Anda di halaman 1dari 13

“LAPORAN HASIL PENGAMATAN

KEGIATAN KEDOKTERAN KERJA”


TUGAS SISTEM KEDOKTERAN KOMUNITAS
JUDUL : PENJUAL MIE AYAM GEROBAK

Dosen: dr. Pitut Aprilia

Oleh :

Anasya Imtina Meirania 2016730114

Hanny Fitriani 2016730123

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami panjatkan bagi Nabi
Besar kita Nabi Muhammad SAW. Dalam mengikuti kegiatan Sistem Kedokteran
Komunitas dan Kedokteran Keluarga kami sebagai Mahasiswa di tuntut agar bisa
memahami dan menerapkan ilmu tersebut dalam praktik kedokteran nanti setelah
menyelesaikan masa pendidikan di bangku perkuliahan.
Dalam laporan ini penulis membahas mengenai Kedokteran Kerja, yang
dijelaskan cara melakukan diagnosis penyakit akibat kerja, faktor resiko yang dihadapi
pekerja, bahaya potensial akibat jenis pekerjaan yang dilakukan, serta K3 ( Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) dengan jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai kriteria
pekerjaannya.
Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi diri penulis
sendiri dan orang lain, sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat yang lebih sadar
bahwa setiap pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya. Bahwa penting sekali
dalam melakukan pekerjaan diperhatikan aspek-aspek yang dapat melindungi diri
sehingga tidak membawa dampak penyakit dimasa mendatang sehingga proktuvitas
dapat terganggu dan biaya untuk berobat / perawatan tidak sebanding dengan hasil
yang diperoleh dari tempat kita bekerja.

Penulis
Jakarta April 2019
BAB I
PENDAHULUAN

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran yang bermutu dan manusiawi sudah
tidak dapat di tunda lagi. Hal ini mengingat bahwa pelayanan kedokteran meskipun berkembang
pesat, tetapi semakin terkotak-kotak dengan munculnya berbagai spesialisasi dan subspesialisasi.
Lebih parah lagi, semakin berkembangnya komersialisasi pelayanan kesehatan dan kedokteran,
menurunnya etos profesionalisme serta banyak di temukan berbagai pelanggaran norma dan
etika kedokteran.
Pelayanan kuratif yang dianggap lebih menguntungkan justru berkembang pesat.
Pendekatan yang di anut lebih ke arah pendekatan individu, salah satunya adalah Ilmu
Kedokteran Kerja , sebenarnya Ilmu Kedokteran Kerja hampir sama dengan ilmu kedokteran
biasa hanya saja dalam ilmu kedokteran kerja ini digunakan kemampuan untuk melihat potensi
dan faktor resiko dari pekerjaan yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja ,serta
dibutuhkan improfisasi dalam melakukan kedokteran kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan
mencegah, mengurangi bahkan menihilkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan
konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang menghabiskan banyak biaya. Melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi
jangka panjang yang memberikan keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja, misalnya
kebisingan, pencahayaan (sinar), getran, kelembaban udara, dan hal-hal lain yang menyebabkan
kerusakan pada pendengaran, gangguan pernapasan, kerusakan paru-paru, kebutaan, kerusakan
jaringan tubuh akibat sinar UV, percikan benda panas ,dan lain-lain. K3 dalam konteks kerja
berkaitan dengan waktu dan shift dalam bekerja, waktu rekreasi dan libur dan waktu pergantian
dalam shift bekerja.
Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Usaha

1. Jenis Pengamatan : Kunjungan


2. Cara Pengamatan : Wawancara dan laporan
3. Jenis Usaha : Penjual mie ayam gerobak
4. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 24 April 2019
5. Lokasi : Gedung DAPERSI, Cempaka Putih

Adapun topik yang saya pilih dalam pengerjaan tugas Sistem Kedokteran Komunitas
adalah mengenai “Kedokteran Kerja” yang membahas Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
(PAK) , Pencegahan PAK, Kegiatan Penunjang dalam pencegahan PAK dan Pengendalian
Faktor Resiko Potensial.
Dalam tugas ini kami melakukan kunjungan ke tempat penjual mie ayam. Beliau bekerja
sehari-hari sebagai penjual mie ayam. Berikut ini adalah deskripsi waktu kerja Ibu Farsi:
 Senin – Jumat : 09.00 – 15.00 WIB

Ibu Farsi berjualan mie ayam sendirian, dibantu oleh suaminya hanya saat baru datang berjualan
yaitu membawakan bahan-bahan makanan untuk berjualan. Kemudian melanjutkan menyiapkan
bahan-bahan makanannya dan merapikan tempat untuk berjualannya sendiri. Sambil menunggu
pelanggan datang Ibu Farsi hanya duduk, sambal mengobrol dengan pedagang lain. Saat
pelanggan datang Ibu Farsi langsung melayani, dan langsung membuatkan pesanan pelanggan,
sekali melayani Ibu Farsi dapat sekaligus membuat 4 porsi mie ayam sekaligus. Ibu Farsi selalu
mencuci tangan sebelum membuat pesanan. Setelah pelanggan selesai makan, Ibu Farsi langsung
mencuci mangkuk yang sudah dipakai pelanggan. Kami perhatikan Ibu Farsi makannya kurang
teratur, karna saat kami mengamati beliau, beliau baru makan siang sebelum pulang selesai
berjualan, yaitu pukul 14.30. Setelah makan, Ibu Farsi lansung membereskan barang-barangnya
jualannya, dan menunggu suaminya datang untuk mengangkut barang, kemudian pulang sendiri
menggunakan sepeda.
BAB II
PEMBAHASAN

STATUS KESEHATAN PENDERITA

( DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA )

1. Identitas Penderita
Nama : Farsi
Umur : 37 tahun
Kedudukan Keluarga : Istri
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Penjual mie ayam gerobak
Status : Menikah
Tanggal kunjungan : 24 April 2019

2. Riwayat Penyakit
Keluhan utama : terasa pegal-pegal pada bahu saat berjualan
Riwayat penyakit sekarang : terasa pegal pada bahu
Riwayat penyakit dahulu :-
Riwayat penyakit keluarga : asam urat (Ayah)

3. Riwayat pekerjaan
1. Jenis pekerjaan : Penjual mie ayam gerobak

Jenis pekerjaan Bahan yang Tempat kerja Lama kerja


digunakan
Penjual mie ayam Gerobak, alat-alat Gedung DAPERSI - 8 jam
masak Cempaka Putih
2. Uraian tugas pekerjaan
 Bangun pukul 3 pagi untuk menyiapkan makanan buat jualan yaitu merebus
ayam, mengupas kulit ayam, mencincang daging ayam, memberi ayam bumbu.
 Setelah itu beres-beres rumah, dan menyaipkan anak-anak untuk berangkat
sekolah
 Pukul 08.30 pagi berangkat ke tempat jualan menggunakan sepeda, perjalanan
dari rumah sekitar 15 menit
 Kemudian saat sampai menyiapkan dan merapikan bahan dan barang untuk jualan
 Pukul 09.00 sudah mulai berjualan, melayani pelanggan yang datang dengan
merebus mie, memotong daun bawang, merebus sayur
 Sambil menunggu pelanggan datang mengobrol dengan pedagan lain
 Sebelum pulang mencuci seluruh peralatan saat berjualan, dan membereskan
peralatan ke dalam tas, yaitu wadah tempat ayam, penyaringan mie, mangkuk,
sendok sayur, sendok-garpu, pisau, dll.

3. Bahaya Potensial

Bahaya Potensial Potensi Risiko


Urutan
Gangguan Kecelakaan APD
Kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomic Psikososial
Kesehatan Kerja
Mencincang - - - Posisi kepala - Leher Tersayat Penggunaan
daging ayam menunduk pegal atau pisau sarung
dalam waktu nyeri, tangan
cukup lama pusing
Perjalanan Debu - Bakteri Posisi - Batuk, Kecelakaan, Helm
menuju tempat bersepeda bersin- terjatuh sepeda,
jualan bersin, pelindung
menggunakan terluka, sikut dan
sepeda fraktur lutut,
masker
mulut
Menyiapkan Beban - Bakteri Posisi - Nyeri, Terpentuk Pelindung
barang dan alat- yang mengangkat pegal barang, sikut dan
alat untuk berat meja dan tertimpa lutut
jualan kursi barang,
(meyusun meja, jatuh
kursi)
Merebus mie, Suhu - Bakteri - - Kulit Tersayat Penggunaan
merebus sayur, panas melepuh pisau, sarung
memotong daun terkena tangan
bawang panci panas,
ketumpahan
air panas
Menunggu - - - Posisi duduk Bosan stress - -
pelanggan
datang
Mencuci - Bahan bakteri Posisi - Dermatitis alergi Penggunaan
peralatan kimia mencuci sarung
dari tangan
sabun
pencuci

4. Pemeriksaan :
A. Pemeriksaan fisik
1. keadaan umum : komposmetis
2. Tanda vital : - tekanan darah : 110/80
- frekuensi nadi : 80 kali/menit
-frekuensi nafas : 20 kali/menit
- suhu : 37 derajat C
3. keadaan gizi : - BB : 63 kg
- TB : 150 cm
- BMI :
- kesan :

B. Pemeriksaan klinis
1) Kelenjar limph :
- Leher : Normal
- Axilla : Normal
- Groin : Normal
- Inguinal : Normal
2) Mata :
- Pupil : bulat isokor
- Reflex cahaya : postif
- Sklera : normal
- Konjungtiva : normal
- Bola mata : normal
- Visus : (tidak dilakukan pemeriksaan)
- Persepsi warna : baik
3) Hidung:
- Septum nasi : normal
- Mukosa : baik
- Penciuman : normosmik/normosmik
4) Gigi / Gusi : Baik
- 87654321 -87654321
- 87654321 -87654321
- Pada pasien terdapat gigi tetap dengan jumlah 32
Tiap setengah rahang terdapat : 8 buah gigi yaitu, 2 gigi insivus
(gigi seri), 1 kaninus (taring), 2 premolar (yang menggantikan gigi
susu) gigi molar/geraham
5) Tenggorokan :
(pharing/nasopharing/laring/tonsil)  normal
6) Leher :
Kelenjar thyroid  normal / JVP  normal
7) Thorak :
Paru-paru (ronkhi) / jantung dalam batas normal
8) Abdomen :
Hati/limfa (tidak terdapat pembesaran)
9) Genito urinary : Normal
10) Anorectal : Normal
11) Ekstremitas & muscular sistem :

tangan kanan kiri


Otot Normal normal
kekuatan Normal normal
Tulang Normal normal
Sensoris Normal normal
Lain-lain (tendon) Normal normal

kaki kanan kiri


Otot Normal normal
kekuatan Normal normal
Tulang Normal normal
Sensoris Normal normal
Lain-lain (tendon) Normal normal

1) Refleks fisiologi : tendon (baik)


2) refleks patologis : Babinsky (negatif)
3) Kulit :-
4) Status lokalis :-
5) Resume lain yang didapat : -

5. Pemeriksaan Laboratorium : ( tidak dilakukan )


a. Laboratorium rutin
Darah : tidak dilakukan
1. Pemeriksaan laju endap darah (-)
2. Pemeriksaan blood cell : (-)
- Pemeriksaan konsentrasi hemoglobin (-)
- Periksaan Sel Darah Putih (-)
- Platelet time (-)
- Hitung hematocrit (-)

Urin :tidak dilakukan


1. Pemeriksaan Fisik (meliputi pemeriksaan warna, kekeruhan, berat jenis, volume)
2. Pemeriksaan Kimiawi (meliputi pemeriksaan spesific gravity, pH, Blood,
Leukocyte esterase, Nitrit, protein, glukosa, Keton, Bilirubin & Urobilinogen )
3. Pemeriksaan Mikroskopik (White blood cells, Red blood Cells, Epithelial cells,
crystal, bacteria

Feces : Tidak dilakukan

1. Pemeriksaan Makroskopik : warna, konsistensi, bentuk

2. Microscopik :melihat ada tropozoit, telur parasit, maupun telur cacing.


Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk melihat leukosit dalam feses

b. Laboratorium khusus (tidak dilakukan)


Fungsi Hati (lever): Bilirubin, SGOT, SGPT, Protein, Albumin, Alkali fosfatase.
Fungsi Ginjal: Kreatinin, Ureum, Asam Urat.
Pemeriksaan lemak : trigliserida, Kolesterol total, kolesterol HDL dan Kolesterol
LDL.
Pemeriksaan elektrolit : Natrium, Kalium, Klorida, Kalsium dan Magnesium
menggambarkan keadaan keseimbangan elektrolit cairan tubuh.
c. Pemeriksaan radiologis
Foto Rontgen thorax PA/lateral
d. Pemeriksaan Non-Lab
Spirometri:
- melihat fungsi paru
- fungsi yang terganggu belum tentu terlihat pada gambaran anatomis
Audiometri: - dilakukan untuk medical check up
- jenis gangguan pendengaran
- fungsi dari telinga

6. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita

1. Pemeriksaan ruang/tempat kerja:

2. Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja:

3. Pembuktian tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar pekerjaan:

7. Menegakkan Diagnosa Penyakit Akibat Kerja


Diagnosa Kerja:

Diagnosa Differensial:

Diagnosis okupasi
?
Kategori Kesehatan
Kesehatan baik

8. Prognosa
Ad vitam :Ad Bonam (menyangkut kehidupan)
Ad sanasionam : Ad Bonam (menyangkut kesembuhan)
Ad fungsionam : Ad Bonam (menyangkut fugsional)
Prognosa okupasi : Ad Bonam

Jenis Permasalahan Rencana Tindakan Target Waktu dan


Evaluasi
? ? ?

Pemecahan Masalah
???
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
???

B. Saran
???

Lampiran:

saat melakukan wawancara dengan Ibu Farsi

Anda mungkin juga menyukai