Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
dr. Risahmawati
Saat ini perkembangan industri berlangsung sangat pesat, baik industri sektor usaha
formal maupun sektor usaha informal. Sektor usaha informal terdiri dari industri rumah tangga,
pertanian, perdagangan dan perkebunan.
Laundry menjadi kebutuhan bagi warga Indonesia yang memiliki jadwal padat
sehingga tidak punya waktu lebih untuk mencuci. Prospek bisnis yang menjanjikan keuntungan
banyak dengan modal sedikit ini menjadikan semakin banyak penyedia-penyedia layanan
laundry. Namun sangat disayangkan masih banyak pengusaha-pengusaha laundry yang tidak
memperhatikan kesehatan kerja para karyawan sehingga kecelakaan kerja tidak dapat
dihindarkan. Macam kecelakaan kerja yang pernah dialami oleh pekerja laundry antara lain :
terhirup detergen dan pewangi yang berbahan dasar kimia dengan aroma yang menyengat,
terluka saat menandai pakaian, terkena setrika saat merapikan pakaian dan terpeleset saat
pencucian. Penelitian bakteriologi pada unit laundry menunjukkan bahwa jumlah total bakteri
meningkat 50 kali selama periode waktu sebelum cucian mulai diproses (Depkes RI, 2004).
Salah satu cara awal yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya
potensial yang terdapat pada lingkungan kerja yang dapat membahayakan kesehatan tenaga
kerja dengan cara mempelajari alur produksi yang digunakan dan dilanjutkan dengan melihat
secara langsung ke lapangan atau tempat kerja.
TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini agar dapat melihat secara langsung melihat lingkungan kerja dan
proses kerja laundry klin yang dapat menjadi faktor risiko gangguan kesehatan pada pekerja.
Tujuan Khusus
1. mengidentifikasi bahaya potensial/ faktor risiko terhadap kesehatan pekerja di laundry
kiln yang .
2. mengidentifikasi gangguan kesehatan yang mungkin timbul dengan adanya bahaya
potensial tertentu.
3. menjelaskan upaya perlindungan dan pencegahan yang telah/ dapat dilakukan oleh
perusahaan.
4. memberikan rekomendasi untuk perbaikan upaya kesehatan dan keselamatan kerja bagi
pekerja.
METODOLOGI EVALUASI
Metode yang digunakan yaitu kualitatif yang bersifat deskriptif, pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi dan wawancara kepada pekerja untuk mengetahui suatu
potensi bahaya dan risiko di laundry kiln. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni tahun
2021.
4.. Packaging
Setelah di setrika, pakaian didiamkan selama 10 menit agar panasnya hilang, kemudian pakaian
disemprotkan parfum, parfum yang digunakanan diketahui berbahan dasar methanol. Setelah
disemprot, barulah pakaian di masukkan ke dalam plastik dan ditutup dengan rapi.
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA
Bahaya Potensial
No Critical Task Gangguan Kesehatan
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikologi
1. Penerima-an - - - Posisi - Musculosceletal
cucian mengangkat dan disorders (MSD), Low
menurunkan back pain (LBP)
Plastik berisi
baju dengan
berbagai berat
ke timbangan
2. Pencucian dan - Tangan Terkena deterjen - Dermatitis, MSD, LBP
Pengeringan dan pelembut pakaian MSD, LBP
Terpeleset Posisi
air sisa memasuk-kan,
mencuci dan mengeluar-
yang keluar kan baju dari/ke
dari mesin mesin cuci/
cuci pengering
SARAN
1. Pihak Pekerja:
Depkes, 2004. Manajemen Pengelolaan linen Rumah Sakit. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Depkes. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia, No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha
Mikro Kecil dan Menengah, Kementrian Negara Republik Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Tarwaka. 2008. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Surakarta : Harapan Press.
Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas.
Surakarta : UNIBA PRESS.