Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN ANAK

“SOP MEMANDIKAN BAYI DAN PEMASANGAN OGT PADA BAYI”

DOSEN PEMBIMBING:Ns.Mardiani.,S.Kep.M.M

DISUSUN OLEH :

Nama : Dina Anggraini

Kelas : 2B/D3 Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara
menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa,
2009,p.59). Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu baru.
Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar mandi si kecil tak hanya berjalan
lancar namun juga menyenangkan bagi mereka (Naureh, 2009,p.35). Tidak sedikit dari mereka
yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya
kepada pengasuh atau neneknya (Choirunisa, 2009,p.91).
Memandikan bayi merupakan saat-saat yang menyenangkan untuk membangun
hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak. Jika bayi sedang gelisah, maka mandi dengan air
hangat akan menjadi hal yang baik untuk menenangkan dan membantunya untuk dapat tidur
dengan nyaman (Iskarina, 2008,p.67). Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk
kebersihan dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi
(Choirunisa, 2009,p.92). Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi
yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan
dapat mengalami hipotermi (Deswani, 2010,p.88). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara
memandikan bayi adalah pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga
dan penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap
dan menerima informasi kesehatan semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya mempunyai
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi
kesehatan, bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak sulit untuk tidak begitu sulit untuk
memandikan bayinya sendiri (Notoatmodjo, 2003, p.16

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian memandikan bayi ?
2. Apa tujuan memandikan bayi?
3. Apa manfaaat memandikan bayi?
4. Apa kontra indikasi memandikan bayi?

2
5. Dimana ruangan memandikan bayi?
6. Apa saja perlengkapan memandikan bayi?
7. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi?
8. SOP Memandikan bayi?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui pengertian memandikan bayi
2. Mengetahui Tujuan memandikan bayi
3. Mengetahui Manfaat memandikan bayi
4. Mengetahui Kontra indikasi memandikan bayi
5. Mengetahui Ruangan memandikan bayi
6. Mengetahui Perlengkapan memandikan bayi
7. Mengetahui Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi
8. Mengetahui SOP Memandikan bayi

BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian memandikan bayi

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara
menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009,
p.59). Dalam minggu minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari dipagi hari. Jika perlu

3
sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat. Usahakan tidak langsung
memandikan bayi setelah menyusui, sedang lapar atau mengantuk untuk menghindarkan bayi
muntah, kedinginan, atau kaget.Tujuan dari memandikan bayi untuk membersihkan tubuh bayi
(Huliana, 2003,p.83).
2.2 Tujuan memandikan bayi
Tujuan memandikan bayi diantaranya, yaitu :
1. Untuk membersihkan tubuh bayi
2. Memberi kenyamanan pada bayi
3. Agar bayi lebih segar setelah di mandikan
4. Menghindarkan bayi dari alergi akibat keringat
5. Untuk menjaga kulit bayi tetap lembap
6. Agar bayi dan ibunya semakin lebih dekat
2.3 Manfaat memandikan bayi
Manfaat memandikan bayi diantaranya, yaitu :
1. Tubuh bayi menjadi bersih
2. Bayi menjadi nyaman setelah dimandikan
3. Bayi menjadi lebih segar setelah dimandikan
4. Bayi terhindar dari alergi akibat keringat
5. Agar kulit bayi tetap lembap
6. Bayi dan ibunya semakin lebih dekat

2.4 Kontra indikasi memandikan bayi


Indikasi
1. Mandikan bayi sehari 2 kali
2. Mandikan bayi jika keringat berlebih
3. Mandikan bayi jika BAK atau BAB mengenai tubuh bayi
Kontra indikasi
1. Jangan memandikan bayi jika sedang lapar
2. Jangan mandikan bayi jika jika bayi sudah menyusui
3. Jangan mandikan bayi jika jika bayi sedang mengantuk
4. Jangan mandikan bayi jika bayi sedang demam / sakit

4
2.5 Ruangan memandikan bayi
Sebelum memandikan bayi, terlebih dahulu tentukan di mana si kecil akan Anda
mandikan. Sebaiknya, pilihlah tempat yang tertutup atau ruang yang cukup hangat. Seringkali
kamar tidur menjadi pilihan yang cukup baik sebab merupakan sebuah ruangan yang tertutup,
tidak ada hembusan angin, dan juga hanya sedikit debu yang berterbangan.

2.6 Perlengkapan memandikan bayi

1. Bak mandi bayi


2. Baskom kecil untuk mencuci rambut
3. Air panas
4. Air dingin
5. Sampo bayi
6. Termometer
7. Handuk bayi
8. Waslap
9. Kain untuk dasar bak mandi
10. Air matang untuk membasahi kapas bulat dan bertangkai
11. Tempat pakaian kotor
12. Kapas bertangkai, untuk membersihkan telinga dan hidung
13. Kapas bulat, untuk membersihkan sudut mata dan organ kemaluan
14. Kom atau makuk kecil
15. Kosmetik Bayi :
1) Minyak telon atau minyak kayu putih
2) Bedak bayi
3) Krim bayi (baby lotion) untuk menghindari terjadinya ruam kulit
4) Minyak wangi (baby cologne) untuk menyegaarkan dan mengharumkan tubuh
bayi
5) Minyak rambut (hair lotion) untuk menyehatkan rambut dan kulit kepala
6) Sisir rambut
16. Pakaian bayi :
1) Baju bayi

5
2) Celana bayi
3) Popok bayi ( kain halus )
4) Kaos kaki
17. Lain – lain :
1) Alat pelindung diri ( sarung tangan, clemek )

2.7 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi

1. Pastikan bahwa suhu ruangan tempat Anda akan memandikan bayi cukup hangat. Jangan
memandikan bayi di dalam ruangan yang bersuhu kurang dari 250C.
2. Hindari memandikan bayi setelah makan, karena bisa membuat bayi muntah
3. Suhu air idealnya 29,40C.
4. Isi air di bak mandi 5-8 cm, jangan lebih dari itu.
5. Letakkan alas anti slip di dasar bak mandi agar bayi tidak tergelincir
6. Mandikan bayi 2 kali sehari pada jam 10.00 WIB dan jam 17.00 WIB.
7. Jika tali pusat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi berendam, mandikan bayi
dengan menggunakan waslap.
8. Jangan memandikan bayi terlalu lama, karena bisa membuat bayi kedinginan.

2.8 Langkah-langkah memandikan bayi

1. Cuci tangan terlebih dauhulu


2. Tuangkan air dingin kemudian air panas ke dalam bak mandi dan baskom kecil.
3. Ukur suhu air dengan termometer atau dengan siku.
4. Pakai sarung tangan dan celemek
5. Buka baju bayi, kemudian ganti dengan handuk yang lebut.
6. Bersihkan mata bayi dengan kapas bulat yang sudah di basahi air matang.
7. Bersikan lubang hidung bayi dengan hati-hati dengan kapas bertangkai yang sudah
dibasahi air matang.
8. Bersihkan daun telinga dengan kapas bertangkai yang telah di beri baby oil terlebih
dahulu.
9. Ukur kembali suhu air dalam bak mandi dan baskom kecil, bila perlu tambahkan kembali
air panas ke dalam bak mandi.

6
10. Angkatlah bayi di atas baskom kecil untuk mencuci rambut bayi .
11. Basuh rambut bayi, kemudian tuangkan sedikit sampo bayi gosok dan bilas rabut bayi
sampai bersih.
12. Lepaskan handuk yang di pakai bayi, kemudian angkatlah bayi ke bak mandi.
13. Sanggalah kepala, leher, serta bahunya dengan satu tangan.
14. Basuhlah sedikit demi sedikit tubuhnya, lalu sabunilah tubuh bayi, kemudian basuh
dengan bersih.
15. Untuk membasuh bagian wajah, lakukan secara lebih berhati-hati agar sabun tidak masuk
ke mata bayi.
16. Balikkan badan bayi, dengan tangan kiri dan memegang erat-erat ketiak bayi, sementara
tangan kanan membersihkan punggung bayi.
17. Jangan lupa untuk membersihkan alat kelamin dan bokong bayi, perhatikan pula lipatan-
lipatan yang terdapat pada daerah tersebut.
18. Setelah selesai semuanya angkatlah bayi dari dalam air dan keringkan badan bayi dengan
handuk.
19. Usapkan lotion di daerah selangkangan untuk melindungi kulit bayi.
20. Usapkan minyak telon dan bedak di dada dan punggung bayi.
21. Pakaikanlah popok dan perlengkapan baju bayi yang bersih.
22. Pakaikan kosmetik bayi yang lainnya seperti minyak rabut dan minyak wangi, kemudian
sisir rambut bayi.

7
SOP MEMANDIKAN BAYI

NO BUTIR EVALUASI DIL DIL


AKU AKU
KAN KAN
KUR DEN
ANG GAN
BAI BAI
K K

0 1
A. INPUT
PersiapanAlat:
1. Bak mandi yang telahdiisi 2/3 air hangat
2. Sabun mandi khusus bayi
3. Tempat pakaian kotor
4. Handuk
5. Waslap
6. Pakaian bayi satu set (Popok, baju, cawat, gurita)
7. Selimut mandi
8. Cotton bud
9. Betadine
10. Kassa steril

B. PROSES
1. Informed consent
2. Jaga privas ipasien
3. Persiapan alat
4. Cuci tangan dan memakai handscoon
5. Lepaskanpakaianbayilalubungkus/selimutibadanbayidenganselimut
mandi
6. Bersihkankepalamukadankepalabayidenganmenggunakanwalapdan
keringkan
7. Amati hidung, telingadanmatabayibilakotorbersihkandengan cotton
bud tapilakukandenganperlahandanhati-hati
8. Masukkanbayikedalambakmandidanusapkansabunkebagianbadanb

8
ayilalubersihkanbadanbayisecaraperlahanmenggunakanwaslap
9. Setelahbersihangkatbayidanletakkandalamhandukyang
telahdisiapkan, lap bayisampaikering
10. Keringkantalipusatbayidanberikanbetadine
11. Pakaikanpakaianbayi (popok, baju, cawat, gurita) yang
telahdisiapkan
12. Letakkanbayiditempattidurbayidnajagabayiagar
tetaphangatdannyaman
13. Perawatcucitangan
14. Terminasi
 Evaluasitindakan yang telahdilakukan
 Catatprosedurpenatalakasanaan di dalamcatatanperawat
NILAI = jumlahskor/Total scor x 100%
Total Scor = 14

9
STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP)

PEMASANGAN SLANG OROGASTRIK TUBE (OGT) PADA BAYI

Definisi

Pemasangan OGT (Orogastrik Tube) adalah melakukan pemasangan slang OGT dari
rongga mulut ke lambung.

Tujuan

Memasukkan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat yang dicairkan

Mengeluarkan cairan /isi lambung dan gas yang ada dalam lambun

Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung

Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah pembedahan atau trauma

Mengambil specimen pada lambung untuk studi laboratorium

Ruang Lingkup

Dilakukan pada anak yang tidak sadar (koma), tidak mampu makan melalui mulut atau
dengan masalah saluran pencernaan atas (stenosis esophagus, tumor mulut/faring/esophagus
dll), tidak mampu menelan, pascaoperasi pada mulut/faring/esophagus.

10
Pelaksanaan

Pelaksanaan

Pastikan kebutuhan pasien untuk pemasangan OGT

1. Persiapan alat

OGT no. 5 atau 8 ( untuk anak lebih kecil )

Air atau pelumas air (air steril untuk bayi)

Sudip lidah

Sarung tangan

Penlight

Spuit ukuran 20-50cc

Plester dan gunting

Stetoskop

Baskom berisi air ( bila tidak ada stetoskop )

Klem

Pengalas

Tissue

Bengkok

2. Persiapan pasien :

Sampaikan salam terapeutik

Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.

3. Dekatkan alat

4. Persiapan lingkungan

Jaga Privasi pasien dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

5. Cuci tangan

11
6. Tempatkan anak pada posisi telentang dengan kepala sedikit hiperfleksi atau dalam posisi
bersin. (hidung menghadap ke langit-langit)

7. Pasang pengalas pada dada anak, letakkan tissue dalam jangkauan , dan dekatkan bengkok.

8. Memakai sarung tangan.

9. Mengukur panjang slang untuk memperkirakan panjang pemasangan dan tandai titik dengan
plester kecil. Dua metode standar pengukuran panjang adalah sebagai berikut :

Mengukur dari hidung ke daun telinga dan kemudian ke ujung prosesus


xifoideus, atau

Mengukur dari hidung ke daun telinga dan kemudian ke titik tengah antara
prosesus xifoideus dan umbilikus

10. Beri tanda pada panjang slang yang sudah diukur dengan menggunakan plester.

11. Lumasi OGT dengan air atau pelumas larut air.

12. Ingatkan klien bahwa slang akan segera dimasukkan dan instruksikan klien untuk mengatur
posisi. kepala ekstensi, masukkan slang melalui rongga mulut.

13. Masukan selang yang telah dilumasi dengan air atau pelumas larut air melalui rongga mulut

Memasukan selang melalui mulut arahkan selang ke arah belakang tenggorok

Jika anak mampu menelan sesuia perintah, sesuaikan pemasukan selang dengan
penelanan.

14. Lanjutkan memasukkan slang, jika terasa agak tertahan, putarlah slang dan jangan
dipaksakan. untuk dimasukkan.

15. Lanjutkan memasang selang sampai melewati nasofaring. Setelah melewati nasofaring (3-4
cm) anjurkan klien untuk menekuk leher (fleksi) dan menelan.

16. Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada hambatan atau klien tersedak, hentikan
mendorong slang. Periksa posisi slang dibelakang tenggorok dengan menggunakan sudip
lidah dan penlight

17. Jika telah selesai memasang OGT sampai ujung yang telah ditentukkan, anjurkan klien untuk
rileks dan bernapas normal.

18. Periksa posisi selang dengan menggunakan kedua cara berikut ;

12
Dengan spuit, injeksikan sedikit udara (0,5 sampai 1 ml untuk bayi prematur atau bayi
yang sangat kecil, dan sampai 5 ml untuk anak yang lebih besar) ke dalam selang
sambil secara bersamaan mendengarkan dengan stetoskop diatas area lambung.

Mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung yang menunjukan


penempatan yang tepat. Perhatikan jumlah dan karakter cairan yang diasspirasi dan
kembalikan cairan tersebut ke lambung.

19. Lepaskan sarung tangan.

20. Fiksasi slang dengan plester pada pipi.

21. Mengatur kembali posisi pasien setelah terpasang OGT.

22. Rapikan alat-alat.

23. Terminasi : tanyakan respon klien, reinforcement, kontrak waktu, salam.

24. Cuci tangan

25. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.

13

Anda mungkin juga menyukai