Anda di halaman 1dari 12

Berkas Okupasi

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan :


No Berkas :
No Rekam Medis :

Data Administrasi

Tanggal : 27/02/2019 diisi oleh Nama : Reny Kartini NPM/NIP : C014172031

Nama Tn. MC
Alamat Jl. Abdullah Daeng Sirua
Umur 27 tahun Tempat/tanggal lahir : Makassar, 28-3-1991
Kedudukan dalam keluarga Anak
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Kristen
Pendidikan SMP (sekolah menengah pertama)
Pekerjaan Petugas Cuci Luar di Shine Professional Detailing and Car Wash
Status perkawinan Belum Menikah
Kedatangan yang ke Pertama
Telah diobati sebelumnya Tidak
Alergi obat Tidak Ada
Sistem pembayaran -

Data Pelayanan

I. ANAMNESIS (subyektif)
dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien sendiri

A. Alasan kedatangan/keluhan utama


Gatal di sela-sela kedua jari kaki

B. Keluhan lain /tambahan


Nyeri bahu

C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang:

Gatal di sela-sela kedua jari kaki dialami sekitar 2 bulan yang lalu yang semakin memberat beberapa hari kemudian disertai
kulit di sela-sela jari yang terkelupas. Gatal dirasakan hilang timbul terutama pada saat pasien memakai sepatu boots
sehingga pasien lebih memilih bertelanjang kaki saat mencuci mobil. Awalnya pasien mengeluh timbul bercak kemerahan di
sela-sela jari II, III, dan IV pada kaki, bercak tersebut kering dan gatal sehingga pasien sering menggaruknya. Lama
kelamaan menyebar keseluruh sela jari kaki yang lain dan menjadi semakin tebal lalu meluas dan berubah menjadi bersisik
dan berwarna putih. Setelah beberapa hari kemudian bercak tersebut semakin gatal dan agak lembek terutama bila basah.
Pasien sudah sering mengobati penyakitnya dengan obat kalpanax. Menurut pasien, gatalnya agak berkurang jika memakai
obat tersebut namun kemudian kembali lagi.

D. Riwayat penyakit keluarga:


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama.

14
E. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien sudah pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya terutama saat awal-awal bekerja, riwayat DM tidak
ada, riwayat HT tidak ada. Riwayat alergi tidak ada.

F. Riwayat Sosioekonomi dan kebiasaan


Pasien bekerja sebagai petugas Cuci Luar di Shine Professional Detailing and Car Wash selama ± 2 tahun yang
bertugas untuk membersihkan body mobil sehingga setiap hari selalu berkontak dengan air.

Anamnesis Okupasi (khusus untuk pasien yang bekerja)

1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan tersebut

Jenis pekerjaan bahan/material yang tempat kerja (perusahaan) Masa kerja


digunakan (dalam bulan / tahun)

Petugas Cuci Luar Penyemprot air, selang, Shine Professioonal Detailing 2 tahun
spons and Car Wash

2. Uraian tugas/pekerjaan

Pasien adalah petugas Cuci Luar di Shine Professional Detailing and Car Wash, tugas yang dilakukan pasien adalah
membersihkan bagian body luar mobil.

Uraian Tugas Rutin


Jam 06.00 : Tiba di tempat kerja
Jam 06.05 : Mengelap mobil-mobil yang dijual
Jam 07-00 : Mulai bekerja mencuci mobil
Jam 12.00 : Istirahat
Jam 12.15 : Lanjut bekerja
Jam 15.00 : Selesai Bekerja (Pergantian dengan shift siang)
Jam 15.15 : Tiba dirumah
Jam 16.00 : Mengurus pekerjaan di rumah
Jam 23.00 : Istirahat
Jam 05.00 : Bangun

Tiba di tempat kerja Mengelap mobil


Bangun Mulai mencuci mobil
Jam 06.00 yang dijual
Jam 05.00 Jam 07.00
Jam 06.05

Istirahat Istirahat
Jam 23.00 Jam 12.00

Mengurus pekerjaan Tiba di rumah Selesai bekerja Lanjut bekerja


rumah Jam 15.15 Jam 15.00 Jam 12.15
Jam 16.00

15
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan kerja

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psiko yang mungkin kerja

Mengelap Debu Bakteri, - Mikosis


mobil-mobil jamur superfisialis
yang dijual - Rhinitis alergi

Menyiapkan Air Deterge Bakteri, - Mikosis Jatuh saat


peralatan n jamur superfisialis menyiapkan
untuk pencuci - Dermatitis alat-alat,
mencuci kontak alergi anggota
mobil dan iritan badan
pasien
menjadi
basah dan
lembab

Mencuci Air - Oli Bakteri, - Mikosis Terkena air


mobil - Bensin jamur, superfisialis dalam waktu
- parasit - Dermatitis yang lama,
Deterge kontak alergi terkena
n dan iritan detergen
dalam waktu
lama,
terkena
tumpahan
bensin dan
oli mobil

4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Berdasarkan analisis kami terhadap pekerjaan pasien, didapatkan beberapa hubungan antara pekerjaan pasien
dan penyakitnya, yaitu :
- Pasien dalam pekerjaannya selalu berkontak terus menerus dengan air, yang merupakan faktor resiko utama
penyebab penyakit kulitnya.
- Pasien juga berkontak dengan tanah becek dalam pekerjaannya.
- Pasien tidak memakai alat pelindung diri saat bekerja, sehingga badan pasien, terutama kaki terus menerus
dalam keadaan basah dan lembab.

16
5. Body Discomfort Map:

Keterangan :
1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja
dapat mengisi sendiri
2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh
pekerja dengan memberti tanda/mengarsir
bagian- bagian sesuai dengan gangguan
muskulo skeletal yang dirasakan
pekerja
Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /
Baal = v v v Nyeri = ////////
Gatal =

17
II. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital
a. Nadi : 80x/menit, kuat angkat, reguler c. Tekanan Darah (duduk) : 120/70 mmhg

b. Pernafasan : 20x/ menit, reguler d. Suhu Badan : 36,7 C

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 165 cm Berat Badan : 60 Kg c IMT = 22,03 kg/m2
b. Lingkar perut : cm d. Bentuk badan : Astenikus  Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a. Kesadaran :  Compos Mentis Kesadaran menurun
b. Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Gangguan saat berjalan :  tidak Ya

4. Kelenjar Getah Bening jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi


a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata mata kanan mata-kiri Ket

18
a. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total Buta Warna Total
b. Kelopak Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
c. Konjungtiva  Normal Hiperemis Sekret  Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium Pucat Pterigium
d. Kesegarisan / gerak bola  Normal Strabismus  Normal Strabismus
mata

19
e. Sklera  Normal Ikterik  Normal Ikterik
f. Lensa mata tidak keruh Keruh tidak keruh Keruh
g. B ulu Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

h. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

i. Visus mata : tanpa koreksi :


Dengan koreksi:

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
- Serumen tidak ada ada serumen tidak ada ada serumen
Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)
c. Membrana Timpani Intak Tidak intak Intak Tidak intak
lainnya…… lainnya sulit dinilai
d. Test berbisik  Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
e. Test Garpu tala Rinne Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
f. Weber
g. Swabach
h. Lain – lain ……….

7. Hidung

a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal


b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem warna merah lubang hidung normal
d. Nyeri Ketok Sinus maksilar Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : normal

8. Gigi dan Gusi

9. Tenggorokan
a. Pharynx  Normal Hiperemis Granulasi

b. Tonsil : Kanan : To T1 T2 T3 Kiri : To T1 T2 T3


Ukuran Normal □ Hiperemis Normal □Hiperemi

c. Palatum Normal Tidak Normal


d. Lain- lain

10. Leher Keterangan


a. Gerakan leher  Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid  Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis  Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..
Spurling test : tidak ada kelainan

11. Dada Keterangan


a. Bentuk  Simetris Asimetris
b. Mammae  Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran
Letak
Konsistensi
c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung Keterangan


a. Palpasi  Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
b. Perkusi  Sonor Redup Hipersonor  Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis :  Normal Tidak Normal , sebutkan .............


Batas Jantung :  Normal Tidak Normal , sebutkan ………

c. Auskultasi : - bunyi napas  Vesikular Bronchovesikular  Vesikular Bronchovesikular

20
- Bunyi Napas tambahan tak ada Ronkhi Wheezing tak ada Ronkhi Wheezing memanjang

- Bunyi Jantung  Normal Tidak Normal Sebutkan ....

13. Abdomen Keterangan


a. Inspeksi  Normal Tidak Normal
b. Perkusi  Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising Usus  Normal Tidak Normal
d. Hati  Normal Teraba…….jbpx ……jbac
e. Limpa  Normal- Teraba shoeffne …..

Kanan ; Normal Kiri : Normal


f. Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal

Kanan ; Normal Kiri : Normal


g. Ballotement Tidak Normal Tidak Normal

Kanan ;  Normal Kiri :  Normal


h. Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal

14. Genitourinaria
a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal
Normal Tidak Normal
c Genitalia Eksternal
d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri
15a.Tulang / sendi Ekstremitas atas
- Gerakan  Normal tidak normal  Normal tidak normal
- Tulang  Normal tidak normal  Normal tidak normal
- Sensibilitas  baik tidak baik  baik tidak baik
- Oedema  tidak ada ada tidak ada ada
- Varises  tidak ada ada  tidak ada ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- vaskularisasi  baik tidak baik  baik tidak baik
- kelainan Kuku jari  tidak ada ada
 tidak ada ada
Pemeriksaan Khusus :
Tes Range of Motion : (+)

Kanan Kiri
15b.Tulang / Sendi Ekstremitas bawah
- Gerakan  Normal tidak normal  Normal tidak normal
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang  Normal tidak normal  Normal tidak normal
- Sensibilitas  baik tidak baik  baik tidak baik
- Oedema  tidak ada ada  tidak ada ada
- Varises  tidak ada ada  tidak ada ada
- vaskularisasi  baik tidak baik  baik tidak baik
- kelainan Kuku jari  tidak ada ada  tidak ada ada

Tulang Belakang
Inspeksi : deformitas (-), edema (-), skoliosis (-)
Palpasi : nyeri tekan (+), spasme otot pundak (-)

Pemeriksaan Khusus
a) Range Of Motion : normal
b) Heel Walking : normal
c) Toe Walkig : normal
d) Resistes great toe dorsoflexion : normal
e) Straight Leg Raise (SLR) : (-)
f) Patrick test : (-)
g) Contra patrick test : (-)

15c. Otot motoric


1. Trofi  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
2. Tonus  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
(Fs motorik)  tidak ada
tic ataxia lainya ..

21
16. Refleks kanan kiri
a. Refleks Fisiologis patella,  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
lainnya .........
b Refleks Patologis: Babinsky  negatif Positif  negatif Positif
lainnya ………

d. Knee jerk/ankle jerk: (+)


e. Straight leg raise: (+)

17. Kulit Efloresensi dan Lokasi nya


a. Kulit  Normal Tidak Normal
b. Selaput Lendir  Normal Tidak Normal
c. Kuku  Normal Tidak Normal
d. Lain-lain

18. Status Lokalis: Sela jari kaki


Effloresensi primer : Makula eritematosa
Effloresensi sekunder : Skuama halus berwarna
putih

Gambar lokasi kelainan kulit

III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:

Seorang laki-laki usia 27 tahun bekerja sebagai petugas Cuci Luar di Shine Professional Detailing and Car Wash dengan
keluhan gatal di sela-sela kedua jari kaki dialami sekitar 2 bulan yang lalu yang semakin memberat beberapa hari kemudian
disertai kulit di sela-sela jari yang terkelupas. Gatal dirasakan hilang timbul terutama pada saat pasien memakai sepatu
boots sehingga pasien lebih memilih bertelanjang kaki saat mencuci mobil. Awalnya pasien mengeluh timbul bercak
kemerahan di sela-sela jari II, III, dan IV pada kaki, bercak tersebut kering dan gatal sehingga pasien sering menggaruknya.
Lama kelamaan menyebar keseluruh sela jari kaki yang lain dan menjadi semakin tebal lalu meluas dan berubah menjadi
bersisik dan berwarna putih. Setelah beberapa hari kemudian bercak tersebut semakin gatal dan agak lembek terutama bila
basah. Pasien sudah sering mengobati penyakitnya dengan obat kalpanax. Menurut pasien, gatalnya agak berkurang jika
memakai obat tersebut namun kemudian kembali lagi. Batuk tidak ada, demam tidak ada, nyeri kepala tidak ada, Mual tidak
ada, muntah tidak ada, nafsu makan berkurang tidak ada. BAB biasa, BAK lancar. Riwayat konsumsi obat-obatan
sebelumnya tidak ada
Riwayat Penyakit sebelumnya tidak ada, riwayat DM tidak ada, Riwayat HT tidak ada, riwayat alergi tidak ada.
Riwayat sosioekonomi dan pekerjaan yaitu pasien bekerja sebagai petugas Cuci Luar di Shine Professional Detailing and
Car Wash selama ± 2 tahun dan bertugas untuk mencuci body mobil sehingga setiap hari selalu berkontak dengan air.
Dari pemeriksaan Fisis didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal dan tampak makula eritematosa disertai skuama
halus berwarna putih pada sela-sela jari kaki.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

Hasil Body Map :


-

Hasil Brief Survey ;


-
V. DIAGNOSIS KERJA :

22
Tinea Pedis Interdigitalis dextra et sinistra

VI. DIAGNOSIS DIFERENSI :


Dermatitis kontak iritan
Dermatitis kontak alergi

VII. DIAGNOSIS OKUPASI :


Langkah Diagnosis Pertama
1. Diagnosis Klinis Tinea Pedis Interdigitalis Dextra et Sinistra
Dasar diagnosis (anamnesis, Seorang laki-laki usia 27 tahun bekerja sebagai petugas Cuci Luar di Shine
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
Professional Detailing and Car Wash dengan keluhan gatal di sela-sela kedua jari kaki
penunjang, body map, brief
survey) dialami sekitar 2 bulan yang lalu yang semakin memberat beberapa hari kemudian
disertai kulit di sela-sela jari yang terkelupas. Gatal dirasakan hilang timbul terutama
pada saat pasien memakai sepatu boots sehingga pasien lebih memilih bertelanjang
kaki saat mencuci mobil. Awalnya pasien mengeluh timbul bercak kemerahan di sela-
sela jari II, III, dan IV pada kaki, bercak tersebut kering dan gatal sehingga pasien
sering menggaruknya. Lama kelamaan menyebar keseluruh sela jari kaki yang lain dan
menjadi semakin tebal lalu meluas dan berubah menjadi bersisik dan berwarna putih.
Setelah beberapa hari kemudian bercak tersebut semakin gatal dan agak lembek
terutama bila basah. Pasien sudah sering mengobati penyakitnya dengan obat
kalpanax. Menurut pasien, gatalnya agak berkurang jika memakai obat tersebut namun
kemudian kembali lagi. Batuk tidak ada, demam tidak ada, nyeri kepala tidak ada, Mual
tidak ada, muntah tidak ada, nafsu makan berkurang tidak ada. BAB biasa, BAK lancar.
Riwayat konsumsi obat-obatan sebelumnya tidak ada
Riwayat Penyakit sebelumnya tidak ada, riwayat DM tidak ada, Riwayat HT tidak ada,
riwayat alergi tidak ada.
Riwayat sosioekonomi dan pekerjaan yaitu pasien bekerja sebagai petugas Cuci Luar
di Shine Professional Detailing and Car Wash selama ± 2 tahun dan bertugas untuk
membersihkan body mobil sehingga setiap hari selalu berkontak dengan air.
Dari pemeriksaan Fisis didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, tampak
makula eritematosa disertai skuama halus berwarna putih pada sela-sela jari kaki.
2. Pajanan di tempat kerja
Fisik Air
Kimia Detergen, debu
Biologi Bakteri, jamur, parasit
Ergonomi Posisi berdiri dan jongkok serta dominan menggerakkan lengan kanannya saat
membersihkan mobil yang dilakukan secara berulang dalam waktu yang lama.
Psikososial Pekerjaan yang berulang, kurangnya waktu istirahat, serta beban kerja yang cukup
berat akibat banyaknya jumlah mobil yang dicuci dalam sehari.
3 . Evidence Based (sebutkan Dermatomikosis superfisialis merupakan jenis infeksi yang paling sering terjadi,
secara teoritis) pajanan di dimana telah mengenai 20-25% populasi dunia. Penyebab utamanya adalah dermatofit.
tempat kerja yang menyebabkan Secara umum dermatomikosis dibagi dua yaitu infeksi jamur yang menyebabkan
diagnosis klinis di langkah 1. inflamasi (dermatofitosis) dan yang tidak menyebabkan inflamasi (non inflamasi). Tinea
Dasar teorinya apa? pedis terdapat diseluruh dunia sebagai dermatofitosis yang paling sering terjadi. Tinea
pedis dapat menginfeksi daerah tumit, sela-sela jari, dan telapak kaki. Infeksi tinea
pedis dapat menyebar ke daerah lain termasuk kuku yang bisa menjadi sumber infeksi
ke daerah lainnya.
Tinea pedis, disebut juga Athlete’s foot atau ringworm of the foot paling sering
disebabkan oleh Trichopyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, dan
Epidermophyton floccosum. Tinea pedis lebih sering menginfeksi laki-laki daripada
perempuan, angka insidensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia dan jarang
sekali ditemukan pada anak-anak.
Kondisi lingkungan di Indonesia yang beriklim tropis mempunyai daya dukung yang
sangat baik untuk pertumbuhan dermatophyta. Jamur akan tumbuh dengan baik pada
keadaan lembab. Kelainan mengenai kulit sering terjadi pada bagian jari-jari kaki
terutama antara jari ketiga dengan keempat dan antara jari keempat dan kelima. Faktor

23
tumbuhnya jamur dermatophyta pada bagian tersebut adalah karena kaki yang selalu
basah, baik oleh air, maupun oleh keringat akibat pemakaian sepatu tertutup atau
pemakaian kaos kaki dalam waktu yang lama. Selain karena pemakaian sepatu tertutup
untuk waktu yang lama, bertambahnya kelembaban karena keringat, pecahnya kulit
karena mekanis, tingkat kebersihan perorangan, dan paparan terhadap jamur
merupakan faktor resiko yang menyebabkan tinea pedis.
Lingkungan kerja merupakan tempat yang memiliki potensi yang dapat
memengaruhi kesehatan kerja. Infeksi tinea pedis dapat menyerang berbagai tingkat
pekerjaan, khususnya pekerjaan yang lingkungannya lembab dan hangat, atau
pemakaian sepatu yang ketat dan tertutup. Penelitian mengenai jamur Dermatophyta
yang menyebabkan penyakit Tinea pedis telah dilakukan oleh Endah (2012) pada
pekerja cuci kendaraan di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon yang melaporkan
bahwa dari 20 sampel pekerja cuci kendaraan ditemukan koloni jamur Dermatophyta
sebanyak 5 (25%). Menurut penelitian Sri Rahayu (2003) mengenai pemeriksaan jamur
Trichophyton mentagrophytes menyatakan bahwa dari 20 sampel pemulung sampah di
TPS Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, terdapat 8 (40%) terkena jamur Tricophyton
mentagrophytes. Penelitian lain yang dilakukan oleh Baihaqy (2013) pada pekerja
pabrik testil bagian pencelupan juga melaporkan bahwa dari 4 pekerja dengan durasi
terpapar air panjang (>6 jam/hari), didapatkan 3 diantaranya (75%) yang menderita
tinea pedis, sedangkan dari 30 pekerja durasi terpapar air pendek (<6 jam/hari)
didapatkan 7 diantaranya (23,3%) terdiagnosis tinea pedis. Selain itu, Haidzar (2016)
dalam penelitiannya tentang pemakaian sepatu boots pada pekerja pemungut sampah
menyatakan bahwa responden yang memakai sepatu boots 6 jam perhari dan
mengalami tinea pedis berjumlah 7 orang (12,3%) dan yang tidak mengalami tinea
pedis berjumlah 14 orang (24,6%). Sedangkan responden yang memakai sepatu boots
9 jam perhari dan mengalami tinea pedis berjumlah 26 orang (45,6%) dan yang tidak
mengalami tinea pedis berjumlah 10 orang (17,5%). Jumlah tersebut menunjukkan
bahwa pemakaian sepatu boots yang lebih lama meningkatkan angka kejadian tinea
pedis, terutama jika pemakaian sepatu boots dilakukan saat kaki masih basah. Hal ini
menunjukkan bahwa angka kejadian tinea pedis semakin meningkat pada pekerja yang
bekerja ditempat basah, seperti tukang cuci, petani, pemulung sampah atau pekerja
yang setiap hari harus memakai sepatu tertutup misalnya tentara atau polisi. Hal ini
disebabkan karena pekerja tersebut kurang memperhatikan kebersihan pribadi
contohnya kebersihan jari-jari kaki yang selalu basah dan lembab baik oleh air maupun
keringat sehingga sangat memudahkan untuk pertembuhan jamur.
4. Apakah pajanan cukup Ya
Masa kerja 2 tahun
Jumlah jam terpajan/ hari 8 jam/hari
Pemakaian APD Tidak ada
Konsentrasi pajanan Sulit dinilai
Lainnnya...........
Kesimpulan jumlah pajanan dan Sulit dinilai
dasar perhitungannya
5. Apa ada faktor individu Ada
yang berpengaruh thd - Pasien jarang menggunakan APD seperti sepatu boots saat mencuci mobil, bahkan
timbulnya diagnosis klinis? kadangkala pasien tidak menggunakan pengalas kaki sama sekali.
Bila ada, sebutkan. - Kaki pasien selalu terendam air saat mencuci mobil.
6 . Apa terpajan bahaya Tidak ada
potensial yang sama spt di
langkah 3 luar tempat kerja?
Bila ada, sebutkan
7 . Diagnosis Okupasi
Apa diagnosis klinis ini termsk Tinea pedis akibat paparan air yang terlalu lama serta lingkungan yang lembab selama
penyakit akibat kerja? berada di tempat kerja.
Bukan penyakit akibat kerja
(diperberat oleh pekerjaan/ Penyakit akibat kerja
bukan sama sekali PAK)_
Butuh pemeriksaan lbh lanjut)?

VIII. KATEGORI KESEHATAN (pilih salah satu)


a. Kesehatan baik (sehat untuk bekerja = physical fitness),
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan (sehat untuk bekerja dengan catatan)
c. Kemampuan fisik terbatas
d. Tidak fit untuk sementara
IX. PROGNOSIS

24
1. klinik : ad vitam : dubia et bonam
ad sanasionam : dubia et bonam
ad fungsionam : dubia et bonam
2.Okupasi (bila ada d/ okupasi): dubia et bonam

X. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN


Jenis Rencana Tindakan (materi & metoda); Tatalaksana
No permasalahan medikamentosa; non medika mentosa(nutrisi, olahraga, Target Hasil yang
Medis & non medis konseling dan OKUPASI) waktu diharapkan
dll)
Tinea pedis Okupasi : segera Gejala
interdigitalis
- Eliminasi : sulit dilakukan berkurang
dekstra et sinistra
- Substitusi : sulit dilakukan
- Isolasi : sulit dilakukan
- Engineering Control : sulit dilakukan
- Administrative control :sulit dilakukan
- APD : diperlukan penggunaan sarung tangan dan
sepatu boots dalam melakukan pekerjaan
Terapi Medikamentosa :
- Giseofulvin tab 1 x 500 mg
- Miconazole cream 2x1
- Cetirizine tab 1 x 1
Terapi non medikamentosa :
- Menjaga higienitas diri dengan secara rutin
membersihkan diri setelah selesai bekerja, segera ganti
pakaian yang basah setelah mencuci mobil dengan
pakaian yang bersih dan kering serta menganjurkan
pasien untuk memakai pakaian yang menyerap
keringat.
- Saat bekerja sebaiknya menggunakan alat pelindung
diri berupa sepatu boots yang lebih dijaga
kebersihannya dan selalu di keringkan jika mulai terasa
lembab sehingga pajanan lama terhadap kelembaban
dapat dikurangi dan mencegah keparahan inflamasi
pada kulit yang telah terkena Tinea pedis.
- Kontrol segera kedokter atau puskesmas jika keluhan
menetap dan tidak membaik.

Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK
Tanda Tangan:

Nama Jelas: Reny Kartini


Tanggal: 1 Maret 2019

25

Anda mungkin juga menyukai