Karsinoma hepatoselular merupakan tumor epitelial ganas pada hepar dan menempati urutan ketiga tumor
hepar terbanyak pada anak. Telah diketahui bahwa terdapat hubungan antara karsinoma hepatoselular
dengan infeksi hepatitis B kronik. Gejala awal tidak khas, dapat dikenali setelah tumor mencapai ukuran
bermakna yaitu pada stadium lanjut sehingga diagnosis menjadi terlambat. Seorang anak laki-laki, usia 11
tahun dengan masa multilobus pada hepar, berobat dalam stadium lanjut sehingga tidak dapat dilakukan
operasi. Dilakukan pencitraan abdomen dengan CT-scan dan evaluasi secara mikroskopis untuk memastikan
diagnosis karsinoma hepatoselular. Hasil uji serologi terhadap infeksi hepatitis B menandakan hepatitis B
kronik. Pasien mendapatkan kemoterapi siklus pertama dengan cisplatin dan doksorubisin. Prognosis pasien
buruk, sehingga meninggal setelah satu setengah bulan didiagnosis. Sari Pediatri 2011;13(3):179-84.
K
arsinoma hepatoselular merupakan tumor hepatoselular dengan infeksi hepatitis B dan ibu
ganas primer pada hepar, yang ditemukan dengan seropositif HBsAg, mengindikasikan terjadi
pada yang anak besar.1 Insidens tumor transmisi HBV perinatal yang berkembang menjadi
hepar 1% dari semua neoplasma pada keganasan saat usia 7-8 tahun.1
anak, dengan 1,4:1.000.000 setiap tahun pada anak Tanda dan gejala karsinoma hepatoselular
usia <16 tahun.2 Karsinoma hepatoselular merupakan sangat mirip dengan hepatoblastoma, namun anak
hasil akhir dari infeksi virus hepatitis B (HBV) atau dengan karsinoma hepatoselular terlihat lebih sakit
hepatitis C (HCV), lebih sering terjadi pada remaja dibandingkan hepatoblastoma. Pada pemeriksaan
atau dewasa. Terdapat hubungan antara karsinoma sik didapatkan pembesaran masa pada abdomen.3
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan CT-scan,
MRI dan atau biopsi hati. 1 Perjalanan penyakit
secara alami serta angka rata-rata kelangsungan hidup
ditentukan oleh stadium saat pasien terdiagnosis.
Alamat korespondensi:
Dr. Ni Putu Veny Kartika Yantie Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK
Penentuan stadium sangat penting untuk pilihan
UNUD RSUP Sanglah Denpasar. Jl. P Nias, telp/Fax 0361-244038, terapi yang tepat.4 Karsinoma hepatoselular merupakan
Denpasar tumor ganas dengan prognosis yang terburuk.2
(a) (b)
Gambar 3. Gambar CT-scan abdomen dengan kontras (a+b)
Pasien mendapat kemoterapi cisplatin 20 mg/m 2 (80%) antara karsinoma hepatoselular dengan infeksi
dan doksorubisin 40 mg/m2 serta pemberian nutrisi hepatitis B kronik pada pasien dewasa dan dapat pula
berupa bubur dan makanan cair. Selama pemberian mulai berkembang sejak usia anak-anak.5 Penelitian di
kemoterapi siklus pertama, tidak didapatkan efek Taiwan menunjukkan anak usia 8-16 tahun dengan
samping dan direncanakan untuk siklus berikutnya karsinoma hepatoselular menunjukkan serologi yang
pada tiga minggu kemudian. Namun dua minggu positif terhadap HBV dan 70% berasal dari ibunya.
setelah kemoterapi, pasien meninggal dunia. Tata Insiden seropositif dari HBsAg lebih banyak pada
laksana untuk hepatitis B kronik direncanakan hepatoselular dibandingkan varian fibrolamelar.
pemberian lamivudin 3 mg/kg/kali (dosis maksimal Insiden karsinoma 75% meningkat pada pasien non-
100 mg/hari). alkoholik, perokok, dan paparan aatoksin. Faktor
risiko lain yang dicurigai berhubungan adalah diet,
obesitas, diabetes dan resistensi insulin, penggunaan
Pembahasan kontrasepsis oral, serta kelebihan zat besi. 6 Faktor
predisposisi pada kasus yang kami laporkan adanya
Insiden tumor hepar 1% dari semua neoplasma pada seropositif HBsAg dari orangtua sedangkan faktor
anak, dengan 1,4:1.000.000 setiap tahun yang terjadi lain disangkal.
pada anak usia <16 tahun.2 Karsinoma hepatoselular Karsinoma hepar merupakan tumor epitel ganas.
merupakan tumor ketiga terbanyak pada tumor hepar, Karsinoma hepatoselular tidak memiliki tanda atau
65% kasus pada anak berusia >10 tahun.1 Lebih sering gejala awal. Pada kenyataannya, tidak didapatkan
mengenai anak laki-laki dibandingkan perempuan.3 gejala awal sampai tumor membesar dengan ukuran
Pasien yang dilaporkan adalah anak laki-laki berusia yang bermakna. Setelah stadium lanjut karsinoma
11 tahun. hepatoselular akan bergejala dan terdeteksi. Manifestasi
Secara umum, karsinoma hepatoselular disebabkan klinis berupa masa besar, mudah diraba di daerah
karena interaksi yang kompleks antara faktor genetik kanan atas atau pembesaran yang menyeluruh
dan lingkungan. Insiden meningkat pada populasi pada abdomen, penurunan berat badan, anoreksia,
karier infeksi hepatitis B (HBV). Terdapat hubungan muntah, nyeri abdomen, pucat, ikterus, dan ascites.
Penyebaran metastasis dapat ditemukan pada paru, Tabel 2. The Okuda Staging System
jarang pada tulang, otak maupun sumsum tulang. Kategori Nilai 0 Nilai 1
Apabila ditemukan tanda peritoneal, hal tersebut Masa tumor <50% dari hepar t50% dari hepar
menunjukkan perforasi tumor.2 Pada kasus kami, Albumin (g/dL) >3 d3
terdapat pembesaran perut sejak tiga tahun sebelum Bilirubin (mg/dL) <3 t3
masuk rumah sakit, nyeri perut sejak tiga bulan Asites Ya Tidak
sebelum masuk rumah sakit, anoreksia, penurunan Stadium I Poin 0
berat badan dalam waktu singkat, serta lemah. Pada Stadium II Poin 1-2
pemeriksaan sik ditemukan masa solid pada abdomen Stadium III Poin 3-4
atas dan limfadenopati. Sumber: Blum HE10
Infeksi hepatitis B dapat dievaluasi dengan
pemeriksaan serologi (HBsAg, HBeAg, anti-HBe,
anti-HBc/IgM). Hepatitis B kronik menunjukkan Pada CT-scan atau MRI abdomen ditemukan lesi
kadar HBsAg tinggi selama lebih dari 6 bulan dalam dengan penebalan arteri pada hepar pasien dengan
darah. Terdapat tiga fase dalam perjalanan alamiah sirosis. Terdapat pembentukan vaskuler baru pada
infeksi HBV kronik berdasarkan status serum nodul karsinoma. Gambaran tersebut memiliki
HBeAg dan HBV DNA, pertama yaitu adanya fase sensitivitas 80% dengan spesisitas 95%-100%. Lesi
seropositif HBeAg (replikasi yang tinggi dari HBV) <2 cm, memerlukan biopsi hati.9 Berdasarkan hasil
dengan kadar ALT (alanine aminotransferase) yang radiologis dada, CT-scan abdomen dengan kontras
normal; fase serokonversi HBe (pembersihan HBV) dan biopsi hepar (FNAB) didiagnosis ditegakkan
dengan peningkatan kadar ALT; dan fase pasca sebagai karsinoma hepatoselular dan tidak dijumpai
serokonversi HBe (HBV rendah atau tidak mengalami metastasis.
replikasi). Anak dengan karier HBsAg pada umumnya Diagnosis denitif ditegakkan dengan pemeriksaan
disertai seropositif HBeAg dan kadar ALT normal. histopatologis melalui biopsi, termasuk tumor,
Seropositif HBeAg 80%-85% pada karier HBsAg anak batas reseksi dan limfonodi. Stagging sangat penting
dengan usia <15 tahun. Dengan pertambahan usia untuk pemilihan terapi. Stagging system berdasarkan
pembersihan HBV DNA dan HBeAg akan memasuki perluasan tumor, untuk menentukan operasi (Tabel
fase serokonversi HBe, pada akhirnya akan kehilangan 1). The Okuda Stagging System menggambarkan 5
HBeAg dan menjadi seropositif anti-HBe.7,8 Kasus sistem yang ditujukan untuk diagnosis dan prognosis
kami menunjukkan infeksi hepatitis B kronik fase 2, (Tabel 2), selain itu terdapat pula klasikasi TNM
dan tidak terdapat infeksi hepatitis C. dengan modikasi oleh Union International Contre
Evaluasi karsinoma hepatoselular yaitu pemeriksaan Cancer (UICC), klasifikasi Barcelona Clinic Liver
laboratorium, CT-scan atau MRI abdomen atau biopsi. Cancer (BCLC) (Tabel 3), dan skor Cancer of the Liver
Italian Program (CLIP) score (Tabel 4). Tidak terdapat hepatoselular buruk dan secara umum mendapatkan
klasikasi yang lebih baik dibandingkan klasikasi lain. perawatan paliatif. Angka kelangsungan hidup dalam
Perjalanan penyakit dan kelangsungan hidup pasien lima tahun 10% dengan rerata 5,3 bulan. Pasien kami
dengan karsinoma hepatoselular tergantung pada tidak dapat lagi dioperasi dan hanya mendapatkan
stadium saat didiagnosis. Pasien dengan skor CLIP atau kemoterapi satu siklus. Pasien meninggal dalam 1
stadium Okuda I mempunyai median kesintasan 23-69 tahun 15 hari setelah didiagnosis.
bulan, sedangkan skor CLIP 3-5 atau Okuda stadium
III mempunyai median kesintasan 1-14 bulan.9,10 Pada
kasus kami, stadium klinis telah berada dalam IIIB, Kesimpulan
namun pada stadium Okuda berada pada stadium
II, dengan skor CLIP berjumlah tiga dengan median Karsinoma hepatoselular merupakan tumor ganas
kelangsungan hidupnya adalah 7 bulan. hepar dengan insiden 1% dari seluruh neoplasia anak,
Tata laksana karsinoma hepatoselular dapat berupa ini disebabkan karena interaksi antara faktor genetik
operasi (reseksi, transplantasi hepar), kemoterapi dan lingkungan. Infeksi hepatitis B kronik merupakan
(intervensi perkutan, transarteri, obat-obatan) dengan predisposisi tersering dari karsinoma hepatoselular.
cisplatin/ interferon doksorubisin (adriamisin) 5- Tumor hepar tidak mempunyai tanda awal yang khas,
uorourasil (5-FU). Secara umum prognosis karsinoma sehingga ditemukan pada stadium lanjut. Pilihan
terapi untuk karsinoma ini terbatas yaitu terapi 4. Nouso K, Kuwaki K, Ito YM, Kobayashi Y, Nakamura S,
pembedahan (untuk tumor kecil) sedangkan terapi Ohashi Y, dkk. Prognostic factors and treatment effects
tambahan dapat berupa kemoterapi berupa PIAF for hepatocellular carcinoma in child cirrhosis. British J
(cisplatin/ interferon/doksorubisin [adriamisin]/5- of Cancer 2008;98:1161-5.
uorourasil [5-FU]). Prognosis secara umum adalah 5. Marreroa CR, Marrero JA. Viral hepatitis and hepatocellular
buruk karena keterlambatan diagnosis dan tingginya carcinoma. Arch Med Research 2007;38:612-20.
derajat keganasan. 6. Chuang SC, Vecchia CL, Boffeta B. Liver cancer:
descriptive epidemiology and risk factors other than HBV
and HCV infection. Cancer Letters 2009;286:9-14.
Daftar pustaka 7. Bortolotti F, Jara P, Crivellaro C, Hierro L, Cadrobbi
P, Frauca E, dkk. Outcome of chronic hepatitis B in
1. Stocker JT. Hepatic tumor in children. Dalam: Suschy caucasian children during a 20-year observation period.
FJ, Sockol RJ, Balistreri WF, penyunting. Liver disease in J Hepatol 1991;29:184-90.
children. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 8. Chang MH. Hepatitis B infection. Seminars in fetal &
2004.h.915-43. neonatal medicine 2007;12:160-7.
2. Imbach P. Hepatic tumor. Dalam: Imbach P, Kuhne 9. Tabor E. Hepatocellular carcinoma: global epidemiology.
T, Arceci R, penyunting. Pediatric oncology. Berlin: Digest Liver Dis 2001;33:115-7
Springer; 2004.h.187-91. 10. Blum HE. Treatment of hepatocellular carcinoma. Best
3. Hodder HJ, Keene N. Childhood cancer. Edisi kedua. Practice & Research Clin Gastroenterol 2005;19:129-
USA: OReilly & Associates, Inc.; 2002.h.182-8. 45.