Anda di halaman 1dari 52

Adaptasi Fisik Dan Psikososial

Pada Kehamilan
Mega Apriyanti Misella Elvira
Joko Purnomo Julia
(1706107390) Farida
(1706107352) (1706107365)
(1706107434)
ADAPTASI SISTEM REPRODUKSI, SISTEM
ENDOKRIN, SISTEM PERKEMIHAN DAN
SISTEM PENCERNAAN PADA
KEHAMILAN
ISTILAH KEHAMILAN

 Gravida : Wanita yang hamil


 Parturien : Wanita bersalin
 Graviditas : Kehamilan
 Paritas : Jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup.
 Nuligravida : wanita yang belum pernah hamil
 Primi gravida : wanita yang hamil untuk pertama kali.
 Multigravida : wanita yang sudah hamil dua kali atau lebih.
 Nulipara : wanita yang belum pernah menjalani kehamilan sampai janin
mencapai tahap viabilita.
 Primipara : wanita yang sudah menjalani kehamilan sampai janin mencapai
tahap viabilitas.
 Multipara : wanita yang sudah menjalani dua atau lebih kehamilan dan
menghasilkan janin sampai tahap viabilitas.
 Viabilitas : Kapasitas untuk hidup di luar uterus; sekitar 22 minggu periode
menstruasi (20 minggu kehamilan) atau berat janin lebih dari 500 gram.
 Lahir atntara awal minggu ke 38 dan akhir minggu ke 42 gestasi.
 Praterm : lahir setelah kehamilan berusia 20 minggu, tetapi belum
mencapai 37 minggu gestasi.
CARA MENULIS RIWAYAT KEHAMILAN

 G ( Gravida)
 T (Kehamilan Term)
 P (Kehamilan Praterm)
 A (Aborsi)
 L (Living; jumlah anak yg hidup saat ini)
Seorang wanita yg hamil pertama kali pada minggu ke-35,
melahirkkan bayi kembar yang keduanya hidup, akan diberi kode:
G-1, T-0, P-1, A-0, L-2.
TAHAPAN USIA KEHAMILAN
USIA KEHAMILAN

Panjang waktu kehamilan yang dihitung sejak hari pertama periode haid
terakhir (HPHT). Usia kehamilan biasanya dinyatakan dalam minggu dan hari.
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester;

 trimester pertama adalah usia kehamilan 1 – 13 minggu,

 trimester kedua adalah usia kehamilan 14 – 26 minggu,

 trimester ketiga mulai dari usia kehamilan 27 minggu sampai 38 – 40


minggu.

USIA JANIN

Usia sebenarnya dari bayi yang sedang berkembang.


Usia Kehamilan

Kehamilan Praterm ( premature): Kehamilan Term ( jumlah


Lahir setelah kehamilan berusia kehamilan cukup bulan) :
20 minggu, tetapi belum Lahir antara awal minggu ke 38
mencapai 37 minggu gestasi dan akhir minggu ke 42 gestasi

Kehamilan post matur :


Lahir pada umur kehamilan
sesudah 42 minggu

Bobak, 2005
TANDA KEHAMILAN

 Kategori presumsi, yaitu perubahan yang dirasakan


wanita (amenore, keletihan, perubahan payudara).

 Kemungkinan, yaitu perubahan yang diobservasi oleh


pemeriksa ( tanda hegar, ballotement, tes kehamilan).

 Tanda pasti (USG, denyut jantung janin).


SISTEM REPRODUKSI

1. Aksis Hipotalamus- Hipofisis- Ovarium


kadar estrogen dan progesteron meningkat menekan sekresi follicle-stimulating hormone (FSH) dan
luteinizing hormone (LH). Maturasi folikel dan pelepasan ovum tidak terjadi. Siklus menstruasi berhenti
(sering merupakan tanda kemungkinan kehamilan).

2. Uterus
Fundus uterus mulai teraba pada usia kehamilan 12 minggu (trimester I), 1-2 jari diatas dimfifis.

Peningktan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hiperplasia, hipertrofi dan perkembangan desidua.
 Minggu ke-7: ukuran uterus sebesar telur ayam negeri. Sekitar sampai minggu ke-8, terlihat pola
pelunakan uterus karena peningkatan aliran darah uterus dan limfe : Istmus melunak dan dapat
ditekan (tanda Hegar), serviks melunak (tanda Goodell), fundus pada serviks mudah fleksi (tanda
McDonald)
Trimester II
 Minggu ke-16 dan ke-18 : gerakan pasif janin yang belum engaged disebut Ballottement.

Trimester III
Kontraksi otot uterus, tampak batas yang nyata antara
bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.
UKURAN UTERUS TADA HEGAR
3. Vagina & Vulva
Trimester I
Rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan (Leukore) : akibat deskuamai sel-sel vagina
yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen.

Trimeter II
Edema dan varises vulva : akibat akibat peningkatan vaskularisasi, hipertrofi badan perineum dan
deposisi lemak.

Trimester III
mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang
tebal, jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.
4. Payudara
Trimeter I :terasa penuh, pigmentasi areola, pembesaran, penegangan, nyeri akibat
peningkatan estrogen menumbuhkan jaringan lemak, saluran mamae, peningkatan
progesteron memicu pertumbuhan jaringan glandula dan alveoli lobular.
Trimester II : rabas colostrum akibat kadar prolaktin dalam darah ibu meningkat
Trimester III : striae pada payudara, semakin besar dan tegang, rabas colostrum secara periodik
akibat pengaruh hormon yang mempersiapkan laktasi.
ADAPTASI SISTEM ENDOKRIN

Trimester I
 Estrogen terus naik selama kehamilan, Progesteron bahkan lebih banyak
dibandingkan estrogen.
 Human chorionic gonadotropin (HCG) dapat terdeteksi beberapa hari setelah
perubahan dan merupakan dasar tes khamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang
lebih 60 hari setelah konsepsi.
 Human placental lactogen (HPL) diproduksinya terus naik dan juga bersifat
diabetogenik,sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
 Pituitary Gonadotropin : FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama
kehamilan karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
 Prolaktin produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi estrogen.
 Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat.
 Aldosteron, Renin dan angiotensi menyebabkan naiknya volume intravaskuler.
 Insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesterone dan HPL.
ADAPTASI SISTEM ENDOKRIN

Trimester II
 Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesterone serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH.

Trimester III
 Hormon Somatomamotropin, esterogen, dan progesteron meningkat
merangsang mammae semakin membesar dan meregang, untuk
persiapan laktasi.
ADAPTASI SISTEM PERKEMIHAN

Trimester I
Frekuensi berkemih meningkat akibat Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma
ginjal meningkat pada kehamilan dan juga mengekskresi produk sampah
janin. Sejak minggu ke 10 gestasi, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi. Ginjal
pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5
cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil.
Trimester II
Pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
Trimester III
Kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan
timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali , namun
dapat menampung volume urine yang lebih besar.
ADAPTASI SITEM PENCERNAAN

Trimester I
Terdapat perasaan mual ( nausea ) akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-
otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.
Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah di cernakan lebih lama
berada dalam usus hal ini baik untuk reabsorpsi, tetapi menimbulkan konstipasi.
Trimester II dan III
Perut kembung terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam organ perut yang
mendesak organ-organ dalam perut khususnya seluruh pencernaan, usus besar, kearah atas dan
lateral. Wasir ( hemeroid ) cukup sering terjadi hal ini terjadi akibat konstipasi dan naiknya
tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroidal. Panas perut terjadi karena
terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam esofaghus bagian bawah .

PERUBAHAN ADAPTASI
MUSKULOSKELETAL,
KARDIOVASKULAR, INTEGUMEN,
PAYUDARA PADA WANITA HAMIL
PAYUDARA

TRIMESTER 1 KARDIOVASKULAR

INTEGUMEN
Payudara  payudara membesar Kardiovaskular
(HPL) Human Placental Lactogen,
lebih padat, dan keras, puting Tekanan Sitolik dan Diastolik menurun
membesar menjadi sekitar 5 cm, diakibatkan oleh vasodilatasi perifer karena
aerolla mamae berubah warna agak perubahan hormon
kecoklatan
Integumen  Linea Nigra
Linera Nigra merupakan garis
kehitaman dari daerah mons pubis
memanjang hingga umbilikus. Linea
nigra akan memudar setelah
melahirkan
Hormon yang berperan adalah
Melanocyt Stimulating Hormon
MUSKULOSKELETAL PAYUDARA KARDIOVASKULAR INTEGUMEN
PAYUDARA
MUSKULOSKELETAL
Siap memproduksi ASI  hormon yang
Peningkatan hormon Progesteron berperan adalah Prolaktin yang disekresi
dan Relaxing  Relaksasi otot dan dari Glandula Pituitari
jaringan ikat, dampak tulang panggul
dapat meningkatkan kapasitas dalam
persiapan persalinan
Integumen
 Strie gravidarum tanda memanjang
berwarna merah yang ditemukan pada
Volume darah abdomen
Volume darah akan meningkat 30%-50%,  Kloasma  peningkatan pigmentasi
disebabkan oleh menguatnya sistem Renin wajah terutama pada hidung dan pipi dan
– Angiotensin  Aldosteron modulasi
memudar setelah melahirkan
peningkatan garam darah meningkatkan
permeabilitas  meningkatkan volume dan
tekanan darah

Strie Gravidarum kloasma


MUSKULOSKELETAL

KARDIOVASKULAR
MUSKULOSKELETAL
KARDIOVASKULAR
Perubahan postur secara bertahap
karena janin membesar sehingga Curah jantung akan meningkat karena
kompensasi penambahan berat, adanya peningkatan volume sekuncup
sehingga bahu tertarik ke tulang merupakan respon terhadap peningkatan
belakang akan muncul pegal dan terjadi kebutuhan oksigen
lordosis
ADAPTASI Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3
Muskuloskelatal
1. Coccygis Peningkatan hormon Progesteron dan Relaxing  Peningkatan hormon Progesteron dan Relaxing 
relaksasi otot dan jaringan ikat dampak tulang relaksasi otot dan jaringan ikat dampak tulang
coccigis bergerak untuk meningkatkan kapasitas coccigis bergerak untuk meningkatkan kapasitas
dalam persiapan persalinan dalam persiapan persalinan

Perubahan postur secara bertahap karena janin


membesar sehingga kompensasi penambahan berat
2. Vertebrae bahu tertarik ke tulang belakang, akan memunculkan
pegal dan berakibat terjadi Lordosis

Payudara Payudara membesar, lebih padat, dan keras, puting Produksi ASI
membesar menjadi 5cm, aerola mamae berubah warna
agak kecoklatan

Kardiovaskular
1. Tekanan Darah Tekanan sistolik dan diastolik menurun Tekanan Sistolik dan Diastolik kembali ke nilai tekanan
darah selama trimester 1

Curah jantung meningkat karena adanya peningkatan


2. Curah Jantung volume sekuncup merupakan respon terhadap
peningkatan kebutuhan oksigen

3. Volume Volume darah akan meningkat 30%-50%, disebabkan


oleh menguatnya sistem Renin - Angiotensin

Integumen
1. Striae Gravidarum Tanda memanjang berwarna merah pada abdomen

2. Linea Nigra Garis kehitaman dari daerah mons pubis sampai


umbilikus
kloasma muncul dan memudar setelah melahirkan
3. Kloasma
Pada masa kehamilan metabolisme energi meningkat, karna itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama
kehamilan,peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,pertambahan besarnya
organ kandungan perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu,
sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil
dapat menyebabkan janin tubuh tidak sempurna.

Kebutuhan energi pada trimester I meningkat


secara minimal.kemudian sepanjang trimester Menurut WHO
II dan III kebutuhan energi terus meningkat kebutuhan energi
sampai akhir kehamilan.energi tambahan selama hamil
selama trimester II diperlukan untuk menganjurkan jumlah
pemekaran jaringan ibu sepeti penambahan tambahan sebesar 150
volume darah,pertumbuhan uterus,dan kalori sehari pada
payudara,serta penumpukan lemak.selama trimester I,350 kalori
trimester III energi tambahan digunakan untuk sehari pada trimester II
pertumbuhan janin dan plasenta, dan dan III.
persiapan laktasi
Petambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama
hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. jika terdapat kelambatan
alam penambahan berat badan ibu, ini dapat mengindkasikan adanya mal
nutrisi sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan janin intra-uteri ( intra-
uterin growth Retardation-IUGR)

N Jaringan dan Cairan Berat Badan


Cara yang dipakai untuk menentukan o ( kg )
berat badan menurut tinggi badan 1 Janin 3-4
adalah menggunakan Indeks Masa
Tubuh (IMT) dengan rumus : 2 Plasenta 0,6
3 Cairan Amnion 0,8
BB
4 Peningkatan Berat Uterus 0,9
IMT =
(TB dalam Meter)2 5 Peningkatan Berat 0,4
Payudara
Contoh : 6 Peningkatan Volume 1,5
Wanita dengan BB sebelum hamil 51 kg, Darah
tinggi badan 1,57 meter. 7 Cairan Ekstra Seluler 1,4
Maka IMTnya : IMT = 51 / (1,57)2 = 20,7
8 Lemak 3,5
Total 12,5
Trimester I
Seorang wanita yang sedang hamil sudah mengalami penambahan berat
badan, namun penambahan tersebut masih tergolong rendah, kira-kira 1-2
kg. karena pada masa ini saat dimana otak, alat kelamin, dan panca indra
janin sedang dibentuk.

Trimester II
Seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih
banyak dibandingkan pada saat trimester I, karena pada trimester II ini
pertumbuhan janin juga semakin besar. Dan sebagian besar penambahan
berat badan selama masa kehamilan berasal dari uterus dan isi-isinya.
Pada trimester II ini seorang wanita yang sedang hamil akan mengalami
penambahan berat badan kira – kira 0,35 – 0,4 kg per minggu. Kenaikan
berat badan yang baik memang secara bertahap dan kontinyu. Bisa jadi
catatan bahwa adanya penambahan berat badan yang berlebih dan secara
cepat bisa jadi indikasi awal keracunan kehanilan atau diabetes.

Trimester III
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg,
penambahan BB dari mulai awal kehamilan
sampai akhir kehamilan adalah 11 – 12 kg.
Kemungkinan penambahan BB hingga
maksimal 12,5 kg.
Trimester 1
a. Perubahan pada telinga, hidung dan laring terjadi karena perubahan gerak cairan dan
permeabilitas pembuluh darah.
b. Persepsi bau dan rasa erat kaitannya dan penurunan sensitifitas bau mungkin terjadinya
perubahan sensasi dan perubahan makanan yang lebih disukai.
c. Perubahan dalam persepsi rasa mungkin disebabkan rasa pusing dan perasaan tidak suka
terhadap makanannya, terutama untuk makanan yang rasanya pahit selama kehamilan.
d. Ibu hamil mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam tidur malam yang lebih
sedikit serta efisiensi tidur yang mulai berkurang.
e. Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi pada awal
kehamilan.

Trimester II
a. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan tidak pasti tentang
kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, sinusitis,
atau migran.
b. Kram tungkai disebabkan pembesaran uterus memberikan tekanan pada pembuluh darah
panggul yang dapat mengganggu sirkulasi dan saraf yang menuju ektremitas bagian bawah.
c. Masalah neuromuskular seperti kram otot/ tetani akibat kekurangan kalsium (hipoklasemia)
d. Meralgia Paresthetica (kesakitan, mati rasa, berkeringat, terasa gatal di daerah paha), bisa
disebabkan oleh tekanan uterus pada saraf kutan lateral femoral.
e. Pusing dan perasaan seperti melihat kunang-kunang disebabkan oleh hipotensi supine
syndrome (vena cava sindrom). Hal ini terjadi karena ketidakstabilan vasomotor dan hipotensi
postural khususnya setelah duduk atau berdiri dengan periode yang lama.
Trimester III
a. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf
atau kompresi akar syara
b. Rasa sering kesemutan atau acroestresia pada ekstremitas disebabkan
postur tubuh ibu yang membungkuk.
c. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunel
syndrom selama trimester akhir kehamilan. Edema menekan saraf median di
bawah ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai
parestesia (sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau gatal akibat
gangguan pada sistem saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar
ke siku.
d. Pembengkakan yang melibatkan saraf pherifera dan tangan. Pembengkakan
tersebut menekan saraf median dibawah ligmen persendian antara lengan
dan tangan.
e. Akroestesia ( kaku dan gatal di tangan ) yang timbul akibat posisi bahu yang
membungkuk. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus
brachialis.
TRIMESTER 1
Perubahan pada trimester 1 belum terjadi sepenuhnya karena ibu masih mengalami
peningkatan hormon sehingga terjadi mual-mual dan pertumbuhan janin belum
sempurna sehingga diafragma belum terdorong ke atas, oleh karena itu, pernafasan ibu
masih normal.
TRIMESTER 2
Kapasitas paru terhadap udara inspirasinya tetap sama seperti sebelum hamil, tetapi
kecepatan pernafasan kapasitas vital tidak berubah melainkan yang berubah volume
tidal, volume ventilator dan pengambilan oksigen meningkat karena bentuk dari rongga
thoraks berubah yang mengakibatkan bernafas lebih cepat sehingga 60 % wanita hamil
mengeluh sesak nafas.

TRIMESTER 3
a. Ibu hamil mengalami kesulitan bernafas karena pertumbuhan janin yang semakin
membesar, mendorong diafragma ke atas hingga bentuk dan ukuran dada berubah
menjadi lebih kecil.
b. Terjadinya desakan difragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur
kehamilan 32 minggu.
c. Kebutuhan oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar
20-25 % dari biasanya.
d. Sedangkan perubahan pada bentuk dada dan lengkungan bertambah besar sesuai
usia kehamilan ini, dikarenakan uterus yang mendorong ke atas.
e. Ibu hamil cenderung bernafas pendek, hingga sering terjadi keluhan sesak nafas.
Cara penanganan pada ibu hamil yang mengalami kesulitan bernafas :

a. Menganjurkan untuk mengurangi kecepatan dan kedalaman


pernafasan ke tingkat normal ketika di ventilasi.
b. Berdiri dengan streching dengan tangan di atas kepala, sambil
mengambil nafas dalam-dalam.
c. Streching pada saat berbaring dengan posisi seperti di atas.
d. Posisi tubuh yang baik.
e. Tidak memakai pakaian yang sempit di saat usia kehamilan yang
meninggi.
 Wanita hamil mengalami anemia ringan. Produksi hemoglobin dan
massa total sel darah merah pada ibu meningkat selama kehamilan
akibat meningkatnya produksi eritropoietin.

 Volume vaskular maternal meningkat, menyebabkan anemia


dilusional ringan yang melindungi ibu dari kehilangan hemoglobin
yang berlebihan saat persalinan.

 Kebutuhan zat besi pada kehamilan harus memenuhi kebutuhan


produksi sel darah merah ibu dan janin, totalnya 1,0 g, diperlukan
selama paruh kedua masa kehamilan.

 Wanita hamil mengalami leukositosis ringan yang dapat menjadi


jelas selama persalinan dan pasca persalinan. Etiologi leukositosis
ringan pada awal kehamilan ini belum jelas.

 Wanita hamil mengalami hiperkoagulabilitas, terjadi karena adanya


peningkatan sintesis prokoagulan di hati. Sampai 8 % wanita akan
mengalami trombositopenia ringan (< 150.000 platelet/mL). Ini
biasanya tidak menyebabkan diatesis perdarahan. Mekanisme
terjadinya trombosito[enia belum diketahui.
ADAPTASI PSIKOSOSIAL
MASA KEHAMILAN
Dalam masa kehamilan perkembangan masa kehamilan akan menjalani
tugas-tugas perkembangan, seperti:

membangun
hubungan dengan
mengidentifikasi menyiapkan
menerima kehamilan ibunya, suami, serta
peran sebagai ibu kelahiran
janin yang
dikandungnya
MENERIMA KEHAMILAN
Kesiapan wanita untuk hamil dan proses emosi selama masa kehamilan akan menunjukkan
sejauh mana seorang wanita menerima kehamilannya
Setelah kehamilan, dipastikan respon emosi wanita dapat bervariasi, dari perasaan sangat
gembira sampai syok, tidak yakin, dan putus asa (Bobak, Lowdermilk, & Jensen.,2005).

Respon emosional

Selama masa kehamilan, wanita hamil


biasanya akan mengalami kelabilan
emosional. Peningkatan iritabilitas, uraian
air mata, dan ledakan kemarahan serta
perasaan suka cita, serta kegembiraan yang
luar biasa muncul silih berganti hanya
karena suatu provokasi kecil atau tanpa
provokasi sama sekali.
(Bobak, Lowdermilk, & Jensen.,2005)
Respon terhadap perubahan citra tubuh

Fisiologis bentuk tubuh pada trimester pertama hanya


mengalami sedikit perubahan sehingga pada masa ini wanita
hamil masih menunjukkan sikap positif. Namun perubahan
bentuk tubuh akan semakin terlihat dan nyata pada trimester
berikutnya sehingga menyebabkan kecenderungan sikap
negatif pada wanita hamil. Wanita merasa seluruh tubuhnya
bertambah besar dan menyita ruang yang lebih luas (Bobak,
Lowdermilk, & Jensen.,2005).
Respon terhadap perubahan citra tubuh ini bersifat sementara
dan tidak menetap secara permanen pada wanita hamil Ambivalensi selama masa
hamil
Ambivalensi didefinisian sebagai
konflik perasaan yang simultan,
seperti cinta dan benci terhadap
seseorang, sesuatu, atau suatu
keadaan (Bobak, Lowdermilk, &
Jensen., 2005).
MENGENAL PERAN IBU
Menurut Rubin dalam Ricci (2007) mengidentifikasi tugas-tugas ibu yang seorang
wanita harus dicapai untuk menggabungkan peran ibu dalam kepribadiannya.
Pencapaian tugas-tugas ini membantu ibu hamil mengembangkan konsep dirinya
sebagai seorang ibu.
HUBUNGAN WANITA DENGAN IBUNYA
Menurut Rubin, 1976, hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam
adaptasi terhadap kehamilan.
Ledermen mencatat empat komponen penting hubungan antara seorang wanita hamil
dan ibunya:
1. kesediaan ibu (pada masa lalu dan saat ini),
2. reaksi ibu terhadap kehamilan anaknya,
3. penghargaan terhadap otonomi anak perempuannya dan,
4. kesediaan ibu untuk menceritakan kenangannya (Bobak, 2005).
HUBUNGAN DENGAN PASANGAN
Walaupun hubungan wanita hamil dan ibunya penting, orang yang lebih penting bagi
wanita hamil biasanya adalah pasangannya atau bapak dari anaknya.
Menurut Richardson, 1983, ada kebutuhan utama yang ditunjukan oleh wanita hamil yaitu
menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai (Lowdermik, 2013).
MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN JANIN
Hubungan ibu dan anak terus berkembang selama kehamilan seperti proses pertumbuhan yang
terjadi dalam tiga fase (Bobak, 2005).

Selama fase tiga → wanita


Wanita menerima fakta Wanita menerima janin yang sedang mempersiapkan kenyataan
biologis dari kehamilannya. Ia bertumbuh beda dengan dirinya. Ia dapat untuk melahirkan dan
perlu untuk menyatakan mengatakan “Saya akan memiliki seorang mengasuh anaknya. Ia
bahwa “Saya hamil”. Anak bayi” sehingga meningkatkan keterkaitan menunjukan pemikiran,
dilihat sebagai bagian dari antara ibu dan anak, serta tanggung “Saya akan menjadi ibu.”
dirinya, tidak sebagai individu jawabnya terhadap bayi tersebut. Wanita serta menggambarkan
memasuki periode tenang dan keadaan dan karakteristik
asing yang terpisah.
berintrospeksi. Ketika ia mulai menarik diri dari anak.
dan berfokus pada anak yang belum lahir,
pasangan akan merasa ditinggalkan dan
jika memiliki anak lainnya dalam keluarga,
mereka akan menuntut mengalihkan
perhatian ibunya kepada mereka.
PERSIAPAN MELAHIRKAN
Wanita nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak, aktif
mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan. Mereka membaca buku, menghadiri kelas
untuk orang tua, dan berkomunikasi dengan wanita lain. Mereka akan mencari orang terbaik yang
akan memberikan mereka nasihat, arahan, dan perawatan (Patterson dalam Bobak, 2005).
Sedangkan wanita multipara atau wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki
anak-anak, menggunakan pengalamannya sendiri dalam menghadapi persalinan kali ini.
KESIAPAN UNTUK MELAHIRKAN
Menjelang akhir trimester ketiga, tidur ibu akan sedikit terganggu karena
mengalami kesulitan bernapas dan gerakan janin menjadi cukup kuat. Nyeri pinggang,
sering berkemih, keinginan untuk berkemih, kontipasi, dan timbulnya varises dapat sangat
mengganggu juga. Ukuran tubuh yang besar dan rasa canggung mengganggu
kemampuannya merawat anak-anak lain, melakukan pekerjaan rumah tangga rutin, dan
mengambil posisi yang nyaman untuk tidur dan istirahat.
Pada saat ini kebanyakan wanita akan merasa tidak sabar untuk menjalani
persalinan, apakah disertai rasa suka cita, takut, atau campuran keduanya. Keinginan yang
kuat untuk melihat hasil akhir kehamilannya dan untuk segera menyelesaikannya membuat
wanita siap masuk ke tahap persalinan.

Wanita yang Menjadi Ibu untuk Kedua Kalinya

Menurut Merilo dalam Bobak (2005), ibu yang menantikan anak keduanya lahir memiliki kekhawatiran yang
berbeda dengan wanita yang menantikan anak pertamanya lahir pada masa kehamilan. Mereka mungkin
begitu memperhatikan anak pertamanya, sehingga mereka tidak segembira saat melahirkan anak pertamanya
dan lebih sedikit memikirkan anak keduanya.
Tugas Psikologis dan kognitif kehamilan
1. Meyakini bahwa dia sedang hamil dan menyatukan janin dalam citra tubuhnya
2. Mempersiapkan pemisahan fisik atau kelahiran,
3. Menyelesaikan kebingungan identitas yang menyertai transisi peran dan
mempersiapkan kelancaran fungsi keluarga setelah melahirkan
(Redeer, 2011)
REFERENSI
• Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. (Maria A. Wijayarini, dkk.
Penerjemah.). Jakarta: EGC.
• Lowdermilk, D. Leonard, Perry, S., Cashion, Kitty. (2013). Keperawatan Maternitas
Buku 1. (Felicia Sidartha, Penerjemah.). Jakarta: Salemba Medika.
• Reeder, S. J., et al.(2011). Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi, &
Keluarga. Ed. 18. Alih bahasa : Yati Atiyanti, dkk. Editor : Eka Anisa Mardella, dkk.
Jakarta : EGC
• Ricci, Susan Scot. (2007). Essentials of Maternity, Newborn, and Women’s Health
Nursing. Philadelphia: Lippincot William & Wilkins
• Susanti, Ni Nengah. (2008). Psikologi Kehamilan. Jakarta: EGC
REFERENSI
Leveno, K.J dkk. 2009. Obsterti Williams Panduan Klinis Edisi 21. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

http://ibuhamil.com/diskusi-umum/85114-bentuk-payudara-ketika-hamil.html
diakses pada tanggal 21/02/2018.

http://warungbidan.blogspot.com/2016/05/tanda-tanda-kehamilan.html diakses pada


tanggal 21/02/2018.

http://www.perbidkes.com/2016/11/perubahan-anatomi-fisiologi-pada-wanita.html
diakses pada tanggal 21/02/2018.

Graff D.V. (2001), Human anatomy Sixth Edition ;Endocrine System ISBN

Sobotta (2006), Atlas of Human Anatomy Volume 2 14th Edition, Elseiver


• Megasari, M. (2014). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta :
Deepublish.

• Nani, D. (2018). Fisiologi Tubuh Manusia : Siklus Reproduksi Wanita. Jakarta :


Penebar Plus.

Anda mungkin juga menyukai