Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEPERAWATAN
1. Pengertian
yang sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan
(Retnaningtyas, 2018)
perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan perawat baik di
7
8
2. Peran Perawat
sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi perawat.
kebutuhan klien.
dan spiritual.
masyarakat.
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
9
(Retnaningtyas, 2018) :
kebutuhan klien.
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi, dan lain-lain
pelayanan keperawatan.
3. Fungsi Perawat
a. Funsi Independen
perintah dokter.
keperawatan.
b. Fungsi Interdependen
pelayanan kesehatan.
interst)
perawat.
menghina (derogatory).
12
pelayanan keperawatan.
(Retnaningtyas, 2018) :
satu pasar seafood atau live market di wuhan, provinsi Hubei Tiongkok.
Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi
Jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Selain itu, terdapat
15 kasus petugas medis terinfeksi oleh salah satu pasien. Salah satu pasien
saat ini virus ini dengan cepat menyebar masih misterius dan penelitian
berdasarkan data terakhir website oleh center for systems Science and
data terakhir menunjukkan total kasus lebih dari 60.331 pasien, dengan
total kematian lebih dari 1.369 pasien dan perbaikan lebih dari 6.061
pasien. Saat ini data terus berubah seiring dengan waktu. Banyak kota di
4,9%, dan di provinsi Hubei 3,1%. Angka ini di provinsi lain di Tiongkok
15
pasien non-ICU). Kasus kematian banyak pada orang tua dan dengan
yang pertama kali Tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS)
(1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS). Mortalitas akibat SARS
sekitar 10% sedangkan MERS lebih tinggi yaitu sekitar 40% (Burhan et
al., 2020)
Maret 2020 sejumlah 2 kasus. Sementara itu data untuk Indonesia update
hingga tanggal 20 April 2020 pukul 16.30 WIB adalah 6.760 kasus
tanggal 10 juni 2020 pukul 12.00 WIB adalah 43.945 kasus ODP, 14.242
kasus PDP, 34.316 kasus positif, 12.129 kasus sembuh, 1.959 kasus
1. Pengertian COVID-19
2. Karakteristik
2020)
18
seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut sebagai
Namun pada kasus SARS, saat itu host intermediet (masked palm civet
melalui transmisi kontak, transmisi droplet, rute feses dan oral (Burhan
et al., 2020)
tua, dengan gejala klinis ringan seperti common cold dan faringitis
terjadi pada musim dingin dan semi. Selain itu, terkait dengan
sistem imun lemah seperti orang tua, wanita hamil, dan kondisi
lainnya, penyakit dapat secara progesif lebih cepat dan lebih parah.
terhadap virus ini lagi sehingga dapat terjadi re-infeksi (Burhan et al.,
2020)
20
mudah dan cepat menyebar antar manusia. Gejala yang muncul dari
SARS yaitu demam, batuk, nyeri kepala, nyeri otot, dan gejala infeksi
pertama MERS pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 ditemukan
jumlah kasus 1143. MERS diduga tidak mudah menyebar dari manusia
dari manusia ke manusia. Namun, disisi lain MERS lebih tinggi tingkat
Virus tidak bisa hidup tanpa sel-host. Berikut siklus dari coronavirus
dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh protein S yang ada
mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus
besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel
alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel
infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat
bawah diikuti dengan respon sistem imun bawaan dan spesifik. Faktor
dan luruh di feses, juga urin dan cairan tubuh lainnya (Burhan et al.,
2020)
yang tidak biasa dari SARS-CoV atau MERS-CoV sampai saat ini
SARS-CoV-2
SARS mencapai 10% dan MERS 37%. Namun, saat ini tingkat
Coronavirus jenis baru ini bersifat letal namun tingkat kematian masih
belum pasti, serta saat ini masih dapat dicegah dan dikontrol (Burhan
et al., 2020)
(sel T teraktivasi), terutama sel T CD8 pada hari ke 7-9. Selain itu
pada hari ke-7, tiga hari sebelum resolusi gejala. Peningkatan IgM/IgG
dan basofil yang lebih rendah pada kasus COVID-19 yang berat.
Sitokin proinflamasi yaitu TNF-α, IL-1 dan IL-6 serta IL-8 dan
juga didapatkan lebih tinggi pada kasus dengan klinis berat. Sel helpe,
kasus berat. Laporan kasus lain pada pasien COVID-19 dengan ARDS
γ, IL-1β, IL-2, IL-6, IL-7, IL-10 IL-12, IL-18, IL-33, TNF-α, dan
4. Manifestasi Klinis
kasus tergolong ringan atau sedang 13,8% mengalami sakit berat, dan
yang tinggi dari swab nasofaring pada pasien yang asimptomatik telah
demam, batuk kering dan fantigue. Gejala lain yang dapat ditemukan
39°C, sementara 34% mengalami demam suhu lebih dari 39°C (Susilo
et al, 2020)
sekitar 3-14 hari (median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan limfosit
masih normal atau sedikit menurun dan pasien tidak bergejala. Pada
paru, saluran cerna dan jantung. Gejala pada fase ini umumnya ringan.
28
Serangan kedua terjadi empat hingga tujuh hari setelah timbul gejala
awal. Pada saat ini pasien masih demam dan mulai sesak, lesi di paru
2020)
5. Penegakan Diagnosis
teridentifikasi), atau
terjangkit.
30
2020) :
perkembangan penyakit )
c. Kasus problable
d. Kasus terkonfirmasi
6. Pemeriksaan Penunjangan
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pencitraan
al, 2020)
ditemukan.
konsolidasi.
denopati.
1. Pemeriksaan Antigen-Antibodi
hingga saat ini belum banyak artikel hasil penelitian alat uji
2. Pemeriksaan Virolog
3. Pengambilan Spesimen
7. Pencegahan
a. Vaksin
menggunakan mRNA – 1273 dengan dosis 25, 100, 250 μg. Studi
secara rutin dengan alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak,
berbasis alkohol atau sabun dan air. Berbasis alkohol lebih dipilih
2020)
atau face shield, dan gaun nonsteril lengan panjang. Alat pelindung
diri akan efektif dan terkontrol lingkungan dan teknik (Susilo et al,
2020)
saluran napas, makrofag alveolus, sel dendritik, sel NK, dan sistem
CD14+, dan variasi sel limfosit T CD14+ dan CD8+ (Susilo et al,
2020)
infeksi saluran napas akut. Efek proteksi tersebut lebih besar pada
et al, 2020)