Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PERSALINAN NORMAL

DISUSUN OLEH :
LUTFIA ABDUNISA
2311040088

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023
A. Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi yang
dapathidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada
kehamilanyang cukup bulan (37-42 minggu) dengan ditandai adanya kontraksi
uterusyang menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks, dan
mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase belakang
kepala tanpa alatatau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada komplikasi
pada ibu dan janin(Indah & Firdayanti, 2019).

B. Etiologi
Beberapa teori mengenai timbulnya persalinan yaitu :
a. Teori penurunan hormon
Terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron pada 1-2
minggu sebelum partus dimulai. Progesteron bekerja sebagai penenangmotot-
otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila kadar progesteron turun.
b. Teori plasenta menjadi tua
Hal tersebut akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron
yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan
kontraksi rahim.
c. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot
rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter
d. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus Frankerhauser).
Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul
konterkasi uterus.
e. Induksi partus (Induction of labour)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:
1) Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis srvikalis
dengan tujuan merangsang fleksus Frankerhauser
2) Amniotomi : pemecahan ketuban
3) Oksitosin drip : pemberian oksitosin menurut tetesan per infus.

C. Tanda dan Gejala


Tanda – tanda seorang ibu memasuki masa persalinan menurut
(Harini & Fitri, 2018) adalah:
a. His persalinan :
Timbulnya his persalinan adalah terasa nyeri melingkar dari his persalinan
punggung memancar ke perut depan semakin lama semakin pendek intervalna
dan semakin kuat intensitasnya
b. Body show :
(lendir disertai darah dari jalan lahir)Pembukaan dari canalis cervikalis
keluar disertai dengan lendir darahyang sedikit ini disebabkan
karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim
hingga beberapa kapiler darah terputus.
c. Premature rupture of membrane :
Keluarnya cairan banyak dari jalan lahir yang disebabkan ketuban pecahatau
selaput janin robek ketuban pecah pada saat pembukaan lengkap atau
keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat tetapi ketuban percah pada
pembukaan kecil tetapi dengan demikian diharapkan persalinan anak lahir
dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.

D. Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim,
penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan
tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan
penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik. Penurunan
kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain enggament, descent,
fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi
eksterna. Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga
terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir
akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir kontraksi rahim akan berhenti 5-10
menit, kemudian akan berkontraksi lagi. Kontraksi akan mengurangi area
plasenta, rahim bertambah kecil, dinding menebal yang menyebabkan plasenta
terlepas secara bertahap. Dari berbagai implantasi plasenta antara lain
mengeluarkan lochea, lochea dan robekan jalan lahir sebagai tempat invasi bakteri
secara asending yang dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi. Dengan
pelepasan plasenta maka produksi estrogen dan progesteron akan mengalami
penurunan, sehingga hormon prolaktin aktif dan produksi laktasi dimulai.

E. Pathway

Post Partum

Luka episiotomi Laktasi

Terputusnya Suplai asi tercukupi


kontiunitas jaringan
Perlekatan kuat

Pengeluaran mediator
kimia (bradikinin) Menyusui efektif

Reseptor nyeri

Diteruskan ke Aktivitas RAS


thalamus terangsang

Korteks serebri Klien terganggu

Nyeri dipersepsikan Sulit tidur

Nyeri akut Gangguan pola tidur


F. Penatalaksanaan
Upaya mengejan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah
oksigen ke plasenta, maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan
secaraspontan, mengedan, dan menahan nafas yang terlalu lama tidak
dianjurkan.P e r h a t i k a n D J J ( D e n y u t J a m t u n g J a n i n ) b r a d i k a r d i y
a n g l a m a m u n g k i n terjadi akibat lilitan tali pusat. Lakukan ekstraksi
vakum atau forcep bilasyarat memenuhi penatalaksanaan partus lama
menurut (Nadia & Endarti,2016) antara lain:
Persiapan kelahiran bayi dan perawatan prenatal yang baik :
a. Persiapam kelahiran bayi dan perawatan prenatal yang baik akan mengurangi
insidensi partus lama.
b. Persalinan tidak boleh diinduksi atau dipaksakan kalau serviks belummatang.
Servik yang matang adalah servik yang panjangnya kurang dari 1,27 cm (0,5
inci), sudah mengalami pendataran, terbuka sehingga bisa dimasuki
sedikitnya satu jari dan lunak serta bisa dilebarkan

G. Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
b) Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingungan
c) Menyusui efektif berhubungan suplai ASI adekuat
H. Intervensi Keperawatan
SDKI SLKI SIKI
Nyeri akut Aetelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri : I.
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam 08238
dengan agen diharapkan nyeri berkurang Observasi
cedera fisik Tingkat Nyeri (L. 08066) − Identifikasi lokasi,
karakteristik durasi,
Indikator Awal Akhir
frekuensi, kualitas,
Keluhan nyeri 3 4
intensitas nyeri
Gelisah 3 4
− Identifikasiskala nyeri
Meringis 3 4
− Identifikasi adanya
respon nyeri non verbal
Ket : − Identifikasi faktor yang
1 : meningkat memperberat dan
2 : cukup meningkat memperingan nyeri
3 : sedang − Monitor keberhasilan
4 : cukup menurun terapi
5 : menurun − Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
− Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
− Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. teknik nafas
dalam)
− Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
− Jelaskan strategi
meredakan nyeri
− Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
meredakan nyeri
− Anjurkan memonitor
nyeri secara berkala
Kolaborasi
− Kolaborasi dengan
dokter pemberian
analgetik, jika perlu
Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur : I.05174
pola tidur keperawatan selama 1x24 jam Observasi
berhubungan diharapkan pola tidur membaik − Identifikasi pola
dengan dengan kriteria hasil : aktivitas dan tidur
hambatan Pola Tidur - L.05045 − Identifikasi penganggu
lingungan tidur
Indikator Awal Akhir
Terapeutik
Keluhan 2 3
− Modifikasi lingkungan
sering
− Lakukan prosedur
terjaga
Keluhan 2 3 untuk meningkatkan

pola tidur kenyamanan

berubah Edukasi

Keluhan 2 3 − Jelaskan pentingnya

istirahat tidur cukup selama

tidak cukup sakit


− Anjurkan menghindari
Ket :
minuman/makanan
1 : meningkat
yang menganggu tidur
2 : cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
Menyusui Perawatan Neonatus :
efektif Setelah dilakukan tindakan I.03132
berhubungan keperawatan 1x24 jam diharapkan Observasi
suplai ASI status menyusui meningkat : Status − Identifikasi kondisi
adekuat menyusui L .03019 bayi setelah lahir
− Monitor tanda vital
Indikator Awal Akhir bayi
Miksi bayi 1 3 Terapeutik
> 8x/24 − Oelskan baby oil untuk
jam mempertahankan
Tetesan / 3 4 kelembutan kulit
pancuran − Perawatan tali pusat
asi secara terbuka
Suplai ASI 3 4 − Kenakan pakaian dan
adekuat bahan katun
Ket : − Selimuti untuk
1 : menurun mempertahankan
2 : cukup menurun kehangatan dan
3 : sedang mencegah hipotermi
4 : cukup meningkat − Ganti popok segera jika
5 : meningkat basah
Edukasi
− Anjurkan tidak
membubuhi apapun
pada tali pusat
− Anjurkan ibu menyusui
setiap 2 jam
− Anjurkan
menyendawakan bayi
setelah disusui
− Anjurkan ibu mencuci
tangan sebelum
menyentuh bayi

Daftar Pustaka
H a r i n i , R . & F i t r i . ( 2 0 1 8 ) . Persalinan Kala 1 Fase Aktif pada Ibu Primigr
avida(Counterpressure and Its Effect towards Labor Pain during 1st
Active Phase in Primigravida Mother ), 5(1), 29–33
Indah, & Firdayanti. (2019). Manajemen Asuhan Kebidanan. Jurnal
MIDWIFERY , 1Mitayani. (2013). Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta
: SalembaMedika.
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1, Cetakan III. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1, Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2019. Standar Luaraan Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai