Anda di halaman 1dari 13

prodi : tata rias 2015

Nama Kelompok : Ikrana Rodhatul F 15050634010


Fitri A.P Ryanica 15050634012
Intan Bellayuana 15050634016

LKM 8
REPRODUKSI

Hormon pada Pria Hormon pada Wanita 1. Hormon


·    1.  Hormon testosterone ·     1. Hormon GnRH (Gonadotropin
2. Hormon gonadotropin 2.  Releasing Hormon)
·     3. Hormon estrogen ·     3.  Hormon  FSH
·     4. Hormon pertumbuhan ·     4. Hormon LH
·     5. Hormon estrogen
Reproduksi wanita dan pria beserta fungsi

Hormon pada Pria

1. Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus seminiferus.
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama
meosis untuk membentuk spermatogenesis sekunder.

Dihasilkan oleh sel intertisial yang terletak antara tubulus seminiferus. Sel ini berjumlah
sedikit pada bayi dan anak, tetapi banyak terdapat pada pria dewasa.

Setelah pubertas, sel intertisial banyak menghasilkan hormon testosteron yang


disekresikan oleh testis. Sebagian besar testosteron berikatan longggar dengan protein plasma
yang terdapat dalam darah dan sebagian terikat pada jaringan yang dibuahi dalam sel menjadi
dehidrasi testosteron. Testosteron yang tidak terikat pada jaringan dengan cepat di ubah oleh hati
menjadi aldosteron  dan dehidroepialdosteron. Konjugasi ini disekresikan dalam usus menjadi
empedu ke dalam urin.

 Fungsi testosteron adalah sebagai berikut:


a)   Efek desensus (penempatan) testis. Hal ini menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang
penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan merupakan faktor
keturunan.
b)   Perkembangan seks primer dan sekunder: sekresi testosterone setelah pubertas menyebabkan
penis, testis, dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta mempengaruhi pertumbuhan
sifat seksual sekunder pria mulai pada masa pubertas.

2. Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon yaitu Lutein Hormon (LH)
dan Folikel Stimulating Hormon (FSH). Bila testis dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis,
maka sekresi testosteron selama kehidupan fetus penting untuk peningkatan pembentukan organ
seks pria.
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig
untuk mensekresi testoteron. FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan
berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi
sperma tidak akan terjadi.
Perubahan spermatogenesis menjadi spermatosit dalam tubulus seminiferus dirangsang
oleh FSH. Namun, FSH tidak dapat menyelesaikan pembentukan spermatozoa. Oleh karena itu,
testosteron disekresikan secara serentak oleh sel intertisial yang berdifusi menuju tubulus
seminiferus. Testosteron diperlukan untuk proses pematangan akhir spermatozoa.

3. Hormon Estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel. Hormon ini
memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat
testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus
untuk pematangan sperma.

4.   Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Bila tidak
terdapat hormon pertumbuhan, maka spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama
sekali.
Hormon pada Wanita

1. Hormon GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon)


 

Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis


anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH/LH).

2. Hormon FSH (Follicle Stimullating Hormone)


Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi
memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada
pria: memicu pematangan sperma di testis). Pelepasannya periodic/pulsatif, waktu paruh
eliminasi pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh
enzim inhibin dari sel-sel granulose ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
Follicle Stimulating Hormone (FSH) : berfungsi Merangsang pematangan folikel dalam
ovarium dan menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran
rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat
kepribadian)

3. Hormon LH (Lutinizing Homone)/ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormon)


Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH,LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan se-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi dipertengahan siklus( LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi siklus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesterone.
Pelepasannya juga periodic/pulsatif, kadarnya dalam darah berfariasi setiap fase siklus, waktu
paruh eliminasinya pendek (sekitar satu jam). Kerja sangat cepat dan singkat. (Pada pria: LH
memicu sintesis tertosteron di sel-sel leydig testis).
Luteinizing Hormone (LH) : berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium
dan menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma &
sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi.

4. Hormon Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka internal folikel di ovarium secara
primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal mrlalui konfersi
hormone androgen. Pada pria diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi
juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita. Estrogen berfungsi untuk merangsang sekresi hormon LH.
Pada uterus: menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks: menyebabkan
pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel
vagina. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara, juga mengatur distribusi lemak
tubuh. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan /
generasi tulang. Pada wanita pascamenopouse, untuk pencegahan tulang kropos/ osteoporosis,
dapat diberikan terapi hormone estrogen (sintetik) pengganti.
Hormon estrogen berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem
reproduksi wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi,
tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan.
Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

5. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian
diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron
menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus,
yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi
implantasi. Progesteron untuk menghambat sekresi FSH dan LH.
Hormon progesteron : berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur
yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu, menjaga penebalan
endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu).
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-
hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi
imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan
adanya kehamilan.

7. LTH (Lactotrophic Hormon) / Prolactin


Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan
sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan
sel telur dan mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.
2. Fase Siklus Menstrusi

1. Folikel adalah kantong berisi cairan dalam ovarium (indung telur) dimana telur berkembang dan
kemudian di lepaskan selama ovulasi atau aspirasi. Siklus ovarium umumnya sekitar 28 hari,
tahap folikel terjadi sebelum ovulasi, biasanya memakan waktu selama 14 hari dari siklus dan
dianggap bisa menyelesaikan pengembangan oosit, yang dikenal sebagi periode proliferasi.
Dengan mengikuti tangga lapisan sel endotel dari rahim yang mengupas sempurna, proliferasi
endometrium sel basal mulai menjadi lebih tebal di bawah tindakan estrogen.
2. Yang terjadi setelah ovulasi dari oosit matang selama hari ke 15-28. Jika Anda hamil, embrio
akan menanamkan diri (implantasi) di endometrium selama fase ini. Jika implantasi tidak terjadi,
endometrium mulai rusak dan akhirnya diluruhkan, menjadi perdarahan menstruasi. Juga disebut
fase pasca ovulasi.
3. Adalah siklus bulanan bagi wanita dimana keluarnya darah dari rahim setelah ovulasi secara
berkala. Atau waktu dimana tidak terjadi pembuahan sel telur sehingga keluarlah dari tubuh
berupa sel sel yang tidak terpakai atau disebut darah kotor.
4. Adalah hal sangat penting yang harus di ketahui oleh kaum wanita,karena ovulasi adalah faktor
penentu untuk mendapatkan kehamilan atau mencegah kehamilan bagi seorang wanita.
3. Deskripsi tentang gangguan pada reproduksi wanita
a. Endometriosis

Endometriosi adalah gangguan umum dari organ reproduksi wanita dan daerah
panggul yang disebabkan oleh hormone estrogen. Endometriosis sering dikaitkan dengan
periode menstruasi yang menyakitkan, dan jika tidak diobati, dapat mengakibatkan
komplikasi, seperti kesulitan untuk hamil, kemandulan, dan pembentukan adhesi yang
menyakitkan. Dalam kasus yang terjadi, Endometriosis tidak dapat disembuhkan, tetapi
dapat berhasil diobati untuk meminimalkan ketidaknyamanan dan meningkatkan peluang
untuk hamil. Endometriosis terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan abnormal jaringan
endometrium. Jaringan endometrium membentuk lapisan rahim dan ia memiliki kualitas
istimewa karena merespon perubahan hormon menjadi menebal dan membesar dengan
darah selama setiap siklus menstruasi. Dalam gejala penyakit endometriosis jaringan
endometrium ini mulai tumbuh di tempat-tempat di luar rahim. Lokasi umum tersebut
termasuk saluran telur, usus, vagina, dan bekas luka yang mungkin terbentuk setelah
operasi perut.

b. Kanker serviks

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim
sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Pada usia berapa pun,
semua wanita bisa menderita kanker serviks. Tapi penyakit ini cenderung memengaruhi
wanita yang aktif secara seksual antara usia 30-45 tahun. Kanker serviks sangat jarang
terjadi pada wanita berusia di bawah 25 tahun.Pada tahap awal, kanker serviks biasanya
tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan pada
vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi  atau setelah
menopause.

c. Pap smear 

Pap smear  merupakan suatu metode atau tes yang digunakan untuk mengetahui


apakah di dalam tubuh seseorang terdapat sel-sel kanker atau tidak. Tes yang juga dikenal
dengan istilah tesPapanikolaou ini dilakukan khususnya bagi para wanita untuk melihat
gejala kanker serviks yang mungkin dialami.
4. Apa yang dimaksud penyakit menular Seksual (PMS)
Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal, berasal dari kata venus, yaitu
dewi cinta dari romawi kuno. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya
seseorang melakukan hubungan dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena
melakukan hubungan seksual yang sebelumnya telah terjangkit salah satu penyakit ini.
Penyakit Menular Seksual (PMS) (kadang disebut Infeksi Menular Seksual atau penyakit
kelamin) adalah sekelompok infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.  Kebanyakan
PMS dapat ditularkan melalui hubungan seksual antara penis, vagina, anus dan/atau mulut.

 Penyebab Penularan PMS

Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas seks yang kurang sehat adalah
munculnya penyakit menular seksual. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya
seseorang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena
melakukan hubungan seksual dengan orang yang sebelumnya sudah terkena penyakit ini.
Selain itu, terdapat rentang keintiman kontak tubuh yang dapat menularkan PMS
termasuk ciuman, hubungan seksual, hubungan seksual melalui anus, kunilingus, anilingus,
felasio, dan kontak mulut atau genital dengan payudara.
Menurut Somelus. Cara lain seseorang dapat tertular PMS juga melalui :
1.      Darah
Dari tansfusi darah yang terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau benda tajam
lainnya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato.
2.      Ibu hamil kepada bayinya
Penularan selama kehamilan, selama proses kelahiran. Setelah lahir, HIV bisa menular melalui
menyusui.
3.      Herpes dapat menular melalui sentuhan karena penyakit herpes ini biasanya terdapat luka-luka
yang dapat menular bila kita tersentuh, memakai handuk yang lembab yang dipakai oleh orang
penderita herpes.
4.      Tato dan tindik Pembuatan tato di badan, tindik, atau penggunaan narkoba memberi sumbangan
besar dalam penularan HIV/AIDS. Sejak 2001, pemakaian jarum suntik yang tidak aman
menduduki angka lebih dari 51 % cara penularan HIV/AIDS.
Jenis - Jenis PMS
1.      Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri

a.       HIV
HIV adalah singkatan dari Human immunodeficiency Virus. Infeksi akut dilaporkan
dapat menyebabkan suatu sindrom menyerupai mononucleosis dengan gejala demam, malaise,
nyeri otot, nyeri kepala, kelelahan, ruam generalisata, sakit tenggorokan, limfadenopati, dan lesi
mukokutan yang khas.
Salah satu kesulitan mengenali infeksi Human Immunideficiency Virus (HIV)adalah masa
laten tanpa gejala lama, antara 2 bulan hingga 5 tahun. Umur rata-rata saat diagnosis
infeksi Human Immunideficiency Virus (HIV)  ditegakkan adalah 35 tahun.
b.      Gonorea
Gonorea merupakan penyakit menular yang paling sering di jumpai di berbagai Negara
yang lebih maju. Rerata di Negara-negara ini adalah 5-10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
Negara yang kurang maju.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah
kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan organ kemih. Selain itu akan menyerang
selaput lendir mulut, mata, anus, dan beberapa bagian organ tubuh lainnya. Bakteri yang
membawa penyakit ini dinamakan gonococcus. Kokus gram negative yang menyebabkan
penyakit ini yaitu Neisseria Gonorrhoeae.
Gejala Klinis Gonorhea yaitu :
1.    Pria :
duh tubuh uretra, kental, putih kekuningan atau kuning
2.    Wanita :
seringkali tanpa gejala, bila ada duh tubuh putih atau kuning terutama di daerah mulut rahim
sehingga perlu pemeriksaan dalam. (Depkes RI, 2008).
Konsekwensi kesehatan yang paling penting akibat infeksi gonorrhea adalah kerusakan
tuba fallopi yang berkaitan dengan predisposisi terjadinya kehamilan ektopik (tuba) dan
infertilitas. (Linda, 2008)

c.        Sifilis
Sifilis dikenal juga dengan sebutan “raja singa”. Penyakit ini sangat berbahaya. Penyakit
ini ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan barang-barang dari seseorang yang
tertular (seperti baju, handuk, dan jarum suntik). Penyebab timbulnya penyakit ini adalah kuman
treponema pallidum. Kuman ini menyerang organ-organ penting tubuh lainnya seperti selaput
lendir, anus, bibir, lidah dan mulut.
Gejala umum yang timbul pada sifilis yaitu adanya luka atau koreng, jumlah biasanya
satu, bulat atau, lonjong, dasar bersih, teraba kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri pada
penekanan. Kelenjar getah bening di lipat paha bagian dalam membesar, kenyal, juga tidak nyeri
pada penekanan. 
d.       Vaginitis
Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau peradangan
vagina. Vaginitis biasanya ditandai dengan adanya cairan berbau kurang enak yang keluar dari
vagina. Gejala lain adalah gatal atau iritasi di daerah kemaluan dan perih sewaktu kencing.
Beberapa kasus vaginitis disebabkan oleh reaksi alergi atau kepekaan terhadap bahan kimia.
Umumnya disebabkan oleh kuman yang ditularkan secara seksual atau yang tadinya menetap di
vagina dan menjadi ganas karena gangguan keseimbangan di dalam vagina

e.        Klamidia
Klamidia berasal dari kata Chlamydia, sejenis organisme mikroskopik yang dapat
menyebabkan infeksi pada leher rahim, saluran indung telur, dan dan saluran kencing. Gejala
yang banyak dijumpai pada penderita penyakit ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang
berwarna kuning, disertai rasa panas seperti terbakar ketika kencing. Karena organisme ini dapat
menetap selama bertahun-tahun dalam tubuh seseorang. Ia juga akan merusak organ reproduksi
penderita dengan atau tanpa merasakan gejala apa pun.
f.         Candidiasis

Merupakan infeksi pada muara dan saluran vagina yang paling sering terjadi oleh karena
sejenis ragi.  Pada kenyataannya kuman Candida  Albicans ini hidup pada selaput lendir dari
sebagian besar orang yang sehat dan tentunya merupakan kuman yang umum ditemukan dalam
vagina.  Sebutan nama candida sebagai penyakit menular seksual masih baru, namun demikian
semakin bertambah bukti adanya penularan melalui hubungan seks. Penyakit ini biasa juga
disebut sebagai infeksi ragi. Sebenarnya, dalam vagina terdapat berjuta-juta ragi. Meskipun tidak
akan menimbulkan masalah, karena ragi berkembang terlalu pesat, dalam keadaan tertentu dapat
menyebabkan infeksi. Gejala yang dapat terlihat pada perempuan adalah keluarnya cairan kental
berwarna putih disertai dengan pembengkakan dan gatal-gatal pada vagina. Pada laki-laki,
infeksi ini dapat menyebabkan rasa panas, seperti terbakar dan gatal pada saluran kencingnya.  
g.       Chancroid
Penyakit ini diawali dengan benjolan-benjolan kecil yang muncul disekitar genetalia atau
anus, 4-5 hari setelah kontak dengan penderita. Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan
mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Borok chancroid pada pria biasanya sangat
menyakitkan, sedangkan pada wanita tidak menimbulkan rasa sakit
Chancroid adalah sejenis bakteri yang menyerang kulit kelamin dan menyebabkan luka
kecil bernanah. Jika luka ini pecah, bakteri akan menjalar kearah pubik dan kelamin.
h.       Granula inguinale

Penyakit ini sama dengan chancroid, yaitu disebabkan oleh bakteri. Bagian yang
terserang biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina, klitoris, dan anus, akan berubah
membentuk jaringan berisi cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap selanjutnya akan terjadi
pembesaran yang bersifat permanen atau terlihat sesekali pada penis, klitoris, dan kandung pelir.
Penderita bisa kehilangan berat badan, kemudian meninggal dunia.  Penyakit ini tidak
memperlihatkan gejala-gejala awal, Memasuki masa 3 bulan, barulah terlihat adanya infeksi
yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan kepada orang lain. 

2.      Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus

a.       Herpes
Herpes termasuk jenis penyakit biasa, disebabkan oleh virus herpes simpleks. Virus
herpes terbagi 2 macam, yaitu herpes 1 dan herpes 2. Perbedaan diantaranya adalah kebagian
mana virus tersebut menyerang. Herpes 1 menyerang dan menginfeksi bagian mulut dan bibir,
sedangkar herpes 2 atau disebut genital herpes menyerang dan menginfeksi bagian seksual (penis
atau vagina).
b.       Viral Hepatitis
Terdapat sejumlah jenis radang hati atau hepatitis. Penyebabnya adalah virus dan sering
ditularkan secara seksual. Jenis yang terutama adalah hepatitis A, B, C dan D.
c.        Lymphogranuloma venereum
Penyakit ini biasa disingkat LGV, disebabkan oleh virus dan dapat mempengaruhi
seluruh organ tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena antibiotic tidak dapat
menanggulanginya. Gejala awalnya berupa luka kecil yang tidak biasa terjadi di sekitar organ
seksual selama 3 minggu. Dua minggu kemudian, luka tersebut membengkak sebesar telur yang
menyebar di bagian pangkal paha. Perubahan lain yang timbul akan semakin bertambah parah
seperti penderita akan mengalami kelumpuhan jika infeksi mulai menyebar melalui kelenjar
getah bening (pangkal paha) menuju anus. 
3.       Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Parasit

a.       Trichomoniasis
Trichomoniasis atau trich adalah suatu infeksi vagina yang disebabkan oleh suatu parasit
atau suatu protozoa (hewan bersel tunggal) yang disebut trichomonas vaginalis. Gejalanya
meliputi perasaan gatal dan terbakar di daerah kemaluan, disertai dengan keluarnya cairan
berwarna putih seperti busa atau juga kuning kehijauan yang berbau busuk. Sewaktu bersetubuh
atau kencing sering terasa agak nyeri di vagina. Namun sekitar 50% dari wanita yang
mengidapnya tidak menunjukkan gejala apa-apa
b.       Pediculosis

Pediculosis adalah terdapatnya kutu pada bulu-bulu di daerah kemaluan. Kutu pubis ini
diberi julukan crabs karena bentuknya yang mirip kepiting seperti di bawah mikroskop. Parasit
ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang. Parasit ini menempel pada rambut dan dapat hidup
dengan cara mengisap darah, sehingga menimbulkan gatal-gatal. Masa hidupnya singkat, hanya
sekitar satu bulan. Tetapi kutu ini dapat tumbuh subur dan bertelur berkali-kali sebelum mati 
5. Upaya-upaya menjaga kesehatan organ reproduksi wanita
1. Biasakanlah untuk selalu membilas daerah kewanitaan setiap kali selesai buang air kecil atau
air besar, jangan lupa untuk selalu membilasnya sampai bersih. Caranya dengan
menggunakan air bersih dari arah depan ke belakang. Banyak wanita yang tidak memahami
hal ini sehingga banyak melakukan cara yang tidak benar dengan membasuh organ
kewanitaannya dari anus ke arah organ yang itu. Hal ini bukan malah membuat bersih
melainkan akan membuat bakteri yang bersarang di daerah sekita anus masuk ke liang organ
kewanitaan Anda. Akibat yang timbul adalah rasa gatal di daerah organ kewanitaan. Kalau
dibiarkan dan tidak segera diobati bisa menyebabkan tumbuhnya jamur dengan mudah, nah
kalau sudah begini tentu repot bukan.
2. Kemudian perhatikan jenis kertas tissu yang digunakan untuk membersihkan daerah
kewanitaan. Lendir dan air memang mudah menyerap dipermukaan tissu. Namun tissu yang
digunakan bisa saja tercemar oleh kuman dan bakteri sehingga menyebabkan infeksi di
daerah sekitar organ kewanitaan.
3. Sering-sering lah untuk mengganti celana dalam paling tidak lakukan 2 x dalam sehari,
apalagi saat udara panas. Keringat pasti akan berkumpul di daerah selangkangan dan pastikan
untuk selalu memilih celana dalam yang mudah menyerap keringat utamakan bahan katun.
4. Hindari untuk memakai celana dalam yang terlalu ketat. Pemakaian celana dalam yang
terlalu ketat akan menekan otot organ intim Anda ke dalam sehingga dapat membuat daerah
kewanitaan menjadi lembab. Hindari untuk memakai celana jeans yang terlalu ketat, karena
disamping tidak nyaman untuk digunakan dapat juga memicu kelembaban dan memberi
peluang jamur untuk tumbuh subur pada area organ kewanitaan Anda.
5. Sebaiknya gunakan air yang berasal dari kran langsung baik itu ketika Anda di rumah
ataupun jika Anda sedang buang air kecil ataupun buang air besar di toilet umum. Hindari
penggunaan air yang berasal dari tempat penampungan bak air, karena menurut beberapa ahli
air yang ditampung di bak air apalagi di toilet umum biar pun kelihatan bersih tetapi banyak
mengandung bakteri atau pun jamur.
6. Hindari penggunaan pantyliner beraroma seperti parfum jangan sering-sering untuk
digunakan apalagi digunakan secara terus menerus tiap hari, ini dapat menyebabkan kulit
organ kewanitaan Anda mengalami iritasi. Pantyliner sebaiknya digunakan saat Anda
mengalami keputihan saja dan selalu siapkan celana dalam lebih untuk ganti.
7. Gunakan pembalut dengan permukaan yang lembut dan kering sehingga tidak menimbulkan
iritasi. Gantilah pembalut sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak darah yang
tertampung pada pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman sehingga menyebabkan
infeksi.
8. Hindari penggunaan cairan khusus pembersih organ intim secara rutin karena akan
mengganggu ph organ kewanitaan Anda. Bila terlalu sering dipakai, justru akan membunuh
bakteri baik di daerah tersebut.
9. Hindari melakukan hubungan badan saat sedang haid atau mensturasi. Karena saat
mensturasi dinding rahim cenderung lebih lunak sehingga dapat menyebabkan luka. Dalam
agama juga dilarang apabila melakukan hubungan badan dengan istrinya apabila sedang
dalam haid, karena wanita masih dalam keadaan kotor atau tidak bersih.
10. Seringlah untuk mencukur bulu di daerah sekitar area kewanitaan Anda. Apabila sudah
terlalu panjang bukan malah jadi lebih baik tetapi akan menjadi sarang kuman. Eitsss tapi
perlu diingat bahwa apabila tidak ada bulu sama sekali juga tidak baik karena keringat dari
tubuh berkumpul di area organ kewanitaan Anda sehingga tidak ada yang memfilter.
Memangkas bulu kewanitaan memang disarankan, namun cukup dengan gunting dan jangan
sampai gundul.
11. Hindari stres berlebihan dan beralihlah ke gaya hidup aktif serta teraturlah dalam berolahraga
dan konsumsi makanan sehat yang seimbang.
12. Perbanyak konsumsi makanan sayur dan buah yang kaya serat dan antioksidan. Karena kita
tau sendiri bahwa antioksidan adalah salah zat yang berfungsi untuk menghindari penuaan
dini.
13. Hindari (douching) yaitu memasukkan jari atau ejakulasi ke dalam organ kewanitaan Anda,
meskipun itu bertujuan membersihkan bagian dalamnya tetapi aktifitas ini akan
menghilangkan bakteri loctobacili dan juga memicu iritasi kulit.

Anda mungkin juga menyukai