Anda di halaman 1dari 25

SCILAB

untuk Elektronika dan Instrumentasi Dasar


___________________________________________________________________

Mirza Nur Hidayat


für dich
Copyright © 2014 Mirza Nur Hidayat.
All rights reserved.
DAFTAR ISI
___________________________________________________________________

PENDAHULUAN 1
Tentang tulisan ini 1
SCILAB/XCOS 2
Apa itu Xcos? 2
Launch Xcos 2
PEMODELAN DAN SIMULASI DENGAN SCILAB/XCOS 6
Pendahuluan 6
Teori dasar sirkuit 𝑅𝐶 6
Transformasi Laplace, diagram blok, dan fungsi
transfer sirkuit 𝑅𝐶 7
Pemodelan dan simulasi sirkuit 𝑅𝐶 dengan Scilab/Xcos 8
EKSPERIMEN DENGAN SCILAB/XCOS DAN ARDUINO 12
Pendahuluan 12
Instalasi Serial Communication Toolbox pada Scilab 12
Instalasi Arduino pada Scilab 13
Desain sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 pada Scilab/Xcos 14
Kalibrasi kartu akuisisi data 17
Akuisisi data sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 18
REFERENSI 21
PENDAHULUAN
___________________________________________________________________

Tentang tulisan ini

Tulisan kecil ini merupakan seri kedua dari tulisan tentang Scilab
yang penulis buat. Di seri pertama, Scilab untuk Pemula Tingkat
Dasar, telah diuraikan dasar-dasar Scilab. Untuk seri kedua ini,
akan disajikan aplikasi Scilab dalam pemodelan, simulasi, dan
eksperimen di bidang sains dan teknik, khususnya dalam
elektronika dan instrumentasi dasar.

Secara umum, tulisan terdiri atas tiga pokok bahasan, yaitu


Scilab/Xcos; pemodelan dan simulasi dengan Scilab/Xcos; serta
eksperimen dengan Scilab/Xcos dan modul Arduino.

Tulisan dibuat dengan sasaran pembaca yaitu mahasiswa fisika


atau teknik elektro/elektronika yang diharapkan telah mempunyai
bekal akan dasar-dasar elektronika dan instrumentasi, termasuk
juga dasar-dasar Scilab dan modul Arduino. Masyarakat umum
yang tertarik akan bidang-bidang tersebut juga menjadi sasaran
tulisan ini.

Seperti seri pertama, dokumen ini ditulis berdasarkan pengalaman


penulis dalam menggunakan Scilab baik semenjak masih di bangku
kuliah maupun saat mengajar di kampus, serta didasarkan pada
referensi yang penulis gunakan dalam tulisan ini.

Tulisan ini juga dapat digunakan dan disebarluaskan secara bebas


untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Untuk diskusi, masukan, kritik, dan saran dapat dikirimkan ke


email penulis: mirza.kid@gmail.com.

1
SCILAB/XCOS
___________________________________________________________________

Apa itu Xcos?

Selain jendela Console dan SciNotes, Scilab juga menyediakan


fasilitas Xcos. Xcos adalah editor blok diagram dan GUI untuk
pemodelan dan simulasi sistem dinamis. Xcos terdiri atas tiga
elemen, yaitu Editor, Palette browser, dan Simulator.

Editor merupakan tempat untuk mendesain sistem yang akan


dibangun. Desain ini berbentuk flow chart, dimulai dari input
sistem, proses, dan output sistem.

Bagian kedua adalah Palette browser. Palette browser berisi blok-


blok yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori,
semisal sistem kontinyu, sistem diskrit, operasi matematis,
matriks, elektrikal, dan yang lain.

Bagian terakhir adalah Simulator. Sistem dinamis yang telah


didesain kemudian disimulasikan, dalam bentuk grafik misalnya,
dengan menggunakan Simulator Xcos.

Launch Xcos

Untuk membuka jendela Xcos dapat dilakukan dengan 2 cara,


yaitu dengan mengetik perintah “xcos” pada Scilab Console
kemudian tekan tombol Enter atau Return.

Cara yang lain yaitu dengan mengklik toolbar Xcos pada Scilab
Console (Gambar 1).

2
Gambar 1 Launch Xcos. Klik toolbar Xcos, maka jendela Xcos akan tampil.

Tampilan jendela Xcos saat dijalankan adalah seperti ditunjukkan


dalam Gambar 2 berikut.

Gambar 2 Jendela Xcos. Jendela editor ini sebagai tempat untuk mendesain
sebuah sistem dinamis.

3
Untuk dapat mendesain sebuah sistem dinamis di jendela Xcos,
dibutuhkan blok-blok Palette browser. Palette browser dapat
dipanggil dengan cara mengklik menu View di jendela Xcos,
kemudian pilih Palette browser (Gambar 3).

Gambar 3 Cara membuka Palette browser pada Xcos. Klik menu View, kemudian
pilih Palette browser.

Dalam jendela Palette browser (Gambar 4), terlihat beberapa


blok-blok yang sudah dikelompokkan berdasarkan beberapa
kategori, diantaranya adalah Commonly Used Blocks, Continuous
time systems, Discrete time systems, Mathematical Operations,
Electrical, Signal Processing, Sinks, Sources, dan lain-lain.

Blok-blok dalam Palette browser tersebut untuk selanjutnya dapat


digunakan sebagai komponen dalam membuat atau mendesain
sebuah sistem dinamis pada jendela Xcos.

4
Gambar 4 Jendela Palette browser pada Xcos. Pada Palette browser terdapat
blok-blok yang sudah dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori.

5
PEMODELAN DAN SIMULASI DENGAN SCILAB/XCOS
___________________________________________________________________

Pendahuluan

Dalam tulisan ini, sistem dinamis yang akan digunakan sebagai


contoh pemodelan dan simulasi adalah sistem dinamis sirkuit
resistor-kapasitor 𝑅𝐶. Sirkuit 𝑅𝐶 merupakan salah satu sirkuit
yang sering dibahas dan berperan penting dalam dasar-dasar
elektronika dan instrumentasi.

Sub pokok bahasan ini terdiri atas dua pokok bahasan, yaitu sedikit
pembahasan tentang teori dasar sirkuit 𝑅𝐶, serta pemodelan dan
simulasi sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 dengan Xcos.

Teori dasar sirkuit 𝑹𝑪

Sebuah sirkuit 𝑅𝐶 terdiri atas komponen resistor 𝑅, kapasitor 𝐶,


dan sumber tegangan 𝐸 yang disusun secara seri. Sirkuit tersebut
ditunjukkan dalam Gambar 5.

i R

Eo
E C

Gambar 5 Sirkuit 𝑅𝐶. Sirkuit terdiri atas komponen resistor 𝑅, kapasitor 𝐶, dan
sumber tegangan 𝐸 yang disusun secara seri. Beda potensial 𝐸o adalah beda
potensial yang ada pada komponen kapasitor 𝐶.

Sirkuit 𝑅𝐶 mempunyai persamaan


1
𝑅𝑖 + ∫ 𝑖𝑑𝑡 = 𝐸 (i)
𝐶

dengan 𝑅 = resistor (Ω), 𝐶 = kapasitor (F), dan 𝑡 = waktu (s).

6
Persamaan (i) tersebut jika ditulis dalam bentuk lain akan menjadi
𝐸−𝐸o
𝑖= (ii)
𝑅

1
𝐸o = ∫ 𝑖𝑑𝑡 (iii).
𝐶

Transformasi Laplace, diagram blok, dan fungsi transfer sirkuit 𝑹𝑪

Transformasi Laplace dari persamaan (ii) dan persamaan (iii)


berturut-turut adalah
E(s)−Eo (s)
I(s) = (iv)
R

I(s)
Eo (s) = (v).
Cs

Diagram blok dari kedua persamaan (iv) dan (v) yaitu

E(s) I(s)
+ 1/R
-

Eo(s)

Gambar 6 Diagram blok dari persamaan (iv).

I(s) Eo(s)
1/Cs

Gambar 7 Diagram blok dari persamaan (v).

Dari kedua diagram blok di atas (Gambar 6) dan (Gambar 7) dapat


dibuat menjadi sebuah diagram blok yaitu seperti ditunjukkan
dalam Gambar 8.

7
E(s) I(s) Eo(s)
+ 1/R 1/Cs
-

Gambar 8 Diagram blok sirkuit 𝑅𝐶. Dari diagram blok terlihat bahwa output dari
1
sistem dinamis adalah Eo (s), input berupa E(s), dan gain G(s) = .
RCs

Fungsi transfer sirkuit 𝑅𝐶 yang merelasikan output sistem Eo (s)


dan input sistem E(s) memenuhi persamaan
Eo (s) 1
= (vi).
E(s) RCs+1

Pemodelan dan simulasi sirkuit 𝑹𝑪 dengan Scilab/Xcos

Pemodelan dan simulasi sirkuit 𝑅𝐶 pada bahasan ini dengan


asumsi bahwa nilai resistor dan nilai kapasitor masing-masing
sebesar 𝑅 = 10KΩ dan 𝐶 = 1mF, serta waktu pengukuran (akuisisi
data) selama 𝑡 = 120s.

Blok-blok Palette Xcos yang digunakan yaitu seperti ditunjukkan


dalam Tabel 1.

Dengan menggunakan blok-blok Palette yang ada pada Tabel 1,


dirangkai sebuah desain sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 seperti pada
Gambar 9 (desain ini berdasar pada diagram blok Gambar 8).

Pada jendela Xcos (Gambar 9), pilih menu Simulation, klik Setup,
dan isikan parameter Final integration time dengan nilai 120.
Maksud dari nilai ini adalah pengukuran dilakukan selama 120s.

Berikutnya pilih kembali menu Simulation, klik Set Context, dan


ketik
R=10000
C=0.001
Ini adalah nilai resistor 𝑅 = 10KΩ dan kapasitor 𝐶 = 1mF.

8
Untuk membuat properti dari masing-masing blok yaitu dengan
cara klik kanan dari sebuah blok, dan klik Block Parameters...
(Ctrl+B). Kemudian diisikan properti masing-masing blok seperti
dalam Tabel 1 kolom ke-3.

Tabel 1 Daftar blok-blok Palette Xcos untuk pemodelan dan simulsai sirkuit 𝑅𝐶

Kategori Palettes Blok Block Parameters


Continuous time Numerator (s) = 1
systems Denominator (s) = R

Continuous time Numerator (s) = 1


systems Denominator (s) = C*s

Mathematical
Operations

Sinks Ymin = -1
Ymax = 2
Refresh period = 120

Sources Period = 0.1


Initialisation Time = 0.1

Sources Step Time = 0


Initial Value = 0
Final value = 1

Desain lain dapat juga dengan mengikuti persamaan (vi), yaitu


fungsi transfer sirkuit 𝑅𝐶. Desain ini praktis lebih ringkas dan
sederhana. Dengan mengurangi satu blok CLR dan blok
SUMMATION, desain sistem dinamis ini ditunjukkan dalam
Gambar 10.

9
Gambar 9 Desain sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 pada jendela Xcos. Dari desain terlihat
bahwa blok-blok terhubung dengan garis-garis dan tanda anah panah.

Gambar 10 Desain sistem dinamis yang lebih ringkas.

10
Jika desain pemodelan pada jendela Xcos pada Gambar 9 dan
Gambar 10 dijalankan, yaitu dengan cara pilih menu Simulation
kemudian klik Start, atau dengan langsung klik toolbar Start,
akan menghasilkan grafik seperti Gambar 11.

Gambar 11 Grafik fungsi transfer sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 hasil pemodelan dan
simulasi dengan Xcos.

Grafik pada Gambar 11 di atas memperlihatkan pola respons


sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 dengan pola eksponensial, dan grafik
tersebut merupakan pola charge pada sirkuit 𝑅𝐶. Grafik ini
nantinya dijadikan sebagai acuan dan pembanding bagi grafik hasil
eksperimen pada pokok bahasan berikutnya.

Selain proses charge, pembaca juga diharapkan mencoba


mendesain pemodelan dan simulasi sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶
untuk proses discharge.

11
EKSPERIMEN DENGAN SCILAB/XCOS DAN ARDUINO
___________________________________________________________________

Pendahuluan

Sebagai kelanjutan dari pemodelan dan simulasi sistem dinamis


sirkuit 𝑅𝐶, akan dilakukan sebuah eksperimen dari desain
tersebut. Hasil eksperimen nantinya akan dianalisis dan
dibandingkan dengan hasil pemodelan dan simulasi.

Bahan-bahan yang digunakan dalam eksperimen adalah modul


Arduino (Arduino Uno R3), resistor 𝑅 10KΩ, dan kapasitor 𝐶 1mF.

Tahapan eksperimen secara garis besar meliputi beberapa hal,


yaitu instalasi Serial Communication Toolbox dan Arduino pada
Scilab, desain sistem dinamis pada Xcos, kalibrasi, serta proses
pengukuran atau akuisisi data.

Pada eksperimen seperti ini, modul Arduino lazimnya berfungsi


dan dikenal sebagai kartu akuisisi data (data acquisition card).

Instalasi Serial Communication Toolbox pada Scilab

Ketika pertama kali diinstal, fasilitas Serial Communication


Toolbox pada Scilab belumlah ada. Oleh karena itu perlu dilakukan
proses instalasi. Serial Communication Toolbox merupakan
toolbox yang digunakan sebagai komunikasi antara Scilab dengan
piranti/instrumen luar via port serial (USB misalnya).

Dibutuhkan koneksi internet untuk melakukan instalasi ini.


Metode instalasi ada dua, yaitu
a. Via jendela Scilab
 Buka program Scilab
 Pada jendela Scilab Console, pilih menu Applications, klik
Module manager - ATOMS
 Pilih kategori Instruments Control
 Pilih Serial Communication Toolbox

12
 Klik Install
 Restart program Scilab

b. Download module ATOMS (AuTomatic mOdules Management


for Scilab) via ATOMS Portal. ATOMS Portal sebelumnya
dikenal sebagai Scilab Toolboxes Center.
 Masuk ke halaman web http://atoms.scilab.org
 Pilih kategori Instruments Control
 Pilih Serial Communication Toolbox
 Download file serial (dengan ekstensi -src.zip atau .bin.zip)
 Install di komputer

Instalasi Arduino pada Scilab

Sama seperti Serial Communication Toolbox, pertama kali Scilab


diinstall, Arduino toolbox belumlah ada pada program Scilab. Oleh
karena itu perlu dilakukan instalasi Arduino pada Scilab. Toolbox
ini menyediakan fasilitas untuk komunikasi Arduino dengan
Scilab/Xcos via serial port.

Cara instalasi toolbox Arduino ini sama seperti pada instalasi Serial
Communication Toolbox, baik via jendela Scilab maupun dengan
metode download module ATOMS via ATOMS Portal. Hanya saja
setelah sampai tahap Pilih kategori Instruments Control, kemudian
pilih Arduino.

Setelah Arduino diinstal, buka program Scilab, kemudian buka


jendela Xcos, pilih View, dan klik Palette browser, maka akan
terlihat Palette browser - Xcos yang sudah terinstal Arduino
(Gambar 12).

Langkah terakhir yang perlu dilakukan yaitu upload “firmware”


toolbox_arduino_v3.ino ke modul Arduino Uno R3.

Kini, Arduino telah siap digunakan sebagai kartu akuisisi data (data
acquisition card) pada sistem dinamis 𝑅𝐶 dengan Scilab/Xcos.

13
Gambar 12 Jendela Palette browser yang telah terinstal toolbox Arduino. Pada
jendela terlihat ada empat kategori pada Arduino, yaitu Configuration, Digital,
Analog, dan Motors.

Desain sistem dinamis sirkuit 𝑹𝑪 pada Scilab/Xcos

Blok-blok Palette Xcos yang perlu disiapkan untuk desain sistem


dinamis sirkuit 𝑅𝐶 ditunjukkan dalam Tabel 2.

14
Tabel 2 Daftar blok-blok Palette Xcos untuk akuisisi data sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶

Kategori Palettes Blok Block Parameters

Arduino Identifier of Arduino card = 1


Configuration Serial com port number = 3

Arduino Duration of acquisition (s) = 120


Configuration Sampling period (s) = 0.1
Display curvs continuously = 1
Arduino
Configuration

Arduino Analog Pin = 0


Analog Arduino card number = 1

Palettes Gain = 1/1023


Mathematical
Operations

Dengan menggunakan blok-blok Palette yang ada pada Tabel 2,


dirangkai sebuah desain akuisisi data sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶
seperti ditunjukkan pada Gambar 13.

Pada jendela Xcos, pilih menu Simulation, klik Setup, dan isikan
parameter Final integration time dengan nilai 120. Maksud dari
nilai ini adalah proses akuisisi data atau pengukuran dilakukan
selama 120s.

15
Gambar 13 Desain akuisisi data sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 pada jendela Xcos. Dari
desain terlihat bahwa modul Arduino terhubung dengan COM 3 dengan
komputer. Data analog yang diambil berasal dari Pin ANALOG IN A0 Arduino dan
akuisisi data dilakukan selama 120s.

Bagan sistem akuisisi data sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶 ditunjukkan


dalam Gambar 14.

Gambar 14 Bagan sistem akuisisi data sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶. Sistem terdiri
atas sirkuit 𝑅𝐶, Arduino Uno R3, serta Scilab/Xcos.

16
Kalibrasi kartu akuisisi data

Kalibrasi dilakukan untuk melihat reliabilitas, akurasi, dan presisi


dari kartu akuisisi data. Kalibrasi dilakukan dengan cara mengukur
tegangan +5V dari USB komputer.

Untuk proses kalibrasi ini, parameter Gain pada blok Xcos GAIN_f
(seperti tertera pada Tabel 2) diisi dengan Gain = 5/1023.
Maksud dari perintah ini adalah untuk melihat tegangan +5V dari
USB komputer.

Arduino dihubungkan via USB dengan komputer (misal pada USB


port ke-1). Berikutnya, Pin ANALOG IN A0 pada Arduino
dihubungkan dengan Pin 1 USB (+5V VCC), dan Pin GND Arduino
dengan Pin 4 USB (GND). Pin 1 USB dan Pin 4 USB ini semisal
berasal dari USB port ke-2 dari komputer.

Gambar 15 Grafik hasil kalibrasi kartu akuisisi data dengan cara mengukur
tegangan +5V USB komputer. Dari grafik terlihat bahwa tegangan +5V terukur
dengan nilai yang konstan selama 120s.

17
Buka jendela Xcos (seperti pada Gambar 13), kemudian pilih menu
Simulation, klik Start. Grafik pada Gambar 15 di atas menunjukkan
hasil kalibrasi kartu akuisisi data dengan cara mengukur tegangan
+5V USB komputer.

Kini, kartu akuisisi data telah dikalibrasi, dan siap digunakan dalam
proses akuisisi data sistem dinamis sirkuit 𝑅𝐶.

Akuisisi data sistem dinamis sirkuit 𝑹𝑪

Proses akuisisi data atau pengukuran dilakukan dengan cara


seperti desain yang ada pada Gambar 13 dan Gambar 14. Untuk
mengukur beda potensial 𝐸o pada komponen kapasitor 𝐶,
parameter Gain pada blok Xcos GAIN_f (seperti tertera pada Tabel
2) diisi dengan Gain = 5/1023.

Gambar 16 Grafik pola beda potensial 𝐸o pada kapasitor 𝐶 hasil akuisisi. Grafik
beda potensial membentuk pola eksponensial.

18
Hasil pengukuran beda potensial tersebut ditunjukkan dalam
Gambar 16. Dari gambar terlihat bahwa grafik naik membentuk
pola eksponensial. Setelah selang waktu selama 18s, beda
potensial berada pada titik maksimal, yaitu +5V, dan ini adalah
setara dengan tegangan masukan, yaitu +5V USB komputer.

Proses berikutnya adalah akuisisi data fungsi transfer sistem


dinamis 𝑅𝐶. Untuk proses ini, parameter Gain pada blok Xcos
GAIN_f (seperti tertera pada Tabel 2) diisi dengan Gain = 1/1023.

Gambar 17 berikut merupakan grafik hasil akuisisi data fungsi


transfer sistem 𝑅𝐶.

Gambar 17 Pola fungsi trasfer sistem 𝑅𝐶 hasil akuisisi. Grafik membentuk pola
eksponensial, dan setelah 18s, nilai respon sistem mencapai nilai 1. Fungsi
transfer ini memperlihatkan respon sistem, yaitu perbandingan nilai ouput sistem
𝐸
dengan nilai input sistem, o ).
𝐸

19
Hasil eksperimen tersebut (Gambar 17) jika dibandingkan dengan
hasil pemodelan dan simulasi (Gambar 11), memberikan pola yang
sama. Pola tersebut adalah grafik naik secara eksponensial, yang
pada akhirnya mencapai nilai maksimum 1.

Namun, ada perbedaan dalam hal waktu respon sistem. Hasil


eksperimen terlihat dibutuhkan waktu selama 18s untuk mencapai
nilai maksimum, sedangkan pada pemodelan dan simulasi,
dibutuhkan waktu 54s. Perbedaan ini yang perlu dilakukan analisis
dan pembahasan.

Pemodelan dan simulasi mencerminkan suatu kondisi/sistem yang


ideal, namun saat eksperimen, banyak variabel yang ikut
menentukan hasil eksperimen. Penulis berasumsi bahwa
perbedaan ini salah satunya dikarenakan oleh faktor komponen
yang digunakan saat eksperimen, baik kapasitor maupun
resistornya.

Dan analisis serta pembahasan yang lebih variatif dan mendalam


dari pembaca adalah suatu hal yang menarik. Termasuk juga
variasi dalam jumlah pengukuran, ralat, dan sebagainya.

Last but not the least, Gambar 18 berikut adalah modul Arduino
dan sirkuit 𝑅𝐶 yang penulis gunakan dalam eksperimen akuisisi
data fungsi transfer sistem dinamis 𝑅𝐶.

Gambar 18 Modul Arduino Uno R3 dan sirkuit 𝑅𝐶.

20
REFERENSI
___________________________________________________________________

ATOMS homepage: http://atoms.scilab.org.


Caignot, A., et. al. 2013. Scilab/Xcos pour l’enseignement
des sciences de l’ingénieur. Versailles: Scilab Enterprises.
Scilab Enterprises. 2013. Xcos for very beginners.
Versailles: Scilab Enterprises.
Scilab online help: http://help.scilab.org.

21

Anda mungkin juga menyukai