Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

MK. TEKNOLOGI PENDIDIKAN & MEDIA PEMBELAJARAN


“BUKU AJAR”

Nama – nama kelompok 9:


1. Emelia Renden, Nim: 201302054
2. Erly, Nim: 201302081
3. Selianti Palullungan, Nim: 201302067
BAB I
BUKU AJAR
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Buku ajar penting digunakan sebagai alat penyampaian materi
kepada siswa. Buku ajar ini dapat berbentuk soft file dan hard file.
Buku elektronik seperti yang dikembangkan pada kurikulum KTSP
merupakan contoh bahan ajar berbentuk soft file. Bahan ajar berbentuk
hard file berupa buku pelajaran, modul pembelajaran, LKS dan buku
soal-soal latihan bagi siswa. Dalam penyusunan buku pelajaran perlu
diketahui landasan atau pedoman yang mendasarinya. Pedoman
penyusunan buku pelajaran yang dikeluarkan oleh Pusat Perbukuan
Depdiknas (2006:6) khusus untuk buku pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia.

B. Manfaat Mata Kuliah


Dengan adanya mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami tentang definisi buku ajar dan membantu dalam
melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang
berlaku.

C. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami
tentang metode pembelajaran menggunakan buku ajar.

D. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu
memahami tentang:
1. Definisi buku ajar
2. Fungsi buku ajar
3. Jenis buku ajar
4. Tujuan buku ajar
5. Prinsip-prinsip penulisan buku ajar
6. Proses penyusunan buku ajar
7. Teknik penulisan buku ajar
8. Anatomi buku ajar
9. Kaidah penulisan buku ajar
10. Metode analisis buku ajar
11. Pengembangan buku ajar
II. PENYAJIAN
A. Definisi Buku Ajar
Bahan ajar didefinisikan sebagai segala bentuk bahan, baik tertulis
maupun tidak tertulis, yang digunakan untuk membantu guru/instruktur
dalam melaksanakan proses pembelajaran dan menjadi bahan untuk
dipelajari oleh peserta didik dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan (Effendi Tri Bahtiar dalam Makalah
Penulisan Bahan Ajar, ITB).
Bahan ajar merupakan salah satu factor yang menentukan
keberhasilan sebuah pembelajaran. Tanpa bahan ajar yang memadai
sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada
tercapainya hasil belajar yang optimal. Menurut Prastowo (2012:17),
bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks)
yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari
kempetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses
pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran.
Proses pembelajaran selama ini menggunakan bahan ajar, seperti
buku ajar dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Hal ini diperkuat dengan
penjalasan seorang ahli yang menyatan, “Belum ada satu negara pun di
dunia ini yang meninggalkan buku dalam proses pembelajaran”
(Sitepu,2012:2).
Salah satu komponen system pembelajaran yang memegang
peranan penting dalam pencapaian Standar Kompetensi (SK) dan
Komponen Dasar (KD) adalah buku ajar. Buku ajar menurut National
Centre For Competensi Based Training (dalam Prastoro, 2013:16)
adalah segala bentuk bahan yang digunakan dalam membantu guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar didalam kelas, bahan
yang dimaksud bias maupun tidak tertulis.
Menurut Suharjono (2001) buku ajar adalah buku yang digunakan
sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan
buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud-
maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-
sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para
pemakainya disekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat
menunjang suatu program pengajaran.
Buku ajar merupakan salah satu sumber belajar dan bahan ajar
yang banyak digunakan dalam pembelajaran. Buku ajar memang
merupakan bahan ajar sekaligus sumber belajar bagi siswa yang
konvensional. Namun meskipun konvensional dan sudah dipergunakan
cukup lama dan banyak yang menganggap tradisional, buku pelajaran
masih cukup mampu memberikan kontribusi yang bauk pada
pembelajaran. Beberapa materi pembelajaran tidak dapat diajarkan
tanpa bantuan buku pelajaran.
Definisi lain, menurut Mintowi (2003) buku ajar merupakan salah
satu sarana keberhasilan proses belajar mengajar. Buku ajar merupakan
suatu kesatuan unit pembelajaran yang berisi informasi, pembahasan
serta evaluasi. Buku ajar yang tersusun secara sistematis akan
mempermudah peserta didik dalam materi sehungga mendukung
ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, buku ajar harus
disusun secara sistematis, menarik, aspek keterbacaan tinggi, mudah
dicerna, dan mematuhi aturan penulisan yang berlaku.
Buku ajar tersusun atas beberapa komponen tertentu. Menurut
(Prastowo, 2012:172) buku ajar terdiri atas lima komponen, yaitu :
judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
latihan, serta penilaian. Selain itu, isi kandungannya juga harus
mengacu kepada kompetensi dasar yang telah ditetapkan berdasarkan
kurukulum yang berlaku. Meskipun buku ajar ditulis dan disusun oleh
tim ahli, belum tentu buku ajar tersebut baik dan benar dari segi
struktur maupun isinya. Hal ini diperkuat oleh (Sitepu, 2012:3) yang
menyatakan bahwa belum banyak penulis buku ajar yang mengetahui
unsur-unsur yang perlu ada dan harus diperhatikan dalam penulisan
buku ajar. Selain itu, dalam proses penerbutan, editor penerbit juga
kurang cermat menyunting buku ajar sebagai sumber belajar.
Guru dan siswa akan lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran
apabila buku yang digunakan merupakan buku ajar yang berkualitas
baik. Dengan buku ajar yang baik, guru dan siswa akan lebih mudah
mencapai tujuan pembelajaran seperti yang ditetapkan dalam
kurikulum. Dengan demikian, kualitas buku ajar menentukan
keberhasilan siswa dalam pembelajaran.
Menurut BSNP (dalam Muslich, 2010:291) buku ajar yang
berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan, yaitu kelayakan
isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan
kegrafikaa. Salah satu unsur yang harus diperhatikan yaitu kelayakan
isi. Isi menyangkut materi yang ada dalam buku ajar sehingga sangat
wajar apabila unsur kelayakan isi merupakan unsur utama untuk
menentukan kualitas buku.
Buku ajar termasuk salah satu buku pelajaran. Buku pelajaran yang
dimaksud adalah karya tulis yang digunakan guru dalam proses belajar
mengejar, maka semua karya tulis tersebut bermasuk buku ajar. Buku
ajar adalah sebuah karya tulis yang berbentuk buku yang digunakan
guru dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan definisi buku ajar di atas, maka disimpulkan bahwa
yang dimaksud buku ajar adalah sebuah karya tulis yang berbentuk
buku dalam bidang tertentu, yang merupakan buku standar yang
digunakan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar untuk sarana-
sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya
di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang
program pengajaran. Buku ajar disusun dengan alur dan logika yang
sesuai rencana pembelajaran, buku ajar disusun sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa dan buku ajar disusun untuk mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi.
Dengan adanya buku ajar kegiatan belajar mengajar disekolah
menjadi lancer dan efektif. Dengan adanya buku ajar, keterampilan dan
pengetahuan dasar siswa telah diperoleh sebelum masuk ke kelas
sehingga selama di kelas dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pemantapan ingatan, pemahaman konsep, berfikir kritis dan
pengembangan pengetahuan.
Buku ajar menyediakan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik
tentang substansinya maupun tentang penyajiannya. Penggunaan buku
ajar merupakan bagian dari budaya buku, yang menjadi salah satu
tanda masyarakat maju. Dipandang dari proses pembelajaran, buku ajar
mempunyai peranan penting. Jika tujuan pembelajaran adalah
menjadikan siswa memiliki berbagai kompetensi, maka perancangan
buku ajar harus memasukkan sejumlah prinsip yang dapat digunakan
untuk mencapai hal tersebut adalah perancangan sejumlah soal latihan
yang berbasis multiple representasi.

B. Fungsi Buku Ajar


Buku ajar merupakan suatu kesatuan unit pembelajaran yang berisi
informasi, pembahasan serta evaluasi. Buku ajar yang tersusun secara
sistematis akan mempermudah peserta didik dalam materi sehingga
mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.

Greene dan Petty, merumuskan beberapa peranan dan kegunaan


buku ajar sebagai berikut :

1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern


mengenai pengajaran serta mendemontrasikan aplikasi dalam
bahan pengajaran yang disajikan.
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang
kaya, mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan
kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program
kegiatan yang disarankan di mana keterampilan-keterampilan
ekspresional diperoleh pada kondisi yang menyerupai kehidupan
yang sebenarnya.
3. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap
mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional.
4. Menyajikan (bersama-sama dengan buku manual yang
mendampinginya) metode-metode dan sarana-sarana pengajaran
untuk memotivasi siswa.
5. Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai
penunjang bagi latihan dan tugas praktis.
6. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi
dan tepat guna.
C. Jenis Buku Ajar
Kemnterian Ristek dan Pendidikan Tinggi tentu memiliki acuan
dalam menentukan arah system Pendidikan di Indonesia, Baik
berkaitan dengan riset hingga penerapan yang tidak jauh-jauh dari
proses belajar mengajar supaya apa yang di ajarkan kepada mahasiswa
tidak melenceng jauh dari tujuan, maka perlu adanya pegangan kepada
pengajar. Pegangan tersebut bias berupa buku panduan sebagai
pedoman.
Kemenristek sendiri memiliki beberapa jenis buku pedoman dalam
mengajar. Semua buku yang di akui tentu harus memuat sudut pandang
yang jelas terutama tentang prinsip-prinsip yang digunakan,
pendekatan yang dianut, metode yang digunakan serta teknik-teknik
pengajaran yang digunakan. Susunannya pun harus teratur, sistematis,
bervariasi, dan kay akan informasi. Di samping itu harus mempunyai
daya tarik kuat karena akan mempengarhi minat siswa terhadap buku
tersebut. Buku

1. Buku Ajar
Buku ajar merupakan bagian penting dalam proses
pembelajaran. Setiap dosen atau guru membutuhkan buku ajar
untuk membantu proses mengajar. Tujuan dari buku ajar tidak lain
membantu komunikasi antara pengajar dan peserta didik.
Bentuknya bias berupa buku teks, buku paket, buku materi, hingga
buku panduan belajar. Sebenarnya dari buku ajar seperti buku biasa
yang isinya menjadi acuan berkualitas dan biasanya ada tanda
pengesahan dari badan wewenang dibawah Dinas Pendidikan
Nasional yang bersifat buku. Buku ajar ditulis untuk tujuan
instruksional tertentu. Buku ajar dilengkapi dengan sarana
pengajaran.
Dalam perkembangannya buku ajar tidak lagi diterbitkan oleh
pemerintah melainkan oleh pihak swasta. Dalam kaitan ini,
pemerintah hanya diberi wewenang untuk pengadaan buku ajar,
bukan untuk penggandaannya. Selanjutnya pemerintah menetapkan
standar tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap penerbitan buku
yang akan digunakan oleh satuan Pendidikan, dalam hal ini standar
tersebut ditetapkan dan dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).

2. Buku Referensi
Selain buku ajar, Ristek Dikti juga mengeluarkan buku
referensi. Buku referensi berupa suati media yang memuat
kumpulan fakta-fakta terkait yang dijadikan satu bidang ilmu
pengetahuan, dengan kata lain, buku referensi adalah buku yang
memuat informasi ringkas dan padat semacam ensiklopedi, kamus,
atlas, dan jenis-jenis buku pedoman lainnya. Buku jenis ini memuat
informasi yang bersifat mudah untuk diemukan agar pencarian data
menjadi lebih efisien. Kualitas dari buku referensi tidak ditentukan
bagaimana penulisan buku tersebut dilakukan, tetapi lebih kepada
jumlah data dan referensi data secara komprehen.

3. Buku Diktat
Jika buku ajar lebih memuat penerapan ilmu pengetahuan
secara umum, maka buku diktat memuat penerapan ilmu secara
khusus. Buku diktat adalah bahan ajar untuk suatu matakuliah yang
ditulis dan disusun oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti
kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada peserta kuliah.
Dalam kata lain, lingkup cakupan dari buku ini hanya tersebar
dalam kelas yang diajarkan. Istilah lain dari buku diktat adalah
modul atau pada tingkat Pendidikan lebih dasar disebut LKS.

4. Modul
Selain diktat, terdapat satuan program belajar yang lebih kecil
yakni modul pembelajaran. Modul pembelajaran dapat dipelajari
oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa
kepada dirinya sendiri. Modul juga dikemas secara sistematis dan
menarik dengan cakupan materi, metode, dan evaluasi yang dapat
dipakai secara mandiri agar tercapai kometensi yang diharapkan.

D. Tujuan Buku Ajar


1. Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran.
2. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi
pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
3. Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta
didik.

E. Prinsip-Prinsip Penulisan Buku Ajar


1. Prinsif relevansi.Prp keterkaitan materi buku ajar hendaknya
relavan atau berkaitan dengan pencapaian kompetensi pendidik.
2. Prinsip konsistensi materi buku ajar hendaknya memuat bahan
pelajaran yang linier mulai dari awal hingga akhir.
3. Prinsip kecukupan materi yang ditulis buku ajar hendaknya
memadai, tidak terlalu sedikit dan tidak berlebihan untuk
menjelaskan hal-hal yang terkait dengan kompetensi atau
subkompetensi yang dipilih sebagai tema, baik komponen maupun
uraiannya. Hal ini berkaitan dengan keluasan materi yang
diidentifikasi melalui peta konsep.
4. Sistematika buku ajar hendaknya merupakan satu kesatua
informasi yang utuh yang terdiri atas komponen-komponen
bahasan-bahasan yang saling terkait dan disusun secara berurutan
sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan buku ajar

F. Proses Penyusunan Buku Ajar


Dalam menyususn buku ajar juga harus memperhatikan proses
penyusunan buku ajar yang baik dan benar. Achmadi,2008 dalam
Wajimin, 2014 memberikan beberapa tahap proses penyusunan buku
ajar sebagai berikut:
1. Telaah kurikulum secara umum, yang ditelaah dari kurikulum
adalah landasan filosofi yang dijadikan dasar dalam pengembangan
kurikulum. Landasan ini tercermin melalui pendekatan
pembelajaran, tujuan Pendidikan, isi, prosedur dan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan, serta sarana.
2. Penyusunan silabus, tahap berikutnya adalah penyusunan silabus.
Tahap ini berguna dalam membantu perancangan umum
sistematika setiap buku ajar.
3. Perorganisasian buku ajar, buku ajar tetap mengikuti struktur tata
tulis pada umumnya, yakni diawali dengan pendahuluan, isi, dan
penutup. Layaknya sebuah buku, buku ajar merupakan suatu
kesatuan yang bermakna.
4. Pemilihan materi. Pemilihan materi yang di bahas pada setiap bab
buku ajar perlu disesuaikan dengan ukuran-ukuran standar yang
ada yakni pemilihan materi standar sesuai dengan kurikulum,
tujuan Pendidikan, keilmuan, dan relevansinya dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.
5. Penyajian materi, penyajian materi merupakan panduan terhadap
cara menyajikan materi yang terdapat didalam buku ajar. Unsur-
unsur yang terdapat didalamnya antara lain: tujuan pembelajaran,
tahap pembelajaran menarik minat dan perhatian siswa, kemudahan
pemahaman, keaktifan siswa, hubungan bahan, norma, soal dan
latihan.
6. Penggunaaan bahasa dan keterbacaan. Penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik, jelas, dan benar serta bahasa ragam formal
ilmiah dalam penyajian materi adalah keharusan. Dengan
demikian, dalam menyusun buku sebagai bahan pembelajaran
harus memperhatikan prinsip dan proses penyusunan buku ajar
sehingga buku ajar yang dihasilkan dapat sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan

G. Teknik Penulisan Buku Ajar


Bendor 2007 menjelaskan tiga Teknik penulisan buku ajar sebagai
berikut.
1. Menulis sendiri, penulis menyusun buku ajar berdasarkan gagasan
dan pengalaman sendiri.
2. Mengemas ulang informasi, penulis tidak menyusun sendiri buku
ajar dari awal melainkan memanfaatkan buku-buku, buku teks, atau
informasi lain yang sudah ada.
3. Menghimpun tulisan dari berbagai sumber yang terkait dan relavan
dengan tema.
Penulisan buku ajar dapat menggunakan salah satu dari ketiga
Teknik penulisan buku ajar di atas dengan mengedepankan orisinalitas.

Beberapa Aspek Teknis Penulisan Buku Ajar:

a. Warna cover biru langit dengan logo bagian atas, jika penulisan
buku ajar ini didanai proyek. Jika didanai oleh perguruan tinggi
sendiri atau dengan cara swadana maka warna mengikuti warna
fakultas masing-masing.
b. Naskah diketik dengan komputer huruf Times New Roman, font
size 12 untuk teks, font size 14 untuk judul, dengan jarak 1,5
spasi, kertas ukuran A4.
c. Pengesahan ditandatangani pembimbing yang telah ditugasi
d. Jumlah halaman antar bab termasuk sub bab, diusahakan
seimbang.
e. Sebaiknya gunakan ilustrasi yang bervariasi dalam naskah
buku, misalnya: tabel, diagram, foto, kartun, sketsa dan
sebagainya.
f. Gunakan bahasa tulis sesuai kaidah bahasa Indonesia baku,
rujukan buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi
terakhir.
g. Jumlah soal latihan usahakan untuk bentuk pilihan ganda
minimal 10, Essay (uraian) 5 soal, dan tugas latihan sesuaikan
dengan kebutuhan.
h. Dalam prakata dan pendahuluan sebaiknya gunakan kata
‘Anda’ untuk menunjukkan sapaan yang komunikatif, gaya
bahasa yang luwes dan tidak kaku atau monoton.

H. Anatomi Buku Ajar


Menurut Rachmawati 2004 dalam Wajimin 2014, pada umumnya
buku ajar memiliki anatomi buku yang terdiri atas: .
1. Halaman pendahuluan yang teridri atas halaman judul, daftar isi,
daftar gambar, daftar table, kata pengantar, dan prakata.
a. Halaman judul adalah halaman yang memuat judul buku,
pengarang, nomor penerbutan edisi atau nomor jilid, nama dan
tempat penerbitan, dan tahun penerbitan.
b. Daftar isi merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik
tertentu dan nomor halaman dimana topik tersebut berada.
Daftar ini hanya memuat judul bab.
c. Daftar gambar dan daftar table memuat informasi tentang
keberadaan gambar dan table yang disajikan dalam isi buku
ajar.
d. Kata pengantar adalah penjelasan yang ditulis orang lain atas
permintaan penulis atau penerbit untuk memperkenalkan
penulis atau subyek yang ditulis.
e. Kata sambutan adalah penjelasan yang ditulis oleh penulis yang
biasanya memuat alas an mengapa penulis tergugah menulis
buku, isi buku, susunan buku, ucapan terimakasih dan harapan
penulis.
2. Halaman inti yang terdiri atas uraian rincian setiap bab dan subbab
yang disertai dengan contoh latihan dan soal-soal yang harus di
selesaikan peserta didik,
3. Halaman penutup yang terdiri atas lampiran, pustaka, kunci
jawaban, dan glosarium

I. Kaidah Penulisan Buku Ajar


Petunjuk Penyusunan Buku Ajar
1. Menimbulkan minat baca
2. Ditulis dan dirancang untuk mahasiswa/siswa
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
4. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
5. Struktur berdasarkan kebutuhan mahasiswa/siswa dan kompetensi
akhir yang dicapai
6. Memberi kesempatan pada mahasiswa/siswa untuk berlatih
7. Mengakomodasi kesulitan mahasiswa/siswa
8. Memberikan rangkuman
9. Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
10. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
11. Dikemas untuk proses pembelajaran

J. Metode Analisis Buku Ajar


1. Analisis Kurikulum. Analisis kurikulum
diarahkan pada pemilihan kompetensi yang bahan ajarnya perlu
dikembangkan dalam buku teks. Pada tahap ini, penulis buku teks
akan mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
menandai bahwa suatu KD telah dicapai, materi pokok,
pengalaman belajar, alokasi waktu, dan sistem evaluasi yang akan
dilakukan oleh siswa. Aspek kompetensi inti dan kompetensi dasar
sudah ada dalam kurikulum 2013, sehingga yang harus dilakukan
penulis dalam tahap ini adalah mengembangkan aspek materi
pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, dan sistem
pengujiannya.
2. Analisis Sumber Belajar Secara teknis,
sumber belajar yang digunakan sebagai bahan penyusunan bahan
ajar perlu dianalisis. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan,
kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya
adalah menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang
dikaitkan dengan kebutuhan.
3. Analisis Karakteristik Siswa. Analisis
karakteristik siswa ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan
perkembangan siswa, yaitu siswa yang akan menjadi sasaran atau
yang kan membaca buku teks. Oleh karena itu, secara teknis
analisis karakteristik siswa ini diarahkan pada landasan kebutuhan
atau motivasi siswa.

K. Pengembangan Buku Ajar


Pengambangan bahan ajar dapat dilakukan sendiri atau dalam sebuah
tim pengembangan bahan ajar (lebih dari satu orang). Secara umum,
Paulina dan Purwanto (dalam Widodo dan Jasmadi 2004:55)
menyatakan ada tiga cara dalam menyusun bahan ajar yaitu: Stating
from scrath, Text Transformation, dan Compilation
1. Starting from Scratch
Tim pengembangan bahan ajar dapat menyusun sendiri,
penulisan dari awal (starting from Scratch) sebuah bahan ajar
yateng akan digunakand dalam kegiatan instruksional karena tim
dianggap mempunyai kepakaran dalam bidan ilmu terkait,
mempunyai kemampuan menulis, dan mengerti kebutuhan peserta
didik. Kepakaran dalam bidang ilmunya diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan peserta didik,
misalnya hasil penelitian dari anggota tim, tulisan, atau artikel-
artikel yang telah dimuat di sebuah jurnal anggota tim. Tentunya
materi-materi tersebut harus relavan dengan tujuan instruksional.
Selain mempunyai kepakaran pada materi yang akan dilibatkan
dalam proses instruksional, tim pengembang juga harus
mempunyai kemampuan menulis bahan ajar yang sesuai dengan
kaidah-kaidah instruksional. Apabila di antara tim tidak ada
anggota yang mempunyai kemampuan dalam bidang keterampilan
menulis bahan ajar, maka dapat menarik seorang instruksional
designer masuk menjadi anggota tim sebagai pemberi masukan dan
saran, untuk menyusun bahan ajar yang baik.
2. Text Transformation
Perkembangan bidang penelitian dan teknologi informasi
memberikan kesempatan besar bagi tim pengembang bahan ajar
untuk memanfaatkan informasi-informasi yang ada (buku teks,
artikel jurnal, internet dan lainnya) dalam menyusun bahan ajar.
Referensi-referensi tersebut dikumpulkan sesuai dengan tujuan
instruksional dan rencana kegiatan pembelajaran, kemudian
memberikan beberapa perubahan pada materi untuk melengkapi
materi yang sudah ada. Hal ini merupakan bagian dari pengemasan
kembali informasi atau biasa juga disebut dengan teks
transformation.
Informasi yang sudah dikumpulkan dari berbagai sumber
disusun kembali menggunakan Bahasa dan strategi yang sesuai
untuk digunakan sebagai bahan ajar, yaitu sederhana dan dialogis.
Bahan ajar yang disusun harus tetap mendapatkan tambahan
penjelasan mengenai ketrampilan dan pengetahuan atau
kompetensi yang akan diraih oleh peserta didik. Hasil text
transformation adalah seperangkat bahan ajar yang telah diubah
dari sumber informasi dan telah berisi beberapa komponen
penunjang bahan ajar.
3. Compilation
Compilation (komplikasi) atau penataan informasi adalah
pengembangan bahan ajar yang dikumpulkan dari berbagai sumber
informasi, baik dari penelitian sendiri atau ditulis sendiri lalu
digabungkan dengan informasi-informasi yang telah ada, misalnya
dari buku teks, jurnal ilmiah, artikel, internet, dan lain sebagainya
tampa memberikan perubahan pada informasi tersebut.
Pemelihan dilakukan terhadap materi yang benar-benar
mendukung kegiatan belajar, sehingga yujuan instruksional akan
tercapai. Sumber informasi yang digunakan sebaiknya sudah
tercantum dalam acuan dan sumber pustaka yang ada dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Prosedur compilation
memungkinkan bagi tim pengembang bahan ajar lebih cepat
menyusun sebuah bahan ajar karena dengan sumber informasi yang
telah dipilih dapat langsung di fotocopy atau dicetak langsung
menjadi satu bandel bahan ajar.
Daftar pustaka
Achmadi. (2008). Tata Saji Buku Ajar. Jakarta: Pelatihan Penulisan Buku
Ajar.
Bendor, J .2007. Self editing and Revisions, Bahan Pelatihan Penulisan
Artikel Ilmiah Internasional. Jakarta.
BSNP. (2006). Instrumen penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar
Dan Menengah. Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Pedoman Memilih dan Menyusun
Bahan Ajar. Jakarta. Depdiknas
Mintowati. (2003). Panduan Penulisan Buku Ajar. Jakarta: Depdikbud.
Muslich, M. (2010). Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan
dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Pannen, Paulina dan Purwanto. 2004. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: PAU-
PPAI, Universitas Terbuka
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Rachmawati W.S. 2004. Anatomi Buku Ajar. Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta
Suhardjono. (2001). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah diBidang
Pendidikan Pengembangan Profesi. Kumpulan Naskah AA: Mengajar di
Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU P3AI Dirjen Dikti.

Anda mungkin juga menyukai