Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN LMU THT-KL LAPORAN KASUS

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER SEPTEMBER 2022


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TONSILITIS KRONIK

OLEH
MOH.ADREZKI M.YUSUF
111 2020 2075
PEMBIMBING
dr.Rismayanti Nawir,M.Kes,Sp.THT-KL

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2022

i
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena berkat limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya maka laporan kasus

ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu

tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga,

sahabat-sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti ajaran beliau hingga

akhir zaman.

Laporan kasus yang berjudul “TONSILITIS KRONIK ” ini disusun

sebagai persyaratan untuk memenuhi kelengkapan bagian.

Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna, untuk

saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan

penulisan laporan kasus ini. Terakhir penulis berharap, semoga laporan

kasus ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan

bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Makassar, 25 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................2
BAB II LAPORAN KASUS.................................................................................4
1.1. Identitas Pasien..................................................................................4
1.2. Anamnesis..........................................................................................4
1.3. Pemeriksaan Fisik..............................................................................5
1.4. Pemeriksaan Penunjang....................................................................6
1.5. Diagnosis............................................................................................8
1.6. Tatalaksana........................................................................................8
1.7. Plan.....................................................................................................9
1.8. Prognosis............................................................................................9
BAB III DISKUSI..............................................................................................10

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :

Nama : MOH.ADREZKI M.YUSUF

Stambuk : 111 2020 2075

Judul : TONSILITIS KRONIK

Telah menyelesaikan tugas laporan kasus berjudul “TONSILITIS KRONIK”

dan telah disetujui serta dibacakan dihadapan dokter pendidik klinik dalam

rangka tugas kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu THT-KL Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Makassar,25 September 2022

Menyetujui,

Dokter Pendidik Klinik Penulis

dr.Rismayanti Nawir,M.Kes,Sp.THT-KL Moh.Adrezki M.Yusuf

1
BAB I

PENDAHULUAN

tonsilitis kronis terjadi disebabkan peradangan pada tonsil oleh karena

kegagalan atau ketidaksesuaian pemberian antibiotik pada penderita tonsilitis

akut1 . Wortd Health Organization (WHO) tidak mengeluarkan data mengenai

jumlah kasus tonsilitis di dunia, namun WHO memperkirakan 287.000 anak di

bawah 15 tahun mengalami tonsilektomi (operasi tonsil), dengan atau tanpa

adenoidektomi. 248.000 anak (86,4%) mengalami tonsilioadenoidektomi dan

39.000 lainnya (13,6%) menjalani tonsilektomi saja2 . Terdapat data

mengenai prevalensi tonsilitis kronis di berbagai Negara, yaitu di Islamabad,

Pakistan pada tahun 1998-2007 terdapat 15.067 kasus atau dengan

prevalensi 22%3 .DiAmerika Serikat prevalensi tonsilitis kronis sebesar

1,59%4 . Sedangkan menurut penelitian di Rusia mengenai prevalensi dan

pencegahan keluarga dengan tonsilitis kronis yang dilakukan pada 321

keluarga dan 335 anak-anak (umur 1-15 tahun) didapatkan data sebanyak 84

(26,3%) dari 307 ibu-ibu usia reproduktifdidiagnosatonsilitis kronis5 .

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI, angka kejadian penyakit

tonsilitis di Indonesia sekitar 23%.Berdasarkan data epidemiologi penyakit

THT di tujuh provinsi di Indonesia pada bulan September tahun 2012,

prevalensi tonsilitis kronik tertinggi setelah nasofaringitis akut yaitu sebesar

3,8%. Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan di RSUP Dr.

2
HasanSadikin pada periode Maret sampai dengan April 1998 menemukan

1024 pasien tonsilitis kronis atau sebesar 6,75% dari seluruh kunjungan.

3
BAB II

LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. R A

Umur : 13 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat :Desa lalong kab.luwu

No. RM : 391655

2. ANAMNESIS

Keluhan Utama: sulit bernapas,nyeri menelan.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Seorang anak laki-laki 13 tahun datang ke igd Rsud.sawerigading

palopo diantar ibunya dengan keluhan sulit bernapas disertai sulit

menelan sejak kurang lebih 2 hari sebelum masuk rumah sakit keluhan

ini sudah dirasakan sejak 1 tahun terakhir. Pasien juga mengeluhkan

demam sejak 2 hari terakhir dirasakan terus menerus,sakit kepala ada

dialami sejak 3 bulan terakhir nyeri kepala dirasakan kadang-

kadang ,mual tidak ada, muntah tidak ada, bab baik ,bak lancar.

Riwayat Penyakit Dahulu :

- Riwayat keluhan yang sama 1 tahun Terakhir.

4
- Riwayat penyakit asma, hipertensi, dan diabetes mellitus disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada

Riwayat Pengobatan:

Riwayat konsumsi obat dari dokter ahli saraf.

Riwayat Kebiasaan :

Merokok (-), konsumsi alkohol (-)

3. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Generalis

- Keadaan umum : Sakit sedang

- Kesadaran : Compos mentis

- Tanda-tanda vital :

 Tekanan darah : 110/70 mmHg

 Suhu : 38,9ºC

 Nadi : 137 x/menit

 Pernapasan : 24 x/menit

 SpO2 : 99%

- Kepala : Bentuk kepala normal, rambut hitam, tidak mudah

dicabut

5
- Mata : Konjungjiva anemis -/- , sklera ikterik -/- , bengkak

pada mata kiri

- Thorax : Pergerakan dada simetris, jejas tidak ada, retraksi

tidak ada

- Paru : Sonor +/+, bunyi napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing

-/-

- Abdomen: Jejas tidak ada, nyeri tekan tidak ada, timpani tidak

ada, bising usus (+) normal, hepatosplenomegali tidak ada

STATUS LOKALIS THT

- Telinga

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra


Kel kongenital Tidak ada Tidak ada
Daun telinga
Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
tragus
Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup
lapang(N)
Hiperemi Tidak Tidak
Dinding liang
Edema Tidak ada Tidak ada
telinga
Massa Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak Tidak Tidak

6
Serumen Bau Tidak Tidak
Warna - -
Jumlah - -
Jenis - -
Membran timpani
Warna Normal Normal

Utuh Reflek cahaya baik baik

Bulging - -
Retraksi - -
Atrofi - -
Jumlah perforasi - -
Perforasi
Jenis - -
Kwadran - -
Pinggir - -
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Fistel Tidak ada Tidak ada
Mastoid Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak - -
CAE Sekret
Bau - -
Warna -
Jumlah - -
Audiometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan

7
 Hidung
Pemeriksaan Kelainan Dektra Sinistra
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Hidung luar Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada

 Sinus Paranasal
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada

 Rinoskopi Anterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Vestibulum Vibrisae Ada Ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Cavum nasi Obstruksi Tidak Ada Tidak Ada
Jenis - -
Sekret
Bau - -

8
Konka Warna Merah muda Merah muda
Kongesti - -

Tidak ada Deviasi septum


Septum

Abses Tidak ada Tidak ada


Perforasi Tidak ada Tidak ada
Massa
Lokasi Tidak ada Tidak ada

 Tenggorokan

Pemeriksaan Dextra Sinistra

Uvula Ditengah, warna merah muda

Permukaan Hiperemis Hiperemis


faring

Warna Merah Merah

Pilar anterior Normal Normal

Tonsil T3, hiperemis (+), T3, hiperemis (+),


kripte melebar kripte melebar
(+), detritus (-) (+), detritus (-)

Dinding Hipertofi adenoid


posterior

9
Gambar

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Lengkap (3/9/2022)

 HB : 14.6 g/dl

 Leukosit :20.5 ribu/uL

 Eritrosit : 4.87 juta/uL

 Hematokrit : 36 %

10
 Trombosit : 207.000 uL

 MCV : 75.2 fL (H)

 MCH : 30.0 pg

 MCHC : 40 g/dl

Kimia darah

 GDS : 206 mg/dL

Serologi/imunologi

 SARS-COV-2 Antigen : Negatif

Pemeriksaan Radiologi

Foto Thorax PA

- Corakan bronchovaskuler dalam batas normal

- Tidak tampak proses spesifik aktif

- Cor dan aorta dalam batas normal

- Kedua sinus dan diafragma baik

- Tulang-tulang intak

Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas normal

11
5. DIAGNOSIS

Tonsilitis Kronik

6. TERAPI

- Framakologi :

- Ivfd Ringer Laktat 20 Tpm

- Cefotaxime 1 gr/ 12 jam /iv

- Dexamethasone ½ amp/8 jam/iv

- Paracetamol ½ /8 jam /drips.

- Rencana operasi Tonsilektomi

7. PROGNOSIS

Ad vitam : bonam

Ad Functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

12
BAB III

PEMBAHASAN

Tonsilitis kronik

Faktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronik ialah rangsangan yang

menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut yang buruk,

pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak

adekuat. Kuman penyebabnya sama dengan tonsilitis akut tetapi kadang-

kadang kuman berubah menjadi kuman golongan Gram negatif.

Pada pemeriksaan patologi didapatkan tanda radang berulang yang

timbul maka selain epitel mukosa juga jaringan limfoid terkikis, sehingga pada

proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut yang akan

mengalami pengerutan sehingga kripti melebar. Secara klinik kripti ini tampak

diisi oleh detritus. Proses berjalan tenrs sehingga menembus kapsirl tonsil

dan akhirnya menimbulkan pedekatan dengan jaringan di sekitar fosa

tonsilaris. Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar limfa

submandibula.

13
Gejala dan tanda pada tonsillitis kronik. Pada pemeriksaan tampak

tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata, kriptus melebar dan

beberapa kripti terisi oleh detritus. Rasa ada yang mengganjal di tenggorok,

di- rasakan kering di tenggorok dan napas berbau.

Terapi tonsillitis kronik adalah terapi lokal ditujukan pada higiene mulut

dengan berkumur atau obat isap. Komplikasi pada tonsillitis kronik yakni

radang kronik tonsil dapat menimbulkan komplikasi ke daerah sekitarnya

berupa rinitis kronik, sinusitis atau otitis media secara per- kontinuitatum.

Komplikasi jauh terjadi secara hematogen atau limfogen dan dapat timbul

endokarditis, artritis, miosilis, nefritis, uveitis, iridosiklitis, dermatitis, pruritus,

urtikaria dan furunkulosis

Tonsilektomi dilakukan bila terjadi infeksi yang berulang atau kronik,

gejala sumbatan serta kecurigaan neoplasma.

14

Anda mungkin juga menyukai