Anda di halaman 1dari 32

Pengelolaan Nyeri Pada Persalinan

(Farmakologis & Non-Farmakologis)


Disusun Oleh:
Mita Nuraisah ( 1706107440 )
Nila Wahyuningsih ( 1706107472 )
Nurul Kholifah ( 1706107485 )
Putu Vineta Dofanny Putri ( 1706107503 )

Ekstensi 2017_kelas B
DEFINISI

Nyeri adalah pengalaman sensorik yang dicetuskan oleh rangsangan yang merupakan ancaman untuk
menghancurkan jaringan, disebut sebagai sesuatu yang menyakitkan (Mountcastle, 1980) dalam (Mander,
2003).

Menurut Bobak, Lowdermilk, & Jensen (2004), rasa nyeri muncul akibat respons psikis dan refleks
fisik.

2
Nyeri persalinan adalah suatu hal yang unik, dan merupakan
sebuah pengalaman pribadi yang subjektif, berbeda antara satu
orang dengan orang lain dan dapat juga berbeda pada orang
yang sama di waktu berbeda. Tiap klien memiliki toleransi nyeri
yang berbeda antara satu klien dengan klien yang lain.

3 (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004)


Nyeri Selama Proses Persalinan

Pada tahap pertama persalinan, kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks
serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium.

Sedangkan pada tahap dua persalinan, yakni tahap pengeluaran bayi, ibu mengalami
nyeri somatik atau nyeri pada perineum akibat peregangan jaringan perineum supaya
janin dapat melewatinya, juga akibat tarikan peritoneum dan topangan uteroservikal
saat kontraksi.

Nyeri yang dialami pada persalinan tahap ketiga ialah nyeri rahim, nyeri ini
mirip dengan nyeri yang dialami pada awal tahap pertama persalinan yang
dapat berupa nyeri lokal disertai kram dan sensasi robekan akibat distensi dan
laserasi serviks, vagina, atau jaringan perineum.

4 (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004)



Dalam melakukan pengkajian nyeri persalinan, perawat dapat
menggunakan berbagai instrumen pengkajian nyeri yaitu:

 Indikator fisiologis
 Pendeskripsi verbal
 Skala numeris
 Visual Analogue Scales (VAS)
 Gambar tubuh
 Kombinasi metode

(Mander, 2003)
5
Klasifikasi Nyeri

Nyeri dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan berdasarkan pada tempat,


sifat, berat ringannya nyeri, dan waktu lamanya serangan (Asmadi, 2008):

 Nyeri berdasarkan tempatnya (Pheriperal pain, Deep pain, Refered pain, Central pain)
 Nyeri berdasarkan sifatnya (Incidental pain, Steady pain, Paroxymal pain)
 Nyeri berdasarkan berat ringannya (Nyeri ringan, Nyeri sedang, Nyeri berat)
 Nyeri berdasarkan waktu lamanya serangan (Nyeri akut, Nyeri kronis)

6
Faktor yang
mempengaruhi nyeri
persalinan & Peran
Perawat
FAKTOR FISIOLOGIS

Keadaan umum

Usia

Ukuran janin

Endorphin
FAKTOR PSIKOLOGIS

Persepsi &
Ketakutan & Penilaian Dukungan
kemampuan
ansietas kognitif keluarga
kontrol

Faktor lain: kultur,


kepercayaan, & mitos
Peran Perawat dalam Menangani Nyeri Persalinan

Memberikan
Bertanggungjawab
asuhan
untuk mengurangi
keperawatan
nyeri
tentang nyeri
Pengkajian nyeri persalinan

Anseitas & Metode pereda


Kontraksi: Orang pendukung
ketakutan nyeri
• awitan/onset • Sikap klien • Teknik relaksasi • Orang
• Frekuensi terhadap • Pola pernapasan terdekat/keluarga
• Durasi persalinan • Pengaturan posisi yang ada atau
• Intensitas • Penatalaksanaan • Strategi lain
membantu
nyeri selama persalinan
• Gambaran • Penggunaan obat
sensasi dan lokasi • Kemajuan anti nyeri
persalinan
• Sikap klien
terhadap
kontraksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri

Defisit pengetahuan

Anseitas

Ketidakberdayaan
INTERVENSI KEPERAWATAN PADA NYERI PERSALINAN

▪ Mengurangi /menghilangkan nyeri: Teknik


pernapasan, Imajinasi, Distraksi; music, Bimbingan
verbal, dukungan, dan pemberian informasi, Hipnotis
▪ Kurangi kecemasan dengan memberikan informasi
tentang proses persalinan yang sedang berlangsung.
▪ Beri kenyamanan; lingkungan, posisi, suasana disekitar,
hadirkan orang terdekat
▪ Beri dukungan supportif baik dari keluarga atau
perawat
▪ Kolaboasi pemberian obat analgetik
Evaluasi

Evaluasi yang diharapkan adalah


nyeri yang dirasakan pasien
dalam ambang yang bisa
ditolerir oleh pasien.
PENANGANAN NYERI
PERSALINAN NON
FARMAKOLOGIS
Nonpharmacological Pain Management
Advantages :

• Nonpharmacological methods do not harm the


mother or fetus
• They do not slow labor if they provide adequate pain
control
• They carry no risk for allergy or adverse
Cara Kontemporer :
1. Analgesia psikologik
2. Akupunktur
3. Transcutaneus Nerve Stimulation
Pengembangan dari cara lama :
• Relaxation techniques

• Skin stimulation

• Effleurage

• Sacral pressure

• Thermal stimulation

• Positioning

• Diversion

• Distraction Breathing

• Water Therapy
METODE PERSALINAN

• METODE DICK-READ (Natural Childbirth)  metode melahirkan secara normal

• METODE LAMAZE (psycoprophilaxis and hypnosis)  metode melahirkan dengan


psikopropilaksis dan hypnosis

• METODE BRADLEY (Husband Coached Childbirth)  metode melahirkan


dengan bantuan suami
Penatalaksanaan
nyeri persalinan
secara
farmakologi
Pengelolaan nyeri persalinan secara farmakologis
terbagi menjadi dua

farmakologi

Analgesia Anastesia

Senyawa
Senyawa
Analgesia antagonis- Sedatif dan
analgesic Lokal Regional umum
sistemik agonis narkotik penenang
narkotik
campuran
Analgesia sistemik

Pengobatan sistemik paling sering digunakan untuk


mengurangi sakit dan menghilangkan ansietas pada kala
satu persalinan. Tujuan pengobatan nyeri sistemik
adalah untuk meredakan nyeri secara maksimal kepada
ibu dengan meminimalkan pengaruh depresif pada janin
dan fungsi uteri.
Senyawa Antagonis-
• efektik untuk menurunkan nyeri Agonis narkotik Campuran
berat, nyeri persisten, dan nyeri
rekuren. Agens-agens ini juga • seperti butorfanol (Stadol) dan
tidak memberi efek amnesia. nalbufin (Nubain), dalam dosis
Contohnya:Meperidine dan yang digunakan dalam persalinan,
Fentanil memberi efek analgesia tanpa
menyebabkan depresi pernapasan
pada ibu atau neonatus
Senyawa Analgesik
Narkotik
Obat-obatan ini juga cukup efektif dalam mengurangi
mual dan muntah selama periode ini. Obat yang biasa
digunakan adalah benzodiazepine, derivate fenotiazin,
hidroksizin, buterofenon, dan sampai ke tingkat yang
lebih kecil.

SEDATIF DAN PENENANG


(TRANQUILIZER)
ANESTESIA
penggunaan obat untuk sebagian atau seluruhnya
menghalangi semua sensasi ke area tubuh.

Anesthesia lokal
• Anestesi infiltrasi lokal
pada jaringan perineum
sering diberikan, jika
episiotomi akan dilakukan
dan jika posisi kepala
janin tidak memungkinkan
untuk pemberian blok
pudendal
Anestesia regional
Bermanfaat pada persalinan kala dua,
Blok pada episiotomi dan pada kelahiran.
Pudend Walaupun blok pudendal tidak

al menghilangkan rasa nyeri yang berasal


dari kontraksi Rahim, tetapi dapat
menghilangkan rasa nyeri di klitoris, labia
mayora dan labia minora seta perineum
Blok paracervikal

Blok paraservikal melibatkan suntikan


anestesi lokal ke submucosa di dekat serabut
saraf uteri, di forniks vagina di samping
serviks. Digunakan selama kala satu
persalinan, meredakan nyeri visceral dari
uterus, serviks, dan bagian atas vagina
Anestesi Epidural
.
Menghilangkan nyeri akiba kontraksi Rahim dan proses melahirkan
(vagina dan abdomen) dapat dilakukan dengan menyuntikkan
anestesi lokal yang sesuai ke ruang epdural (pridural)
Anestesia Umum

▪ Anestesi umum atau general jarang digunakan secara rutin untuk


kelahiran per vaginam. Anesthesia umum diindikasikan pada situasi
darurat, seperti kebutuhan akan relaksasi uteri untuk meredekan
kontraksi tetanik, manipualsi janin karena malpresentasi, beberapa
kelahiran sungsang kaki atau bokong kompler, histerektomi untuk
plasenta akreta, pembalikan kembali prolapse uteri, perdarahan
berlebihan akibat abrupsio plasenta atau plasenta previa, presipitasi
distress janin, dan seksio sesarea elektif
Peran perawat
selama ▪ Mempertahankan fungsi vital ibu
pemberian obat atau janinnya apabila analgesia klien
berkembang ke arah anesthesia
farmakologi
terhadap klien ▪ Mengkaji tingkat toleransi nyeri
▪ Selama pengobatan sistemis perawat
memonitor hal-hal berikut apda
klien:
- depresi pernapasan pada bayi baru
lahir pada saat kelahiran
- Mual dan muntah maternal
- Hipotonus Janis saat pelahiran
- Hipoventilasi dan hopetensi
maternal
- Retensi urine akibat narkotia
References
▪ Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika.
▪ Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Ed. 4. Jakarta: EGC.
▪ Ebirim, L.N., Buowari, O.Y., & Ghosh, S. 2012. Physical and Psychological Aspect of Pain in
Obstetrics. USA: INTECH.
▪ Mander, R. (2003). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.
▪ Muhiman, dkk. (1986). Penanggulangan Nyeri pada Persalinan. Jakarta: FKUI.
▪ Perry, Cashion, Lowdermilk, & Alden. (2009). Maternity & Newborn Nursing. Second Edition.
Missouri: Elsevier
▪ Reeder, S,J., Martin, L.L., & Griffin, D.K., 2011. Keperawatan Maternitas; Kesehatan Bayi,
Wanita, & Keluarga. Ed: 18th. Jakarta: EGC.
▪ Ward, S.L., & Hisley, S.M., 2009. Maternal-Child Nursing Care: Optimizing For Mothers,
Children, and Families. USA: Davis Company.
Thanks!

32

Anda mungkin juga menyukai