Anda di halaman 1dari 18

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

TAHAPAN CRUSHING
Primary Crushing, Secondary Crushing dan Tertiery Crushing

Disusun Oleh :

Priskilla Latekay
11.2019.1.00774

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentang peralatan kominusi ini boleh diselesaikan dengan baik.
Makalah merupakan tugas dari mata kuliah pengolahan bahan galian.

Ucapan terimah kasih disampaikan kepada semua orang yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini atas pengertian dan doanya hingga makalah ini dpat
diselesaikan dengan baik,

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kritik
dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Ambon, 23 Oktober 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengolahan mineral merupakan suatu metode yang digunakan untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pada suatu bhan galian/mineral. Suatu mineral
belum dapat di proses secara langsung lebih lanjut sesat setelah ditambang. Hal
ini di karenakan mineral tersebut masih tercampur dengan pengotornya.

Mineral perlu diolah sesuai dengan kepeluan, misalnya suatu mineral harus
memiliki derajat liberasi yang luas untuk terjadi reaksi kimia pada proses
berikutnya. Maka kita bisa mengolahnya dengan proses yang disebut kominusi.
Kominusi merupakan suatu proses pengecilan ukuran suatu mineral dengan
menggunakan beberapa metode. Dalam
makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai proses pengolahan mineral
kominusi yang menggunakan metode grinding. Dimana grinding merupakan
proses setalh chorusing.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut adalah masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini
1. Apa itu kominusi ?
2. Apa itu peremukan/pemecahan crushing
3. Bagaimana Primary Crushing dapat digunakam dalam proses kominusi
4. Bagaimana Secondary Crushing dapat digunakan dalam proses kominusi
5. Bagaimana Tertiery Crushing/Fine Grinding dapat digunakan dalam proses
kominusi

1.3 Tujuan
Berikut adalah tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Mengetahui lebih lanjut tentang kominusi
2. Mengetahui proses crushing
3. Untuk mengetahui Primary Crushing dapat digunakan dalam proses kominusi
4. Untuk mengetahui Secondary Crushing dapat digunakan dalam proses
kominusi
5. Untuk mengetahui Tertiery Crushing/Fine Grinding dapat digunakan dalam
proses kominusi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kominusi
Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari
ukuran semula. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga untuk meliberasi
bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya yang merupakan gangue
mineral. Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses PBG
yang bertujuan untuk :
1) Membebaskan/meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya.
2) Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada
proses berikutnya.
3) Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain,
misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1) Peremukan/pemecahan (crushing)untuk proses kering
2) Penggerusan/penghalusan (grinding)untuk proses basah dan kering
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
- Tahap pertama/primer (primary stage)
- Tahap kedua/sekunder (secondary stage)
- Tahap ketiga/tersier (tertiary stage)
- Kadang-kadang ada tahap keempat/kwarter (quaternary stage)

2.2 Peremukan / Pemecahan (Crushing)


Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung
dari tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100
cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm.
Crusher adalah mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu- batu ke
batu-batu kecil, kerikil, atau debu batu. Crushers dapat digunakanuntuk mengurangi
ukuran, atau mengubah bentuk, bahan limbah sehinggamereka dapat lebih mudah
dibuang atau didaur-ulang, atau untuk mengurangi ukuran yang solid campuran
bahan baku (seperti di batu bijih),sehingga potongan-potongan komposisi yang
berbeda dapat dibedakan.Crusher/penghancur dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan
material yangakan digiling/dihancurkan.
2.2.1 Primary crushing
Mereduksi ukuran dari yang berukuran kasar sekitar 1 m menjadi ukuran
sampai kira-kira ½ - 3/8 inch. Alatnya jaw crusher, gyratory crusher, hammer
mill atau impact crusher.
Mereduksi ukuran dari yang berukuran kasar sekitar 1 m menjadi ukuran
sampai kira-kira ½ - 3/8 inch. Alatnya jaw crusher, gyratory crusher, hammer
mill atau impact crusher.
• Siapkan kerikil berukuran 4-5 cm sebanyak 5 kg
• Ukur setting Jaw Crusher yaitu open setting dan close setting
• Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong dan amati cara kerjanya
• Masukkan umpan perlahan-lahan dan tampung hasilnya
• Amati hasil peremukan meliputi bentuk ukuran bijih
• Ambil contoh dari batu hasil peremukan Jaw Crusher kira-kira 0.5 kg, ayak
dengan seri ayakan 13,4 ; 9,4 ; dan 2,3 mm
• Timbang dan buat grafik distribusi ukuran menentukan ukuran ayakan yang
meloloskan 80%
• Hasil peremukan Jaw Crusher jangan dibuang
Crushing : roll crusher
• Siapkan Roll Crusher dengan baik
• Jalankan Roll Crusher dan amati cara kerjanya
• Dengan menggunakan umpan hasil Jaw Crusher umpankanlah dengan hati-
hati ke Roll Crusher
• Tampung hasilnya amati ukuran dan bentuk partikel
• Ambil contoh sebanyak 0.5 kg dari hasil remukan ini dan kerjakan seperti
langkah ke-7 di atas

Alat yang digunakan dalam Primary Crushing.


1. Jaw crusher
Jaw crusher digunakan untuk menghancurkan berbagai material, terutama
batuan jenis pertambangan seperti batu granit, kokas, batu bara,bijih mangan,
bijih besi, ampelas, melebur aluminium, oksida, kalsiumkarbida menyatu, batu
kapur, kuarsit, paduan, dll.
Kompresi terbesar perlawanan dari material yang akan hancur adalah
320MPa. Jaw Crusher banyak digunakan di pertambangan, metallurgical
industri, bahan bangunan, jalan raya, kereta api dan industri kimia. Merupakan
primary crusher.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisisensi jaw crusher :
 Lebar lubang bukaan
 Variasi dari throw
 Kecepatan
 Ukuran umpan
 Reduction ratio (RR)
Reduction ratio yang baik pada primary crushing adalah 4-7,
sedangkan untuk secondary crushing 14-20 dan fine crushing adalah 50-100.
 Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan

2. Impact Crusher
Mesin ini mengunakan impact (benturan) sebagai mekanisme
peremukannya.Tipenya ada berbagai macam.Mesin ini banyak disukai karena
dapat menghasilkan produk yang relative ideal,sehingga memudahkan
pengangkutan dan pemakaian.Selain itu alat ini juga ringkas dan mempunyai
rasio yang cukup besar yaitu : 7 : 1 hingga 10 : 1.
3. Gyratory Crusher
Mesin ini memiliki rahang bundar (circular jaw). Sebuah crushing head yang
berbentuk kerucut berputar di dalam sebuah funnel shaped casing yang
membuka ke atas.Crushing head tersebut berfungsi memcahkan umpan yang
masuk.
Alat ini mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan jaw
crusher.Gerakan alat ini adalah kontinyu karena crushing head dari alat ini
bergerak dan bergoyang.Alat ini tidak sesuai dengan material yang lengket
seperti lempung karena kurang menguntungkan disebabkan biaya lebih besar
dibandingkan dengan jaw.

Macam-macam gyratory crusher :


a. Suspended Spindel Gyratory Crusher
b. Pararell Pinch Crusher
Perbedaan utama jenis ini dari suspended spindel, terletak pada
gerakan crushing head-nya. Gerakan crushing head pada prarell pinch
menghasilkan bentuk cone yang tajam dengan puncak dalam keadaan
menggantung sehingga menghasilkan gerakan berputar yang dapat
menghancurkan umpan sepanjang daerah permukaan crushing head.
Bentuk-bentuk head dan concave pada gyratory crusher adalah :
a. Straight head and concave
b. Curved head and concave
Kedua jenis head dan concave ini perbedaanya hanya pada
permukaannya, yaitu yang pertama adalah rata dan yang kedua melengkung.
Kapasitas gyratory crusher lebih besar disbanding dengan jaw crusher pada
ukuran umpan yang sama. Oleh Taggart, kapasitas gyratory dihitung dengan
rumus :

T = 0,75So (L-G)
dimana :
T = kapasitas, ton/jam
G = gape, inch
So = open set, inch

Kapasitas gyratory crusher tergantung pada :


a. Sifat alamiah material yang dihancurkan, seperti kekerasan, keliatan dan
kerapuhan
b. Permukaan concave dan crushing head terhadap umpan akan mempengaruhi
gesekan antara material dengan bagian pemecah (concave dan head)
c. Kandungan air, seting, putaran dan gape

Perbedaan antara gyratory dan jaw crusher adalah :


a. Pemasukan umpan, jaw crusher pemasukannya tidak kontinyu sedangkan
gyratory kontinyu
b. Gyratory alatnya lebih besar dan bagian-bagiannya tidak mudah dilepas
c. Kapasitas gyratory lebih besar dari jaw crusher, karena pemasukan umpan
dapat kontinyu dan penghancurannya merata
d. Pemecahan pada jaw lebih banyak tekanan, tetapi pada gyratory crusher gaya
geseknya lebih besar walaupun ada gaya tekannya. Pada gyratory kalau
berputarnya cepat, produkta yang dihasilkan relatif kecil.

Beberapa keuntungan Gyratory Crusher disbanding Jaw Crusher : 1. Lubang


bukaan (receiving opening) dan pengeluaran (discharge) lebih luas, jadi kapasitasnya
lebih besar. 2. Untuk Kapasitas yang sama, mesinnya lebih kecil 3. Pemakaian tenaga
lebih kecil 4. Penghancuran terjadi terus-menerus 5. kapasitas Gyratory Crusher 2 ½
kapasitas Jaw crusher untuk gape yang sama 6. Gyratory Crusher dapat menerima
umpan dari semua arah, sedangkan Jaw crusher hanya dari satu arah.

2.2.2 Secondary Crushing


Mereduksi ukuran dari 8 – 6 inch yang telah diremuk oleh primary crusher.
Merupakan tahap penghancuran kelanjutan dari primary crushing, dimana umpan
berukuran lebih kecil dari 6 inchi produkta berukuran 0.5 inchi. secondary crusher
mereduksi ukuran dari 8 – 6 inch yang telah diremuk oleh primary crusher.
Beberapa alat untuk secondary crushing antara lain:
 Jaw Crusher (kecil)
 Gyratory Crusher (kecil)
 Cone Crusher
Cone Crusher cocok untuk menghancurkan berbagai macam bijih dan batu
dengan kekerasan menengah. Hal ini merupakan keunggulan yangdapat
diandalkan konstruksi, produktivitas yang tinggi, penyesuaianyang mudah dan
kurang biaya operasi.
a. Crushing surface terluar bekerja sedemikian rupa, sehingga luas lubang
pengeluaran dapat bertambah
b. Crushing surface terluar bagian atasnya dapat diangkat sehingga material
yang tidak dapat dihancurkan dapat dikeluarkan

Macam-macam cone crusher :


1. Simon Cone Crusher
Alat ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Standart crusher type, yaitu untuk mereduksi umpan yang berukuran
kasar
b. Short head crusher type, yaitu untuk mereduksi umpan yang berukuran
halus

2. Telsmith Gyrasphere Crusher


Crushing head pada alat ini berbentuk bulat (sphere) yang terbuat dari baja
dengan cutter shell bergerak naik turun. Dalam cone crusher, crushing head adalah
rata dan perbandingan antara tinggi dengan diameternya 3:1. Umpan dari cone
crusher harus dalam keadaan kering, karena jika basah akan mengakibatkan choking.

 Hammer Mill
Hammer mill dipakai dalam secondary crusher untuk memperkecil
produk dari primary crushing dengan ukuran umpan yang diperbolehkan
adalah kurang dari satu inchi. Alat ini merupakan alat yang berbeda cara
penghancurannya dibandingkan dengan alat secondary crushing lainnya.

Pada hammer mill, proses penghancurannya menggunakan shearing


stress, sedangkan pada secondary crushing lainnya menggunakan compressive
stress.

 Roll Crusher
Roll crushers memiliki maksimum teoritis pengurangan rasio 4:1.Jika
2 inci partikel diumpankan ke crusher roll mutlak ukuran terkecilyang bisa
diharapkan dari crusher adalah 1 / 2 inci. Roll crushershanya akan
menghancurkan materi ke ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).
Sebuah roll crusher meremukkan menggunakankompresi, dengan dua
rol berputar mengenai suatu poros, terhadapkesenjangan antara roll.
Kesenjangan antara gulungan diatur ke ukuran produk yang diinginkan,
dengan kesadaran bahwa partikel pakanterbesar hanya dapat 4 kali
kesenjangan dimensi.
Partikel ditarik kedalam celah antara gulungan oleh gerakan berputar
dan membentuk sudut gesekan antara gulung dan partikel, yang disebut sudut
nip. Duagaya gulungan partikel antara permukaan yang berputar mereka
kedaerah kesenjangan yang lebih kecil, dan patah tulang dari
kekuatankompresi yang disajikan oleh gulungan berputar.
Beberapa keuntunganutama roll crushers yang mereka berikan sangat
bagus dan distribusiukuran produk yang mereka hasilkan sangat sedikit debu
atau denda.Rolls crushers secara efektif digunakan dalam menghancurkan
mineral bijih di mana tidak terlalu kasar dan mereka juga digunakan dalam
produksi skala yang lebih kecil lebih abrasive pertambangan bijihlogam,
seperti emas. Batubara mungkin adalah pengguna terbesar rollcrushers, saat
ini. Batubara tanaman akan menggunakan roll crushers, baik tunggal atau roll
ganda sebagai crushers utama, mengurangi batubara ROM. Biasanya, crushers
ini akan memiliki bentuk gigi ataudibesarkan di muka gulungan. (Roll
crushers digunakan untuk mineraldan bijih logam memiliki gulungan dihadapi
halus).
Hancurnya material pada roll crushing dibedakan menjadi:
a. Choke Crushing
Penghancuran material tidak hanya dilakukan oleh permukaan roll,
tetapi juga oleh sesama material itu sendiri.
b. Free Crushin, yaitu material yang masuk langsung dihancurkan oleh roll.
2.3 Tertiary Crushing
Dilakukan untuk mendapatkan ukuran batuan yang lebih halus, sehingga derajat
leberasi mineral dapat lebih tinggi. Hal ini dilakukan apabila dipandang perlu untuk
mengolah mineral dengan proses konsentrasi, dimana dibutuhkan butiran mineral
dengan ukuran yang halus.
Tertiary crushing umunya dilakukan dengan menggunakan alat giling (mill), yaitu
silinder dari baja yang didalamnya diisi grinding media, dan apabila silinder diputar
pada as-nya akan terjadi grinding action. Dalam pengertiannya grinding berada
dengan crushing. Pada crushing penghancurannya disebabkan oleh gaya tekan
(impact) dipakai untuk material yang kasar, sedangkan grinding penghancurannya
oleh gaya gesekan (rubbing) dan biasanya dipakai untuk material yang halus (max. 6
mesh). Pada mulanya grinding menunjukkan cara penghancuran dimana suatu benda
berat meluncur atau bergeludung diatas benda lain, sedangkan benda yang akan
dihancurkan berada diantaranya.

Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :


1. Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.

2. Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.


3. Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya sebagian adalah
bahan galian atau bijihnya sendiri.
4. Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galian atau
bijihnya sendiri.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpualan
Berdasarkan makalah ini saya mengambil kesimpulan antara lain sebgai berikut:
1. Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil
dari ukuran semula, kominusi dibagi menjadi 2 yaitu, crushing untuk proses
kering dan grinding untuk proses basah dan kering.
2. Crushing adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung
dari tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar
100 cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm. Proses ini
terbagai menjadi 2 yaitu proses primary crushing dan secondary crushing dua
proses ini juga menggunakan alat yang berbedah-bedah.
3. Tertiary crushing Dilakukan untuk mendapatkan ukuran batuan yang lebih halus,
sehingga derajat leberasi mineral dapat lebih tinggi. Hal ini dilakukan apabila
dipandang perlu untuk mengolah mineral dengan proses konsentrasi, dimana
dibutuhkan butiran mineral dengan ukuran yang halus.
DAFTAR PUSTAKA

Laporan Modul I, Kominusi (Crushing dan Grinding). Teuku Muhammad Iqbal. ITB
: 2015
http://wira-saputra011.blogspot.co.id/2013/12/pengolahan -bahan-galian-
crushing-dan.ht ml
http://dunia-at as.blogspot.co.id/2012/05/tahapan-dalam-pengolahan-
bahan-galian.ht ml
http://arsipteknikpertambangan.blogspot.co.id/2011/01/kominusi.html

http://laporanp.blogspot.co.id/2010/02/bab-ii-kominusi-kominusi-adalah-proses.html

Anda mungkin juga menyukai