Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

TRAUMA MUSKULOSKELETAL (FRAKTUR)


1. Anisah
2. Asri Kesuma Trian
3. Ayu Ani Oktavianingsih
4. Devi Listyowati
5. Elyta Susanti
6. Evi Diana Rosita

KELOMPOK 4
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut (D. 0077)

Risiko syok (D. 0039)

Kerusakan integritas kulit (D. 0129)

Perfusi jaringan tidak efektif (D. 0009)


Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
D.0077 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat nyeri Observasi:
menurun  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Pengertian : Kriteria Hasil: nyeri
Pengalaman sensorik   Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik  Identifikasi skala nyeri
atau emosional yang Memburuk Membaik  Identifikasi respons nyeri non verbal
berkaitan dengan  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
kerusakan jaringan 1 Frekuensi nadi  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
aktual atau fungsional,   1 2 3 4 5  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
dengan onset 2 Pola nafas  Monitor efek samping penggunaan analgetik
mendadak atau lambat   1 2 3 4 5 Terapeutik:
dan berintensitas   Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Menurun  Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
ringan hingga berat Meningkat  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
yang berlangsung  Fasilitasi istirahat dan tidur
3 Keluhan nyeri
kurang dari 3 bulan.  Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
  1 2 3 4 5
meredakan nyeri
4 Meringis
Edukasi
  1 2 3 4 5
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
5 Gelisah
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
  1 2 3 4 5
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
6 Kesulitan tidur
Kolaborasi
  1 2 3 4 5
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
 
 
 
Hasil Penelitian (Evidance Base Practice)
Pembahasan
Populasi
Sample pada penelitian ini berjumlah 200 orang dengan jumlah 126 laki-laki dan
74 perempuan yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok dengan usia rata-rata
34 tahun pada kelompok paracetamol dan 35 tahun pada kelompok dexketoprofen
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien darurat dengan
keluhan nyeri pada muskuloskeletal akibat trauma dengan riwayat trauma selama
48 jam terakhir (akut), memiliki skor nyeri yang diukur dengan VAS (Verbal
Analogue Scale) diatas 50, rentang usia 18-65 tahun, tidak memiliki penyakit
penyerta (seperti DM, hipertensi, CKD, menerima transplantasi ginjal atau hati),
wanita tidak sedang hamil, dan tidak memiliki riwayat alergi terhadap analgesik.
Intervensi
Intervensi yang diberikan adalah pemberian analgesik yang
dilarutkan pada 150ml normal saline dan diberikan melalui IV.
Kelompok 1 diberikan dosisi1000mg paracetamol dan kelompok 2
diberikan 50mg dexketoprofen selama 60 menit dan dimonitor skala
nyerinya menggunakan VAS pada menit ke 0, 15, 30 dan 60.
Komparasi
Komparasi rerata skor nyeri VAS setelah pemberian analgesik
paracetamol dan deksketoprofen melalui IV terhadap skor nyeri
pasien trauma musculoskeletal akut.

paracetamol dexketoprofen

awal 70,37 ± 14,62 73,61 ± 13,69

15 menit 56,63 ± 15,13 59,72 ± 17,12

30 menit 36,77 ± 21,05 41,20 ± 22,14

60 menit 21,90 ± 21,87 25,76 ± 20.52


Outcome
Penelitian ini menyatakan bahwa pemberian terapi analgesic pada
kasus pasien trauma musculoskeletal dengan memberikan
paracetamol setara dengan pemberian analgesic dexketoprofen.
Keduanya mampu mengurangi keparahan nyeri. Dalam hal ini skor
nyeri pasien mengalami perubahan skor VAS.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai