Anda di halaman 1dari 8

FARMAKOLOGI

Obat saluran cerna


By : Anna & Afifah
A. ANTI-EMETIK (obat simptomatik) Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema
terangsang oleh zat kimia tertentu contoh racun. CTZ terdiri dari
Kondisi yang dapat menimbulkan muntah : gangguan
reseptor dopamin (D2), serotonin (5-HT-3) dan opioid.
sistemik, infeksi, kehamilan, gangguan vestibuler, infeksi sistem saraf
pusat, kenaikan tekanan intrakranial, kelainan gastrointestinal (bedah Jika pasien mengalami muntah akibat racun maka berikan anti
dan non bedah), radiasi, dan kemoterapi. reseptornya. Biasanya ini terjadi di pasien kanker karena harus
melakukan kemoterapi.
Anti-emetik merupakan obat simptomatik, yaitu obat yang
digunakan untuk mengurangi gejala dan diberikan kepada pasien yang 2. Vestibular Sistem
mengalami gejala yang mengganggunya.
Vestibular sistem terdiri dari banyak reseptor H1. Reseptor ini
Ingat ! Kasus muntah tidak disertai mual biasanya terjadi pada pasien mendeteksi adanya gerakan tertentu seperti berputar. Reseptor H1 ini
yang memiliki kelainan sistem saraf pusat. Beda dengan kasus gastro dalam memberikan efek muntah akibat gerakan berbeda beda setiap
yang dia muntahnya projectil yaitu disertai mual. orangnya.
Kontrol mual ada 3 : Mengobati minta akibat gerakan harus diberikan anti reseptornya yaitu
anti-H1
3. Vagal dan enterik afferen di saluran cerna.
Usus dan organ pencernaan kita dibuat cerdas oleh Allah
karena apabila kita mengkonsusmi makanan yang berlebihan dan
terjadi regangan bahkan bisa sampai maksimum tegangnya maka
organ pencernaan akan mengirimkan sinyal regang melalui n. Vagus.
Contoh kasus: ny. S makan terlalu banyak sehingga muntah. Hal ini
dikarenakan adanya regangan pada organ pencernaan dan merangsang
afferen vagal untuk mengirimkan sinyal ke Central Vomiting Center
(CVC) sehingga muntah.

Obat anti emetik :


1.Antagonis reseptor serotonin (5-HT3)

1. Chemoreseptor Farmakodinamik :
- obat menghambat reseptor 5-HT3 perifer di afferen vagal intestinal 3. Substituted Benzamides
dan CVC
Farmakodinamik :
Contoh : Ondansetron, granisetron, dolasetron
- inhibisi Dopamin-2 di organ pencernaan dan CVC
Farmakokinetik :
- meningkatkan tekanan sfingter esofagus dan meningkatkan
- waktu paruhnya 4-9 jam (diberikan sekali sehari) pengosongan lambung (prokinetik)
- berfek pada motilitas lambung tapi memperlambat transit colon- (fungsi D2 ini untuk relaksasi, maka saat diinhibisi akan membuat
metabolisme di hepar dan diekskresikan di ginjal kontraksi terus)

Indikasi : mual muntah akibat kemoterapi, radiasi, atau operasi Biasanya dipakai ke pasien yang mengalami prasase (turun motilitas)
sehingga dengan diberikannya obat ini membuat motilitas organ cerna
meningkat.
Efek Samping : pusing, konstipasi, perpanjangan QT interval (hati –
hati kelainan jantung) Contoh sediaan : metokloperamid (tab, sirup, injeksi). Obat ini bisa
menembus blood brain barier (BBB) oleh karena itu perhatikan dosis
dalam pemberian.
2. Anti-Psikotik Fenotiazin
Efek samping :
Farmakodinamik:
Cemas, insomnia, reaksi ekstra piramidalis (ingat! Jangan tertukar
- anti-emetik : inhibisi reseptor dopamin dan muskarinik
dengan obat lain yang bunyinya hampir sama ya, yaitu loperamid.
- sedatif : inhibisi Histamin-1 (H1) Karena loperamid itu obat yang akan menurunkan motilitas organ
cerna)
Contoh sediaan anti : proklonperazin, prometazin, thietilperazin
(ketiga obat ini paling kuat untuk efek anti emetik) Kasus efek samping anti -D2 :
Ada pasien yang tidak bisa menutup mata (seroftalmi) atau
menutup mulut. Hal ini dikarenakan adanya inhibisi reseptor D2
Efek samping : sehingga ekstrapiramidalis berlebih. Sehingga diberikan lah relaksan
- reaksi ekstrapiramidal karena inhibisi dopamin yang akan bekerja di reseptor muskarinik.

Catatan : biasanya obat anti emetik ini ada di obat batuk dan pilek juga Contohnya diazepam dan trinheksifenidil yaitu pengganti
kayak ctm. metokloperamid yang tidak bisa masuk BBB jadi aman menghindari
efek samping ekstrapiramidalis
4. Anti-Emetik Lain
a) anti H1, contoh Sediaan : difenhidramin, dimenhidrinat 3. Makrolid
b) anti-kolinergik Farmakodinamik : antibiotik, stimulasi reseptor motilin di otot polos
inhibisi reseptor muskarinik, contoh sediaan : skopolamin saluran cerna.
c) Anti-ansietas
d) Kanaboid
e) kortikosteroid Sediaan : eritromisin (tablet, sirup, injeksi)

B. STIMULAN MOTILITAS SALURAN CERNA Indikasi : gastroparesis (gerak lambungnya rendah)


Obat prokinetik. Fungsinya bisa meningkatkan tonus LES (untuk
GERD), mempercepat pengosongan lambung (gastroparesis dan
pasca-operasi), meningkatkan motilitas usus ( untuk ileus), C. LAKSATIF (Pencahar)
mempercepat transit kolon (untuk konstipasi)
Obat simptomatik dan kontraindikasi jika ada obstruksi usus.
1. Agen Mimetik-Kolin Diberikan kepada pasien yang mengalami konstipasi. Dibagi menjadi
Farmakodinamik : 4 berdasarkan mekanisme :
-stimulasi reseptor muskarinik di otot dan sinpas pleksus mienterik
1. Pencahar rangsang : merengasang peristaltik usus, sekresi
Sediaan : betanechol lendir dan cairan usus. Contohnya minyak jarak ( jangan
Indikasi : GERD kebanyakan bisa bikin bingung denyut nadi tak beraturan,
kram kulit, rash kulit, lelah), sabun yang diruncingkan dan
Efek Samping : kolinergik. Karena efeknya sangat besar jadi suha dicolok ke dubur( jangan sering digunakan kecuali morpus
jarang dipakai. hisprung), fenolftalein( laxadine), bisakodil (dulcolax), dll.

2. Pencahar garam : garam akan menarik air ke lumen usus


2. Metokloperamid dan Domperidon sehingga tinja lebih lembek. Contohnya garam inggris (
Farmakodinamik:
magnesium sulfat MgSO4) jangan kebanyakan bisa bikin
- Stimulasi kolinergik
- Inhibisi D-2 mual, dehidrasi, dekompensasi ginjal, dan hipotensi paralisis
- Meningkatkan tekanan sfingter esofagus dan mempercepat pernapasan
pengosongan lambung
Indikasi : GERD, gangguan pengosongan lambung, mencegah 3. Pencahar pembentuk massa : mengikat air dan ion ke lumen
muntah, dispepsia mon-ulkus usus dan memberikan serat sehingga feses lebih lembek.
Efek Samping : metokloperamid (reaksi ekstrapiramidalis). Contohnya Vegeta, metilselulosa, kalsium polikarbofil, dll.
Domperidon (lebih aman dibanding metokloperamid karena tidak
melewati BBB)
4. Pencahar emolien (emulsi) : melunakkan tinja. Minyak zaitun, Labil dalam asam sehingga harus dibalut kapsul salut eneterik
parafin cair, dll. (ini obat nya diminum ya, jangan kebanyakan untuk melindungi dari asam lambung.
nanti vit larut lemak kayak A D E K jadi kebuang di feses dan
Indikasi : defisiensi enzim, pankreatitis, fibrosis kistik, reseksi
gak keserap) pankreas
Sediaan : tablet (kasihnya pas lagi makan ya, jadi ngebantu digestinya)
D. ANTI - DIARE
1. Agonis opioid
(ini obat dibuatnya sebagian besar dari derivat pankreas babi atau
Farmakodinamik : porcine pancreas)

- meningkatkan fase colon (meningkatkan fase transit di colon jadi


airnya keserap banyak).
- efek SSP dan adiksi (tapi tidak negatif)
F. TERAPI BATU EMPEDU
Sediaan : loperamid. Karena loperamid tidak menembus BBB jadi
Ursodiol (Asam ursodeoksikolik)
aman dari efek samping ekstrapiramidalis.
2. Kaolin dan Pektin  Untuk menegencerkan batu empedu
 Kata dr. nya klo batu empedunya gak gede, loncat-loncat aja
- Kaolin : magnesium alumunium silikat (contoh : atapulgit) bias keluar batunya.
- Pektin : Karbohidrat sulit cerna ( bisa nyerap air, toksin, dan bakteri  Tapi biasanya bukan diresepin sama dr. umum sendiri
suka jadi fesesnya lebih keras). Zat ini ada di buah yang belum
matang. Contohnya pisang yang tidak mentah dan tidak terlalu
matang. ANTI-MIKROBA SALURAN CERNA AMUBISID
E. SUPLEMEN ENZIM PANKREAS ANTELMINTIK
Farmakodinamik : Amubisid : membasmi amuba

Membantu pencernaan mensubstitusi atau menambah enzim pankreas Antelmintik : membasmi cacing
kayak pankreatin, dan pankrelipase (mengandung amilase, protease,
INGAT KEMBALI BEDA ANTI MIKROBA DENGAN ANTI BIOTIK
dan lipase).
ANTIMIKROBA : obat pembasmi mikroba
Farmakokinetik :
ANTIBIOTIK : zat yang dihasilkan oleh mikroba, yang dapat Kuinolon
membunuh mikroba lainnya.
 Kuinolon negative ( asam nalidiklat) hanya
GOLONGAN ANTIBIOTIC UNTUK BAKTERI GRAM NEGATIVE terditribusi di kandung kemih.
1. SULFONAMID
4. AMINOGLIKOSIDA
 Jika diberikan kepada orang yang alergi sulfat maka
 Spektrum : gram negatif
kulitnya akan melepuh, karna mukosanya akan lisis.
 Sediannya banyak yang disuntik atau injeksi karna
 Spektrum luas, umumnya bersifat bakteriostatik
dia penyerapannya jelek di usus
 Untuk golongannya bias dibaca di ppt dr flori 
2. TETRASIKLIN & klorafenikol
Tetrasiklin
 jarang dikasih karna bikin gigi kuning
 Dihasilkan dari streptomyces aureofaciens bekerja
menghambat sintesis protein bakteri
 Untuk golongannya bias dibaca di ppt dr flori 

Klorafenikol
 Jadi dulu katanya obat ini sering dikasih, terus
nyebapin depresi sum sum tulang, gambarannya
anemia aplastik.
 Anemia aplastic nyebapin hbnya rendah
 Untuk golongannya bias dibaca di ppt dr flori 
3. KUINOLON & FLUOROKUINOLON
Florokuinolon
 Fluorokuinolon lama : gram negatif
 Fluorokuinolon baru (golongan 2) : gram positif,
contohnya : levofloksasin (gak boleh dikasih sering-
sering karna dia bisa resisten), moksifloksasin,
gatifloksasin
• Bisa untuk trikomoniasid, amubisid, bakteri anaerob, efektif
terhadap Giardia lamblia.
Sediaan dan jenis obat Aminoglikosida • Disenti amuba bisa diberikan obat ini
• Farmakokinetik : waktu paruh 8 – 10 jam, dieksresi di urin
(sebagian besar), ASI, cairan vagina dan cairan seminal
(kadar rendah)
• Efek samping : sakit kepala, mual, mulut kering, rasa kecap
logam.

Klorokuiolon
• Biasanya dipakai sebagai anti-malaria.
• Efek samping :
• sakit kepala ringan
• gangguan cerna dan gangguan penglihatan
• Pemakaian lebih dari 250 mg/hari jangka lama
dapat menyebabkan ototoksisitas dan retinopati.

• Sediaan : tablet, sirup, parenteral


5. AMUBISID

Berdasarkan tempat kerja :


 Amubisid jaringan
o bekerja pada dinding usus, hati, esktra-intestinal
o contohnya : dehidroemetin, emetin dan klorokuin
 Amubisid luminal / kontak
o bekerja dalam rongga usus
 Amubisid lumen usus dan jaringan
o Contohnya : metronidazol
6. ANTIEMELTIK
METRONIDAZOL
o Obat untuk memberantas cacing di usus maupun
jaringan
o Setiap sediaan memiliki spektrum terhadap satu macam
atau beberapa macam cacing sehingga perlu diagnosis
tepat.

Anda mungkin juga menyukai