Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fadhlan Abdurrahman

Kelas : XI MIPA 3
No. Absen : 10

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA


TEKS CERAMAH KD 4.5

Problematika Penggunaan Bahasa di Kalangan Remaja

Saudara-saudara yang baik hati, di zaman modern seperti sekarang ini, pengaruh
globalisasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat terutama di kalangan remaja. Mereka berlomba untuk menampilkan
diri kepada teman-temannya bahkan dunia bahwa dirinya merasa gaul dan tidak ketinggalan
zaman. Tingkah laku yang ugal-ugalan, gaya berpakaian yang aneh, hingga penggunaan
bahasa yang nyeleneh yang tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Bahasa yang dulu pernah baik adanya sekarang sudah jauh menyimpang dari bahasa
yang sebenarnya. Bahkan yang sangat memprihatinkan lagi timbul kata-kata yang membuat
kalangan remaja kita malu dan merasa kampungan jika berbahasa yang benar. Padahal,
penggunaan Bahasa Indonesia yang benar akan memperlihatkan kepada dunia bahwa kita
menjunjung tinggi Bangsa Indonesia. Bagaimana kita bisa dikatakan mengabdi kepada
Bangsa Indonesia dan selalu mengikrarkan sumpah pemuda tetapi masih menggunakan
bahasa yang tidak benar. Apakah kalian merasa seperti itu? Semoga saudara yang hadir di
sini tidak seperti itu ya.
Perlu saudara ketahui, penggunaan bahasa tidak baku (bahasa gaul) sering kali kita
temui di lingkungan kita mulai dari remaja atau pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai Perguruan Tinggi. Penggunaan bahasa ini
sangat menyimpang dari bahasa yang sebenarnya. Contoh penggunaan bahasa yang tidak
baku dalam pembicaraan kita, misalnya penggunaan kata : elo, gue, sabi, sans, selow dan
lain-lain. Ini kata-kata yang sering diucapkan sehari-hari saat kita berbicara dengan teman-
teman atau orang lain. Kata-kata ini tidak ada dan tidak sah menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Hal tersebut mempunyai pengaruh negatif bagi keberlangsungan berbahasa
Indonesia antara lain, masyarakat Indonesia tidak lagi mengenal bahasa baku, masyarakat
Indonesia tidak lagi menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan, dikhawatirkan akan
menghilangkan budaya berbahasa Indonesia di kalangan remaja, bahkan anak-anak. Apa
jadinya jika generasi yang akan datang tidak mengetahui atau melupakan bahasa negara
sendiri?
Maka dari itu, kita selaku warga Indonesia wajib menjunjung tinggi harkat dan
martabat Bangsa Indonesia melalui berbahasa Indonesai yang baik dan benar. Hal ini menjadi
tugas kita sebagai remaja sekaligus pelajar yang masih peduli dengan Bahasa Indonesia. Kita
tidak dapat memungkiri bahwa 'bahasa gaul' telah mengikis dan merusak Bahasa Indonesia. 
Oleh karena itu, sebagai generasi muda marilah kita menjaga dan melestarikan Bahasa
Indonesia. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan membiasakan diri menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik mulai dari
diri kita sendiri, karena hal besar berawal dari hal kecil. Setelah itu marilah kita mengajak
teman-teman dan orang-orang di sekitar kita untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar. Dengan demikian, niscaya Bahasa Indonesia akan terjaga keberadaannya
sampai kapanpun.

Kerjakan tugas di bawah ini dengan benar!


1. Tentukanlah bagian-bagian penting dari teks di atas!
No Bagian-bagian penting
Mereka berlomba untuk menampilkan diri kepada teman-
temannya bahkan dunia bahwa dirinya merasa gaul dan tidak
ketinggalan zaman. Tingkah laku yang ugal-ugalan, gaya
1. berpakaian yang aneh, hingga penggunaan bahasa yang
nyeleneh yang tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa
Indonesia.

Bagaimana kita bisa dikatakan mengabdi kepada Bangsa


Indonesia dan selalu mengikrarkan sumpah pemuda tetapi
2. masih menggunakan bahasa yang tidak benar. Apakah kalian
merasa seperti itu? Semoga saudara yang hadir di sini tidak
seperti itu ya.

Contoh penggunaan bahasa yang tidak baku dalam


pembicaraan kita, misalnya penggunaan kata : elo, gue, sabi,
sans, selow dan lain-lain. Ini kata-kata yang sering diucapkan
3.
sehari-hari saat kita berbicara dengan teman-teman atau orang
lain. Kata-kata ini tidak ada dan tidak sah menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
4. Maka dari itu, kita selaku warga Indonesia wajib menjunjung
tinggi harkat dan martabat Bangsa Indonesia melalui berbahasa
Indonesai yang baik dan benar. Hal ini menjadi tugas kita
sebagai remaja sekaligus pelajar yang masih peduli dengan
Bahasa Indonesia.
Caranya adalah dengan membiasakan diri menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
berbahasa yang baik mulai dari diri kita sendiri, karena hal
5.
besar berawal dari hal kecil. Setelah itu marilah kita mengajak
teman-teman dan orang-orang di sekitar kita untuk
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

2. Bagaimana tanggapanmu setelah membaca teks di atas?


Jawab: Mungkin memang benar bahwa anak-anak di zaman sekarang jarang sekali
menggunakan kata-kata yang baku atau formal, tetapi setidaknya mereka masih bisa
membedakan antara berbicara dengan orang yang lebih tua dengan menggunakan bahasa
yang lebih sopan atau formal dan berbicara kepada temannya sendiri dengan
menggunakan kata-kata yang biasanya mereka pakai sehari-hari. Mungkin mereka jarang
menggunakannya, karena ada alasan tertentu seperti mereka akan lebih sulit untuk dekat
dengan teman-teman yang baru dikenal dengan menggunakan bahasa yang sopan.

3. Buatlah simpulan tentang teks di atas!


Jawab: Di zaman modern seperti sekarang ini, pengaruh globalisasi dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama di
kalangan remaja. Mereka berlomba untuk menampilkan diri kepada teman-temannya
bahkan dunia bahwa dirinya merasa gaul dan tidak ketinggalan zaman. Tingkah laku yang
ugal-ugalan, gaya berpakaian yang aneh, hingga penggunaan bahasa yang nyeleneh yang
tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Maka dari itu kita selaku warga
Indonesia wajib menjunjung tinggi harkat dan martabat Bangsa Indonesia melalui
berbahasa Indonesai yang baik dan benar. Hal ini menjadi tugas kita sebagai remaja
sekaligus pelajar yang masih peduli dengan Bahasa Indonesia. Kita tidak dapat
memungkiri bahwa 'bahasa gaul' telah mengikis dan merusak Bahasa Indonesia. Dengan,
demikian, niscaya Bahasa Indonesia akan terjaga keberadaannya sampai kapanpun.

Anda mungkin juga menyukai