2013
1
Candrawulan, Syaodih, Mariam EDUCARE Vol. 11, No. 2, Des. 2013
2
Candrawulan, Syaodih, Mariam EDUCARE Vol. 11, No. 2, Des. 2013
juga dengan nama The Osborne-Parnes pilihan bervariasi, dan novel banyak, dan
Creative Problem Solving Models.Pada rencana pelaksanaan yang efektif dari solusi
awalnya, model ini banyak dipergunakan di baru atau program tindakan.
perusahaan-perusahaan dengan tujuan agar Berdasarkan pengertian di atas dapat
para karyawan yang bekerja dalam disimpulkan bahwa model pembelajaran
perusahaan tersebut memiliki kreativitas Creative Problem Solving adalah model
yang tinggi, baik dalam melaksanakan setiap pembelajaran yang berpusat dalam
tanggung jawab pekerjaannya maupun peningkatan kemampuan memecahkan
dalam upaya membantu memcahkan setiap masalah dengan penguatan kreatifitas karena
persoalan yang terjadi di perusahaan. dalam model pembelajaran ini pengalaman
Namun pada perkembangan selanjutnya, sebelumnya dalam menyelesaikan suatu
model ini juga banyak diterapkan pada dunia masalah merupakan faktor yang penting
pendidikan. Karen (2004:1) menjelaskan dalam menyelesaikan masalah baru yang
bahwa model Creative Problem Solving berbeda secara terampil.
merupakan model pembelajaran yang Karakteristik Creative Problem Solving
berpusat pada keterampilan dalam (CSP) Berpikir divergen memfasilitasi
pemecahan masalah dan diikuti dengan menghasilkan ide atau solusi kreatif dalam
penguatan kreativitas. Ketika dihadapkan proses CPS sedangkan berpikir konvergen
pada suatu pertanyaan, siswa dapat adalah keterampilan untuk menghasilkan
melakukan keterampilan memcahkan solusi atau ide yang paling menjanjikan
masalah dengan memilih dan untuk eksporasi lebih lanjut. Model CPS
mengembangkan ide serta gagasannya. dipahami sebagai metodologi terstruktur
Menurut Pepkin (dalam Muslich,2011:221) untuk meningkatkan pemikiran kreatif dari
Model pembelajaran Creative Problem individu-individu dan kelompok belajar.
Solving (CPS) adalah suatu model Menurut Cheolil Lim (dalam Prayogo
pembelajaran yang melakukan pemusatan Kusdiyanto, 2011:14) Model CPS adalah
pada pengajaran dan keterampilan salah satu model pembelajaran yang
memecahkan masalah, yang diikuti dengan memiliki karakteristik utamanya adalah
penguatan keterampilan Ketika dihadapkan penggunaan berulang-ulang berpikir
dengan suatu pertanyaan/permasalahan, divergen dan konvergen dalam setiap
siswa dapat melakukan ketrampilan langkahnya yang membentuk sistem yang
memecahkan masalah untuk memilih dan dinamis dan fleksibel untuk program
mengembangkan tanggapannya. Tidak pemecahan masalah. Sedangkan menurut
hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, Puccio (dalam Prayogo Kusdiyanto,
keterampilan memecahkan masalah 2011:13) model CPS menekankan
memperluas proses berpikir. CPS menurut keseimbangan antara pemikiran divergen
Treffenger (dalam Daties Mariana,2010:52) dan konvergen dalam setiap langkah dari
Creative Problem solving is a famework setiap pemecahan masalah.
which can be used by individuals of groups Dalam penelitian ini, langkah-langkah
to formulate problems, opportunities, or pembelajaran Creative Problem Solving
challenges; generate and analize many yang digunakan adalah langkah-langkah
varied, and novel options; and plan for yang dikembangkan Treffingeret (dalam
effective implementation of new solution or Prayogo Kusdiyanto, 2011:15) yang
courses of action. Artinya CPS adalah mengusulkan model CPS dengan tiga
sebuah ketenaran kerja yang dapat komponen proses yaitu: (1) memahami
digunakan oleh individu kelompok untuk tantangan (2) mengahsilkan ide, dan (3)
merumuskan masalah, kesempatan, atau menyiapkan aksi. Pengertian Kreatifitas
tantangan; menghasilkan dan menganalisis Menurut Utami Munandar (2002: 25)
3
Candrawulan, Syaodih, Mariam EDUCARE Vol. 11, No. 2, Des. 2013
4
Candrawulan, Syaodih, Mariam EDUCARE Vol. 11, No. 2, Des. 2013
5
Candrawulan, Syaodih, Mariam EDUCARE Vol. 11, No. 2, Des. 2013
yang dimodifikasi dan dikembangkan agar konvensional yang masih terpokus pada guru
mendapatkan desain yang (teacher oriented) belum sepenuhnya
sesuai.Pengembangan dilakukan dengan mampu mengembangkan ide-ide yang bisa
menyisipkan konsep pembelajaran Time digali dalam pemahaman siswa.
Token Arends pada saat pembelajaran. Kelima, hasil observasi awal
Pengembangan model pembelajaran menunjukan bahwa dalam penggunaan
creative problem solving untuk metode diskusi yang diselingi tanya-jawab
meningkatkan kreatifitas belajar siswa dalam memberikan pengaruh terhadap pola
penelitian ini mempertimbangkan beberapa interaksi yang terjadi di kelas tetapi hanya
hal, yaitu: sebatas bagi siswa yang aktif dalam
Pertama, tujuan pembelajaran yang pembelajaran.
diarahkan pada pengembangan kemampuan Keenam, pemahaman guru tentang
berpikir siswa dalam hal ini kemampuan berbagai variasa model pembelajaran masih
berpikir kreatif dimana berpikir kreatif terbatas.Sehingga dilapangan guru lebih
diharapkan mampu membuat seseorang sering menggunakan model konvensional
untuk terus mencoba sehingga dapat daripada mengembangkan model yang
menemukan jawaban permasalahan yang bervariasi.
dihadapinya meskipun mengalami Implikasi kajian tersebut terhadap
kegagalan, atau menemukan jawaban pengembangan model pembelajaran yaitu:
dengan proses yang tidak biasa bahkan dapat 1. Tujuan pembelajaran harus mampu
memandang suatu permasalahan dengan mengambangkan kreatifitas belajar
berbagai alternatif jawaban. Cara berpikir siswa sesuai dengan indikator karena
seperti ini sering juga disebut berpikir kreatifitas mempunyai peranan penting
divergen atau berpikir ke semua arah. dalam perkembangan berpikir siswa.
Kedua, kreatifitas belajar siswa pada 2. Pemilihan model pembelajaran harus
penelitian ini terdiri dari empat indikator disesuaikan dengan tujuan pembelajran
yang harus dipenuhi yaitu Kelancaran yang ingin dicapai serta harus
(fluency) yang merupakan kemampuan memperhatikan karakteristik mata
untuk menghasilkan banyak gagasan, pelajaran.
Keluwesan (flexibility) yang merupakan 3. Penggunaan model haruslah yang lebih
kemampuan untuk mengemukakan beragam agar mampu mengembangkan
bermacam pemecahan terhadap masalah, potensi yang dimiliki siswa. Oleh karena
Keaslian (originaliry) yang merupakan itu, guru harus memiliki pemahaman
kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang baik tentang model pembelajaran
dengan cara yang asli serta Peguraian yang akan digunakan.
(elaboration) yang merupakan kemampuan Berdasarkan pemaparan tersebut, model
untuk menguraikan sesuatu secara terinci . pembelajaran ini dinilai cocok untuk
Ketiga, karakteristik pembelajaran dikembangkan dalam meningkatkan
kewirausahaan meliputi konsep dan praktik kreatifitas belajar siswa. Beberapa kelebihan
dimana siswa dituntut harus lebih terampil dari model pembelajaran Creative Problem
dalam mengembangkan ide nya dengan Solving yaitu melatih siswa untuk
memberikan contoh yang terkait dengan mendesain suatu penemuan, berpikir dan
konsep dan mengembangkan keterampilan bertindak kreatif, memecahkan masalah
kognitifnya sehingga siswa mampu unggul yang dihadapi secara realistis,
dalam memperlajari teori maupun dalam mengidentifikasi dan melakukan
pelaksanaan praktik. penyelidikan, menafsirkan dan mengevaluasi
Keempat, hasil studi pendahuluan hasil pengamatan, merangsang
menunjukan bahwa penggunaan metode perkembangan kemajuan berfikir siswa
6
Candrawulan, Syaodih, Mariam EDUCARE Vol. 11, No. 2, Des. 2013
7
Candrawulan, Syaodih, Mariam EDUCARE Vol. 11, No. 2, Des. 2013
8
Candrawulan, Syaodih, Mariam EDUCARE Vol. 11, No. 2, Des. 2013