1. Chemoreseptor Farmakodinamik :
- obat menghambat reseptor 5-HT3 perifer di afferen vagal intestinal 3. Substituted Benzamides
dan CVC
Farmakodinamik :
Contoh : Ondansetron, granisetron, dolasetron
- inhibisi Dopamin-2 di organ pencernaan dan CVC
Farmakokinetik :
- meningkatkan tekanan sfingter esofagus dan meningkatkan
- waktu paruhnya 4-9 jam (diberikan sekali sehari) pengosongan lambung (prokinetik)
- berfek pada motilitas lambung tapi memperlambat transit colon- (fungsi D2 ini untuk relaksasi, maka saat diinhibisi akan membuat
metabolisme di hepar dan diekskresikan di ginjal kontraksi terus)
Indikasi : mual muntah akibat kemoterapi, radiasi, atau operasi Biasanya dipakai ke pasien yang mengalami prasase (turun motilitas)
sehingga dengan diberikannya obat ini membuat motilitas organ cerna
meningkat.
Efek Samping : pusing, konstipasi, perpanjangan QT interval (hati –
hati kelainan jantung) Contoh sediaan : metokloperamid (tab, sirup, injeksi). Obat ini bisa
menembus blood brain barier (BBB) oleh karena itu perhatikan dosis
dalam pemberian.
2. Anti-Psikotik Fenotiazin
Efek samping :
Farmakodinamik:
Cemas, insomnia, reaksi ekstra piramidalis (ingat! Jangan tertukar
- anti-emetik : inhibisi reseptor dopamin dan muskarinik
dengan obat lain yang bunyinya hampir sama ya, yaitu loperamid.
- sedatif : inhibisi Histamin-1 (H1) Karena loperamid itu obat yang akan menurunkan motilitas organ
cerna)
Contoh sediaan anti : proklonperazin, prometazin, thietilperazin
(ketiga obat ini paling kuat untuk efek anti emetik) Kasus efek samping anti -D2 :
Ada pasien yang tidak bisa menutup mata (seroftalmi) atau
menutup mulut. Hal ini dikarenakan adanya inhibisi reseptor D2
Efek samping : sehingga ekstrapiramidalis berlebih. Sehingga diberikan lah relaksan
- reaksi ekstrapiramidal karena inhibisi dopamin yang akan bekerja di reseptor muskarinik.
Catatan : biasanya obat anti emetik ini ada di obat batuk dan pilek juga Contohnya diazepam dan trinheksifenidil yaitu pengganti
kayak ctm. metokloperamid yang tidak bisa masuk BBB jadi aman menghindari
efek samping ekstrapiramidalis
4. Anti-Emetik Lain
a) anti H1, contoh Sediaan : difenhidramin, dimenhidrinat 3. Makrolid
b) anti-kolinergik Farmakodinamik : antibiotik, stimulasi reseptor motilin di otot polos
inhibisi reseptor muskarinik, contoh sediaan : skopolamin saluran cerna.
c) Anti-ansietas
d) Kanaboid
e) kortikosteroid Sediaan : eritromisin (tablet, sirup, injeksi)
Membantu pencernaan mensubstitusi atau menambah enzim pankreas Antelmintik : membasmi cacing
kayak pankreatin, dan pankrelipase (mengandung amilase, protease,
INGAT KEMBALI BEDA ANTI MIKROBA DENGAN ANTI BIOTIK
dan lipase).
ANTIMIKROBA : obat pembasmi mikroba
Farmakokinetik :
ANTIBIOTIK : zat yang dihasilkan oleh mikroba, yang dapat Kuinolon
membunuh mikroba lainnya.
Kuinolon negative ( asam nalidiklat) hanya
GOLONGAN ANTIBIOTIC UNTUK BAKTERI GRAM NEGATIVE terditribusi di kandung kemih.
1. SULFONAMID
4. AMINOGLIKOSIDA
Jika diberikan kepada orang yang alergi sulfat maka
Spektrum : gram negatif
kulitnya akan melepuh, karna mukosanya akan lisis.
Sediannya banyak yang disuntik atau injeksi karna
Spektrum luas, umumnya bersifat bakteriostatik
dia penyerapannya jelek di usus
Untuk golongannya bias dibaca di ppt dr flori
2. TETRASIKLIN & klorafenikol
Tetrasiklin
jarang dikasih karna bikin gigi kuning
Dihasilkan dari streptomyces aureofaciens bekerja
menghambat sintesis protein bakteri
Untuk golongannya bias dibaca di ppt dr flori
Klorafenikol
Jadi dulu katanya obat ini sering dikasih, terus
nyebapin depresi sum sum tulang, gambarannya
anemia aplastik.
Anemia aplastic nyebapin hbnya rendah
Untuk golongannya bias dibaca di ppt dr flori
3. KUINOLON & FLUOROKUINOLON
Florokuinolon
Fluorokuinolon lama : gram negatif
Fluorokuinolon baru (golongan 2) : gram positif,
contohnya : levofloksasin (gak boleh dikasih sering-
sering karna dia bisa resisten), moksifloksasin,
gatifloksasin
• Bisa untuk trikomoniasid, amubisid, bakteri anaerob, efektif
terhadap Giardia lamblia.
Sediaan dan jenis obat Aminoglikosida • Disenti amuba bisa diberikan obat ini
• Farmakokinetik : waktu paruh 8 – 10 jam, dieksresi di urin
(sebagian besar), ASI, cairan vagina dan cairan seminal
(kadar rendah)
• Efek samping : sakit kepala, mual, mulut kering, rasa kecap
logam.
Klorokuiolon
• Biasanya dipakai sebagai anti-malaria.
• Efek samping :
• sakit kepala ringan
• gangguan cerna dan gangguan penglihatan
• Pemakaian lebih dari 250 mg/hari jangka lama
dapat menyebabkan ototoksisitas dan retinopati.