Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ulfi Tridayanti

Npm : 174210149

Kelas : Agribisnis7 B

KONSEP PERENCANAAN BISNIS MATERI 8

KOMPONEN

1. Konsep Bisnis
Konsep bisnis merupakan gagasan yang konkrit dalam mewujudkan suatu
usaha, dengan merujuk pada nilai-nilai usaha,tujuan usaha dan target
pasar.
2. Dukungan Keuangan
Merupakan suatu bentuk dorongan untuk meningkatkan perencanaan
bisnis. Dukungan keuangan merupakan modal awal untuk melakukan
bisnis agar berjalannya bisnis yang akan dikembangkan.
3. Informasi Lain
Berupa informasi pasar atau lingkungan untuk mendirikan bisnis untuk
kelancaran bisnis. Informasi diperlukan untuk memudahkan pemasaran
bisnis, seperti informasi pasar, tempat yang strategis, kondisipasar dll.

Adapun aspek penting dari Fredy Rangkuti (2005)

 Penjelasan mengenai bisnis yang sedang digeluti dan rencana yang bersifat
strategis;

 Rencana Pemasaran;

 Rencana manajemen mengenai keuangan;

 Rencana manajemen secara operasional.


A. Konsep Operasional Manajemen Oprasional (Desain Produk dan
Jasa)

Produk diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen kepada


konsumen. Untuk mencapainya maka perusahaan memfokuskan diri pada
pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya :

- Pembedaan (diferensiasi)
- Biaya rendah (kepemimpinan biaya)
- Respon cepat (rapid respo)
- Kombinasi antara ketiga strategi tersebut.

Analisis Produksi Berdasarkan Nilai yaitu mengurutkan produk dari yang


tertinggi ke yang terendah berdasarkan kontribusi nilai uang dari masing-
masing produk bagi perusahaan.

Strategi Produk

• Diferensiasi Produk à disebabkan kejenuhan produk. Ex: Close Up à


menawarkan kesegaran

• Biaya Rendah à produk lebih murah, jumlah banyak maka margin


keuntungan makin besar à just in time

• Respon yang cepat à McD, KFC

Inovasi Produk

• Increasing usage à meningkatkan penggunaan

• Finding new uses à menemukan pengguna baru

• Entering new market à memasuki suatu pangsa baru

• Repostitioning the product/service, menambah manfaat dari produk/jasa


yang ada

• Obseleting existing product, membuat produk yang ada jadi usang

• Extended the brand à memperluas penggunaan merek yang sama


B. Perancangan Mutu Berbasiskan Kepentingan Konsumen dan
Perspektif Pesaing

Tujuan utama bagian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan


teknik untuk merancang mutu proses pembuatan produk dengan
mempertimbangkan kepentingan konsumen, kemampuan internal perusahaan,
dan pesaing.

Teknik yang digunakan untuk merancang mutu adalah QFD (Quality


Function Deployment). Teknik ini biasa digunakan di berbagai perusahaan
manufaktur dan jasa untuk merancang produk, proses, sistem dengan
memperhatikan suara konsumen (voice of customer) dan kinerja pesaing.

Teknik QFD sendiri digunakan dengan mengutamakan :

1. Pendekatan tim kerja yang terdiri dari berbagai fungsi perusahaan


2. Penilaian secara rinci & terukur rancangan mutu yang akan dikembangkan
& diimplementasikan
3. Komitmen semua orang baik di berbagai fungsi perusahaan maupun di
berbagai level manajemen
4. Penekanan pada informasi tuntutan konsumen dan benchmarking kinerja
pesaing

Fokus utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses


pengembangan produk sedini mungkin. Filosofi yang mendasarinya adalah
bahwa pelanggan tidak akan puas dengan suatu produk meskipun suatu
produk yang telah dihasilkan dengan sempurna, bila mereka memang tidak
menginginkan atau membutuhkannya.

 Tahap QFD

1. Tahap Pengumpulan voice of costomer

Pada tahap ini akan dilakukan survey untuk memperoleh suara


pelanggan yang tentu membutuhkan waktu dan ketrampilan untuk
mendengarkan. Proses QFD membutuhkan data konsumen yang ditulis
sebagai atribut-atribut dari suatu produk atau jasa.
Data dari konsumen dapat menunjukkan variasi pola hubungan yang
mungkin tergantung bagaimana performansi kepuasan atribut
dikumpulkan. Interpretasi data ini harus memperhitungkan apakah
pelanggan yang di-survey menggunakan satu atau beberapa produk dan
apakah sampel pelanggan terdiri atas seluruh pelanggan dari berbagai tipe
atau segmen. Langkah-langkah pada tahap ini secara ringkas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
 Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan:Model klien
menggunakan revealed importance dan stated importance tiap atribut
untuk mengklasifikasikan kebutuhan pelanggan menjadi 4 katagori:
a. Kebutuhan yang diharapkan (expected needs): High stated
importance dan Low revealed importance.
b. Kebutuhan impact rendah (low-impat needs): Low stated
importance dan Low revealed importance.
c. Kebutuhan impact tinggi (high-impact needs): High stated
importance dan High revealed importance.
d. Kebutuhan yang tersembunyi (hidden needs): Low stated
importance dan High revealed importance.
2. Mengumpulkan data-data kualitatif
Untuk membuat keputusan perancangan yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen maka produsen harus mengerti kebutuhan sesungguhnya dari
konsumen. Produsen harus bisa membedakan kebutuhan konsumen
sesungguhnya dengan solusi teknisnya. Untuk megumpulkan data
kualitatif bisa dilakukan dengan: 1) Wawancara satu persatu, 2) Contexual
Inquiry, dan 3) Wawancara focus grup.
3. Afinity diagram (Diagram Affinitas)
Dalam proses QFD, kebutuhan/keinginan konsumen diatur dalam
diagram afinitas. Diagram afinitas digunakan untuk mengumpulkan dan
mengorganisir fakta-fakta, opini dan ide-ide. Disamping itu juga memacu
kreativitas yang mendorong ekspresi batas dari fakta dan opini serta
kondisi perusahaan, mengelompokkan elemen-elemen informasi tersebut
sesuai dengan kesamaan dan pertaliannya. Konstruksi diagram afinitas
membutuhkan bentuk brainstorming dengan hasil sebuah grafik. Langkah-
langkah yang biasanya dilakukan dalam pembuatan diagram afinitas
adalah:
a. Memilih tema/tujuan yang mungkin ditekankan sebagai masalah.
b. Mengumpulkan ide-ide (true customer needs) dan memasukkannya
kedalam kartu-kartu dan disosialisasikan kepada seluruh anggota
tim.
c. Mengelompokkan kartu-kartu ke suatu kotak berdasarkan
kesesuaian ide. Pada langkah ini mungkin saja suatu ide tidak
hanya masuk kedalam suatu kotak, tetapi juga masuk ke kotak-
kotak lainnya tergantung tingkat kesesuaian terhadap
pengelompokkan ide.
d. Proses sorting, dimana melakukan sorting pada langkah ketiga
sehingga ide-ide benar-benar masuk pada kelompok yang sesuai.
e. Membuat nama bagi pengelompokkan ide yang telah didapat yang
mewakili elemen-elemen pada suatu kelompok.
f. Melakukan leveling terhadap setiap kelompok sehingga diperoleh
level mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah.
4. Kuantifikasi data
Setelah diagram afinitas terbentuk maka langkah selanjutnya adalah
mengkuantifikasi data. Data yang dibutuhkan untuk proses QFD adalah:
a. Kepentingan relatif dari kebutuhan-kebutuhan tersebut
b. Tingkat performansi kepuasan konsumen untuk masing-masing
kebutuhan/keinginan
5. Analisa hasil
Proses analisa data pelanggan ini akan menghasilkan diagram afinitas,
dimana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi frase yang mewakili kebutuhan konsumen dengan
menggunakan pernyataan dari pengalaman konkrit. Pada proses
pembuatan diagram afinitas pernyataan konkrit ini dikembangkan
menjadi atribut konsumen pada tingkat yang lebih tinggi.
b. Pilih tingkatan untuk mewakili keinginan atau kebutuhan
konsumen dalam rumah kualitas (house of quality).
c. Buat diagram Afinitas. Diagram afinitas merupakan alat yang
digunakan untuk mengidentifikasi informasi yang bersifat kualitatif
dan terstruktur secara hierarkis (bottom up).
d. Mengurutkan frase-frase menjadi kebutuhan konsumen
sesungguhnya (true customer need) menggunakan voice of
customer table. Selama proses ini dikembangkan pertanyaan-
pertanyaan, hal-hal yang harus dipecahkan dan ide-ide konsep
produk.

Anda mungkin juga menyukai