BUKU AJAR TUMBUH KEMBANG JILID II.Unit koordinasi kerja tumbuh kembang-pediatric social ikatan dokter anak
Indonesia,2005.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
1. Faktor internal
0 mo 3 mo 6 mo 9 mo 12 mo
Perkembangan Motorik
• Refleks primitif berasal dari subkorteks (medulla & batang otak),
gerak bersifat cepat, difus, involunter, stereotipi/ tidak bertujuan,
timbul sejak 4 bulan prenatal s/d 4 bulan postnatal —> tidak
menghilang selama 6 bulan
• Refleks postural : Dasar perkembangan postur, lokomosi & manipulasi
• Refleks Righting : 2-8 bulan
• Refleks Equilibrium : 4-6 bulan
• Refleks Protektif : 6-10 bulan
Perkembangan bayi Normal
LI 6 M.M STANDAR EMAS MAKANAN BAYI
Standar emas makananan bayi
• Inisiasi menyusui dini (IMD) segera setelah lahir dalam 1jam
pertama,dilanjutkan dengan rawat gabung
• Memberikan hanya asi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan
• Memberikan makan pendamping asi (MP-ASI) Mulai berumur 24
bulan Bersama MP-ASI
• Menyusui dilanjutkan sampai anak berumur 24 bulan Bersama MP-
ASI
Kebutuhan gizi bayi
• Makanan pertama dan utama bayi ASI
• ASI cocok sekali untuk memenuhi kebutuhan bayi
• Karbohidrat Laktosa
• Lemak Polyunsaturated fatty acid (asam lemak tak jenuh ganda)
• Protein lactalbumin mudah dicerna
• Kandungan vitamin dan mineral banyak
• Rasio calcium-fosfat 2:1 kondisi ideal penyerapan kalsium
• Mengandung anti infeksi
Who 2009
2. Indikasi ibu
a. Kondisi ibu yang menjadi justifikasi penghentian asi permanen:
infeksi hiv.
b. Kondisi ibu yang menjadi justifikasi penghentian asi sementara:
- Penyakit berat yang membuat ibu tidak dapat merawat bayinya
- HSV tipe 1: kontak langsung antara lesi payudara dengan mulut harus
dihindari sampai lesi sembuh
- Obat-obatan yang dikonsumsi ibu:sedative,antilepsi,oplpid,iodin
topical berlebihan
c. Kondisi ibu dimana asi masih dapat diteruskan,walaupun terdapat
masalah kesehatan yang perlu menjadi perhatian
- Abses payudara
- Hepatitis B
- Hepatitis C
- Masitis perah asi yang terlalu menyakitkan ketika menyusui
- TB
- Penggunaan substansi oleh ibu
nikotin,alcohol,ekstasi,amfetamin,kokain,stimulant,oploid,benzodiaze
pine,kanabis
Formula komplit Formula polimerik
Berbasis protein kedelai Berbasis protein susu sapi
Formula inkomplit Formula oligomeric
Formula semi-elemental (partial Formula elemental (total/extensively
hydrolyzed) hydrolyzed)
MP-ASI
• Bertujuan agar bayi dapat mulai makanan selain asi
• Pemberian MP-asi diberikan pada usia 6-24 bulan
• Dimulai dengan makanan lumat (bubur susu)makanan
lembekmakanan setengah padat (makanan saringtim.
• Usia 12 bulan dengan makanan keluarga
Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius
FKUI.
• Di Indonesia imunisasi dibagi menjadi 2 yaitu :
Imunisasi yang wajib oleh pemerintah melalui program
pengembangan indonesi imunisasi (ppi).imunisasi jenis telah dibiayai
seluruhnya oleh pemerintah
Imunisasi yang dianjurkan oleh ikatan doketer anak Indonesia (IDAI)
yang belum diwajibkan dan dibiayai seluruhnya oleh pemerintah
Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius
FKUI.
Jadwal imunisasi kemenkes
Jenis-jenis imunisasi :
Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius
FKUI.
Jenis-jenis imunisasi (yang diwajibkan
pemerintah)
• Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B pertama sekali diberikan sejak bayi baru lahir
sampai usia 12 jam setelah lahir.kemudian baru dilanjutkan lagi pada
usia 6-12 bulan
Imunisasi jenis ini diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B
yang dapat menyerang organ hati.jarak antara pemebrian 2 imunisasi
dianjurkan 4 minggu
Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius
FKUI.
• Polio • DTP (difteri,tetanus dan pertussis )
Imunisasi polio diberikan untuk vaksin jenis ini adalah vaksin
mencegah penyakit poliomyelitis kombinasi untuk mencegah penyakit
yang dapat menyebabkan tetanus,difteri dan juga pertussis
kelumpuhan otot-otot tubuh.vaksin (batuk rejan).ketiga penyakit ini
ini diberikan pertama sekali sejak sangat mudah untuk menyerang bayi
bayi lahir,kemudian dilanjutkan pada dan anak-anak.vaksin ini dapat
usia 2 bulan,4bulan,dan 6 diberikan secara bersamaan dengan
bulan.pemberian vaksin ini vaksin hepatitis B. pemberian
kemudian diulang kembali pada usia ulangan vaksin DTP dilakukan pada
18 bulan dan 5 tahun usia 18 bulan dan 5 tahun.pada usia
12 tahun,anak juga dapat
melakukan vaksin melalui program
bulan imunisasi anak sekolah (BIAS)
Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius
FKUI.
• Campak
Vaksin campak diberikan pada saat
anak usia berusia 9 bulan.lalu
dilanjutkan pada saat anak berusia 6
tahun pada program bulan imunisasi
anak sekolah (BIAS) mencegah penyakit
campak yang (measless) yang walaupun
hanya menulari seseorang selama satu
sekali seumur hidup akan tetapi
dampaknya sangat berbahaya,dan
dapat menimbulkan kematian.pada
anak yang imunitasnya sangat baik,bisa
tidak tertular penyakit campak seumur
hidupanya
Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius
FKUI.
https://www.google.com/search?q=jadwal+pemberian+imunisasi+dasar&safe=strict&source=l
nms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi74PaqhofkAhXNUxUIHbzRAZMQ_AUIESgB&biw=1366&bi
h=657#imgrc=Uyl_XXuBo9L1JM:
https://www.google.com/search?q=jadwal+pemberian+imunisasi+dasar&safe=strict&source=l
nms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi74PaqhofkAhXNUxUIHbzRAZMQ_AUIESgB&biw=1366&bi
h=657#imgrc=Uyl_XXuBo9L1JM:
https://www.google.com/search?q=jadwal+pemberian+imunisasi+dasar&safe=strict&source=l
nms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi74PaqhofkAhXNUxUIHbzRAZMQ_AUIESgB&biw=1366&bi
h=657#imgrc=Uyl_XXuBo9L1JM:
• Kolom warna:
Hijau: imunisasi untuk perlindungan optimal
Kuning: melengkapi imunisasi yang belum lengkap
Biru: booster
Pink: daerah endemis
https://id.theasianparent.com/cradle-cap
• 1. Vaksin hepatitis B (HB)
• Vaksin HB pertama (monovalen) paling baik diberikan dalam 3. Vaksin BCG
waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian suntikan
vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3
bulan, optimal usia 2 bulan. Apabila diberikan pada
• Jadwal pemberian vaksin HB monova- len adalah usia 0,1, dan 6 usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberkulin
bulan. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan vaksin HB dan terlebih dahulu.
imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda.
4. Vaksin DTP
• Apabila diberikan HB kombinasi dengan DTPw, maka jadwal
pemberian pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Apabila vaksin HB • Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada
kombinasi dengan DTPa, maka jadwal pemberian pada usia 2, 4, usia 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTPw atau
dan 6 bulan. DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain. Apabila
diberikan vaksin DTPa maka interval mengikuti
2. Vaksin polio rekomendasi vaksin tersebut yaitu usia 2, 4, dan 6
bulan.
• Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0. Apabila lahir di
sarana kesehatan, OPV-0 diberikan saat bayi dipulangkan. • Untuk anak usia lebih dari 7 tahun diberikan vaksin
Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster Td atau Tdap. Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap
diberikan OPV atau IPV. Paling sedikit harus mendapat satu dosis pada usia 10-12 tahun dan booster Td diberikan
vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV-3. setiap 10 tahun.
https://id.theasianparent.com/cradle-cap
5. Vaksin pneumokokus (PCV) 7. Vaksin rotavirus
• Apabila diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali • Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama
dengan interval 2 bulan; dan pada usia lebih dari 1 tahun diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan
diberikan 1 kali. Keduanya perlu booster pada usia lebih dari pada usia > 15 minggu), dosis ke-2 diberikan dengan interval
12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada minimal 4 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 24
anak usia di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali. minggu.
6. Vaksin MMR/MR • Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama
diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan
• Apabila sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 pada usia > 15 minggu), dosis kedua dan ketiga diberikan
bulan, maka vaksin MMR/MR diberikan pada usia 15 bulan dengan interval 4-10 minggu. Batas akhir pemberian pada
(minimal usia 32 minggu.
a Vaksin rotavirus monovalen tidak perlu dosis ke-3
8. Vaksin influenza
• Vaksin influenza diberikan pada usia lebih dari 6 bulan,
diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary
immunization) pada anak usia kurang dari 9 tahun diberi dua
kali dengan interval minimal 4 minggu. Untuk anak 6-36
bulan, dosis 0,25 mL. Untuk anak usia 36 bulan atau lebih,
dosis 0,5 mL.
https://id.theasianparent.com/cradle-cap
9. Vaksin campak 12. Vaksin Japanese encephalitis (JE)
• Vaksin campak kedua (18 bulan) tidak perlu diberikan apabila • Vaksin JE diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis
sudah mendapatkan MMR. atau turis yang akan bepergian ke daerah endemis tersebut.
Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster
10. Vaksin varisela 1-2 tahun
• Vaksin varisela diberikan setelah usia 12 bulan, terbaik pada berikutnya.
usia sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada 13. Vaksin dengue
usia lebih dari 13 tahun, perlu 2 dosis dengan interval
minimal 4 minggu. • Diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0, 6, dan 12
bulan
11. Vaksin human papiloma virus (HPV)
• Vaksin HPV diberikan mulai usia 10 tahun. Vaksin HPV bivalen
diberikan tiga kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV
tetravalen dengan jadwal 0,2,6 bulan. Apabila diberikan pada
remaja
usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-
12 bulan; respons antibodi setara dengan 3 dosis.
• *b HPV: Apabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun,
pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan; respons
antibodi setara dengan 3 dosis
https://id.theasianparent.com/cradle-cap
VAKSIN
• Suatu zat yang terbuat dari • Jenis – jenis vaksin
kuman, komponen kuman atau 1. BCG
racun kuman yang telah di
lemahkan atau dimatikan dan 2. TT
berguna untuk merangsang 3. DT
kekebalan tubuh seseorang. 4. Polio
5. Campak
6. Hepatitis B
7. DPT-HB
Jenis vaksin berdasarkan cara pemberiannya
Penyimpanan vaksin
Kipi
• Definisi KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi
dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Pada kejadian tertentu lama
pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (artritis kronik pasca
vaksinasi rubella), atau sampai 6 bulan (infeksi virus campak vaccine-
strain pada resipien non imunodefisiensi atau resipien
imunodefisiensi pasca vaksinasi polio.
Klasifikasi kipi
Penanggulangan kipi
Reaksi vaksin
Kurun waktu kasus pelaporan kipi