KERJA PUSKESMAS SEI ULIN BANJARBARU Sajiman1, Nurhamidi2, dan Mahpolah3 123) Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Email : sajimanadjie@gmail.com
ABSTRAK
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita
merupakan proses yang teramat penting dalam menentukan masa depan anak baik secara fisik, mental maupun perilaku.Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia bayi 6 bulan. Penelitiaan ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar bayi dengan pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Ulin Banjarbaru. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan design cross sectional.Populasi adalah semua bayi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Seungai Ulin, sedangkan Sampel adalah bayi usia 3 - 6 bulan yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data pemberian ASI Ekslusif dengan menggunakan kuesioner, data pertumbuhan bayi diukur dengan metode antropometri dengan Indeks IMT/U dimana berat badan (BB) di ukur dengan alat timbang Dacin dan panjang badan (PB) diukur dengan alat pengukur panjang badan, sedangkan untuk mengukur perkembangan menggunakan instrument kuesioner pra-skrining perkembangan (KPSP). Analisis menggunan Mann Whitney U Test Hasil menunjukkan bahwa 63,3% bayi sudah tidak mendapatkan ASI Eksklusif, 80,0% bayi berkembang dengan normal dan selebihnya mengalami perkebangannya meragukan. Sebanyak 73,3% bayi tumbuh normal selebihnya mengalami pertumbuhan dengan kegemukan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pertumbuhan antara bayi yang mendapat ASI ekslusif dan yang tidak mendapat ASI eksklusif (p=0,235), sedangkan bayi yang mendapat ASI eksklusif mengalami perkembangan yang berbeda dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif (p=0,040)
Kata Kunci : pertumbuhan, perkembangan, ASI
PENDAHULUAN dalam membangun fondasi
Fase terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Proses pertumbuhan dan anak adalah ketika masa bayi dan perkembangan pada masa bayi dan balita, karena pada masa itulah saat balita merupakan proses yang yang paling vital bagi orang tua teramat penting dalam menentukan
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 23
masa depan anak baik secara fisik, Pertumbuhan dan perkembangan mental maupun perilaku (Sunaryo, bayi sebagian besar ditentukan oleh 2007) jumlah ASI yang diperoleh, termasuk Tumbuh kembang merupakan energi dan zat gizi lainnya yang dua proses yang berbeda, tetapi terkandung di dalam ASI tersebut. keduanya tidak dapat berdiri sendiri, ASI tanpa bahan makanan lain dapat terjadi secara simultan, saling mencukupi kebutuhan pertumbuhan berkaitan, dan berkesinambungan sampai usia bayi 6 bulan. Setelah itu, dari masa konsepsi hingga dewasa ASI hanya berfungsi sebagai sumber (Tanuwidjaya S, 2008). Pertumbuhan protein, vitamin, dan mineral utama berkaitan dengan masalah perubahan untuk bayi yang mendapat makanan dalam ukuran, besar, jumlah, atau tambahan (Maryunani, 2012). dimensi tingkat sel, organ, maupun Berdasarkan penelitian yang individu. Pertumbuhan dapat diukur dilakukan oleh Dyah (2008), 50% dengan satuan berat dan panjang anak- anak yang tidak pernah minum badan, sedangkan perkembangan ASI kemungkinan mengalami merupakan peningkatan kemampuan keterlambatan motorik dibandingkan struktur dan fungsi tubuh yang lebih anak yang minum ASI eksklusif kompleks dalam pola yang teratur selama minimal 4 bulan. Efek serta dapat diramalkan sebagai hasil protektif ASI dalam pencapaian dari proses pematangan tahapan motorik kasar disebabkan (Soetjiningsih , 2012) oleh beberapa komponen dari ASI. Tumbuh kembang anak ASI dapat mencegah terjadinya dipengaruhi oleh faktor internal dan GrowthFaltering (Goncangan eksternal. Salah satu dari faktor Pertumbuhan) 80,6 % bayi yang pasca natal yaitu faktor gizi diberi ASI tidak eksklusif akan (Tanuwijaya S, 2008). Unsur gizi mengalami goncangan pertumbuhan, menjadi pengaruh yang dominan atau pertumbuhan yang tidak sehat. dalam pertumbuhan anak terutama Menurut hasil penelitian Rodiah pada awal kehidupan sampai umur (2011) di Puskesmas Karanganyar 12bulan (Moeersintowati N, 2008) bahwa terdapat hubungan yang Nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi signifikan antara pemberian ASI dapat dipenuhi dengan memberikan eksklusif dengan tumbuh kembang Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan anak, karena anak yang diberi ASI pilihan optimal sebagai pemberian eksklusif pertumbuhannya akan makan pada bayi karena sesuai dengan tumbuh kembangnya. mengandung nutrisi, hormon, faktor Berdasarkan hasil Riset kekebalan, faktor pertumbuhan, dan Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 di antiinflamasi (Schwartz MW, 2005) Indonesia pemberian ASI baru pertumbuhan dan mencapai 15,3% dan pemberian susu perkembangan anak yang optimal formula meningkat tiga kali lipat dari memerlukan dukungan nutrisi dan 10,3% menjadi 32,5%. Direktur stimulasi yang adekuat. Pemberian Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan ASI dapat mencukupi semua Ibu Anak Kementerian Kesehatan, kebutuhan tumbuh kembang anak Budiharja, menyatakan bahwa angka tersebut secara lengkap. ini cukup memprihatinkan.
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 24
Kesadaran masyarakat dalam 2,772 % dan salah satu mendorong peningkatan pemberian puskesmasnya yaitu Puskesmas Sei ASI masih relatif rendah, termasuk Ulin dilaporkan menduduki di dalamnya kurangnya pengetahuan peringkat nomor dua dari 8 ibu hamil, keluarga dan masyarakat, puskesmas dengan gizi buruk akan pentingnya ASI (Dwiharso, tertinggi yaitu 0.5 % dari 118 dan 2010), Sedangkan pada riskesdas dengan jumlah sasaran balita nomor 2013 Persentase pemberian ASI dua terkecil dari delapan puskesmas dalam 24 jam terakhir semakin yang ada, karena itu peneliti tertarik menurun seiring meningkatnya umur mengkaji lebih lanjut tentang bayi dengan persentase terendah Perbedaan pertumbuhan dan 30.2%, Sedangkan di Kalimantan perkembangan bayi yang pemberian Selatan persentasenya semakin lebih ASI. rendah yaitu hanya sebesar 15.9%, . METODE PENELITIAN Sedangkan status gizi berdasarkan Penelitian ini bersifat indeks BB/U Diantara 33 provinsi di observasional analitik dengan design Indonesia, 18 provinsi memiliki cross sectional. Populasi adalah prevalensi gizi buruk-kurang di atas semua bayi yang beradaa di wilayah angka prevalensi nasional yaitu kerja Puskesmas Seungai Ulin, berkisar antara 21,2 persen sampai sedangkan Sampel dalam penelitian dengan 33,1 persen. Urutan ke 19 ini adalah bayi usia 3 - 6 bulan yang provinsi tersebut dari yang tertinggi berada di wilayah Sungai Ulin yang sampai terendah maka salah satunya diambil secara purposive sampling, provinsi Kalimantan Selatan berada dengan kriteria : Aktif ditimbang pada urutan ke 5. setiap bulan, Mempunyai KMS, Usia Menurut laporan Dinkes kota 3 -6 bulan dan mau ikut Banjarbaru (2015) yang peneliti berpartisipasi dalam kegiatan dapatkan Puskesmas Sei Ulin penelitian. Pengumpulan data kecamatan Banjarbaru Utara kota variable bebas (pemberian ASI Banjarbaru adalah Puskesmas baru Ekslusif) dengan menggunakan dari 8 (delapan) puskesmas yang ada kuesioner dan untuk meneliti diwilayah kota Banjarbaru sebagai pertumbuhan menggunakan metode perluasan wilayah kota Banjarbaru antropometri dengan Indeks IMT/U yang berbatasan dengan kabupaten dimana berat badan (BB) di ukur Banjar angka pencapaian ASI dengan alat timbang Dacin dan eksklusif tahun 2012 hanya sebesar panjang badan (PB) diukur dengan 9.12 % sedangkan pada tahun 2013 alat pengukur panjang badan, meningkat menjadi 20,67 % namun sedangkan untuk mengukur tahun 2014 tidak terjadi perubahan perkembangan menggunakan prevalensi masih tetap pada angka instrument kuesioner pra-skrining capaian 20,67 % dan belum perkembangan (KPSP). Analisis mencapai target 80 %. bivariat dalam penelitian ini yaitu Menurut laporan Dinas menggunakan mann whitney U test Kesehatan tahun 2013 Prevalensi HASIL PENELITIAN gizi kurang dan buruk di kota 1. Karakteristik ibu dan Bayi Banjarbaru pada tahun 2013 sebesar
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 25
Hasil penelitian bayi dengan ASI eksklusif menunjukkan bahawa hanya mencapai 36.7 % (11 kebanyakan ibu bayi berusia orang) sedangkan bayi yang 20-30 tahun, yaitu 50% (15 tidak mendapatkan ASI orang), kemudian 40% (12) eksklusif mencapai 63.3 % ibu bayi berusia >30 tahun dan (19 orang). Diantara bayi bahkan ditemukan ibu yang yang tidak mendapatkan ASI masih cukup muda, yaitu usia eksklusif 63,15% bahkan <20 tahun sebanyak 10%. Bila dimulai sejak umur 0 bulan, dilihat dari pendidikannya 15,78% sejak usia 2 bulan, kebanyakan ibu bayi adalan dan sisanya di usia 3 dan 4 berpendidikan tinggi yaitu bulan masing- masing 40% (12 orang), kemudian sebanyak 10,52% pendidikan menengah 33,3% 3. Gambaran Pertumbuhan Bayi (10 orang) dan masih Usia 3 -6 bulan di wilayah ditemukan yang berpendidikan Puskesmas Sei Ulin dasar (lulus SD atau SMP), Banjarbaru yaitu sebanyak 26,7% (8 Pertumbuhan bayi orang). Sementara itu bila usia 3 - 6 bulan dilihat secara dilihat dari status pekerjaan antropometeri dengan indeks kebanyakan ibu tidak bekerja IMT/U untuk melihat status (ibu rumah tangga), yaitu gizi, hasil penelitian 83,3% (25 orang) dan 16,7% menunjukkan sebagian besar (5 orang) ibu bayi bekerja yaitu 73,3% (22 orang) dalam baik sebagai Pegawai Negeri pertumbuhan normal sipil maupun swasta. sedangkan sisanya Dalam penelitian ini pertumbuhan bayi gemuk dan yang menjadi sampel adalah bahkan obesitas, yaitu masing- bayi usia 3 – 6 bulan, hasil masing 23,3% dan 3,3%. penelitian menunjukkan 4. Gambaran perkembangan bahwa 43,3%(13 orang) motorik kasar Bayi Usia 3 -6 berusia 4 bulan, kemudian Sementara 23,3% (7 orang) berusia 4 Perkembangan motorik kasar bulan, 20% (6 orang) berusia 3 bayi dinilai menggunakan bulan dan selebihnya adalah instrument kuesioner pra- berusia 6 bulan serta skrining perkembangan kebanyakan dari balita adalah (KPSP) untuk usia 3 - 6 laki-laki yaitu 53,3% (16o bulan. Hasil penelitian rang). menunjukkan sebagian besar 2. Pemberian ASI pada Bayi perkembangan motorik kasar Usia 3- 6 bulan di Wilayah bayi dalam keadaan normal Puskesmas Sei Ulin yaitu 80 % sedangkan Banjarbaru sisamya masih ditemukan Hasil penelitian perkembangan bayi sebesar 20 menunjukkan bahwa % yang meragukan. pemberian makanan pada
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 26
5. Perbedaan pertumbuhan bayi usia 3-6 bulan Tabel 1. Distribusi pertumbuhan bayi menurut pemberian ASI di Puskesmas Sei Ulin Banjarbaru Pertumbuhan bayi berdasarkan status Gizi Pemberian ASI (IMT/U) Total Normal Gemuk Obes Eksklusif 8 72,7% 2 18,2% 1 9,1% 11 100%
Tidak Eksklusif 14 73,7% 5 26,3% - - 19 100%
Jumlah 22 73,3% 7 23,4% 1 3,3% 30 100%
Dari tabel 1 Hasil
penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif 72,7% bayi pertumbuhannya normal dan selebihnya adalah gemuk bahkan obesitas. Sementara Bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif 73,7% tumbuh dengan normal, sedangkan selebihnya adalah tumbuh dalam keadaan gemuk. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pertumbuhan bayi yang mendapat ASI eksklusif maupun yang tidak mendapat ASI eksklusif (p=0,235). 6. Perbedaan Perkembangan bayi usia 3-6 bulan
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 27
Tabel 2 Distribusi perkembangan motorik kasas bayi menurut pemberian ASI di Puskesmas Sei Ulin Banjarbaru Perkembangan Motoril Kasar Bayi Total Pemberian ASI Normal Meragukan Eksklusif 11 100% - - 11 100%
Tidak Eksklusif 13 68,4% 6 31,6% 19 100%
Jumlah 24 80,0% 6 20,0% 30 100%
Pada tabel 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh bayi yang
mendapat ASI eksklusif mengalami perkembangan motorik kasar normal, sedangkan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif 68,4% (13 orang) bayi berkembanga normal dan 31,6% (6 orang) perkembangan motorik kasarnya meragukan. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan perkembangan motorik kasar pada bayi yang mendapat ASI eksklusif dengan yang tidak mendapat ASI eksklusif (p=0,040)
PEMBAHASAN umur bayi pada saat penelitian
1. Pemberian ASI pada bayi usia 3 berlangsung, sedangkan capaian – 6 bulanHasil penelitian ASI eksklusif di puskesmas Sei menunjukkan bahwa pemberian Ulin adalah bayi yang tidak makanan pada bayi dengan mendapatkan makanan lain ASI eksklusif hanya mencapai kecuali ASI sampai dengan usia 36.7 % (11 orang) sedangkan 6 bulan. yang tidak mendapatkan Hasil penelitian juga ASIeksklusif mencapai 63.3 % menujukan bahawa diantara (19 orang). Hasil penelitian ini bayi yang tidak mendapatkan berbeda dengan angka ASI secara eksklusif, 63,15% pencapaian ASI eksklusif di bahkan dimulai sejak umur 0 Puskesmas Sei Ulin tahun 2015 bulan, 15,78% sejak usia 2 yang hanya 13,46%, namun bulan, dan sisanya di usia 3 lebih rendah dibandingkan dan 4 bulan masing- masing capaian ASI eksklusif di kota sebanyak 10,52%. Menurut Banjarbaru, yaitu 67,31%. Soetjiningsih Perbedaan hasil penelitian (2012),terbentuknya cara dengan capaian ASI Eksklusif pemberian makananbayi yang Puskesmas Sei Ulin tepat serta pemberian ASI kemungkinan disebabkan sangat tergantungkepada kriteria yang digunakan informasi yang diterima berbeda. ASI eksklusif dalam olehibu-ibu. Disisi lain promosi penelitian ini adalah bayi yang PASI (Pengganti AirSusu Ibu : tidak mendapatkan makanan Susu Botol : Susu lain kecuali ASI sampai dengan Formula)yang tidakterkendali
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 28
akan mendorong ibu untuk pada 6 bulan pertama ketika tidak menyusui sendiri bayinya ASI tidak dapat diberikan. Susu sertamenghambat terlaksananya formula mengandung gizi yang proseslaktasi. cukup untuk bayi, tetapi tidak Praktik memberikan cairan memberikan manfaat yang dan / atau makanan lain sama dengan ASI. bersama-sama dengan ASI Gizi seimbang untuk bayi untuk bayi di bawah usia 6 0-6 bulan cukup hanya dari bulan, tersebar luas di banyak ASI. ASImerupakan makanan negara. Praktek ini yang terbaik untuk bayi oleh menimbulkan risiko bagi karena dapat memenuhisemua kesehatan bayi karena dapat zat gizi yang dibutuhkan bayi meningkatkan risiko terjadinya sampai usia 6 bulan, sesuai diare dan penyakit menular denganperkembangan sistem lainnya. Campuran makan, pencernaannya, murah dan terutama memberikan air atau bersih (kemenkes RI, 2014). cairan lainnya, dapat juga UNICEF dan WHO menyebabkan pasokan ASI merekomendasikan pemberian menurun sebagai akibat hisapan ASI eksklusif sampai bayi bayi yang kurang pada berumur enam bulan. Setelah payudara. Bayi tidak perlu itu anak harus diberikan cairan selain ASI, bahkan air, makanan semi padat dan dalam 6 bulan pertama, ASI makanan padat sebagai mengandung cukup cairan yang makanan tambahan selain ASI. dibutuhkan bayi, bahkan di Pengenalan dini makanan yang iklim yang sangat panas rendah energi dan gizi atau (Unicef....) yang disiapkan dalam kondisi Seyogyanya bayi 0-6 tidak higienis dapat bulan cukup hanya dari ASI, menyebabkan anak mengalami namun menurut Jim Mann dan kurang gizi dan infeksi A. Stewart, 2014, ketika ibu (Kemenkes RI, 2013). memilih untuk tidak menyusui 2. Pertumbuhan bayi usia 3 – 6 bayinya, satu-satunya alternatif bulan yang dapat diterima adalah susu Pertumbuhan bayi usia 3 - 6 formula bayi komersial. Susu bulan dilihat secara formula dimodifikasi antropometeri dengan indeks sedemikian rupa dalam upaya IMT/U untuk melihat status untuk menyamai ASI dan gizi, hasil penelitian meskipun demikian manfaat menunjukkan sebagian besar susu formula kurang dari yaitu 73,3% (22 orang) dalam manfaat ASI yang optimal, susu pertumbuhan normal sedangkan formula mengandung gizi yang sisanya pertumbuhan bayi cukup untuk bayi usia satu gemuk dan bahkan obesitas, tahun pertama. Menurut Judi yaitu masing-masing 23,3% dan More (2013), susu formula 3,3%. Bayi yang mendapat gizi hanyalah alternatif bagi bayi yang baik akan mengalami
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 29
peningkatan berat badan 700- kemampuan motorik kasar, 1000 gram/bulan pada triwulan psikomotorik dan bahasa. I dan 500-600 gram/bulan pada Perkembangan anak yang triwulan II. Sedangkan untuk optimal pada usia dini menjadi panjang badan bayi yang baru penentu bagi tahap – tahap lahir rata-rata adalah 50 cm, perkembangan selanjutnya, dan diperkirakan pertambahan untuk itu menurut Jalal, (2002) panjang badan anak mencapai dalam Santoso Heru, (2009), 1,5 x tinggi badan lahir saat Upaya untuk mencapai umur 1 tahun (Soetjiningsih, perkembangan yang optimal 2012). memerlukan berbagai Kecukupan Nutrisi dukungan, terutama dukungan adalah hal yang penting bagi dalam aspek gizi, kesehatan, pertumbuhan bayi dan anak. dan pendidikan. Ketiga aspek Nutrisi merupakan dasar bagi tersebut merupakan pilar utama pertumbuhan yang sehat yang pengembangan anak usia dini, pada gilirannya akan sebab memberi pengaruh yang mendukung perkembangan besar terhadap kualitas anak di yang sehat. Nutrisi secara masa yang akan datang. khusus penting dalam tahun 4. Perbedaan pertumbuhan bayi pertama kehidupan bayi. usia 3-6 bulan Selama tahun pertama, berat Pada tabel 2 hasil badan bayi meningkat tiga kali penelitian menunjukkan bahwa lipat dibanding berat lahirnya pertumbuhan normal bayi yang (Meadow et al., 2005). mendapat ASI eksklusif Bayi 3. Perkembangan motorik bayi yang tidak mendapat ASI usia 3 -6 bulan eksklusif relatif tidak jauh Hasil penelitian berbeda, demikian juga menunjukkan sebagian besar pertumbuhan dengan kelebihan perkembangan motorik kasar berat badan (kegemukan) juga bayi dalam keadaan normal relatif tidak berbeda antara bayi yaitu 80 %, sedangkan sisanya yang mendapat ASI eksklusif 20% ditemukan bayi yang maupun yang tidak mendapat mengalami perkembangan yang ASI eksklusif. Hasil analisis meragukan. Perkembangan menunjukkan bahwa tidak ada merupakan peningkatan perbedaan pertumbuhan bayi kemampuan struktur dan fungsi yang mendapat ASI eksklusif tubuh yang lebih kompleks maupun yang tidak mendapat dalam pola yang teratur serta ASI eksklusif (p=0,235) dapat diramalkan sebagai hasil Untuk pertumbuhannya, dari proses pematangan. seorang bayi memerlukan Menurut Sulistyoningsih nutrisi yang adekuat, (2011), perkembangan yang sehingga dapat menjamin optimal dapat dilihat dari tumbuh kembang berlangsung adanya peningkatan seoptimal mungkin. Nutrisi terbaik bayi pada 6 bulan
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 30
pertama kehidupannya adalah analisis yang dilakukan oleh ASI. Pertumbuhan normal Jing Yan, dkk (2014) yang seorang bayi sampai umur 6 mengatakan bahwa menyusui bulan dapat dicapai hanya merupakan faktor protektif dengan pemberian ASI saja. kejadian obesitas pada anak- Namun dalam penelitian ini anak. Hal ini berbeda dengan anak yang tidak mendapat ASI hasil yang diperoleh dalam eksklusif juga dapat tumbuh penelitian ini, bayi yang sebagaimana anak yang mendapatkan ASI eksklusif mendapatkan ASI eksklusif. juga dapat mengalami Menurut Meadow et al., 2005 kegemukan dan bahkan Kecukpuan nutrisi adalah hal obesitas, keadaan ini tidak yang penting bagi pertumbuhan berbeda bila dibandingkan bayi dan anak Kecukupan dengan bayi yang tidak nutrisi merupakan dasar bagi mendapatkan ASI eksklusif. pertumbuhan badan yang sehat Penelitian lain yang dilakukan yang pada gilirannya akan oleh Martin. Richard, (2013) di mendukung perkembangan Belarusia menyatakan bahwa yang sehat. pemberian ASI eksklusif pada Nutrisi memiliki bayi tidak dapat mencegah pengaruh yang besar pada terjadinya kegemukan dan pertumbuhan, terutama selama obesitas. tahun pertama kehidupan. Bayi Kegemukan berarti yang mendapatkan ASI tumbuh terjadinya kelebihan energi, lebih cepat di bulan pertama yang selanjutnya disimpan kehidupan mereka dan sedikit dalam bentuk jaringan lemak. lebih lambat sampai dengan Kelebihan energy terjadi karena usia 12 bulan, bayi yang ketidakseimbangan antara mendapkan ASI memiliki berat asupan dengan kebutuhan. badan yang lebih ringan Menurut StunkardAlbert J dibandingkan dengan bayi (1999) Asupan energi secara yang diberi susu formula. signifikan berkontribusi pada Menyusui juga mempengaruhi kenaikan berat badan dan komposisi tubuh. Bayi yang komposis tubuh pada bayi disusui mendapatkan lebih sampai usia 1 tahun banyak lemak selama 6 bulan 5. Perbedaan Perkembangan Bayi pertama dan massa tubuh yang Hasil penelitian lebih ramping pada usia 6 menunjukkan bahwa seluruh sampai 12 bulan dibandingkan bayi yang mendapat ASI bayi yang diberi susu formula eksklusif mengalami (Koletzko B. (ed) 2015) perkembangan motorik kasar Banyak studi yang normal, sedangkan bayi yang menyatakan bahwa pemberi tidak mendapat ASI eksklusif ASI Eksklusif dapat mencegah 31,6% (6 orang) perkembangan kegemukan pada anak. Salah motorik kasarnya meragukan. satunya adalah studi meta Hasil analisis menunjukkan ada
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 31
perbedaan perkembangan tercipta kontak mata, interaksi motorik kasar pada bayi yang ibu terhadap bayi sehingga mendapat ASI eksklusif dengan perkembangan anak dapat yang tidak mendapat ASI normal sesuai usianya. eksklusif (p=0,040). Hasil penelitian ini selaras dengan KESIMPULAN DAN SARAN yang ditemukan oleh Endah A. Kesimpulan Purwaningsih dan Ana Puji 1. Terdapat pemberian ASI Lestari (2012) didesa Glagah Eksklusif pada bayi usia 3- 6 Jatinom Klaten bahwa terdapat bulan sebesar 36. 7 % perbedaan yang bermakna 2. Terdapat tumbuh kembang antara perkembangan bayi normal sebesar 76.7 % psikomotorik bayi usia 0-6 dan 80 % bulan yang diberi ASI dan B. Saran PASI. Bayi yang mendapat ASI Perlu dilakukan pendidikan gizi mempunyai perkembangan secara berkala dan motorik yang lebih baik dari berkesinambungan baik dengan pada yang mendapat PASI. cara penyuluhan kelompok Menyusui menciptakan maupun konseling ASI untuk ikatan khusus antara ibu dan meningkatkan cakupan ASI bayi dan interaksi antara ibu eksklusif . dan bayi selama menyusui memiliki dampak positif bagi DAFTAR PUSTAKA kehidupan, memberikan stimulasi pada perkembangan Badan Penelitian dan Pengembangan anak, memberikan rasa nyaman Kesehatan, 2010, Riset dan keamanan dan mengajari Kesehatan Dasar Tahun bagaimana anak berhubungan 2010, Jakarta orang lain (Unicef....). Badan Penelitian dan Pengembangan Menyusui memungkinkan ibu Kesehatan, 2013, Riset memberikan stimulus pada bayi Kesehatan Dasar Tahun melalui dekapan, kontak mata, 2013, Jakarta komunikasi antara ibu dan bayi, Dinkes (2015). Laporan tahunan upaya ibu untuk menenangkan Dinkes Banjarbaru bayi saat menangis dan upaya Dwiharso. Christoforus Nata. 2010. bayi mencari putting susu ibu, Tingkat Pemberian ASI sehingga terjalin bounding Eksklusif Di Indonesia attechment. Hal ini sesuai Masih Rendah. http:// dengan teori Fitria (2012), www.rri.co.id bounding attachment dapat /index.php?option=com_con diperoleh dari menyusui, hal ini ten t&task=view&id=4282. memberikan kesempatan ibu Diakses Pada Tanggal 2 untuk memberikan stimulus April 2015. terhadap bayi melalui cara Endah Purwaningsih, Ana Puji menyentuh bayi, memasukkan Lestari, 2012. Perbedaan puting susu pada mulut bayi, Perkembangan Motorik
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 32
bayi usia 0 – 6 bulan infodatin/infodatin-asi.pdf. Antara yang diberi ASU Diakses, 20 agustus 2015 dengan yang di beri PASI Koletzko B. (ed) 2015. Pediatric di Desa Glagah Jatinom Nutrition in Klaren . Jurnal Involusi Practice113edition 2nd, Kebidanan, Vol. 2, No. 4, revised , World Review of Juni 2012, 1-10 Nutrition and Dietetics Fitria (2012). Hubungan Bounding Vol. Karger (ebooks) Attachment dengan Moersintowarti N.2008. Baku PerkembanganBayi. Dalam Standard tumbuh kembang. www.fitmidwife.com, Dalam Moersintowarti N, d8iakses tanggal 25 Juni Titi S, Soetjiningsih, 2015 Hariyono S, IG. N. Gde Jim Mann dan A. Stewart, 2014 Ranuh, Sambas, editor. Rachmat M. (ed). Buku Tumbuh Kembang Anak ajar Ilmu Gizi) edisi 4/ dan Remaja. Jakarta: Balai Penerbit buku kedokteran. Penerbit FKUI; EGC. Jakarta Martin Richard M , Rita Patel, Michael S. Kramer, et al. 2013 Effects of Jing Yan, Lin Liu, Yun Zhu, et al. promoting increased 2014. The association duration and exclusivity of between breastfeeding breastfeeding on adiposity and childhood obesity: a and insulin-like growth meta-analysis. BMC factor-I at age 11.5 years: Public Health201414:1267 a randomized trial. JAMA. DOI: 10.1186/1471-2458- 2013 Mar 13; 309(10): 14-1267. 1005– http://bmcpublichealth. 1013.doi: 10.1001/jama.2 biomedcentral.com/ 013.167. articles/10.1186/1471- http://www.ncbi.nlm.nih.g 2458-14-1267 diakses 25 ov/pmc/articles/PMC3752 Agustus 2015 893/ Judy More (2013) Infant, Child and Rodiah, dkk 2011, Hubungan Adolescent Nutrition. A Pemberian ASI EKSLUSIF practical handbook. CRC dengan tumbuh Kembang Press Taylor & Francis pada anak usia 3 sampai 6 Group (ebooks) bulan di Puskesmas Karang Kemenkes RI, 2014. Pedoman Gizi Anyar Seimbang. Santoso, Heru Wahito Nugroho. Eka Kemenkes RI, 2013. Situasi dan Anisa Mardella (ed). 2009. analisis ASI Eksklusif. Petunjuk Praktis Denver Pusat data dan Informasi Developmental screening Kementerin Kesehatan RI. test. Penerbit buku www.depkes.go.id/resourc kedokteran EGC. jakarta es/download/ pusdatin/
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 33
Sunaryo, N. 2007. Panduan Merawat Bayi dan Balita. Jogjakarta : Diva Press. Hal : Schwartz MW 2005. Pedoman klinis pediatri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; . Soetjiningsih.2012. Tumbuh kembang anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; Stunkard. Albert J , Robert I Berkowitz, Virginia A Stallings, et al. 1999. Energy intake, not energy output, is a determinant of body size in infants. American Society for Clinical Nutrition. Http://ajcn.nutrition.org/con tent/69/3/524.full diakses 25 Agustus 2015 Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Ibu Dan Anak. Jogjakarta : Graha Ilmu Tanuwidjaya S.2008. Konsep umum tumbuh dan kembang. Dalam Moersintowarti N, Titi S, Soetjiningsih, Hariyono S, IG. N. Gde Ranuh, Sambas W, editor. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; Unicef_____Breaksfeeding. http://www.unicef.org/nutr ition/index_24824.html
Jurnal Skala Kesehatan Volume 7 No. 1 Tahun 2016 34