrofisiologik yang jelas.
■ Keempat peristiwa elektrofisiologik tersebut adalah:
1. Transduksi
2. Transmisi
3. Modulasi
4. Persepsi
Sensitisasi perifer dan sentral
Klasifikasi nyeri
Nyeri akut Nyeri kronik
- Lamanya dalam hitungan menit - Lamannya sampai hitungan bulan (> 3
- Sensasi tajam menusuk bulan)
- Dibawa oleh serat A-delta - Sensasi terbakar, tumpul, pegal
- Ditandai peningkatan BP, nadi, dan - Dibawa oleh serat C
respirasi - Fungsi fisiologi bersifat normal
- Kausanya spesifik, dapat diidentifikasi - Kausanya mungkin jelas mungkin tidak
secara biologis - Tidak ada keluhan nyeri, depresi dan
- Respon pasien : Fokus pada nyeri, menangis kelelahan
dan mengerang, cemas - Tidak ada aktifitas fisik sebagai respon
- Tingkah laku menggosok bagian yang nyeri terhadap nyeri
- Respon terhadap analgesik: meredakan - Respon terhadap analgesik: sering kurang
nyeri secara efektif meredakan nyeri
Klasifikasi nyeri

■ Tipe nyeri akut dan kronis dibagi menjadi empat kategori :


nosiseptif, inflamatori, neuropatik dan disfungsional.

Nyeri nosiseptif Normal, persepsi nyeri akut yang dirangsang oleh


stimuli bahaya yang bertahan singkat pada jaringan
intak, tanpa adanya sensitasi perifer atau sentral.

Nyeri inflamatori Nyeri diikuti dengan cedera jaringan tetapi tanpa


cedera neural
Nyeri neuropati Status patofisiologis nyeri setelah cedera saraf
mengakibatkan sensitasi perifer dan sentral
Penilaian Nyeri
1. Wong-Baker Faces Pain Rating Scale

2. Verbal Rating Scale (VRS)


Penilaian Nyeri
3. Visual Analogue Scale (VAS)

• Tidak Nyeri :0
• Nyeri Ringan (Mild) : 1-3
• Nyeri sedang (Moderate) : 4-6
• Nyeri berat (Severe) : 7-10
Penanganan nyeri

Prinsip Umum penanganan nyeri:


■ Mengawali pemeriksaan dengan seksama
■ Menentukan penyebab dan derajat/stadium penyakit dengan
tepat
■ Komunikasi yang baik dengan penderita dan keluarga
■ Mengajak penderita berpartisipasi aktif dalam perawatan
■ Meyakinkan penderita bahwa nyerinya dapat ditanggulangi
■ Memperhatikan biaya pengobatan dan tindakan
■ Merencanakan pengobatan, bila perlu, secara multi disiplin
Farmakologis
Ada empat grup utama dari obat-obatan analgetik yang digunakan untuk penanganan
nyeri paska pembedahan
■ Atas dasar level nyerinya seorang pasien akan diberikan obat sesuai
dengan petunjuk dari "Three Step Ladder WHO
Tiga langkah tangga analgesik meurut WHO untuk pengobatan
nyeri itu terdiri dari :
■ Pada mulanya, langkah pertama, hendaknya menggunakan
obat analgesik non opiat.
■ Apabila masih tetap nyeri naik ke tangga/langkah kedua,
yaitu ditambahkan obat opioid lemah misalnya kodein.
■ Apabila ternyata masih belum reda atau menetap maka,
sebagai langkah ketiga, disarankan untuk menggunakan
opioid kuat yaitu morfin.
Pada dasarnya prinsip Three Step Analgesic Ladder dapat
diterapkan untuk nyeri kronik maupun nyeri akut, yaitu :
■ Pada nyeri kronik mengikuti langkah tangga ke atas 1-2-3
■ Pada nyeri akut, sebaliknya, mengikuti langkah tangga ke
bawah 3-2-1
■ Analgesik adjuvant (adjuvant analgesic) adalah obat yang
mempunyai sifat analgesic lemah atau tidak ada sifat
analgesic sama sekali apabila diberikan sendiri, namun
dapat meningkatkan efek agen analgesic lain.
Analgesia multimodal

 Nyeri ditangani dengan menggunakan pendekatan multimodal.


 Pendekatan ini melibatkan penggunaan lebih dari satu metode
atau modalitas untuk mengendalikan rasa sakit (misalnya obat
dari dua kelas atau lebih, pengobatan nondrug plus obat) untuk
mendapatkan efek menguntungkan tambahan, mengurangi efek
samping, atau keduanya.
■ mekanisme nyeri dihambat atau ditekan pada setiap
tahap pada proses nosisepsi (transduksi, transmisi dan
modulasi). Jadi nyeri dihambat pada tiga tempat
secara bersamaan, sehingga terjadi hambatan yang
bersifat sinergik.
Analgesia Preemptif

Analgesia preemptif artinya mengobati nyeri sebelum


terjadi, terutama ditujukan pada pasien sebelum dilakukan tindakan
operasi (pre-operasi). Pemberian analgesia sebelum onset dari
rangsangan melukai untuk mencegah sensistisasi sentral dan
membatasi pengalaman nyeri selanjutnya.
Bisa diberikan obat tunggal, misalnya opioid, ketorolak,
maupun dikombinasikan dengan opioid atau AINS lainnya,
dilakukan 20 – 30 menit sebelum tindakan operasi.
PCA (Patient Control Analgesia)

Pasien dikontrol nyerinya dengan memberikan obat analgesik


itu sendiri dengan memakai alat (pump), dosis diberikan sesuai
dengan tingkatan nyeri yang dirasakan. PCA bisa diberikan dengan
cara Intravenous Patient Control Analgesia (IVPCA) atau Patient
Control Epidural Analgesia (PCEA), namun dengan cara ini
memerlukan biaya yang mahal baik peralatan maupun
tindakannya.
Pendekatan non-farmakologis

■ Metode fisik manajemen rasa sakit dapat dilakukan, misalnya


:
 Istirahat
 penerapan kompresi dingin,
 ketinggian
 latihan untuk mendapatkan kembali kekuatan dan
jangkauan gerak
Sumber nyeri Metode fisik Metode psikologi
Nyeri akut Getaran atau terapi dingin, Edukasi pasien, relaksasi,
imobilisasi jauhkan dari gangguan
Nyeri perioperatif - latihan atau Edukasi pasien, relaksasi,
imobilisasi jauhkan dari gangguan,
- pemijatan hipnosis
- penerapan panas
dingin
- elektroanalgesia
Trauma - istirahat, kompres Relaksasi, hypnosis,
es, elevasi jauhkan dari gangguan,
- terapi fisik seperti dukungan psikoterapi,
pelenturan, latihan skill
penguatan, terapi
suhu, TENS,
getaran
Luka bakar - elevasi tungkai Edukasi pasien, relaksasi,
bawah jauhkan dari gangguan,
- meminimalisir hipnosis
jumlah penggantian
pakaian
Procedural - aplikasi dingin Edukasi pasien, relaksasi,
(sebelum dan jauhkan dari gangguan,
sesudah prosedur) relaksasi dengan musik
- pemijatan,
pelenturan,
penekanan
Obstetric Edukasi pasien, relaksasi,
jauhkan dari gangguan,
latihan pernafasan

Anda mungkin juga menyukai