Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MANAJEMEN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Zaenal Mutaqin, S.Kep.,Ners.,M.Kep

KELOMPOK 5

- Lisa Noviyanti (P17320118005) - Biandha Bentang B (P17320118032)


- Herlinda Meilani (P17320118042) - Tita Sabina B (P17320118039)
- Armelia Mira Vera W (P17320118023) - Salsabiila Aprilia S (P17320118053)
- Ayu Fitriani (P17320118051) - Gisma Karomah (P17320118024)

Tingkat II-A

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
2019/2020
MANAJEMEN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

A. Fungsi Manajemen
1. Planning
Dalam perencanaan, poltekkes kemenkes jakarta II memiliki rencana operasional
dalam bentuk program dengan beberapa bidang. Diantaranya bidang akademik,
Bidang Administrasi Umum, Kepegawaian dan keuangan dan bidang
kemahaiswaan.. rencana operasional tersebut diantaranya :
a. Bidang akademik
1) Menyelenggarakan program penelitian, pendidikan dan pengabdian
masyarakat Diploma III dan Diploma IV berdasarkan kurikulum berbasis
kompetensi
2) Meningkatkan jumlah lulusan tepat waktu sesuai program 90% dengan IPK
minimal 3.00.
3) Meningkatkan jumlah lulusan uji kompetensi minimal 90 %
4) Meningkatkan akreditasi pada semua program studi menjadi A, dan
mempertahankan minimal B
5) Pengembangan Program Pendidkan Diploma IV dan Magister Sains
Terapan bekerjasama dengan pihak terkait.
6) Pengembangan, Sistem Informasi Akademik, Kemahasiswaan, dan
perpustakaan, Poltekkes Jakarta II yang berbasis on line
7) Peningkatan kemampuan lulusan berbahasa asing
8) Peningkatan jumlah buku perpustakaan terbitan 5 tahun terakhir, untuk
menunjang proses pembelajaran.
9) Meningkatkan kapasitas dan kelengkapan laboratorium dan bengkel kerja
untuk mendukung kompetensi peserta didik.
b. Bidang Bidang Administrasi Umum, Kepegawaian dan keuangan
1) Manajemen keuangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II yang
2) transparan dan akuntabel.
3) Menyiapkan rencana strategis bisnis dan pertanggungan jawaban kinerja
Politeknik Kesehatan Jakarta II sebagai Badan Layanan Umum (BLU).
4) Peningkatan realisasi penyerapan anggaran tepat waktu
5) Pengelolaan SIMAK-BMN dengan baik dan benar
6) Pengelolaan dan pemutahiran data pegawai tepat waktu.
7) Peningkatan kenaikan pangkat, baik jabatan fungsional dosen dan jabatan
lainnya, dengan memaksimalkan tim penilai angka kredit
8) Peningkatan pemberian penghargaan bagi dosen dan pegawai berprestasi
dan penghargaan masa bakti.
9) Peningkatan kedisiplinan pegawai negeri
10) Penataan kampus (Hang Jebat, Pasar Minggu, Percetakan Negara), yang
ramah lingkungan dan memberikan kenyamanan
11) Peningkatan jumlah alat praktikum laboratorium terkini, dengan
memperhatikan ratio mahasiwa.
c. Bidang kemahasiswaan
1) Penyempurnaan dan pengembangan sistem penerimaan mahasiswa baru
2) Peningkatan promosi dan sosialisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta II secara
maksimal dan berkesinambungan
3) Peningkatan pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan keluarga
tidak mampu (Gakin)
4) Peningkatan fasilitas mahasiswa untuk menunjang kegiatan belajar dan
ekstrakurikuler terutama olah raga dan seni unggulan,
5) Peningkatan bimbingan akademik mahasiswa, dengan mengoptimalkan
fungsi pembimbing akademik.
6) Peningkatan Budi Pekerti melalui pembinaan mental dan spiritual bagi
mahasiswa
7) Pembinaan dan pengembangan organisasi mahasiswa (BEM,BPM Pencinta
Alam) dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi
8) Peningkatan mahasiswa dalam kegiatan Saka Bakti Husada Polkes
Kemenkes Jakarta II
9) Peningkatan penyerapan lulusan dengan menjalin kemitraan dengan alumni
stakeholder rterkait
10) Menyelenggarakan PORSENI tingkat Poltekkes secara periodik
Adapun sasaran dalam rencana operasional Poltekkes Kemenkes Jakarta II
adalah sebagai berikut :

a. Bidang isi
- kurikulum S2 terapan untuk Gizi, radiografi, KL dan teknik Elektromedik.
- Tersedianya modul belajar yang diterbitkan.
b. Bidang proses :
- Tingkat kehadiran dosen mengajar 90 %
- Tingkat dropout 0 %
- Lama studi D 3 selama 3 tahun
- Lama studi D 4 selama 4 tahun
c. Bidang kompetensilulusan
- Menghasilkan 2500 lulusan tersertifikasi
- Waktu tunggu kerja lulusan < 6 bulan
d. Bidang SDM
- Tenaga pendidik kualifikasi S 3 : 10 orang
- Dosen tersertifikasi: 89 orang
- Tenaga kependidikan yang profesional
e. Bidang sarana pra sarana
- Memiliki lab terpadu computer
- Memiliki lab terpadu bahasa
- Memiliki perpustakaan terpadu
f. Bidang penelitian
- Tercapainya 200 hasil penelitian di bidang kesehatan yang inovatif
- dan aplikatif.
- Terwujudnya 100 publikasi ilmiah secara nasional dan 5 internasional.
- Tercapainya akreditasi jurnal sanitas secara nasional
g. Bidang pengabdian Kepada masyarakat
- Pelayanan sesuai dg bidang keahlian (jurusan) : 14 kali
- Pelatihan : 70 kali
- Pameran: 10 kali
- Penyuluhan/ sosialisasi:70 kali
- Seminar: 35 kali
- Lokakarya/workshop: 14 kali
h. Bidang Evaluasi dan Penilaian
- Adanya laporan kinerja individu, institusi (bulanan, semesteran & tahunan)
yang berkesinambungan
- Tercapainya akreditasi Politeknik Kesehatan secara nasional dengan nilai A
- Terwujudnya akreditasi ISO 9001.

2. Organizing
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II dipimpin oleh seorang Direktur
dan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari secara teknis fungsional dibina oleh
Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Pusdiknakes, secara teknis administrasi
dibina oleh Sekretaris Badan BPPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Propinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan Tupoksi Poltekkes.

Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta II mengalami perubahan dar waktu


ke waktu, hal ini dikarenakan mengikut perubahan kebijakan tentang tata kelola
organisasi Poltekkes yang ditetapkan oleh Kepala badan PPSDM Kesehatan Rencana
Strategis Tahun 2014 – 2018 11 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
Kementerian Kesehatan RI. Struktur organisasi pada periode 2014 - 2018 terdiri dari:
Susunan pejabat pengelola Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II terdiri dari :

a. Direktur : Joko Sulistiyo,ST,M.Si


b. Pembantu Direktur Bidang Akademik : Arif Jauhari,S.Si,MKKK
c. Pembantu Direktur Bidang Umum, : Dra.
Yusmaniar,M.Biomed,Apt Keuangan dan Kepegawaian
d. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan : Budi Pramono,SKM,M.Kes
e. Ka. Sub Bagian Administrasi Umum, : Khairil Anwar, S.Pd, M.Kes
Keuangan dan Kepegawaian
Ka. Ur. Keuangan : Julianti Suryaningsih,SE
Ka. Ur. Kepegawaian : Dra. Wiwiek Windarti
Ka. Ur.Umum,RT dan BMN : Banatul Aliyah,SST
Ka. Ur. Evaluasi dan Pelaporan : Dewi Savitri,SE
f. Ka. Sub Bagian Administrasi Akademik, : Tugiyo,
SKM, M.Si. Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem
Informasi;
Ka. Ur. Akademik : Efa Sofiyana,SKM
Ka. Ur. Kemahasiswaan : drg. Winny
Nindyarani,MM Ka. Ur. Perencanaan & Sistem Informasi :
Amanudin,S.Pd
g. Ka. Unit Penelitian dan : Dr.Ir. Trina Astuti,MPS
h. Ka. Unit Pengabdian masyarakat : Dr. Iskari Ngadiarti,SKM,M.Sc
i. Ka. Unit Penjaminan Mutu : Dr. Didit Damayanti,M.Sc
j. Ka. Unit Pemeliharaan : Puji Rachmanto,AMTE
k. Ka. Unit Pengadaan Barang dan Jasa : Ade Kartika Harahap,SKM,MKM
l. Ka. Unit Asrama : Sri Ani, SKM. MKM
m. Unit Perpustakaan : A. Agung Nugroho,S.Kom,MM
n. Ka. Komisi Etik : Dra. Rosmida M Marbun,M.Kes
o. Ka. Unit Alumni : Rina Efiyana,SKM
Para Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi di lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta II antara lain :
1. Jurusan Gizi : Moch. Rachmat, SKM.M.Kes.
Sekretaris Jurusan : Pritasari,SKM,M.Kes
a.Ketua Prodi Diploma III : Dr. Moesijanti Y.E Soekatri,MCN
b.Ketua Prodi Diplima IV : Titus Priyo Hardjatmo,SKM,M.Kes.
2. Jurusan Kesehatan Lingkungan : Kuat
Prabowo,SKM, M. Kes. Sekretaris Jurusan : Catur
Puspawati,ST,MKM
a.Ketua Prodi Diploma III : Wakhyono Budianto,SKM,M.Si
b.Ketua Prodi Diploma IV : Kusrini Wulandari,SKM,M.Kes
3. Jurusan Teknik Elektromedik : Hendra
Marwazi,ST,MT Sekretaris Jurusan : Atik
Hendryani,SKM,M.Kom
Ketua Prodi Diploma III : Suharyati,ST,M.Si
b.Ketua Prodi Diploma IV : Dra. Ma’murotun, ST,M.Si.
4. Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi : Dra. Gando Sari,M.Kes Sekretaris
Jurusan : Samsun,S.Si,M.Si
a.Ketua Prodi Diploma III : Dr. Nursama Heru,M.Si
b.Ketua Prodi Diploma IV : Eka Putra Syarif H,S.Pd,M.Kes
5. Jurusan Teknik Gigi : drg. Marzia M.Tetelepta,M.Si
Sekretaris Jurusan : drg. Endang Prawesti,Sp.Prost

6. Jurusan Analisa Farmasi dan Makanan : Dra. Lisawati


Tanzil,SE,M.Si,Apt
Sekretaris Jurusan : Latirah,S.Si,M.Farm
7. Jurusan Farmasi : Junaidi,M.Farm,Apt Sekretaris
Jurusan : Wardiyah,M.Farm,Apt
Ketua Senat : Joko Sulsitiyo,ST,M.Si
Sekretaris Senat : Kusrini Wulandari,SKM,M.Kes
SPI ( Satuan Pemeriksa Internal) : Ibnu Aji,SKM
Dewan Pengawas : Badan PPSDM Kesehatan

3. Actuating
Actuating adalah usaha. Atau ikhtiar manajemen. Dijalankan agar tujuan
manajemen tercapai. Tindakannya menggunakan perencanaan sebagai pedomannya.
Agar pengarahan berjalan dengan baik, dibutuhkan kepemimpinan (leadership) yang
baik yang dapat dilihat pada organisasi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II.
Pelayanan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II sudah disusun sedemikian
rupa dalam memberikan pelayanan Pendidikan kepada para mahasiswanya.

Pemahaman sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta II terhadap isi


dari dokumen rencana operasional merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan implementasinya. Untuk itu usaha yang sungguh-sungguh harus
dilakukan untuk mensosialisasikan rencana operasional dan segala perubahannya.

Untuk penerapan Renop Politekkes Kemenkes Jakarta II ini dadakannya


pelaksanaan rapat pengarahan yang ditujukan untuk penjabaran isi dari dokumen
rencana operasional yang nantinya akan ditindak lanjuti sebagai sebagai sebuah
implementasi kerja.

Demi menunjang hal tersebut maka adanya :


- pengelolaan manajemen pendidikan berbasis kinerja meningkatkan
produktifitas kerja
- dilakukannya evaluasi dan penilaian dengan diadanya laporan kinerja individu,
institusi (bulanan, semesteran & tahunan) yang berkesinambungan
- Melakukan bimbingan, supervisi, monitoring, evaluasi, penilaian dan perbaikan
kegiatan penyelenggaraan pendidikan
- Peningkatan pemberian penghargaan bagi dosen dan pegawai berprestasi dan
penghargaan masa bakti. Sebagai salah satu bentuk penghargaan dan
permotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara
optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Pengarahan yang dilakukan biasanya berupa rapat, salah satu contohnya


diadakannya pelaksanaan Rapat Koordinasi Perpustakaan Terpadu bulan Pebruari
dengan agenda rapat Pengarahan dari Wadir -III lalu adanya pengarahan SAKIP
yang merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem
pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan
dan LAKIP merupakan produk akhir SAKIP yang menggambarkan kinerja yang
dicapai oleh suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan kegiatan yang
dibiayai APBN/APBD. 
Dalam pelaksanaan kerjanya juga Poltekkes Kemenkes Jakarta II menggunakan
Tata Nilai Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II, yaitu :

a. INTEGRITAS
Yaitu berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar
serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
b. PROFESIONAL
Yaitu bekerja tepat, cerdas dan tuntas atas dasar visi, pengetahuan, prosedur
dan kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab.
c. TERBAIK
Yaitu senantiasa siap melayani dengan unggul sesuai standar dan mandiri
untuk menghasikan lulusan yang berkualitas, berdaya saing dan berwawasan
internasional.
d. KOMITMEN
Yaitu selalu bertanggung jawab, disiplin, serta berpikir dan bersikap positif
dalam melakkan pekerjaan.
e. SINERGI
Yaitu melakukan hubungan sosial dengan mengedepankan kerjasama yang
utuh dan kompak dengan menerpkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkornisasi,
dan sinergisitas

4. Controlling
Kendali, sering juga disebut pengawasan, controlling atau sering jua disebut
pengendalian adalah salah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar dengan tujuan diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah
digariskan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang
dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.

Pengawasan merupakan tindakan eorang manajer untuk menilai dan


mengendalikan jalan suatu kegiatan yang mengarahi demi tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan. Ada banyak pengertian fungsi Controlling menurut beberapa pakar,
di antaranya:

 Pada tahum 1916, henri Fayol merumuskan salah satu definisi pertama kontrol
karena berkaitan dengan manajemen, adalah pengendalian suatu usaha yan terdiri
dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana
yang telah diadops, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan. Controlling sangat penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka
dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.
 Menurut George R. Terry, pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah
gerakan dari organisasi ini sudah selesai atau belum. Serta mengawasi penggunaan
sumber daya alam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada
yang melenceng dari rencana.
 Menurut Harold Koontz, pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam
rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang
dirancang untuk mencapainnya tercapai.

Dari pengertian diatas dapat di nyatakan ada hubungan antara controlling dan
perencanaan. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar langkah-langkah yang akan
dipakai untuk mencapai tujuan. Ada empat elemen dasar dalam sistem kontrol,yaitu;
Karakteristik atau kondidi yang akan dikontrol, Sensor, Komparator dan Aktivator.

Berikut Controlling dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Negeri


Jakarta II :

a. Bidang Evaluasi dan Penilaian


Adanya laporan kinerja individu, institusi (bulanan, semesteran dan tahunan) yang
berkesinambungan, sehingga baik individu maupun institusi dapat terkontrol
kinerjanya secara berkesinambungan untuk meminimalisir adanya penyimpangan.
b. Adanya pengelolaan manajemen pendidikan berbasis kinerja.
c. Adanya peningkatamn produktifitas kerja, sehingga produktifitas kerja dapat diawasi
dengan pengelola yang terstruktur.
d. Didalam hal keuangan sudah diterapkan sistem pengawasan internal meskipun belum
berjalan secara optimal.
e. Bidang Akademik, melakukan bimbingan, supervisi, monitoring, evaluasi, penilaian
dan perbaikan kegiatan penyelenggara pendidikan.
f. Bidang adum, kepegawaian, keuangan, peningkatan kedisiplinan pegawai negeri.
g. Bidang Kemahasiswaan, peningkatan bimbingan akademik mahasiswa, dengan
mengoptimalkan fungsi pembimbing akademik.
h. Memiliki strategi pengukuran kinerja dosen dan pegawai melalui evaluasi yang
berkesinambungan, sehingga kinerja dosen dan pegawai terpantau.

B. Analisis SWOT
1. Peluang
a) Bidang organisasi dan SDM
- Undang Undang No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,
memungkinkan Poltekkes Kemenkes menyelenggarakan jenjang pendidikan
Strata 2 dan Strata 3 (terapan)
- Kebijakan Otonomi Daerah memberi kesempatan kerjasama dengan
berbagai pihak
- Perkembangan teknologi bidang kesehatan, membuka peluang peningkatan
pelayanan Pendidikan
- Adanya Asean Free Trate Area (AFTA) mulai tahun 2015 membuka
peluang bagi tenaga kesehtan untuk berprestasi di tingkat Nasional dan
Internasional
- Adanya kemitraan dalam pengembangan SDM dengan institusi
pememrintah maupun swasta di tingkat regional, nasional dan internasional
- Adanya point tata nilai SINERGI. Yaitu melakukan hubungan sosial dengan
mengedepankan kerjasama yang utuh dan kompak dengan menerpkan
prinsip koordinasi,integrasi, sinkornisasi, dan sinergisitas
- Adanya alih bina oleh DIKTI Kemendikbud memungkinkan memperoleh
beasiswa untuk pengembangan SDM, Bantuan Operasional Perguruan
Tinggi Negeri (BOPTN) dan Hibah Penelitian.
b) Bidang keuangan
- PP 23 Tahun 2003 tentang BLU memberi peluang untuk kemandirian
- Kemitraan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pemberdayaan sumber
daya
- Peningkatan kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi
c) Bidang kemahasiswaan
- Membentuk wilayah mitra dan terselenggaraanya kemitraan dengan
instansi terkait, baik nasional maupun internasional.

2. Kekuatan
a) Tenaga Kerja
- Memiliki tenaga pendidik (dosen) yang mempunyai sertifikasi dosen dan
berpengalaman di bidangnya (sampai pendidikan S3)
- Rasio Dosen terhadap Mahasiswa 1:17
- Memiliki aset SDM (dosen) sebagai narasumber/konsultan nasional dalam
bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi
b) Sarana dan Prasarana
- Memiliki gedung representatif di lokasi kampus yang strategis
- Memiliki sarana pembelajaran (kelas, laboratorium dan perpustakaan).
- Memiliki 2 (dua) auditorium dengan kapasitas masing-masing sekitar 200 -
400 orang
- Memiliki sarana transportasi untuk pelayanan pendidikan
- Memiliki sarana pendukung (asrama, kantin, poliklinik, dan transportasi
untuk pelayanan pendidikan, klinik rontgen, sarana ibadah, tempat parkir)
- Memiliki jaringan internet bagi civitas akademika.
c) Lulusan
Penyerapan lulusan Poltekkes Kemenkes Jakarta II di pasar kerja ( masa kurun
kurang dari 6 bulan) sebesar 86,07 % melebihi target yang ditetapkan yaitu 85%
- Jumlah Pendaftar

Pada awal perubahan nama institusi dari Akademi menjadi Politeknik


Kesehatan pada tahun 2002 jumlah pendaftar sangat sedikit. Hal ini mungkin
disebabkan karena perubahan nama institusi yang semula dikenal sebagai
Akademi tertentu berubah menjadi Politeknik Kesehatan yang namanya tidak
mengindikasikan secara spesifik jenis pendidikan yang diselenggarakan. Jumlah
pendaftar pada tahun 2012 adalah yang terbanyak, dibandingkan dengan
tahuntahun sebelumnya. Pada tahun 2013 jumlah pendaftar lebih sedikit
dibanding tahun 2012 karena pada tahun tersebut tidak dibuka pendidikan alih
jenjang/alih program dari Program DIII ke Program D IV.
Sejak tahun 2009 jumlah mahasiswa yang diterima tidak terlihat
meningkat secara berarti. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan
pembatasan jumlah mahasiswa yang diterima (kuota) sekalipun jumlah pendaftar
meningkat tajam. Kuota tersebut ditetapkan oleh Pusdiklatnakes Badan PPSDM
Kemenkes RI. Rasio jumlah pendaftar dengan yang diterima terus meningkat
dari 2,1 pada tahun 2009 menjadi 3,1 pada tahun 2013.

- Lulusan
Kelulusan tepat waktu untuk Program Diploma III adalah 3 tahun dan
Diploma IV adalah 4 tahun, sedangkan program alih jenjang/alih program dari
DIII ke DIV adalah 3 semester. Dalam penilaian akreditasi, ditetapkan bahwa
produktivitas lulusa diyataka aik ila kelulusa tepat waktu ≥ 80%.

Tahun 2012 target produktivitas lulusan pada Politeknik Kesehatan


Kemenkes Jakarta II adalah 80% sesuai dengan penilaian pada akreditasi.
Sebagian besar jurusan telah meluluskan lebih dari target kecuali jurusan Teknik
Elektromedik yaitu 76,2%.

Untuk mengatasi hal tersebut jurusan Teknik Elektromedik melakukan


pemantauan ketat terhadap mahasiswa tingkat III (semester V) dan mendorong
agar segera menyelesaikan tugas akhir. Setelah pemantauan dilaksanakan, secara
bertahap persentase lulusan tepat waktu meningkat dan dimasa datang usaha ini
akan tetap dilakukan. Sedangkan dari capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
diakhir pendidikan diharapka ≥ ,5 sesuai dengan permitaan dunia kerja. Saat ini
Poltekkes Kemenkes Jakarta II mentargetkan IPK 3,00. Prosentase mahasiswa
yang lulus tepat waktu, seluruhnya atau 100% lulus dengan IPK > 3,00. Hal ini
merupakan prestasi yang baik selain sebagian besar lulus tepat waktu juga
dengan IPK yang baik. Dengan demikian maka lulusan tersebut merupakan
lulusan yang unggul dibidangnya masing-masing.

Secara umum, Poltekkes Kemenkes Jakarta II sejak tahun 2009


meluluskan mahasiswa yag tepat waktu ≥ % da terus eigkat higga ,% pada tahun
2012. Prosentase kelulusan tepat waktu dan standar IPK yang meningkat dari
2,75 tahun 2009 – 2010 menjadi 3,00 sejak tahun 2011. Prosentase kelulusan
tepat waktu dengan IPK > 3,00 sebesar 81,9% pada tahun 2011 dan meningkat
menjadi 100% pada tahun 2012.

3. Ancaman
a) Pelayanan
- Regulasi tentan pasar bebas memungkinkan masuknya tenaga asing.
- Berdirinya institusi pendidikan sejenis dengan strata lebih tinggi.
- Penyediaan formasi pegawai negeri terbatas.
- Terbatasnya kuota penerimaan peserta didik baik program DIII, maupun
DIV.
- Prasyarat peserta didik untuk melakukan praktek kerja lapanagan semakin
kompleks.
- Meningkatnya jumlah institusi pendidikan sejenis baik vokasu maupun
akademik.
b) Organisasi dan Sumber Daya Manusia
- Belum adanya kebijakan-kebijakan yang tegas mengenai pengembangan
institusi menjadi strata lebih tinggi.
- Terbatasnya formasi bagi calon dosen.
c) Keuangan
- Kemampuan keuangan Pemerintah yang cenderung menurun.
- Proses perubahan (revisi) DIPA sangat bergantung pada supra sistem
Kementerian Keuangan.
- Persaingan tarif pendidikan.
- Baiaya laha praktek mahasiswa baik di lapangan maupun institusi
cenderung meningkat.
d) Sarana dan Prasarana
- Perkembangan teknologi peralatan laboratorium sangat cepat.
- Kebijakan untuk dana pengadaan peralatan laboratorium terbatas.
- Pembatasan penggunaan peralatan canggih untuk mahasiswa di lahan
praktek.
- Terbatasnya peralatan laboratorium canggih yankita miliki.

4. Kelemahan
a) Kelemahan dari segi layanan
- Sistem Informasi Manajemen Poltekkes belum terintegrasi
- Belum adanya Sistem Layanan Terpadu di Poltekkes
- Belum semua pelayanan dilaksanakan sesuai SOP
b) Kelemahan dari SDM dan organisasi
- Belum seluruh tenaga kependidikan memiliki pendidikan yang sesuai
dengan bidang kerjanya
- Belum seluruh dosen mempunyai nilai TOEFL Bahasa Inggris sebesar 400
- Pendayagunaan tenaga kependidikan yang belum maksimal
- Secara Struktur Organisasi Poltekkes dibawah binaan 2 kementerian
(kemenkes, kemendikbud)
- Rendahnya formasi Penerimaan pegawai negeri.
c) Kelemahan dalam hal keuangan
- Adanya kegiatan yang harus dilaksanakan diluar perencanaan.
- Kepatuhan terhadap SOP tentang penyerapan anggaran.
- Belum adanya pengesahan revisi pola tarif layanan BLU oleh Kementerian
Keuangan
- Pembiayaan Tenaga Kontrak besar (jumlah tenaga kontrak lebih dari 10%
jumlah PNS)
- Masih ada mahasiswa membayar biaya pendidikan tidak tepat
d) Kelemahan sarana
- Pemeliharaan alat laboratorium sering tidak sesuai dengan kebutuhan
- Rasio alat laboratorium dengan mahasiswa tidak sesuai standar (1 : 8)
- Kualifikasi peralatan laboratorium sudah tidak sesuai dengan perkembangan
teknologi

Anda mungkin juga menyukai