Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurma Fitria

NPM : 1943057052
Mata Kuliah : Radio Farmasi
Dosen Pengampu : Apt. Sutriningsih,M.Farm

JAWABAN LATIHAN SOAL RADIO FARMASI

1. Tuliskan produk dari radio farmasi dan bentuk sediaan serta kegunaannya ?

Jawab:

Radionuklida Bentuk Sediaan Penggunaan Dosis lazim Rute pemberianb


(Dewasaa)
Karbon C11 Karbon Jantung: Pengukuran volume darah 60-100 mCi Inhalasi
monoksida
Karbon C11 Injeksi Otak: Pencitraan reseptor 20-30 mCi Intravena
Flumazenil benzodiazepin
Karbon C11 Injeksi metionin Pemeriksaan penyakit keganasan 10-20 mCi Intravena
pada otak
Karbon C11 Injeksi rakloprid Otak : Pencitraan reseptor dopamin 10-15 mCi Intravena
D2
Karbon C11 Injeksi natrium Jantung: Penanda metabolisme 12-40 mCi Intravena
asetat oksidatif
Karbon C 14 Urea Diagnosis infeksi Helicobacter 1 µCi Oral
pylori
Kromium Cr Injeksi natrium Pelabelan sel darah merah (Red 10-80 µCi Intravena
51 kromat Blood Cells, RBCs) untuk
pengukuran volume dan waktu
hidup sel darah serta penyerapan
limfa
Kobalt Co 57 Kapsul Diagnosis anemia pernisius dan 0.5 µCi Oral
sianokobalamin penurunan absorpsi usus
Fluor F 18 Injeksi Penggunaan glukosa di otak, 10-15 mCi Intravena
fludeoksiglukosa jantung dan penyakit keganasan
Fluor F 18 Injeksi Aktivitas dekarboksilase saraf 4-6 mCi Intravena
fluorodopa dopamin di otak
Fluor F 18 Injeksi natrium Pencitraan tulang 10 mCi Intravena
fluorida
Galium Ga 67 Injeksi galium Penyakit Hodgkin, limfoma 8-10 mCi Intravena
sitrat
    Lesi inflamasi akut 5 mCi Intravena
Indium In 111 Injeksi kapromab Pencitraan metastatik  pada pasien 5 mCi Intravena
pendetid dengan kanker prostat yang telah
dibuktikan dengan biopsi
Indium In 111 Larutan Indium Radio label  pada berbagai Bervariasi  
Klorida steril radiofarmaka 111In
Indium In 111 Larutan steril Penandaan leukosit autolog 500 µCi Intravena
indium oksin
Indium In 111 Injeksi pentetat Sisternografi 500 µCi Intratekal
Indium In 111 Injeksi Tumor neuroendokrin 3 mCi Intravena
pentetreotid (planar)
      6 mCi  
(SPECTc)
Indium In 111 Ibritumomab Pencitraan biodistribusi sebelum 5 mCi Intravena
tiuksetan pemberian 90Y Zevalin (Biogen
Idec) untuk pengobatan limfoma
non-Hodgkin
Iodin I 123 Kapsul dan Pencitraan kelenjar tiroid 400-600 µCi Oral
larutan natrium
iodida
    Tiroid metastase (seluruh tubuh) 2 mCi Oral
Iodin I 123 Injeksi Iobenguan Feokromositoma, tumor karsinoid, 0,14 mCi/kg Intravena
paraganglioma non sekresi, (anak)
neuroblastoma
      10 mCi  
(dewasa)
Iodin I 125 Injeksi albumin Penentuan volume plasma 5-10 µCi Intravena
Iodin I 125 Injeksi natrium Penentuan Laju Filtrasi 30 µCi Intravena
iothalamat Glomerulus (GFR)
Iodin I 131 Injeksi iobenguan Feokromositoma, tumor karsinoid, 0,5 mCi/1,7 Intravena
paraganglioma non sekresi, m2
neuroblastoma
Iodin I 131 Kapsul dan Fungsi tiroid 5-10 µCi Oral
larutan natrium
iodida
    Pencitraan tiroid (leher) 50-100 µCi  
    Pencitraan tiroid (substernal) 100 µCi  
    Tiroid metastase (seluruh tubuh) 2 mCi  
    Hipertiroidisme 5-33 mCi  
    Karsinoma 150-200 mCi  
Iodin I 131 Injeksi natrium Fungsi ginjal yang dapat pulih 200 µCi (2 Intravena
iodohipurat ginjal)
      75 µCi (1  
ginjal)
Iodin I 131 Tositumomab Pengobatan Limfoma non-Hodgkin Dosis Intravena
refraktori derajat rendah individual;
tidak lebih
dari 75 cGy
seluruh tubuh
Nitrogen N 13 Injeksi amonia Pemeriksaan perfusi miokard 10-20 mCi Intravena
Oksigen O 15 Injeksi air Perfusi jantung 30-100 mCi Intravena
Fosfor P 32 Suspensi fosfat Efusi pleura dan peritoneal 10-20 mCi Intraperitoneal
kromik atau intrapleura
(bukan untuk
penggunaan
intravena)
Fosfor P 32 Injeksi natrium Polisitemia 1-8 mCi Intravena
fosfat
Rubidium Rb Injeksi Rubidium Pemeriksaan perfusi miokard 30-60 mCi Intravena
82 klorida
Samarium Sm Injeksi Terapi paliatif nyeri tulang pada 1.0 mCi/kg Intravena
153 leksidronam lesi tulang osteoblastik metastase
Stronsium Sr Injeksi stronsium Terapi paliatif nyeri tulang pada 4 mCi Intravena
89 klorida lesi tulang osteoblastik metastase
Teknetium Tc Injeksi albumin Pencitraan aliran darah jantung 20 mCi Intravena
99m
Teknetium Tc Injeksi albumin Pencitraan perfusi paru 3 mCi Intravena
99m teragregasi
Teknetium Tc Arsitomumab Karsinoma kolorektal kambuhan 20 mCi Intravena
99m atau metastase
Teknetium Tc Injeksi bisisat Tambahan untuk CT (computed 20 mCi Intravena
99m tomography)/MRI(Magnetic
Resonance Imaging)pada pasien
stroke
Teknetium Tc Injeksi disofenin Pencitraan hepatobilier 5 mCi Intravena
99m
Teknetium Tc Injeksi Perfusi serebral regional pada 20 mCi Intravena
99m eksametazim stroke dengan atau tanpa metilen
biru
    Pelabelan leukosit tanpa metilen 10 mCi Intravena
biru
Teknetium Tc Injeksi gluseptat Pencitraan otak 20 mCi Intravena
99m
    Pencitraan perfusi ginjal 10 mCi Intravena
Teknetium Tc Injeksi Pencitraan hepatobilier 5 mCi Intravena
99m mebrofenin
Teknetium Tc Injeksi medronat Pencitraan tulang 20-30 mCi Intravena
99m
Teknetium Tc Injeksi mertiatid Pencitraan ginjal 5 mCi Intravena
99m
    Renogram-transplantasi ginjal 1-3 mCi Intravena
    Renogram-kaptopril 1-3 mCi Intravena
Teknetium Tc Injeksi oksidronat Pencitraan tulang 20-30 mCi Intravena
99m
Teknetium Tc Injeksi pentetat GFR (kuantitatif) 3 mCi Intravena
99m
    Renogram (diuretik) 3 mCi Intravena
    Pencitraan perfusi ginjal 10 mCi Intravena
Teknetium Tc Injeksi pirofosfat Infarct-avid scan 15 mCi Intravena
99m
Teknetium Tc Injeksi sel darah Perdarahan saluran cerna 15 mCi Intravena
99m merah (kambuhan)
Teknetium Tc Injeksi sestamibi Fungsi dan perfusi miokardial, 8-40 mCi Intravena
99m pencitraan paratiroid
Teknetium Tc Injeksi natrium Pencitraan otak 20 mCi Intravena
99m perteknetat
    Pencitraan tiroid 10 mCi Intravena
    Ventikulogram radionuklida 20 mCi Intravena
    Sistografi radionuklida 1 mCi Uretra
    Dakriosistografi 0.1 mCi Tetes mata
    Divertikulum meckel 5 mCi Intravena
Teknetium Tc Injeksi suksimer Pemindaian ginjal-fungsi ginjal 5 mCi Intravena
99m diferensial
 
    Pemindaian ginjal-anatomi kortikal 5 mCi Intravena
Teknetium Tc Injeksi koloid Pemindaian hati-limpa 5 mCi Intravena
99m sulfur
    Limfosintigrafi (payudara) 0,4-0,6 mCi Interstitial
    Limfosintigrafi (melanoma) 0,5-0,8 mCi Intradermal
    Pengosongan lambung (scrambled 1 mCi Oral
egg)
    Perdarahan lambung (akut) 10 mCi Intravena
    Aspirasi paru 5 mCi Oral
    Refluks gastroesofagal 0,2 mCi Oral
Teknetium Tc Injeksi Fungsi dan perfusi miokard 8-40 mCi Intravena
99m tetrofosmin
Thallium Tl Injeksi thallus Pencitraan perfusi miokard 3-4 mCi Intravena
201 klorida
    Pencitraan paratiroid 2 mCi Intravena
Xenon Xe 133 Xenon Pencitraan ventilasi paru 10-20 mCi Inhalasi
Yttrium Y 90 Ibritumomab Pengobatan limfoma non-Hodgkin 0,3-0,4 Intravena
tiuksetan derajat rendah mCi/kg

a
 : kecuali dinyatakan lain

2. Berapa waktu paruh dari 131I jika dikenai gelombang pada panjang gelombang 2,5 x 10-
6 s-1 ?
a. 1,5 jam
b. 2,5 jam
c. 7,7 jam
d. 6 jam
e. 4 jam

Jawab:
Dik:
Panjang gelombang = 2.5 x 106 s-1
Dit: waktu paruh (t ½) ?

Jawab:

t ½ =0.693 / panjang gelombang


= 0.693 / 2.5 x 106 s-1
= 0.2772 x 106 detik
= 0.2772 x 106 detik / 3600
= 7.7 jam (C)

3. Apa yang dimaksud dengan peluruhan?,tuliskan macam – macam peluruhan !


Jawab:
Peluruhan radioaktif (disebut juga peluruhan nuklir atau radioaktivitas) adalah proses
pemecahan inti atom yang tidak stabil sehingga terjadi kehilangan energi (berupa massa
dalam diam) dengan memancarkan radiasi, seperti partikel alfa (inti helium), partikel
beta (elektron atau positron) dengan neutrino dan sinar gamma.  Material yang
mengandung inti tak stabil ini dianggap radioaktif.
Peluruhan RA, dan dengan segala tipenya sangat berguna untuk kepentingan analisis
maupun diagnostik dan penelitian yang menggunanakan larutan yang encer. Peluruhan
dibedakan menjadi:
a. Peluruhan alfa.
Peluruhan tipe ini terjadi pada usnsur yang berat seperti uranium dan thorium.
Partikel alfa, merupa kan tiruan helium karena mempunyai dua neutron dan dua
elektron, yang daya tembusnya kecil.
Radiasi alfa dapat dibedakan dengan radiasi beta, dengan cara filtrasi yang
mengabsorbsi sianar alfa tetapi membiarkan sinar beta untuk diukur.
b. Peluruhan beta
Partikel beta mempunyai energi elektronik yang tinggi (positron), bila radiasi bermuatan
negatif dinamakan negatron, merupakan hasil peluruhan dari neutron yang menghasilkan
proton, negatron dan antineutron.
Persamaan: N P + -  e. (peluruhan negatron)
Negatron seperti halnya orbital elektron, berada setelah melepaskan tenaga kinetiknya
yang kemudian akan bersinggungan dengan ion positif sebagai orbital elektron.

c. Peluruhan gamma
 Peluruhan sinar gamma ditandai dengan pelepasan proton dengan tenaga tinggi atau
dengan panjang gelombang yang pendek.
 Sinar gamma dalam kondisi tepat dapat diukur dengan cara perhitungan scintillations,
 Sinar gamma ini dapat diinterferensi oleh sinar alfa maupun sinar beta, tetapi dapat
diatasi dengan filtrasi menggunakan lempeng tipis dari aluminium.
 Sinnar gamma dapat digunakan untuk analysis berba gai senyawa kimia terutama logam.
 Gelombang sinar gamma hampir mendekati sinar X, dan sinar gamma lebih kecil
lamdanya.

4. Radionuklida 24Na yang memiliki diperoleh dari target Na2CO3 yang diradiasi selama
60 jam dengan wadah ampul kwarsa, dimasukkan ke dalam reaktor dengan fluks neutron
10-12 cm-2 det-1.Berapa banyak sampel Na2CO3 yang ditimbang untuk menyiapkan
24Na dengan radioaktivitasnyasebesar 3,45x1022 atom? (Kelimpahan 23Na di alam
adalah 100%)
a. 3,083 gram
b. 3,308 gram
c. 3,038 gram
d. 3,380 gram
e. 3,803 gram

Penyelesaian:

Dik:

N = 3,45 x 1022 atom


Aw = 106 gram/ mol
Navog = 6,02 x 1023 atom/mol
K= 1

Dit: W?

Jawab: N = (2W / Aw) x Navog x k

2W = (N x Aw) : ( Navog x k)

W = (3,45 x 1022 atom x 106gram/mol) : (2 x 6,02 x 1023 atom/mol x 1 )

W = 3,038 gram (C)

Anda mungkin juga menyukai