Anda di halaman 1dari 26

BAGIAN IKM DAN IKK FEBRUARI 2019

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN WALK THROUGH SURVEY


PADA PEGAWAI “SHINE PROFESSIONAL DETAILING AND CAR
WASH” DI MAKASSAR

Oleh:
RENY KARTINI C014172 031
M. FARIZ AWALUDDIN C014172 040
CAHYA RAMDHANI SILA C014172 052
NURDINA TAKDIR C014172 047

PEMBIMBING SUPERVISOR :
dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DI BAGIAN IKM DAN IKK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019

26
METODE PENELITIAN

A. Bahan Dan Cara


1. Alur Pelayanan

Gambar 1. Alur Kerja pada Lingkungan Pencuci Mobil

2. Peralatan yang Diperlukan


Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey
antara lain:
- Alat tulis menulis: Berfungsi sebagai media untuk pencatatan selama
survey jalan sepintas.
- Kamera smartphone: Berfungsi sebagai alat untuk memotret kegiatan
dan lingkungan pencuci mobil
- Check List: Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data primer
mengenai survey jalan sepintas yang dilakukan.

3. Cara Pemantauan
Dengan metode walk through survey dengan menggunakan check list.
Walk through survey mengandalkan kemampuan indra penglihatan dan
intra pendengaran sekali-sekali dilakukan wawancara dengan pekerja. 5

27
Sebelum melakukan walk through survey perlu diperhatikan masalah
kerahasiaan perusahaan (trade secrecy) dan konfidensialitas pekerja.
Sebelum melakukan pemotretan perlu dimintakan ijin terlebih dahulu
kepada pimpinan perusahaan. Laporan walk through survey tidak cukup
hanya dengan mengisi check list, melainkan juga harus menyusun essay.
Check list hanyalah merupakan panduan saja agar tidak ada yang terlupa
pada saat survei.

B. Lokasi Dan Waktu Survei


1. Lokasi
Lokasi survei kesehatan dan kedokteran kerja yang kami jalankan
adalah mengevaluasi faktor yang berpengaruh pada kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan pencucian dan perawatan mobil “Shine
Proffesional Detailing and Car Wash Makassar” di Jl. A.P. Pettarani
Makassar.
2. Waktu
Waktu pelaksanaan survei kesehatan dan kedokteran kerja ini pada
tanggal 25 Februari 2019 dengan rincian sebagai berikut:
25 Februari 2019 : Melapor ke Bagian K3 RS Ibnu Sina dan
diberikan pengarahan.
25 Februari 2019 : Melakukan survei di lokasi penelitian
25 Februari 2019 : Membuat laporan hasil survei
26 Februari 2019 : Persentasi hasil survei

28
HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Survey
Adapun hasil penelitian yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai
berikut:
Alur Instalasi:
- Pengarah Mobil
- Pencuci mobil luar
- Cuci mesin
- Cuci dalam
- Pengering mobil
- Kasir

1. Pengarah mobil
a. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
1) Sumber cahaya
Sumber cahaya ditempat kerja bersumber dari bebarapa
lampu yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang cukup terang
untuk menun-jang pekerjaan.
2) Sumber bising
Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara vakum, suara
semprotan air, suara mesin kendaraan dan suara-suara yang
melintas didepan lokasi tempat kerja yang berada di tepi jalan
raya.
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
5) Sumber tekanan

29
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.
 Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir, lumpur yang
menjadi paparan terhadap karyawan.Zat kimia ini berasal
dari kendaraan yang dicuci oleh pekerja.
2) Bahan kimia cair
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia cair.
3) Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan dari mobil.
4) Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
5) Faktor Biologi
Tidak terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini
6) Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri,
dilakukan tanpa alat pelindung, dan dengan gerakan yang
berulang.
7) Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi dua : shift pagi (pukul 07.00 –
15.00 WITA), shift malam (pukul 15.00 – 22.00 WITA),
dengan waktu istirahat untuk shift pagi dan shift malam
berlangsung selama 30 menit pada pukul 12.00 dan 18.00.
Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi yang cukup baik
antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
b. Alat Yang Digunakan
Tidak ada alat yang digunakan oleh pekerja ini.
c. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa dan sandal karet..
d. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan

30
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
e. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
1) Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan.
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP
khusus untuk K3.
3) Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
f. Konstruksi Bangunan
1) Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun
2) Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
3) Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4) Tidak ada plafon yang membatasi antara atap dengan
lingkungan tempat pekerja melakukan pekerjaannya
5) Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka
6) Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
g. Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran
1) Lingkungan kerja tidak memiliki APAR, alarm, detector,
hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
2) Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

2. Pencuci Mobil Luar


a. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
1) Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai

31
dengan lingkungan kerja.Warna dinding yang cukup terang
untuk menunjang pekerjaan.
2) Sumber bising
Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara vakum,
suara semprotan air, suara mesin kendaraan dan suara-suara
yang melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada di
tepi jalan raya.
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.
 Faktor Kimia
 Bahan kimia padat
Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir, lumpur yang
menjadi paparan terhadap pekerja. Selain itu juga terdapat
Zat kimia ini berasal dari kendaraan yang dicuci oleh
pekerja.
 Bahan kimia cair
Terdapat bahan kimia berupa sabun cuci mobil yang
terpapar pada pekerja
 Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan pada pekerja ini
 Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Terdapat pajanan terhadap bakteri maupun parasite.
 Faktor Ergonomi

32
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri dan
jongkok serta dominan menggerakkan lengan kanannya saat
membersihkan mobil, dilakukan dengan menggunakan alat
(spon basah, selang air, dan sikat), serta gerakan yang
berulang.
 Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi dua : shift pagi (pukul 07.00 –
15.00), shift malam (pukul 15.00 – 22.00), dengan waktu
istirahat untuk shift pagi dan shift malam berlangsung
selama 15 menit pada pukul 12.00 dan 18.00. Dalam
pekerjaan ini, terdapat interaksi yang cukup baik antara satu
pekerja dengan pekerja lainnya.
b. Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah penyemprot air,
selang, spons.
c. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa dan sepatu boot, namun
ada beberapa karyawan yang masih menggunakan sandal bahkan
tidak menggunakan sandal..
d. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
1) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
2) Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
3) Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
e. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
1) Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan.
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP
khusus untuk K3.
3) Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
f. Konstruksi Bangunan
1) Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel yang
licin karena tergenang air dan sabun.

33
2) Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
3) Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4) Tidak ada plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
5) Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka.
6) Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
g. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
1) Lingkungan kerja tidak memiliki APAR, alarm, detector,
hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
2) Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

3. Pencuci Mobil Dalam


a. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
1) Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang cukup terang
untuk menunjang pekerjaan.
2) Sumber bising
Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara vakum, suara
semprotan air, suara mesin kendaraan dan suara-suara yang
melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada di tepi
jalan raya.
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.

34
5) Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
 Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir, lumpur yang
menjadi paparan terhadap pekerja. Selain itu juga terdapat
Zat kimia ini berasal dari kendaraan yang dicuci oleh pekerja.
2) Bahan kimia cair
Terdapat bahan kimia berupa sabun cuci mobil yang terpapar
pada pekerja
3) Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan pada pekerja ini
4) Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Terdapat pajanan terhadap bakteri maupun jamur.
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri dan
jongkok, serta dominan menggerakkan lengan kanannya saat
membersihkan mobil dilakukan dengan menggunakan alat (spon
basah, selang air, dan sikat), dan gerakan yang berulang.
 Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi dua: shift pagi (pukul 07.00 – 15.00),
shift malam (pukul 15.00 – 22.00), dengan waktu istirahat untuk
shift pagi dan shift malam berlangsung selama 15 menit pada
pukul 12.00 dan 18.00. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi
yang cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
b. Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah vakum, kain lap,
spons.
c. Alat Pelindung Diri

35
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa dan sandal karet.
d. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
1) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
2) Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
3) Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
e. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
1) Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan.
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP
khusus untuk K3.
3) Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
f. Konstruksi Bangunan
1) Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel yang
licin karena tergenang air dan sabun.
2) Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
3) Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4) Tidak ada plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
5) Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka.
6) Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
g. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
1) Lingkungan kerja tidak memiliki APAR, alarm, detector,
hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
2) Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4. Pencuci Mesin
a. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
1) Sumber cahaya

36
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampuyang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja.Warna dinding yang cukup terang
untuk menunjang pekerjaan.
2) Sumber bising
Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara vakum,
suara semprotan air, suara mesin kendaraan dan suara-suara
yang melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada di
tepi jalan raya.
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber Radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.
 Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
Terdapat bahan kimia berupa debu, pasir, lumpur yang
menjadi paparan terhadap pekerja. Selain itu juga terdapat
Zat kimia ini berasal dari kendaraan yang dicuci oleh
pekerja.
2) Bahan kimia cair
Terdapat bahan kimia berupa sabun cair untuk mencuci
mesin mobil yang terpapar pada pekerja.
3) Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan pada pekerja ini
4) Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Tidak terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini.

37
 Faktor Ergonomis
Pekerja lebih banyak berdiri saat bekerja dengan posisi
membungkuk karena letak mesin mobil yang lebih rendah,
dilakukan berulang, menetap dan dalam waktu yang lama.
 Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi dua : shift pagi (pukul 07.00 – 15.00),
shift malam (pukul 15.00 – 22.00), dengan waktu istirahat untuk
shift pagi dan shift malam berlangsung selama 30 menit pada
pukul 12.00 dan 18.00. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi
yang cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
b. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah spons basah,
selang air, kuas, dan sikat.
c. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa dan sandal karet.
d. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
1) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
2) Pemeriksaankesehatan berkala : tidak dilakukan
3) Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
e. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
1) Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan
K3 sebelum perekrutan
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP
khusus untuk K3
3) Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
f. Konstruksi Bangunan
1) Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel yang
licin karena tergenang air dan sabun.
2) Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.

38
3) Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4) Tidak ada plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
5) Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka.
6) Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
g. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
1) Lingkungan kerja tidak memiliki APAR, alarm, detector, hydran,
rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
2) Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

5. Pengering
a. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
1) Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu, yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang cukup terang
untuk menunjang pekerjaan.
2) Sumber bising
Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara vakum,
suara semprotan air, suara mesin kendaraan dan suara-suara
yang melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada di
tepi jalan raya.
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi

39
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.
 Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
Terdapat pajanan terhadap debu pada petugas yang bekerja
di bagian vacuum.
2) Bahan kimia cair
Tidak terdapat bahan kimia cair pada pekerja ini
3) Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan pada pekerja ini
4) Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Tidak terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini
 Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri, dan
jongkok, serta dominan menggerakkan lengan kanannya saat
membersihkan mobil, dilakukan dengan menggunakan alat (kain
lap), dengan gerakan yang berulang.
 Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi dua: shift pagi (pukul 07.00 – 15.00),
shift malam (pukul 15.00 – 22.00), dengan waktu istirahat untuk
shift pagi dan shift malam berlangsung selama 30 menit pada
pukul 12.00 dan 18.00. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi
yang cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
b. Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah kain lap.
c. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa dan sepatu boot.
d. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
1) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan

40
2) Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
3) Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
e. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
1) Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP
khusus untuk K3
3) Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
f. Konstruksi Bangunan
1) Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel yang
licin karena tergenang air dan sabun
2) Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
3) Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4) Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka
5) Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
g. Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran
1) Lingkungan kerja tidak memiliki APAR, alarm, detector,
hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
2) Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

6. Kasir
a. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
1) Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang cukup terang
untuk menunjang pekerjaan.
2) Sumber bising

41
Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara vakum,
suara semprotan air, suara mesin kendaraan dan suara-suara
yang melintas di depan lokasi tempat kerja yang berada
ditepi jalan raya.
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber radiasi
Terdapat paparan radiasi dari layar computer yang
berlangsung dalam waktu lama dan menetap.
5) Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.
 Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia padat.
2) Bahan kimia cair
Tidak terdapat bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja
3) Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan yang terpapar pada
pekerja ini
4) Bahan fume
Tidak terdapat fume yang terpapar pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Tidak terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi duduk di depan
layar komputer, sambil mengetik dan menulis administrasi serta
pembayaran yang dilakukan secara berulang, menetap, dan
berlangsung lama.
 Faktor psikososial

42
Shift kerja dibagi menjadi dua : shift pagi (pukul 07.00 – 15.00),
shift malam (pukul 15.00 – 22.00), dengan waktu istirahat untuk
shift pagi dan shift malam berlangsung selama 30 menit pada
pukul 12.00 dan 18.00. Namun, pekerja seringkali tidak
meninggalkan tempat saat istirahat karena banyaknya antrian
mobil yang masuk.
b. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada pekerja ini adalah alat tulis, kertas, dan
komputer.
c. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa.
d. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
1) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
2) Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
3) Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
e. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
1) Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP
khusus untuk K3
3) Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
f. Konstruksi Bangunan
1) Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel yang
licin karena tergenang air dan sabun
2) Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
3) Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4) Tidak ada plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
5) Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan semi terbuka

43
6) Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
g. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
1) Lingkungan kerja tidak memiliki APAR, alarm, detector,
hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
2) Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

B. Pembahasan Survey
1. Survey tentang hazard umum pada pencuci mobil
Dari survey yang telah dilakukan, karyawan pencuci mobil banyak
terpapar pada hazard umum dari lingkungan kerja tersebut seperti air
serta sabun pencuci mobil yang membasahi lantai yang menyebabkan
lantai menjadi licin dan membahayakan karyawan yang bekerja ataupun
orang yang melintas disekitarnya. Hazard ini membahayakan karena
seharusnya lingkungan kerja dalam keadaan aman, dan tidak
membahayakan pekerjanya. Karyawan pencuci mobil juga terpapar
dengan faktor kimia seperti penggunaan sabun secara terus menerus,
paparan asap mobil, serta paparan debu. Selain itu faktor ergonomi juga
ditemui pada karyawan pencuci mobil dimana posisi bekerja yang
membutuhkan posisi berdiri lama, dominan menggerakkan lengan kanan,
membungkuk, serta posisi jongkok untuk membersihkan bagian dalam
mobil saat bekerja, ditambah dengan posisi bekerja yang dilakukan
secara berulang.
Karyawan pencuci mobil juga mengalami hazard fisik yaitu bising
yang bersumber dari alat vacuum cleaner, kompresor, tabung sabun dan
selang air karena menggunakan tekanan angin.
Pada karyawan yang bertugas sebagai kasir, juga memiliki hazard
lingkungan kerja dari faktor fisik berupa radiasi layar komputer yang
berlangsung lama, faktor ergonomis yaitu posisi duduk di depan layar
komputer, sambil mengetik dan menulis administrasi serta pembayaran
yang dilakukan secara berulang, menetap, dan berlangsung lama.

44
2. Survey Untuk Mengetahui Tentang Alat Yang Digunakan Pekerja
Dari hasil survey didapatkan pencuci mobil sebagian besar
menggunakan alat pencuci mobil yaitu selang, penyemprot, sabun, kain
lap. Alat-alat ini tidak berbahaya bagi pekerja.
3. Survey Untuk Mengetahui Tentang Alat Pelindung Diri Yang
Digunakan Pekerja
Dari hasil survey didapatkan karyawan pencuci mobil hanya sebagian
kecil menggunakan alat pelindung diri yaitu sepatu boot. Alat pelindung
diri yang dipakai pencuci mobil harus dipakai secara lengkap untuk
menghindarkan karyawan pencuci mobil dari paparan air dan sabun
terlalu lama seperti iritasi kulit pada tangan dan kaki.
4. Survey Tentang Pemeriksaan Kesehatan Kerja
Dari hasil survey didapatkan, para karyawan tidak mendapatkan
pemeriksaan kesehatan sebelum perekrutan pekerja. Selain itu, pekerja
juga tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin dan berkala secara
khusus. Hal ini menyebabkan kurang terdeteksinya penyakit-penyakit
akibat kerja maupun akibat hubungan kerja pada lingkungan kerja ini.
5. Survey Tentang Upaya Lain Tentang K3
Dari hasil survey didapatkan bahwa karyawan pencuci mobil
diperbolehkan beristirahat saat lelah sekitar 15-30 menit dan disediakan
makan saat istirahat. Namun karyawan pencuci mobil jarang bertemu
dengan atasan jika mereka mempunyai keluhan tentang kesehatannya.
Selain itu, tidak terdapat pelatihan khusus mengenai keselamatan
kerja, dan tidak terdapat standar operasional prosedur (SOP) mengenai
keselamatan kerja. Hal ini membuat lingkungan kerja tidak dapat
mengantisipasi ataupun melakukan pengendalian dengan baik apabila
terjadi kecelakaan kerja serta penyakit yang dialami karyawan akibat
pekerjaan.
6. Survei Tentang Konstruksi Bangunan
Dari hasil survey didapatkan konstruksi bangunan yang cukup baik
dan aman bagi pekerja, kecuali didapatkan lantai yang licin akibat

45
dibasahi oleh air dan sabun yang berpotensi menyebabkan kecelakaan
kerja.
7. Survei Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Dari hasil survey, tidak didapatkan adanya upaya pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, yang dibuktikan dengan tidak disediakannya
APAR, alarm, detector, hidran, rambu-rambu evakuasi, titik berkumpul
dan simulasi bila terjadi kebakaran.

46
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pencuci mobil secara keseluruhannya terpapar pada hazard umum di
tempat kerja seperti faktor fisik berupa bising, kimiawi berupa sabun dan
debu, biologi berupa bakteri, jamur, dan parasite, ergonomik berupa
pekerjaan dengan berdiri, membungkuk serta jongkok dengan gerakan
berulang, dan duduk dalam waktu yang lama (kasir).
2. Secara umum alat yang digunakan pekerja pencuci mobil adalah selang,
mesin penyemprot air, vakum, kain lap, dan spons.
3. Alat-alat perlindungan diri (APD) yang digunakan pekerja adalah sepatu
boot untuk karyawan pencuci mobil.
4. Pemeriksaan kesehatan karyawan pencuci mobil tidak dilakukan,
pemeriksaan kesehatan rutin dan berkala juga tidak dilakukan.
5. Keluhan / penyakit yang dialami yang berhubungan dengan pekerjaan
pada karyawan pencuci mobil dipengaruhi oleh faktor ergonomi seperti
keluhan berupa nyeri punggung belakang dan nyeri bahu, dan tegang
pada leher, faktor kimia berupa keluhan iritasi kulit akibat paparan air
dan sabun dalam waktu yang lama, serta faktor biologik berupa keluhan
kutu air akibat paparan air.
6. Pada lokasi pencucian mobil tidak didapatkan adanya upaya-upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari pihak manajemen seperti standar
prosedur keselamatan, atau pelatihan-pelatihan untuk keselamatan.
7. Konstruksi bangunan secara umum aman, kecuali lantai yang dibasahi
oleh air dan sabun yang berpotensi menyebabkan kecelakaan pada
karyawan.
8. Tidak ditemukan adanya upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran pada lokasi kerja ini.

47
B. Saran
Masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada aspek Kesehatan dan
Keselamatan Kerja karyawan pencuci mobil. Masih perlunya penyediaan alat
pelindung diri oleh manajemen perusahaan untuk kesehatan dan keselamatan
kerja para karyawan yang bekerja seperti masker, sarung tangan, sepatu boot
yang disiapkan untuk masing-masing karyawan pencuci mobil. Disarankan
agar seluruh pekerja memakai alat pelindung diri saat bekerja.
Selain itu perlunya dilakukan pemantauan atau survey ulangan untuk
mengetahui hazard terbaru yang ada di lingkungan pekerjaan minimal 6 bulan
sekali. Jika ada keluhan pada karyawan pencucian mobil, dianjurkan untuk
memeriksakan diri ke dokter spesialis okupasi atau dokter umum untuk
mendapatkan penanganan secara tepat. Pihak atasan juga harus melakukan
pemeriksaan kesehatan untuk para calon karyawan sebelum rekrutmen dan
pemeriksaan rutin dan berkala untuk setiap karyawan yang telah bekerja.
Selain itu, perlunya upaya-upaya lain yang mempengaruhi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja seperti pelatihan simulasi bencana, pelatihan simulasi
kecelakaan kerja, standar operasional prosedur atau perundang-undangan
yang sifatnya melindungi kesehatan para pekerja.
Terakhir, perlunya penyediaan alat untuk pencegahan dan
penanggulangan kebakaran seperti smoke detector, alarm kebakaran, APAR,
dan tempat evakuasi.

48
Lampiran Dokumentasi Kegiatan

49
50
51

Anda mungkin juga menyukai