Anda di halaman 1dari 8

Tension Type Headache (TTH)

• Nyeri kepala tegang otot adalah bentuk sakit kepala yang paling
sering dijumpai dan sering dihubungkan dengan jangka waktu dan
peningkatan stress.
• Nyeri kepala ini disebabkan oleh ketegangan otot di leher, bahu dan
kepala. Nyeri ini tersebar secara difus dan sifat nyerinya mulai dari
ringan hingga sedang.
• Nyeri kepala tipe ini mengenai hampir 1,4 juta orang atau 20,8%
populasi dunia. TTH lebih sering dialami oleh pasien dewasa muda
(berusia >20 tahun, puncaknya usia 30-39 tahun), terutama
perempuan 2x lebih banyak disbanding laki-laki.

Aninditha T, Wiratman W. 2017. BUKU AJAR NEUROLOGI. Departemen Neurologi FKUI. Jakarta
TTH

EPISODIC KRONIS

Aninditha T, Wiratman W. 2017. BUKU AJAR NEUROLOGI. Departemen Neurologi FKUI. Jakarta
PATOFISIOLOGI

Aninditha T, Wiratman W. 2017. BUKU AJAR NEUROLOGI. Departemen Neurologi FKUI. Jakarta
Gejala Klinis
• dirasakan seperti kepala berat, • Pada nyeri kepala tegang otot yang
pegal, rasa kencang pada daerah kronis biasanya merupakan
bitemporal dan bioksipital, atau manifestasi konflik psikologis yang
seperti diikat di sekeliling kepala. mendasarinya seperti kecemasan
• tidak berdenyut. dan depresi.
• tidak disertai mual ataupun
muntah tetapi anoreksia mungkin Keluhan emosi: perasaan bersalah,
saja terjadi. putus asa, tidak berharga, takut sakit
• insomnia ataupun takut mati
• nafas pendek
• konstipasi Keluhan psikis: konsentrasi buruk,
minat menurun, ambisi menurun
• berat badan menurun atau hilang, daya ingat buruk dan
• palpitasi keinginan bunuh diri.

Aninditha T, Wiratman W. 2017. BUKU AJAR NEUROLOGI. Departemen Neurologi FKUI. Jakarta
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Keluhan utama: Nyeri kepala • Tanda Vital : Tekanan darah, Nadi, • Pemeriksaan Laboratorium:
• Onset: <7 hari yang lalu (episodik), Frekuensi napas, suhu Hemoglobin, Hematokrit,
>15 hari yang lalu (kronik) Trombosit, Limfosit
• Letak : Frontal bilateral dan nucho- • Pemeriksaan neurologis: Saraf Umumnya hasil tes laboratorium
oksipital Kranial, Rangsang Meningen, Refeks bersifat normal, namun bila ada
• Kualitas: Seperti diikat, tidak Fisiologis, Refeks Patologis kelainan pada hasil lab darah bisa ada
berdenyut, bilateral, tidak kemungkinan penyakit lain
diperberat rutinitas normal • Inspeksi: tampak kontraksi
• Kuantitas : 30 menit/ 7 hari otot leher • CT-Scan
(episodik) dan 15 hari/bulan selama • MRI
6 bulan (kronik) • Palpasi: pada otot perikranial diperlukan bila nyeri kepala menjurus
kearah yang parah. Bukan lagi
tergolong nyeri kepala primer (migrain,
tension headache, cluster). Perlu dilihat
bila ada kelainan abnormal
pemeriksaan neurologis yang
mendukung.

Aninditha T, Wiratman W. 2017. BUKU AJAR NEUROLOGI. Departemen Neurologi FKUI. Jakarta
PENATALAKSANAAN
TERAPI MEDIKAMENTOSA TERAPI NON-MEDIKAMENTOSA
1. Analgesik, pilihannya adalah: 1. Edukasi
aspirin 1000mg/hari, parasetamol 1000mg/hari,
NSAIDs (Naproksen 660-750mg/hari, ketoprofen 25- 2. Kontrol diet
50mg/hari, tol-fenamat 200-400mg/hari, asam
mefenamat, fenoprofen, ibuprofen 800mg/hari, 3. Terapi fisik: Latihan postur dan posisi Masase,
diklofenak 50-100mg/hari). Ultrasound manual terapi, Kompres panas/dingin,
Akupuntur transcutaneus electrical stimulation
2. Kafein (analgesik ajuvan) 65mg. (TENS), Obat anestesi atau bahan lain pada titik
pemicu.
3. Kombinasi:
a. 325mg (aspirin atau asetaminofen) + 40mg kafein 4. Hindari pemakaian harian obat analgesik, sedatif,
b. Ibuprofen 400mg+ kafein 40mg kafein dan ergotamin.
c. Aspirin/asetaminofen 500-1000mg + kafein
5. Behaviour treatment: dalam bentuk biofeedback,
TTH Kronik manajemen stres, reassurance, konseling, terapi
1. Antidepresan relaksasi, atau terapi kognitif-sikap.
Antidepresan jenis trisiklik: amitriptilin

Aninditha T, Wiratman W. 2017. BUKU AJAR NEUROLOGI. Departemen Neurologi FKUI. Jakarta
Prognosis
Nyeri ini dapat sembuh dengan perawatan ataupun dengan
menyelesaikan masalah yang menjadi latar belakangnya jika
merupakan nyeri kepala tegang otot yang timbul akibat pengaruh
psikis. Nyeri kepala ini dapat sembuh dengan terapi obat berupa
analgetik. Nyeri kepala tipe tegang ini biasanya mudah diobati sendiri.
Dengan pengobatan, relaksasi, perubahan pola hidup, dan terapi lain,
lebih dari 90% pasien sembuh dengan baik.

Aninditha T, Wiratman W. 2017. BUKU AJAR NEUROLOGI. Departemen Neurologi FKUI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai