HAZARD BIOLOGI
Di Susun Oleh :
Muhammad Syukur 11120202155
Muhammad Nirwan Rusdy 11120211015
A.Ahmad Fitrah Ramadhan Nur 11120202148
Dinda Permatasari 11120192124
Nurul Azizah Afdilla 11120202091
Pembimbing
dr. H Abbas Zavey Nurdin, Sp. OK., MKK
Nama :
Tugas : Hazard
Dokter Pendidik Klinik dalam rangka Kepaniteraan Klinik pada Bagian IKM
Makassar, Januari
2023
2
KATA PENGANTAR
tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga
khusus rasa terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada dr. H Abbas
Zavey Nurdin, Sp. OK., MKK. Sebagai dokter pendidik klinik yang telah
Penyusun
3
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................5
HAZARD BIOLOGI.......................................................................................5
A. Identifikasi..........................................................................................5
BAB II.........................................................................................................23
PENCEGAHAN..........................................................................................23
BAB III........................................................................................................25
PENGENDALIAN.......................................................................................25
4
BAB I
IDENTIFKASI
Hazard biologi adalah potensi bahaya yang ditimbulkan dari faktor
lingkungan yang tidak bersih, kotor, dll. Bahaya biologis yang biasa
Senter
Botol Vial
Abate
Objek Glass
Cawan Petri
Pipet Tetes
5
Kutek Bening
Label
Air Hangat
Jentik Nyamuk
Mikroskop Cahaya
2. Prosedur Kerja
Indeks (PI)
6
Mencari kontainer yang menjadi tempat perkembangbiakan
jentik nyamuk
senter
jentik di dalamnya
diidentifikasi
7
3. Identifikasi Hazard Biologi
8
Gambar Jentik Aedes aegypti
Cara identifikasi :
slide glass
jentik nyamuk
9
Menggunakan Container Indeks (CI) Breteau Indeks (BI),
10
B. Nyamuk
2 Antena Pilose
4 Warna hitam dengan belang belang putih pada abdomen dan kaki
Cara Identifikasi :
11
Menangkap nyamuk dengan membarikan umpan badan atau
botol/gelas
glass
C. Kecoa
N Periplaneta americana
3. Antenanya panjang
1. Penangkapan
12
Pengamatan dalam rumah dengan melibatkan tanda-tanda
pakan
2. Identifikasi
D. Lalat
13
jarak 1 - 2 cm pada kerangka yang telah dibuat.
akan diukur.
30 detik).
14
3. Perhitungan Kepadatan Lalat
- 0-2 = rendah
- 3-5 = sedang
- 6 - 20 = tinggi/padat
pengukuran
15
4. Hasil Pemeriksaan Jentik, Pupa, Nyamuk, Kecoa dan lalat
A. Hasil identidikasi jentik, pupa dan nyamuk
Thorak
Siphon s
kepala
siphon
abdomen
sisir
palp
prosboscis
Thorak
s
abdomen
kepalas
16
cabang
6
CI = x 100 %=60 %
10
17
B. Hasil identifikasi Kecoa
Betina: Gepeng
Coxa
Tarsus
Tibia
Cercus
Stilus
18
Lokasi
No Jeinis kecoa Jumlah Kategori
/Ruang Tanda-tanda kecoa
Kapsul Kotoran Dewasa
1. Depan √ √ Pariplenate 1 Jantan/male
Kantor Kkp americana Perut :
panjang dan
sempit
Pada perut
terdapat 9
segmen
Anastyle :
ada
Antena :
panjang dari
ukuran nya
Dari hasil di atas didapatkan hazard biologi kecoa adalah 1 rendah yaitu
tidak menjadi masalah
19
C. Hasil Identifikasi Lalat
No Lalat rumah Lalat kandang Lalat hijau Lalat daging Lalat Buah
(Musca (Stomoxys (Phenisial) (Sarchopaga) (Drosophila)
domestica) calcitrans)
20
5 Sayapnya Bentuknya
mempunyai vena menyerupai
4 yang lalat rumah
melengkung tajam tetapi berbeda
ke arah kosta pada struktur
mendekati vena 3 mulutnya
(proboscis)
meruncing
untuk menusuk
dan menghisap
darah
6 Ketiga pasang
kaki lalat ujungnya
mempunyai
sepasang kuku
dan sepasang
bantalan disebut
pulvilus yang
berisi kelenjar
rambut
7 Perut kuning
ditutupi dengan
rambut kecil yang
berfungsi sebagai
organ pengecap
21
- 3-5 = sedang
- 6 - 20 = tinggi/padat
- >21 = sangat tinggi/sangat padat
8+6+5+ 4+ 4 27
T1 ¿ = =5,4
5 5
Dari hasil pengukuran dan pengamatan tempat pemasangan fly
Grill (T1) Hasil Kepadatan lalat satu lokasi di dapatkan 5,4 dengan
range 6-20 termasuk tinggi/padat
22
BAB II
PENCEGAHAN
23
dan didapatkan memiliki
laboratorium Cegah masalah yang
Memberikan dehidrasi
Leukopenia (<5000 dihadapi
penyuluhan kepada dengan
sel/mm3),
masyarakat tentang banyak
trombositopenia
4M (Menguras, minum air
(hitung platelet < Rehabilitasi
Menutup,Mengubur, putih.
150.000 sel/mm3, sosial dan fisik
Memantau)
peningkatan dilakukan bagi
Mencukupi
hematocrit (5-10%), waktu pasien yang
tidak ada bukti istirahat. sudah lama
kebocoran plasma dirawat di rumah
Konsumsi sakit agar tidak
DHF I: Demam dan
obat mengalami
manifestasi
penurun gangguan ketika
perdarahan (uji
panas yang kembali ke
torniquet positif)
relatif aman sekolah ataupun
serta Adanya bukti
dan ke masyarakat.
kebocoran plasma,
lab: dianjurkan
Trombositopenia dokter;
(hitung platelet
<100.000 sel/mm3);
Peningkatan
hematokrit > 20%
DHF II: Seperti
pada derajat I
ditambah
perdarahan
spontan, lab:
Trombositopenia
(hitung platelet
<100.000
sel/mm3) ;
Peningkatan
hematokrit > 20%
DHF III: Seperti
pada derajat I dan II
ditambah
kegagalan sirkulasi
(nadi lemah,
tekanan darah
menyempit (<20
24
mmHg), hipotensi,
gelisah, lab:
Trombositopenia
(hitung platelet
<100.000
sel/mm3) ;
Peningkatan
hematokrit >20%
25
terjadinya atau merah di kulit. dapat konseling
masuknya agen- Dokter juga akan memberikan dilakukan jika
Cuci tangan menekan perut
agen penyakit. infus cairan penderita DBD
dengan pasien untuk untuk memiliki
sabun, mendeteksi nyeri
Memberikan mencegah d masalah yang
penyuluhan kepada setelah dan memeriksa ehidrasi, dihadapi
masyarakat tentang buang air dan kemungkinan
setelah
tanda-tanda sebelum pembengkakan di
dirawat
keberadaan kecoa, makan. limpa dan hati
(hepatosplenomega sekitar 3–5 Rehabilitasi
baik dari kotoran,
li). hari sosial dan fisik
kapsul maupun
kecoanya sendiri. dilakukan bagi
Vaksinasi
pasien yang
Tifoid. Untuk menetapkan sudah lama
diagnosis, dokter
dirawat di rumah
akan melakukan
sakit agar tidak
Hindari pemeriksaan
penunjang, seperti: mengalami
membeli gangguan ketika
jajanan di Kultur darah,
urine, atau kembali ke
tempat yang sekolah ataupun
tinja, untuk
kurang bersih ke masyarakat.
mendeteksi
bakteri Salm
onella typhi
Aspirasi
sumsum
tulang, untuk
mendeteksi
bakteri Salm
onella typhi,
untuk lebih
memastikan
hasil tes
darah, urine,
atau feses
Tes Widal,
untuk
mendeteksi
antibodi
yang muncul
sebagai
reaksi
terhadap
bakteri Salm
onella typhi
Tes TUBEX
26
TF, untuk
mendeteksi
antibodi
terhadap
bakteri Salm
onella
typhi dengan
sensitivitas
yang lebih
tinggi
dibandingka
n tes Widal.
27
BAB III
PENGENDALIAN
28
jentik nyamuk agar tidak Isolasi bagi sanitasi terdapat ion
menjadi pasien yang lingkungan. di sekitar
Memakai
sampah didiagnosis tempat
Program 4 M kelambu
DBD kerja.
saat tidur
2. Pengendalian Kecoa
Eliminasi Subtitusi Isolasi Engineering Administrative Alat
Control Control Pelindung
Diri
Penyemprota Tidak Menutup Pemasangan Meminta Memakai
n pestisida dilakukan lubang air kawat kasa di pekerja untuk kelambu
subtitusi lubang taat membuang saat tidur
jendela/ventilasi sampah segera
Menggunakan untuk
obat anti mengurangi
kecoak akses masuk
lalat ke rumah
Perbaikan
sanitasi
lingkungan.
Program 4 M
29
BAB IV
KESIMPULAN
lingkungan yang tidak bersih, kotor, dll. Bahaya biologis yang biasa
30