Anda di halaman 1dari 12

TENTIR KULIAH

K.1 Fisiologi Kehamilan, Persalinan, dan Laktasi

(dr. M. Djauhari Widjaja Kusumah)

(Aya dan Fita)

 Masuknya sperma ke ovum?


Sperma punya akrosom (ujung kepala) ⇨ Akrosom
mengandung enzim (acrosomal enzyme) ⇨ sperma
nembus korona radiata ⇨ kepala sperma akan
terikat ke reseptor ZP3 ⇨ keluar enzim hidrolitik dari
FISIOLOGI KEHAMILAN (PREGNANSI) akrosom ke zona pelusida ⇨ kepala, leher, dan
 Fertilisasi biasa terjadi di ampula tuba fallopi. badan sperma masuk ke zona pelusida (ekor enggak)
⇨ corticle granules melepas ion2 kalsium yang
ngebuat reseptor ZP3 inaktif ⇨ sperma lain gak bisa
masuk

Rata-rata jumlah
sperma
perejakulasi =
180jt

Mencapai ampula
± 30-60 mnt dan
jumlah yang tersisa
0,001% aja atau
1800 sperma.


Ovum yang telah dibuahi
⇨ zigot ⇨ terus membelah (selama perjalanan ke
uterus) ⇨ morula/moruli (bola padat) ⇨
blastokista/blastula (bola berongga)

 Pembentukan Blastokista?
Saat morula masuk ke uterus ⇨ cairan penetrasi 2. Epiblast ⇨ terbentuk kavitas amnion
melalui zona pelusida ke cairan interselular inner cell diantaranya sehingga epiblast berbentuk
mast ⇨ ruang interseluler membesar menekan sel- melingkar (lihat gambar). epiblast yang
sel kepinggiran ⇨ tercipta suatu rongga/cavitas nempel sama sitotrofoblas = amnioblast.
(blastokel) ⇨ embrio tahap ini= blastokista. Amnioblast dan epiblast

 Blastokita akan terbentuk:


 trofoblas (outer cell mass) (bakal plasenta)
 embrioblas (inner cell mass) (bakal embrio)

zona pelusida menghilang ⇨ memungkinkan


implantasi ke dinding uterus

 Hari ke-9?
Blastokista tertanam lebih dalam di endometrium
(udah implantasi).
Muncul vakuola2 di sinsitiotrofoblas. Lalu vakuola
menyatu ngebentuk lacuna. (tahap lacunar)

 Implantasi? Akhir minggu pertama.


‘Hipoblast membentuk membrane exocoelomic
Trofoblas melekat melibatkan:
(heuser’s) melapisi sitotrofoblas dan membentuk
 Integrin (diekspresikan o/ trofoblas)
rongga exocoelomic (yolk sac primitive)
 Laminin (molekul matriks ekstra seluler
dinding uterus) ⇨ nempel di reseptor
integrin untuk memicu pelekatan
 Fibronectin (molekul matriks ekstra seluler
dinding uterus) ⇨ stimulasi terjadinya
migrasi

Dibawah ini penjelasan detail apa yg terjadi pada


blastokitasnya yaa (yg dihighligh kuning) Sok manga,
bisa di skip ajaa.

 Hari ke-8, blastokista udh tertanam sebagian di


stroma endometrial.
Trofoblas membentuk 2 lapis:
1. Sinsitiotrofoblas ⇨ sebagai kel. endokrin
2. Sitotrofoblas ⇨ akan hilang saat plasenta  Hari ke 12?
aterm Lakuna terhubung dengan sinusoid maternal di
stroma endometrium.
ICM membentuk 2 lapis:
Mesoderm ekstraembrionik berproliferasi antara
1. Hipoblast membrane heuser’s (warna kuning di gambar
sebelumnya) dan sitotrofoblas (warna ijo muda).
Nah kita tau kan trofoblas ngebentuk 2 lapisan sel:
sitotrofoblas sama sinsitiotrofoblas (yg ngeluarin
hormone).

Sebelum implantasi, endometrium udh dipersiapin


nih (oleh progesterone dan estrogen)

 Hari 5-7 (biasanya ke-7), mulai implantasi nih


blastokistanya. Terus sinsitiotrofoblas (lapisan paling
luar) itu nempel kan di dinding endometrium karna
integrin dkk yg udah dijelasin sebelumnya.

Sinsitiotrofoblas ini ngeluarin enzim proteolitik, terus


 Hari ke-13? ngancurin sel-sel endometrium biar ada ruang buat
 Permukaaan endometrium mulai sembuh (karna blastokistanya masuk (sekaligus jadi sumber nutrisi
pas implantasi itu sinsitiotrofoblas itu ngerusak juga sel2nya tuh).
sel2 endometrium).
 Trofoblas mulai kebentuk struktue vilus, dimana Kan endometrium tadi kaya nutrisi yaa, nutrisinya
sitotrofoblas penetrasi ke sinsitiotrofoblas terus dibawa secara aktif sama trofoblas ke dalam
ngebentuk villi primer blastokistanya buat pertumbuhan (pertumbuhannya
 Ekstraembrionik cavity meluas ngebentuk bisa diliat di yg highlight kuning gimana yaa)
chorionic cavity.
 Extraembryonic mesoderm jadi chorionic plate  Btw, plasenta ngeluarin hormone:
(lapisan merah di depan sitotrofoblas yg ijo
muda)
 Terbentuk yolk sac sekunder

 Nah salah satu hormonnya itu hCG (dihasilin


sinsitiotrofoblas)
hCG ⇨ mempertahankan corpus luteum.

Kenapa corpus luteum harus dipertahanin? Karna


feedback negatifnya progesterone kan ke LH ya. LH
itu fungsinya mertahanin corpus luteum waktu gak
hamil. Kalo progesterone tinggi ⇨ sekresi LH
 Balik lagi ke implantasi yaa (sebelum yg dikuningin) ditekan/dihambat ⇨ LH turun ⇨ corpus luteum bisa
degradasi jadi corpus albicans (mati) ⇨ progesterone  Stimulasi produksi testosterone oleh sel leydig
turun ⇨ terus menstruasi deh. testis fetus (diferensiasi sex)
 Stimulasi produksi relaxin
Tapiii.. saat hamil, sinsitiotrofoblas ngasilin hCG ⇨  Menghambat kontraksi yang dihasilkan oleh
hCG berfungsi seperti LH ⇨ corpus luteum dapat oksitoksin (terutama di fase awal pregnansi)
bertahan dan tetap berfungsi ⇨ corpus luteum
ngehasilin progesterone dan estrogen. ⇨ mencegah  Hormon plasenta lain?
mesntruasi, menyebabkan endometrium terus  hPL (Human Placental Lactogen)/ hCS (Human
tumbuh dan menyimpan banyak nutrisi. Chorionic Somatomammotropin) ⇨ fungsi
growth hormon &fungsi hPL (membantu
perkembangan kel. Mammae)
 CRH plasental ⇨ dibentuk oleh sitotrofoblas ⇨
hormone penting ⇨ memegang kunci u/
ngehasilin hormone lain yang berguna untuk
mempertahankan kehamilan

 Nutrisi yang diperoleh fetus:


 Awal implantasi – minggu ke 12: dari digesti sel
endometrium (desidua) oleh trofoblas
Desidua ⇨ endometrium fase sekretorik yang
udh berkembang lebih lanjut lagi (pembuluh
darah », kelenjar yg ngandung nutrisi ») ⇨
memberi nutrisi embrio
 > minggu ke 12: dari difusi plasenta
Minggu ke 12 udh terbentuk plasenta (terbentuk
 hCG ini bisa diukur pertama kali hari ke 8-9 setelah vili korialis) ⇨ pertukaran zat dari darah ibu
ovulasi. masuk ke darah anak
Mencapai puncak di minggu ke-7 (beberapa
literature ada yg bilang minggu ke 9-12 kehamilan)
kemudian turun hingga minggu ke 12 (plateu, tapi
masih ada kadarnya dalam jumlah yg gak memadai
untuk mertahanin corpus luteum).

 Minggu ke-12, corpus luteum udh degradasi ⇨ gak


bisa ngasilin progesterone/estrogen.
 Tapii.. minggu ke-12 juga, vili korealis udh berubah
jadi plasenta fungsional (dimana sinsitiotrofoblasnya
udh berfungsi sebgaai kel.endokrin) ⇨ bisa ngasilin
estrogen progesterone sendiri dan hormon2
plasenta lainnya.
 Keterangan gambar di bawah:
 Fungsi hCG lain?
 Hijau muda: sitotrofoblas
 Stimulasi produksi DHEA-S esensial oleh kel.
 Hijau tua: sinsitiotrofoblas
adrenal fetal
 Tampak: udh terjadi invasi yg jauh ⇨ pembuluh 1.Sebagai alat cerna fetus ⇨ karna fetus belum
darah ibu udh penetrasi (merah kecil kecil menggunakan susunan GInya dengan sempurna ⇨
keptong) fungsi GI fetus digantikan o/ plasenta ⇨ nutrisi di
 Merah luas: ruang intervilus ⇨ diisi darah dapat dari plasenta
maternal ⇨ terjadi pertukaran zat (nutrisi, O2, 2.Sebagai paru-paru janin ⇨ fungsi pertukaran gas
waste product/sisa metabolit) 3.Sebagai ginjal dari janin ⇨ membuang waste product
 Di dalam vili korialis ada pembuluh darah anak. 4.Sebagai kel. endokrin ⇨ ada sinsitiotrofoblas
Merah ⇨ a. umbilikalis (arteri membawa darah
dari fetus) ⇨ bawa aliran darah fetus ke ibu  Selama kehamilan, hormone plasenta, hormone
untuk pembuangan, biru ⇨ v.umbilikalis (vena = maternal, dan hormone fetus saling berinteraksi
bawa darah kembali ke fetus) ⇨ bawa darah ⇨ pertumbuhan dan pengembangan fetus,
kayak oksigen dan nutrisi koordinasi tempo melahirkan, persiapan kel
mammae.

 Zat yang dapat nembus plasenta? (dari darah


maternal ⇨ pembuluh darah janin
1. Glukosa ⇨ masuk secara difusi terfasilitasi ⇨
glukosa nutrisi paling mudah digunakan janin
2. Fatty acid ⇨ nembus placenta secara difusi
(lebih lambat dari glukosa)
3. Substansi lain (badan keton, Kalium, natrium,
klorida) ⇨ difusi

Zat nutrisi lain: as. Amino ⇨ via transport aktif


sekunder, kolesterol(LDL) ⇨ via receptor-mediated
 Gambaran placenta lebih jelasnya: endocytosis
Intinya: darah ibu dari arteri ibu ⇨ masuk kolam
darah ibu ⇨ zat-zat difusi dari kolam ke vilus korealis Zat lain: obat-obatan, polutan lingkungan, chemical
⇨ dari beberapa vilus placenta/virus korealis ini agent, mikroorganisme. c/o:
ngumpul ke V. umbilical ⇨ masuk ke darah janin.  Thalidomide ⇨teratogenik ⇨ janin jadi gak ada
lengan/kaki.
 Heroin yg dikonsumsi ibu ⇨ Adiksi pada
neonatal
 Aspirin, alcohol, zat pada rokok ⇨ efek pada
janin
 Listeria monocytogenes ⇨ merusak
janin/bebrbahaya bagi kehamilan

 Difusi oksigen melalui membrane plasenta?


 Oksigen berpindah via difusi sederhanan ⇨
pengaruh gradient tekanan oksigen darah
maternal dan darah fetus.
 Saturasi oksigen pada darah fetus < SaO2 darah
maternal.
 Fungsi plasenta
 Ditambah lagi, jantung fetus ada foramen ovale Dari darah maternal ⇨ masuk kolesterol ⇨ ke
⇨ darah janin yg mengandung O2 bergabung plasenta ⇨ sebagian kolesterol di plasenta akan jadi
dengan daah yg mengandung CO2 ⇨ darah pada progesterone (o/ sinsitiotrofoblas) ⇨ progesterone
janin saturasi O2 nya rendah. dialirkan kembali ke darah ibu.
 Terus kok bisa tetep bertahan SaO2nya rendah?
Karna janin punya hemoglobin fetus (Hb f) ⇨ Ada sebagian kolesterol yg masuk ke darah fetus ⇨
afinitas lebih kuat pada oksigen. Selain itu, akan ke korteks adrenal (yg udh mulai berfungsi) ⇨
konsentrasi Hb pada janin 50% > maternal kolesterol diubah jadi DHEA ⇨ masuk ke darah fetus
 Pada kurva terlihat, pada tekanan partial O2 20, ⇨ masuk ke plasenta ⇨ diubah jadi estrogen o/
kalo maternal hanya bisa ngambil oksigen cuman sinsitiotrofoblas ⇨ estrogen ke darah ibu
35%, pada darah fetus bisa 50% karna punya Hb
f.

 Korteks adrenal fetus, selain ngubah kolesterol jadi


sex hormone (zona retikularis), juga ngubah
kolesterol jadi kortisol (zona fasikulata)

Kortisol? Dibutuhkan untuk pematangan fungsi paru


 Plasenta sebagai ginjal?
janin. Terutama pembentukan surfaktan. Biar pas
Sisa metabolit? CO2, urea, kreatinin, asam urat ⇨
lahir, udh bisa napas dan hidup di luar tubuh ibunya.
difusi akibat perbedaan gradient konsentrasi (fetus >
maternal) dari darah janin ke darah ibu ⇨ ke
 Salah satu hormone plasenta lain? Placental
peredaran darah ibu ⇨ diekskresikan via ginjal oleh
estrogen (estradiol, estrone, estriol). Fungsi?
ibu.
 Stimulasi pertumbuhan myometrium ⇨
persiapan parturisi
 Trofoblas sebagai sistem endokrin?
 Stimulasi ductus mammae ⇨ perkembangan
Trofoblas ada sitotrofoblas dan ada sinsitiotrofoblas.
alveoli
Sinsitiotrofoblas ngehasilin hormone seperti yg
 Bersama relaxin melunakkan ligament pelvis dan
dihasilkan oleh gonad dan adenohipofisis (c/o. ACTH,
symphysis pubis ibu ⇨ akomodasi untuk
TSH, hormone estrogen progesterone, HPL)
perbesaran uterus
Sitotrofoblas ngehasilin hormone seperti yg dihasilin
 Menambah sintesis progesterone dengan ↑ LDL
hipotalamus (c/o: CRH, GNRH ⇨ seperti hormone
uptake & aktivitas P450 enzim
hipotalamus)
 Estriol ⇨ ningkatin aliran darahuterus dan
plasenta
Hormone-hormon tersebut yg ngontrol kehamilan
secara kompleks.
 Salah satu hormone plasenta lain? Human Chorionic
Somatomammotropin (hCS)
 Pembentukan progesterone dan estrogen?
 Diproduksi sinsitiotrofoblas
 hCS level ⇨ mempengaruhi besar proporsi Selama dua trimester pertama gestasi, uterus relatif
plasenta tetap tenang karena efek inhibitorik progesteron
 fungsi: hPL (placental lactogen) dan growth kadar tinggi pada otot uterus. Namun, selama
hormone trimester terakhir, uterus menjadi semakin peka
rangsang sehingga kontraksi ringan (kontraksi
 Salah satu hormone plasenta lain? Relaxin. Braxton-Hicks) dapat dialami dengan kekuatan dan
Relaxin ⇨ bikin jaringan pengikat (connective tissue) frekuensi yang bertambah. Kadang kontraksi ini
di panggul/pelvis ⇨ lebih lunak/kendor ⇨ lebih menjadi cukup teratur sehingga disangka sebagai
merelaksasikan symphysis pubis dan sendi2 pelvis. awitan persalinan, suatu fenomena yang dinamai
Relaxin ⇨ melunakkan dan mendilatasi serviks "persalinan semu".
uterus ⇨ memudahkan terjadinya parturisi.
• Selama gestasi, pintu keluar uterus tetap tertutup
oleh serviks yang kaku dan tertutup rapat. Seiring
 Weight gain?
dengan mendekatnya persalinan, serviks mulai
 Sebagian besar akibat: uterus + isinya, payudara,
melunak (atau "matang") akibat disosiasi serat
peningkatan volume darah dan CES
jaringan ikatnya yang kuat (kolagen). Karena
 Sebagian kecil akibat perubahan metabolism ⇨
perlunakan ini, serviks menjadi lentur sehingga dapat
peningkatan cairan intraseluler, deposit lemak
secara bertahap membuka pintu keluarnya sewaktu
protein ⇨ cadangan ibu
janin di dorong dengan kuat melawan serviks selama
 Rata-rata penambahan BB? 12,5 kg
persalinan. Perlunakan serviks ini terutama
disebabkan oleh relaksin, suatu hormon peptida
yang dihasilkan oleh korpus luteum kehamilan dan
oleh plasenta.

Relaksin juga melemaskan jalan lahir dengan


melonggarkan jaringan ikat antara tulang-tulang
panggul.Sementara itu, janin bergeser ke bawah
(janin "turun") dan dalam keadaan normal

terorientasi sedemikian rupa sehingga kepala


PARTURISI berkontrak dengan serviks sebagai persiapan untuk
• Perubahan selama akhir gestasi sebagai persiapan keluar melalui jalan lahir. Pada persalinan langsung,
untuk persalinan.Persalinan (partus atau pelahiran) setiap bagian tubuh selain kepala adalah bagian yang
memerlukan: pertama kali mendekati jalan lahir.

(1) dilatasi kanalis servikalis untuk mengakomodasi • PERAN ESTROGEN KADAR TINGGI •
lewatnya janin dari uterus melalui vagina dan ke > Selama awal gestasi, kadar estrogen ibu relatif
lingkungan luar. rendah, tapi seiring dengan kemajuan kehamilan,
(2) kontraksi miometrium uterus yang cukup kuat sekresi estrogen plasenta terus meningkat. Pada
untuk mengeluarkan janin. hari-hari tepat menjelang persalinan, terjadi lonjakan
• Beberapa perubahan terjadi selama gestasi akhir kadar estrogen yang menyebabkan perubahan pada
sebagai persiapan untuk dimulainya persalinan. uterus dan serviks untuk mempersiapkan kedua
struktur ini untuk persalinan dan pelahiran. janin untuk sintesis kortisol dan DHEA ---> kortisol
merangsang paru janin ---> sintesis surfaktan paru -->
Pematangan paru sebagai persiapan untuk
menghirup udara.

DHEA masuk ke ---> plasenta ---> terjadi perubahan


DHEA ---> Estrogen ---> aliran darah ibu jika terjadi
peningkatan DHEA --> maka terjadi peningkatan
estrogen ibu.

Kortisol yang merangsang sintesis protein surfaktan


paru di cairan amnion mendorong migrasi makrofag
ke janin ke uterus ---> makrofag tersebut
menghasilkan sitokin peradangan IL-B --->
mengaktifkan NF-KB. NF-KB juga diaktifkan oleh
peregangan uterus. NF-KB mendorong IL 8 dan
Prostaglandin yang meningkatkan kepekaan uterus
terhadap berbagai pembau pesan kimiawi pemicu
> Secara bersamaan, estrogen kadar tinggi secara kontraksi dan membantu melunakkan serviks dengan
drastis dan progresif meningkatkan konsentrasi rangsang enzim-enzim serviks yang secara lokal
reseptor oksitosin di miometrium. Bersama-sama, menguraikan serat kolagen.
perubahan-perubahan miometrium ini
menyebabkan responsivitas uterus terhadap Menjelang persalinan ---> terjadi lonjakan kadar
oksitosin meningkat yang akhirnya memicu estrogen menyebabkan perubahan pada uterus dan
persalinan. serviks untuk mempersiapkan kedua struktur ini
> Selain mempersiapkan uterus untuk persalinan, untuk persalinan dan kelahiran. Estrogen kadar tinggi
estrogen kadar tinggi juga mendorong mendorong sintesis connection di dalam sel-sel otot
polos uterus sehingga uterus mampu kontraksi.
pembentukan prostaglandin lokal yang berperan Estrogen juga memicu sintesis prostaglandin lokal
dalam pematangan serviks dengan merangsang yang berperan dalam perlunakan serviks dengan
enzim-enzim serviks yang secara lokal menguraikan merangsang enzim-enzim serviks yang secara lokal
serat kolagen. menguraikan serat kolagen.
> Prostaglandin itu sendiri meningkatkan Estrogen kadar tinggi secara drastis dan progresif
responsivitas uterus terhadap oksitosin. meningkatkan konsentrasi reseptor oksitosin di
Oksitosin adalah suatu hormon peptida yang myometrium sehingga menyebabkan peningkatan
diproduksi oleh hipotalamus, disimpan di hipofisis responsivitas uterus terhadap kadar rendah oksitosin
posterior, dan dibebaskan ke dalam darah dari ---> peningkatan kontraksi uterus ---> terdorongnya
hipofisis posterior pada stimulasi saraf oleh janin ---> menekan serviks yang telah lunak dan
hipotalamus. menyebabkan kanalis servikalis terbuka. Makanan
janin terhadap serviks juga merangsang pelepasan
oksitosin melalui refleks neuroendokrin ( tekanan
Fisiologi Persalinan janin ---> stimulasi reseptor di serviks ---> pengiriman
Plasenta bagian janin mengeluarkan ---> CRH ke sinyal saraf melalui medulla spinalis ke hipotalamus
dalam sirkulasi Janin --> memicu hipofisis anterior ---> memicu pelepasan oksitosin dari hipofisis
untuk sekresi ACTH --> merangsang korteks adrenal posterior)).
Melalui Umpan balik positif, ketika sekresi oksitosin daripada kepala untuk "membuka" serviks. Kepala
meningkat maka kontraksi uterus makin meningkat memiliki garis tengah terbesar pada tubuh bayi.
dan janin terdorong lebih kuat menekan serviks.
2. Tahap kedua persalinan, pengeluaran bayi yang
Siklus ini bertambah karena oksitosin merangsang
sebenarnya, dimulai setelah dilatasi serviks lengkap.
produksi prostaglandin oleh desidua meningkatkan
Ketika bayi mulai bergerak melewati serviks dan
kontraksi uterus lebih lanjut.
vagina, reseptor-reseptor regang di vagina
mengaktifkan suatu refleks saraf yang memicu
kontraksi dinding abdomen secara sinkron dengan
kontraksi uterus. Kontraksi abdomen ini sangat
meningkatkan gaya yang mendorong bayi melewati
jalan lahir. Ibu dapat membantu mengeluarkan
bayinya dengan secara sengaja mengontraksikan
otot-otot abdomennya bersamaan dengan kontraksi
uterus (yaitu, "mengejan" saat timbul "nyeri
persalinan"). Tahap 2 biasanya jauh lebih singkat
daripada tahap pertama dan berlangsung 30 hingga
90 menit. Bayi masih melekat ke plasenta oleh tali
pusat saat lahir. Tali pusat ini diikat dan dipotong,
dengan puntung akan menciut dalam beberapa hari
untuk membentuk umbilikus (navel).

3. Segera setelah bayi lahir, terjadi rangkaian


kontraksi uteruskedua yang memisahkan plasenta
dari miometrium dan mengeluarkannya melalui
vagina. Pelahiran plasenta, tahap ketiga persalinan,
biasanya merupakan tahap paling singkat, selesai
dalam 15 hingga 30 menit setelah bayi lahir. Setelah
plasenta dikeluarkan, kontraksi miometrium yang
berkelanjutan menyebabkan pembuluh darah uterus
yang mengalir ke tempat perlekatan plasenta terjepit

• TAHAP PERSALINAN •

1. Selama tahap pertama, serviks dipaksa melebar


untuk mengakomodasi garis tengah kepala bayi,
biasanya hingga maksimal 10 cm. Tahap ini adalah
yang paling lama, berlangsung dari beberapa jam
hingga 24 jam pada kehamilan pertama. Jika bagian
tubuh lain janin selain kepala yang menghadap ke
serviks, bagian tersebut biasanya kurang efektif
untuk mencegah perdarahan.

• LAKTASI •

Lanjut ke produksi ASI yaa... • skematis pada bagian atas kelenjar Mamae itu
adalah pada anak-anak.
Semangaaat...
• sebelah kanan kelenjar Mamae pada perempuan
Dikit lagi beres koo... yang sudah pubertas. Dengan adanya estrogen,
progesteron dan dibantu dengan kortisol insulin
growth hormon dan prolaktin nanti mulai
berkembang dengan adanya alveoli alveoli dan juga
duktus duktusnya. ( sesuai pada gambar ).

• bagian bawah adalah perempuan yang sedang


hamil yaitu perkembangannya lebih pesat lagi karena
disamping estrogen, progesteron, insulin, kortisol,
prolaktin dan juga plasenta jika hamil menghasilkan
---> chorionic somatomammotropin ( Human
Placental Lactagin) ---> ikut serta dalam
perkembangan kelenjar Mammae.

• bagian kiri atas itu adalah perempuan yang


menyusui dan pada laktasi perkembangannya lebih
sempurna lagi.
Produksi susu dimulai sesudah pelahiran, dua
Setiap lobulus terdiri dari sekelompok kelenjar mirip-
hormon berperan penting untuk mempertahankan
kantong yang dilapisi oleh epitel dan menghasilkan
laktasi: (1) prolaktin, yang meningkatkan sekresi
susu yang dinamai alveolus. Susu dibentuk oleh sel
susu, dan (2) oksitosin, yang menyebabkan ejeksi
epitel dan kemudian disekresikan ke dalam lumen
susu. Ejeksi susu, atau milk letdown, merujuk duktus.
alveolus, lalu dialirkan oleh duktus pengumpul susu
yang membawa susu ke permukaan puting payudara. • Pelepasan oksitosin dan ejeksi susu. Bayi tidak
dapat secaralangsung mengisap susu keluar dari
Potongan alveolus di dalam terdapat lumen dan
lumen alveolus. Susu harus secara aktif diperas
dindingnya ada dua lapis:
keluar alveolus dan masuk ke duktus dan, karenanya,
1. Di dalam menghasilkan ASI ---> Myoepithelial cell ke arah puting payudara, oleh kontraksi sel-sel
dapat berkontraksi disebabkan oleh oksitosin karena mioepitel khusus (sel epitel yang mirip otot polos)
memiliki reseptor oksitosin. yang mengelilingi setiap alveolus. Pengisapan
payudara oleh bayi merangsang ujung saraf sensorik
2. Sedangkan yang di luar terdapat reseptor untuk di puting, menimbulkan potensial aksi yang
prolaktin ( kerja insulin ) ---> kalau prolaktin merambat naik melalui korda spinalis ke
mensintesis ASI dan menyekresi ASI ke lumen hipotalamus. Hipotalamus, setelah diaktifkan,
alveolus (sekresi alveolus) ---> sudah ada ASI ---> memicu pengeluaran oksitosin dari hipofisis
maka jika ada rangsangan menyusui maka ada posterior. Oksitosin kemudian merangsang kontraksi
peningkatan oksitosin dan prolaktin untuk kontraksi sel mioepitel di payudara untuk menyebabkan ejeksi
sel mioepitel dan mendorong ASI ke milk duct susu. Ejeksi susu ini hanya berlanjut selama bayi
disebut dengan Ejeksi ASI (keluarnya ASI dari alveoli menyusu. Dengan cara ini, refleks ejeksi susu
sampai ke daerah luar) menjamin bahwa payudara mengeluarkan susu
hanya ketika diperlukan dan dalam jumlah yang
dibutuhkan oleh bayi. Meskipun alveolus penuh
susu, susu tersebut tidak dapat dikeluarkan tanpa
oksitosin. Namun, refleks ini dapat terkondisi oleh
rangsangan di luar isapan. Contoh : tangisan bayi
dapat memicu ejeksi susu, menyebabkan susu keluar •Selain prolaktin, yaitu faktor terpenting yang
dari puting. Sebaliknya, stres psikologis, yang bekerja mengontrol sintesis susu, paling tidak terdapat
melalui hipotalamus, dapat dengan mudah empat hormon lain yang esensial atas peran permisif
menghambat ejeksi susu. Karena itu, sikap positif mereka dalam produksi susu: kortisol, insulin,
terhadap menyusui dan lingkungan yang santai hormon paratiroid, dan hormon pertumbuhan.
merupakan hal yang esensial bagi keberhasilan
• Komposisi Kolostrum, ASI, Susu Sapi •
proses menyusui.

• Pelepasan prolaktin dan sekresi susu. Pengisapan


tidak saja memicu pelepasan oksitosin, tetapi juga
merangsang produksi prolaktin. Pengeluaran
prolaktin oleh hipofisis anterior dikontrol oleh dua
sekresi hipotalamus: prolactin-inhibiting hormone
(PIH) dan prolactin-releasing hormone (PRI-1).PIH
sekarang diketahui merupakan dopamin, yang juga
berfungsi sebagai neurotransmiter di otak. Sifat
kimiawi PRH belum diketahui dengan pasti, tetapi
para ilmuwan mencurigai PRH sebagai oksitosin yang
dikeluarkan oleh hipotalamus ke dalam sistem porta
hipotalamus-hipofisis untuk merangsang sekresi
prolaktin oleh hipofisis anterior.. Peran oksitosin ini
berbeda dari peran oksitosin yang diproduksi oleh
Kolostrum, susu yang diproduksi selama lima hari
hipotalamus dan disimpan di hipofisis posterior.
pertama setelah persalinan, mengandung sedikit
• Sepanjang kehidupan seorang wanita, PIH memiliki Iemak dan laktosa, tetapi dengan komponen-
pengaruh dominan sehingga konsentrasi prolaktin komponen imunoprotektif yang tinggi.
normalnya tetap rendah. Selama laktasi, setiap kali
> ASI adalah makanan paling ideal untuk anak baru
bayi mengisap terjadi letupan sekresi prolaktin.
lahir.
Impuls-impuls aferen yang dipicu di puting payudara
oleh pengisapan dibawa oleh korda spinalis ke > protein susu sapi lebih tinggi dari ASI akan tetapi
hipotalamus. Refleks ini akhirnya menyebabkan tidak cocok untuk bayi baru lahir sehingga bayi yang
pelepasan prolaktin oleh hipofisis anterior, meskipun minum susu sapi kenyangnya itu lebih lama karena
belum jelas apakah ini disebabkan oleh inhibisi proteinnya tinggi, sedangkan bayi yang menyusu
sekresi PIH, atau stimulasi PRH, atau keduanya. ibunya lebih cepat kenyang sehingga akan keinginan
Prolaktin kemudian bekerja pada epitel alveolus untuk mengkonsumsi ASI.
untuk mendorong sekresi susu untuk menggantikan
susu yang keluar.

• Stimulasi secara bersamaan ejeksi dan produksi


susu oleh isapan memastikan bahwa kecepatan
produksi susu seimbang dengan kebutuhan bayi
terhadap susu. Semakin sering bayi
menyusu,semakin banyak susu yang keluar melalui
ejeksi dan semakin banyak susu yang diproduksi
untuk pemberian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai