Pandhu
NPM : 1706107371
1. Pengertian
2. Rentan respon
Respon adaptif Respon Maladaptif
Menyendiri
Otonomi Merasa sendiri Menarik Diri
Bekerja sama Depedensi Ketergantungan
Interdependen curiga Manipulasi
Curiga
Faktor Presipitasi
Faktor eksternal, contohnya stresor sosial budaya
Faktor Internal, contohnya stresor psikologis; stres yang berkepanjangan.
4. Tanda dan Gejala
Perilaku isolasi sosial biasanya disebabkan karena seseorang menilai dirinya
rendah, sehingga timbul perasaan malu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bila
keadaan ini tidak dilakukan intervensi lebih lanjut maka akan menyebabkan
perubahan sensori: halusinasi dan resiko tinggi menciderai diri , orang lain atau
lingkungan.
Gejala dan tanda mayor
Subjektif : merasa ingin sendirian, merasa tidak aman di tempat umum
u
l
a
H
i
s
n
Objektif: Menarik diri, tidak berminat atau menolak berinteraksi dengan orang lain
atau lingkungan
Gejala dan tanda minor
Subjektif: merasa berbeda dengan orang lain, merasa asyik dengan pikiran sendiri,
merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
Objektif: afek datar, afek sedih, riwayat ditolak, menunjukan permusuhan, tidak
mampu memenuhi harapan orang lain, kondisi difabel, tindakan tidak berarti, tidak
ada kontak mata, perkembangan terlambat dan tidak bergairah atau lesu.
Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain
Klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani perawat dan meminta untuk
sendirian
Klien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain
Data Objektif
Kurang spontan
Apatis ( acuh terhadap lingkungan )
Ekspresi wajah kurang berseri
Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
Tidak ada atau kurang komunikasi verbal
Mengisolasi diri
Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
Asupan makanan dan minuman terganggu
Aktivitas menurun
Kurang berenergi atau bertenaga
Rendah diri
Postur tubuh berubah misalnya sikap fetus atau janin ( khusus pada posisi tidur )
2. Diagnosa, perencanaan dan evaluasi akan lebih banyak dibahas dalam kasus
Pembahasan Kasus
1. Kasus
2. Analisa Data
Data Masalah
Subjektif: Isolasi Sosial
Klien mengatakan ia malu, tidak
perawan lagi, pasti tidak ada laki-laki
yang mau menjadi suaminya
Objektif
Klien lebih sering menyendiri
Klien tidak mau melakukan
aktifitas sejak 3 bulan lalu
Tampak murung
Lebih banyak menunduk
Menolak berbicara dengan siapa pun
Pandangan kosong
Penampilan tidak rapi
Menjawab pertanyaan dengan singkat
3. Diagnosa Medis
Isolasi Sosial
4. Perencanaan
Tujuan
Mengidentifikasi support system dan dukungan individual
Menggunakan sumber-sumber bantuan yang tersedia
Mengungkapkan kepuasan dalam hubungan atau interaksi
Intervensi Rasional
Tentukan respon klien terhadap kondisi, Bagaimana klien menerima dan
perasaan tentang dirinya, kekuatiran, menghadapi situasi tersebut akan
ketakutan terhadap respon orang lain, membantu memutuskan rencana
perasaan tentang kemampuan untuk perawatan dan intervensinya
mengontrol situasi dan perasaan akan
harapan
Kaji mekanisme koping dan metode dalam Mungkin menunjukan keberasilan
menghadapi masalah hiup sebelumnya. teknik yang dapat digunakan dalam
Diskusikan kekuatiran-kekuatirannya situasi sekarang.
Identifikasi ketersediaan dan stabilitas sistem Merupakan informasi penting
pendukung seperti kelompok, keluarga dalam rencana tindakan
Dorong kejujuran dalan hubungan. Kejujuran dapat membantu
mengidentifikasi orang-orang yang
memberikan dukungan,
Dorong kontak dengan keluarga dan teman Banyak klien merasa takut akan
adanya penolakan dari teman atau
keluarga, beberapa klien menarik
diri karena kekacauan perasaan.
Kontak meningkatkan rasa adanya
dukungan, kepedulian, keterliatan
dan pengertian.
Membantu klien memecahkan masalah Rencana antisipatori dapat
membantu meredakan perasaan
terisolasi dan kesendirian
Membantu klien menyadari adanya isolasi Memberikan kesempatan bagi klien
sosial untuk menyadari kontrol yang dia
buat tentang pilihan untuk
memperhatikan dirinya.
Rujuk ke psikiatrik, jika diperlukan. Mungkin membutuhkan dukungan
yang lebih jauh untuk menghadapi
perasaan dan mengelola situasi
sulit.
Asuhan keperawatan harus segera diberikan kepada klien dengan isolasi sosial agar tidak
berkembang ke arah gangguan lainnya seperti yang dijelaskan dalam pohon masalah diatas.
Daftar Pustaka
1. Doenges, M. E., Moorhouse, M.F.,& Murr, A. L. ( 2010 ). Guidelines for
Individualizing Cling Care Across The Life Span. Philadelphia: F. A. David Plus.
Stuart, G. W. ( 2013 ). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 10th Ed. St.
Louis : Elsevier.
2. Nita Fitria. ( 2009 ). Prinsip Dasar Aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan
Strategis pelaksanaan Tindakan keperawatan: untuk 7 Diagnosa keperwatan Jiwa
Berat Bagi Program S1 Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
3. Stuart, G. W. ( 2013 ). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 10th Ed. St.
Louis : Elsevier.
4. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. ( 2017 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi III. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.