Data Administrasi
Tanggal : 23 Maret 2017 diisi oleh Nama : Sri Megawati NPM/NIM : C111 12 056
Sistem pembayaran
Data Pelayanan
ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Gatal di sela - sela kedua jari kaki yang semakin memberat sejak 1 bulan yang lalu
Keluhan lain/tambahan
-
Riwayat perjalanan penyakit sekarang
Pasien merupakan karyawan pencuci mobil dengan keluhan gatal di sela - sela kedua
jari kaki yang semakin memberat sejak 1 bulan yang lalu. Menurut pasien gatal
dirasakan hilang timbul. Gatal kurang dirasa jika pasien sedang mencuci mobil dan
kaki dalam keadaan basah dan terbuka. Gatal dirasakan bertambah jika kaki dalam
keadaan kering. Jika timbul gatal pasien tidak tahan untuk menggaruk. Awalnya gatal
hanya dirasakan sedikit pada sela jari kaki. Lama kelamaan gatal dirasakan diseluruh
sela jari kaki. 1 minggu kemudian, pada sela jari tersebut mulai tampak bercak putih
yang bersisik yang awalnya juga berukuran kira-kira sebesar biji jagung.
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang karyawan pencuci mobil car wash yang
setiap hari selalu berkontak dengan air dan sabun mencuci mobil. Pasien juga
mengeluhkan timbul bercak kemerahan kira-kira sebesar biji jagung pada sela antara
jari kedua kakinya. Bercak kemerahan ini terasa gatal dan semakin lama semakin
meluas Pasien sudah sering mengobati penyakitnya dengan obat kalpanax. Menurut
pasien, gatalnya agak berkurang jika memakai obat tersebut, namun kemudian
kembali lagi.
Riwayat Psikososial
Merokok (-)
Minum minuman beralkohol (+)
ANAMNESIS OKUPASI
1. Jenis pekerjaan
Jenis Bahan/material Tempat kerja Masa kerja
pekerjaan yang digunakan (perusahaan) (dalam bulan/tahun)
Karyawan Air dan Sabun Cucian mobil 4 tahun 1 bulan
Pencuci mencuci mobil
mobil
Uraian tugas/pekerjaan
Pasien bekerja mulai pukul 07.00 WITA hingga jam 15.00 WITA dari hari senin
sampai hari sabtu. Pasien biasanya mencuci 5 10 mobil dalam sehari. Awalnya,
setelah mobil yang ingin dicuci datang, pasien langsung memerintahkan pengguna
mobil untuk meletakkan mobil tersebut di tempat khusus untuk mencuci. Pasien lalu
mempersiapkan alat-alat untuk mencuci, seperti sikat dan kain pencuci (kanebo). Air
yang digunakan untuk mencuci berasal dari air ledeng. Air tersebut dihubungkan
dengan sebuah selang air, yang mana selang tersebut nantinya berfungsi sebagai alat
utama dalam mencuci, yakni untuk menyemprotkan air, dengan tekanan semprotan
yang bisa diatur. Pasien juga menggunakan selang yang telah dihubungkan dengan
tong penampungan sabun yang dapat diatur tekanan semprotannya.
Sebelum mencuci mobil, pasien mengganti pakaian. Biasanya pasien menggunakan
kaos dan celana pendek. Pasien juga menggunakan sepatu berbahan kain sebagai alas
kaki.
Pertama pasien menyemprot mobil yang akan dibersihkan dengan air. Pasien
membersihkan ban mobil terlebih dahulu. Pasien menggunakan sabun yang keluar
dari selang. Setelah ban bersih, pasien kemudian membersihkan bagian mobil yang
lain. Pasien membersihkan dengan cara menyemprotkan mobil dengan air terlebih
dahulu. Kemudian baru dilap dan dicuci menggunakan sabun. Saat membersihkan
mobil, pasien menggunakan sepatu berbahan kain sebagai alas kaki. Kaki pasien
kadang terendam air yang masuk kedalam sepatu dan bersentuhan dengan lantai licin.
Setelah semua bagian mobil dirasakan bersih, pasien meminta pemilik mobil untuk
membawa mobil ke tempat pengeringan. Pasien lalu membasuh tubuh dengan air di
penampungan. Kemudian mengelap badan menggunakan handuk yang digunakan
secara bersama dengan pegawai lain. Pasien lalu mengganti pakainnya yang basah
dengan yang kering. Lama waktu yang dibutuhkan pasien mencuci mobil tergantung
dari besar-kecilnya mobil dan juga tingkat kekotoran mobil. Rata-rata waktu yang
diperlukan berkisar 30 menit sampai satu jam.
Istirahat
Sore
Jam 16.30
Bahaya potensial
Bahaya Potensial Gangguan
Urutan Fisik Kimia Bio Ergo Psiko kesehatan Risiko
kegiatan yang kecelakaan kerja
mungkin
SIKAP
Menjepit > 1 kg Beban > 5 kg Beban > 5 kg Dengan beban Menangani beban Pedal kaki yang
KEKUATAN
Menggengam > 5 kg > 10 kg > 10 kg
LAMA Jepitan/Genggaman > 10 detik > 10 detik > 10 detik > 10 detik > 30%/8 jam
FREKWENSI > 30 manipulasi per menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KESIMPULAN BRIEF SURVEY
Dari hasil pemeriksaaan brief survey, tidak didapatkan adanya kelainan anggota
rangka dan gerak pada pasien.
7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem lubang
hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus Normal Nyeri tekan positif
maksilaris di ..
e. Penciuman : normosmia
87654321 12345678
9. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Granulasi
Hiperemis
Tonsil : Kanan : To T1 T2 Kiri : To T1 T2
Ukuran T3 T3
Normal Normal
Hiperemis Hiperemis
Palatum Normal
Tidak Normal
Lain- lain
10. Leher
Keterangan
Gerakan leher Normal Terbatas
Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
Pulsasi Carotis Normal Bruit
Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
Trachea Normal Deviasi
Lain-lain : ..
11. Dada
Keterangan
Bentuk Simetris Asimetris
Mammae Normal Tidak Normal
Lain lain
13. Abdomen
Kanan :
Kiri : Normal
Normal
Tidak
Ballotement Tidak
Normal
Normal
Kanan :
Kiri : Normal
Normal
Nyeri costo vertebrae Tidak
Tidak
Normal
Normal
Kanan Kiri
15a.Tulang/Sendi Ekstremitas
Atas
- Gerakan Normal Normal
Tidak normal Tidak normal
- Tulang Normal Normal
Tidak normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Baik
Tidak baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Vaskularisasi Baik Baik
Tidak baik Tidak baik
- Kelainan kuku Tidak ada
Tidak ada Ada
jari Ada
Kanan Kiri
15b.Tulang/Sendi Ekstremitas
Bawah
- Gerakan Normal Normal
tidak normal Tidak normal
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/ 5
- Tulang Normal Normal
Tidak normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Baik
Tidak baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Vaskularisasi Baik Baik
Tidak baik Tidak baik
- Kelainan kuku
Tidak ada Ada Tidak ada Ada
jari
15c. Otot Mobilik
1. Trofi Tidak Tidak
Normal Normal Normal Normal
Tonus Tidak Tidak
Normal Normal Normal Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
(Fsmobili Tidak ada
k) Tic Ataxia
Lainnya ..
15d. Refleks Kanan Kiri
lainnya
16. Kulit
Kulit Tidak
Normal Normal
Selaput Lendir Tidak
Normal Normal
Kuku Normal Tidak Normal
Status Lokalis :
Lokasi : interdigiti 3,4,5 pedis
dekstra et sinistra
Tampak plak berwarna putih dan
skuama halus di atas kulit yang
eritematosa dengan maserasi,
ukuran numular, jumlah multipel,
berbatas tegas.
RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT
Pasien merupakan karyawan pencuci mobil dengan keluhan gatal di sela - sela kedua
jari kaki yang semakin memberat sejak 1 bulan yang lalu. Menurut pasien gatal dirasakan
hilang timbul. Gatal kurang dirasa jika pasien sedang mencuci mobil dan kaki dalam keadaan
basah dan terbuka. Gatal dirasakan bertambah jika kaki dalam keadaan kering. Jika timbul
gatal pasien tidak tahan untuk menggaruk. Awalnya gatal hanya dirasakan sedikit pada sela
jari kaki. Lama kelamaan gatal dirasakan diseluruh sela jari kaki. 1 minggu kemudian, pada
sela jari tersebut mulai tampak bercak putih yang bersisik yang awalnya juga berukuran kira-
kira sebesar biji jagung.
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang karyawan pencuci mobil car wash yang
setiap hari selalu berkontak dengan air dan sabun mencuci mobil. Pasien juga mengeluhkan
timbul bercak kemerahan kira-kira sebesar biji jagung pada sela antara jari kedua kakinya.
Bercak kemerahan ini terasa gatal dan semakin lama semakin meluas Pasien sudah sering
mengobati penyakitnya dengan obat kalpanax. Menurut pasien, gatalnya agak berkurang jika
memakai obat tersebut, namun kemudian kembali lagi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan KOH
DIAGNOSIS KERJA
Tinea pedis interdigitalis dekstra et sinistra
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis kontak alergi
DIAGNOSIS OKUPASI
LANGKAH DIAGNOSIS PERTAMA
DIAGNOSIS KLINIS
Fisik Air
Kimia Sabun mencuci mobil
Biologi kotoran mobil
Ergonomy (sesuai brief survey) -
Psikososial -
Evidence based (sebutkan secara Tinea pedis merupakan infeksi dermatofita
teoritis) pajanan di tempat kerja pada kaki terutama mengenai sela jari dan telapak
yang menyebabkan diagnosis kaki sedangkan yang terdapat pada bagian dorsal
klinis di langkah 1 pedis dianggap sebagai tinea korporis. Keadaan
Dasar teorinya apa? lembab dan hangat pada sela jari kaki karena
Asian Journal of Medical bersepatu dan berkaos kaki disertai daerah tropis
Science, Tinea pedis, yang lembab mengakibatkan pertumbuhan jamur
Deparetemen of Microbiology, makin subur. Efek ini lebih nyata pada sela jari kaki
Departement of Forensic keempat dan kelima, dan lokasi ini paling sering
Medicine, Institute of Medical terkena.
Science, Banaras Hindu Keadaan basah dan hangat dalam sepatu
University, India, 2011 memainkan peran penting dalam pertumbuhan jamur.
Selain itu hiperhidrosis, akrosianosis dan maserasi
sela jari merupakan faktor predisposisi timbulnya
infeksi jamur pada kulit. Jamur penyebab ada di
mana-mana dan sporanya tetap patogenik selama
berbulan-bulan di lingkungan sekitar manusia seperti
sepatu, kolam renang, gedung olahraga, kamar
mandi, tanah dan karpet. Pada tampilan klinis, di
antara jari IV dan V terlihat fisura yang dilingkari
sisik halus dan tipis. Kelainan ini dapat meluas ke
bawah jari (subdigital) dan juga ke sela jari yang lain.
Oleh karena daerah ini lembab, maka sering terdapat
maserasi. Aspek klinis maserasi berupa kulit putih
dan rapuh. Bila bagian kulit yang mati ini
dibersihkan, maka akan terlihat kulit baru, yang pada
umumnya juga telah diserang oleh jamur. Jika
perspirasi berlebihan (memakai sepatu karet/boot,
mobil yang terlalu panas) maka inflamasi akut akan
terjadi sehingga pasien terasa sangat gatal. Bentuk
klinis ini dapat berlangsung bertahun-tahun dengan
menimbulkan sedikit keluhan sama sekali.
Apa pajanan cukup Ya
menimbulkan gejala
klinik
Masa kerja 4 tahun 1 bulan
Jumlah jam terpajan per hari 8 jam
Pemakaian APD Tidak ada
Konsentrasi pajanan
Lainnya....
KATEGORI KESEHATAN
Kesehatan baik
Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan
Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu
Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan
PROGNOSIS
Prognosis Diagnosis kesatu
Klinik : Ad vitam Bonam
Ad sanationam Dubia ad bonam
Ad functionam Dubia ad bonam