Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

TUGAS SISTEM KEDOKTERAN KOMUNITAS


“Diagnosis Penyakit Akibat Kerja pada Pemulung”

Dosen Pembimbing:
dr. Pitut Aprilia Savitri. MKK

Oleh :
Bagja Pratama (2016730021)
Estu Paramadina Pratama (2016730032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
Kata Pengantar

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Penyakit Akibat Kerja dengan judul “Diagnosis Penyakit Akibat
Kerja pada Pemulung” dengan tujuan memenuhi salah satu tugas Sistem Ilmu Kedokteran Komunitas.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat arahan
dari pihak-pihak yang terlibat, laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu, untuk itu penulis ingin
berterimakasih kepada Tuhan YME, Orang Tua Penulis, rekan yang membantu penulisan dan penelitian,
dan tentu saja dr. Pitut Aprilia Savitri, MKK selaku dosen pembimbing. Penulis menyadari laporan ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
guna perbaikan selanjutnya.
Semoga Laporan ini bermanfaat bagi semuanya dan bisa dijadikan bahan bacaan untuk menambah
ilmu pengetahuan kita.

Jakarta, 26 April 2018

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................ ii

Daftar Isi ........................................................................................................................................ iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

BAB II............................................................................................................................................. 3

BAB III ......................................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ................................................................................................................................ iv

Lampiran ......................................................................................................................................... v

iii
BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Kemiskinan adalah suatu keadaan yang menyangkut ketidakmampuan dalam memenuhi
tuntutan kehidupan yang paling minimum, khususnya dari aspek konsumsi dan pendapatan.
Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana berkaitan
dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Oleh karena itu untuk terhindar dari
kemiskinan maka kita harus melakukan pekerjaan yang menghasilkan dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Karena berbagai faktor baik dari lingkungan maupun aktivitas yang
dilakukan perkerja dapat menimbulkan berbagai macam bahaya kerja yang timbul di tempat kerja,
akibatnya dapat terjadi kecelakaan kerja dan/atau penyakit akibat kerja. Untuk menciptakan
pekerja yang sehat dan produktif, serta tata kerja yang efektif dan efisien, dibutuhkan penerapan
pelayanan kesehatan pekerja yang kompleks dan menyeluruh.
Kedokteran kerja adalah ilmu kedokteran terapan dengan pendekatan yang komprehensif
melalui tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative terhadap individu pekerja,
komunitas pekerja, dan komunitas yang berada di sekitar lingkungan kerja(Ridwan, 2008).
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan
mencegah, mengurangi bahkan menihilkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan
konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang menghabiskan banyak biaya. Melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi
jangka panjang yang memberikan keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui langkah-langkah diagnosis penyakit akibat kerja pada pemulung.
2. Untuk melatih skill mahasiswa dalam melakukan wawancara seputar penyakit akibat
kerja.
3. Untuk mengaplikasikan teori yang didapat dari kuliah mengenai penyakit akibat kerja.

1
4. Untuk memenuhi tugas pada sistem kedokteran komunitas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

STATUS KESEHATAN PENDERITA


( DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA )
No. Status : 1 Kode : 01
I. Identitas Penderita.
Nama : Marwan
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kedudukan di Keluarga : Kepala keluarga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Pemulung
Perusahaan :-
Status perkawinan : Kawin
Tanggal Kunjungan : 24 April 2019

II. Riwayat Penyakit


Tanggal : Rabu, 24 April 2019
1. Keluhan Utama :
- Nyeri pinggang,
- Nyeri sejak 2 tahun yang lalu
- Nyeri dirasakan sehabis bekerja
2. Riwayat perjalanan penyakit sekarang :
- Pegal punggung, tangan dan kaki
- Meriang saat setelah kerja

3
3. Riwayat penyakit terdahulu : -

4. Riwayat penyakit dalam keluarga : -


III. Riwayat Pekerjaan
1. Jenis pekerjaan
- Jenis Pekerjaan : Pemulung
- Bahan : Gerobak sampah
- Tempat kerja : Jalanan
- Lama kerja : 10 jam

2. Uraian tugas / pekerjaan :

Jenis Bahan dan alat yang


Waktu Tempat kerja Lama kerja
pekerjaan digunakan

07.00 – 17.00 Menarik Gerobak sampah, Jalanan, tempat 10 Jam


WIB gerobak topi, dan sandal jepit pembuangan
sampah sampah

07.00 – 17.00 Mengambil Tidak ada Tempat 10 jam


WIB sampah di pembuangan
jalanan sampah

3. Bahaya potensial:
Bahaya potensial Potensi Risiko
Urutan
Bio Psikososi APD gangguan kecelakaan
kegiatan Fisik Kimia Ergonomi
logi al kesehatan kerja

4
-Debu - Asap - Bakteri -Membungkuk -Stress -Masker - Gangguan -Terluka
-Bising kendaraan dan virus -Berjongkok pekerjaan kain postur tubuh - Keseleo
-Paparan bermotor -Berdiri lama -Sarung -Sesak
sinar tangan -Dehidrasi
Memungu
matahari karet -Iritasi kulit
t sampah
-Safety -iritasi mata
shoes
-Wear
pack
Menarik -Debu -Asap - Bakteri -Berjalan -sarung Sesak nafas
grobak kendaraa dan jauh tangan Infeksi
n virus -Menarik saluran
bermotor beban berat nafas

IV. Pemeriksaan :
a. Pemeriksaan Fisik (secara umum)
1. Keadaan umum : Compos mentis
2. Tanda vital : - Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
- Frekuensi nadi : 68 x/menit
- Frekuensi nafas : 23 x/menit
‐Suhu : 36,7 ℃
3. Keadaan Gizi : - Berat badan : 60 kg
- Tinggi badan : 162 cm
- BMI : 22,86 kg/m2

b. Pemeriksaan Klinis
Kelenjar limph :
- Leher : tidak terdapat pembesaran
5
- Axilla : tidak terdapat pembesaran
- Groin : tidak dilakukan pemeriksaan
- Inguinal : tidak dilakukan pemeriksaan
Mata :
- Pupil : Isokor
- Reflex cahaya : positif
- Sklera : tidak ikterik
- Konjungtiva : tidak anemis
Hidung :
- septum nasi : tidak deviasi
- mukosa : -
- penciuman : -
Gigi / Gusi : tidak dilakukan
Tenggorokan : tidak dilakukan
- pharing : tidak dilakukan
- nasopharing : tidak dilakukan
- laring : tidak dilakukan
- tonsil : tidak dilakukan
Leher :
- kel. Throid : normal
Thorax :
- dada : simetris, tulang belakang terlihat agak bungkuk
- paru : suara nafas normal (vasikuler), tidak ada suara napas tambahan
- jantung : normal, tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen :
- hati : tidak dilakukan
- limpa : tidak dilakukan
- massa di abdomen : tidak dilakukan
- tumor : tidak dilakukan
Genito urinary :
• BAK: ada/tidak kesulitan BAK

6
Anorectal :
• hemoroid : ada/tidak hemorrhoid
Ekstremitas & Muscular System :
• Tangan :
o Otot : eutrofi
o Kekuatan : baik
o Tulang : tidak ada fraktur
o Sensoris : normal
• Kaki :
o Otot : eutrofi
o Kekuatan : baik
o Tulang : tidak ada fraktur
o Sensoris : normal
Reflex Fisiologis : tidak dilakukan pemeriksaan
Reflex Pathologis : tidak dilakukan pemeriksaan
Kulit :
- Terdapat squama di leher belakang
- Terdapat bercak hipopigmentasi
Resume Kelainan yang didapat :

V. Pemeriksaan Laboratorium
1. Laboratorium rutin : tidak dilakukan
2. Laboratorium Khusus : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Radiologis : tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Non-Lab : tidak dilakukan
5. Medical Check Up terakhir :
- Asam Urat : Normal
- Gula Darah : Normal
- Kolesterol : Normal
- Spirometri : Normal

7
VI. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita
1. Pemeriksaan Ruang / Tempat Kerja :
-Pekerjaan dilakukan di tempat terbuka (jalanan dan TPA)
-Pekerjaan dilakukan dengan menarik beban yang berat
2. Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja :
-Terdapat keluhan berupa nyeri pinggang setelah seharian bekerja (menarik beban berat)
-Meriang atau demam yang dirasakan pada malam hari setelah bekerja (jalanan dan TPA)

3. Pembuktian tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar pekerjaan:


-Tidak ada

VII. Menegakkan diagnosa Penyakit Akibat Kerja


1. Diagnosis Kerja :
- Low back pain
2. Diagnosis Diferensial :
- Strain
- Sprain
3. Diagnosis Okupasi :
Penyakit akibat kerja : Low back pain (ICD 10 Code = M54.5)

VIII. Kategori Kesehatan


Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan.

IX. Prognosa
1. ad Vitam : ad Bonam
ad Sanasionam : ad Bonam
ad Fungsionam : ad Bonam
2. Okupasi : ad Bonam

8
X. Permasalahan pasien & Rencana Penatalaksanaannya
Jenis Rencana tindakan (materi dan
No Keterangan
permasalahan cara)
1. Nyeri Kuratif: Sakitnya dapat diobati
pinggang Medikamentosa : dengan pemberian
OAINS (paracetamol 500mg, analgesik
ibuprofen 400mg)/ 8 jam

Preventif :
Olahraga spesifik, latihan punggung
setiap hari, hindari berdiri dengan
waktu lama, hindari dengan duduk
sejenak, tekuk lutut bukan punggung
pada saat mengangkat benda yang
posisinya lebih rendah.

Promotif:
Lakukan promosi kesehatan tentang
pelatihan stretching dan preventif
untuk menghindari PAK.
Sasaran primer (pemulung)
melakukan streching sebelum bekerja

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik sederhana terhadap pak
Marwan berusia 35 tahun yang berprofesi sebagai pemulung selama 18 tahun, dengan
intensitas pekerjaan yang dilakukan setiap harinya selama 10 jam. Kami menemukan
beberapa keluhan yang dirasakan pak Marwan berkaitan dengan penyakit akibat kerja
yaitu nyeri pinggang yang disebabkan oleh gerakan membungkuk saat memungut
sampah dengan intensitas yang sering, pegal pada pundak, punggung, tangan, dan kaki
dirasakan akibat gerakan menarik gerobak dengan beban yang sangat berat dan durasi
yang cukup lama.
Pak Marwan masih belum mengetahui nyeri-nyeri yang dialaminya, sehingga banyak
masalah kesehatan kerja yang diakibatkan faktor resiko ergonomi dari pekerjaan.

3.2.Saran
Saran yang kami berikan kepada pak Marwan ialah untuk mengurangi resiko
terjadinya keluhan nyeri pinggang yaitu dapat dengan melakukan peregangan sebelum
melakukan aktivitas bekerja dan menggunakan pengait sampah untuk mengurangi
intesitas membungkuk pada saat melakukan pekerjaan. Dan memberikan edukasi
mengenai pentingnya menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja diantaranya
menggunakan masker untuk mengurangi polusi udara masuk ke saluran pernafasan,
memakai sarung tangan untuk mengurangi kontaminasi bakteri yang terdapat pada
sampah, memakai topi untuk mengurangi pajanan terik sinar matahari, menggunakan
sepatu boots untuk menghindari benda tajam dan juga kontaminasi bakteri yang
terdapat pada sampah.

10
Daftar Pustaka

Eko, N. (2003). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.

Ridwan, H. (2008). Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

RISKESDAS. (2013). RISET KESEHATAN DASAR RISKESDAS 2013. Retrieved from

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf

iv
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai