Anda di halaman 1dari 2

Webinar Student Day

“ INTOLERANSI dan RADIKALISME”

Moderator : Firstya Evi Dianastiti, S.Pd., M.Pd.


Pemateri : 1. Kolonel pasukan Drs. Sujatmiko
2. K.H. Muhammad Yusuf Chudlori

Materi 1
Drs. Sujatmiko mengatakan apabila membiacarakan radikalisme kita sebagai mahasiswa
bisa berpegang bahwa radikalisme yang dibicarakan saat ini ( dalam webinar ini ) merupakan
radikalisme yang berkaitan dengan paham radikal terorisme ( radikalisme negatif ). Radikalisme
yang berkaitan dengan paham terorisme mencakup 4 hal yaitu anti ideologi pancasila, anti UUD
1945, anti bhineka tunggal ika, dan menganut paham takfiri ( mengakir-kafirkan orang lain
menganggap bahwa semua yang berbeda dengan yang bersangkutan adalah kafir ). Pada fase
selanjutnya akan ada beberapa muara seperti ada yang bermuara ke politik, dakwah, jihadist atau
pelaku aksi terorisme.
Terorisme merupakan perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menyebabkan ancaman teror yang dapat mengakibatkan kehancuran. Hal yang perlu
dipegang yang merupakan kata kunci dalam memahami suatu fenomena atau suatu definisi yang
ada pada terorisme mencakup 3 hal yaitu motif ideologi, motif politik, dan motif gangguan
keamanan. Jadi selain dari 3 hal yang disebutkan bukan merupakan aksi terorisme seperti
narkoba, sparatisme. Yang perlu diketahui bahwa proses radikalisasi di NKRI sampai sekarang
terus berjalan dan tren kecenderungannya bukan merupakan tren kecenderungan yang menurun
karena kaitannya ini berkaitan dengan masalah paham atau masalah ideolog yang akarnya
berasal dari dalam negeri juga berasal dari luar. Proses radikalisme ini mulai dari masa anak –
anak sampai beranjak pada masa anak remaja. Kelompok – kelompok radikal terorisme dalam
melaksanakan indoktrinasi yaitu memiliki pemikiran yang merusak baik secara online maupun
offline. Apabila proses radikalisme berjalan maka akan tercipta 3 muara yaitu
1. Pemikiran yang mencakup keinginan meerebut atau mengganti pemerintahan yang sah
dan mengganti sistem dan dasar negara.
2. Sikap yang mencakup melawan pemerintahan sah, eksklusif, intoleransi, dan tidak
menghormati perbedaan, mengkafirkan atau menyesatkan orang lain yang berbeda
faham.
3. Tindakan atau perbuatan yang mencakup teror, extrims, memberontak atau makar.
Dari muara diatas dapat dilihat ciri-ciri radikalisme disekitar. Sebagai mahasiswa kita harus
pintar untuk mengenali adanya radikalisme. Ciri-ciri kelompok radikal di kampus yaitu sifat
yang tertutup, selalu mudah mengkafirkan orang lain, an ingin menegakkan agama
menggantikan dasar negara. Motif dan aksi teror yang paling menonjol yaitu aentang ideologi
agama atau pemahaman agama yang dangkal.

Materi 2
Banyak sekali ilmu yang semuanya berdasarkan fakta juga penelitian. Jika berbicara
sejarah sebetulnya awal dari radikalisme sejarah bisa ditarik dizaman Rasulullah SAW. Saat
rasulullah selesai berjihad dengan para sahabat, rasulullah membagikan rampasan peran.
Rasulullah waktu itu membagi kepada para sahabat-sahabat yang mualaf yang barusan masuk
islam diberi bagian yang lebih banyak, kemudian ada satu orang marah dikarenakan dia merasa
sudah masuk islam lebih lama kenapa bagiannya sedikit. Kemudian seketika sahabat umar tidak
sabar lalumenghunus pedangnya oleh rasulullah ditahan dan beliau berkata “jangaan umar
jangan” tapi beliau berpesan bahwa besok akan lahir orang-orang seperti ini ( orang yang merasa
benar sendiri, orang-orang yang merasa paling islam sendiri ). Secara berlanjut ketika rasulullah
sudah wafat terutama diaman Ali ra, yang terjadi konflik dinamika polotik yang berujung pada
tewas dan wafatnya baliau Ali ra yang dibunuh oleh orang yang qoimullail yang setiap malam
bertahajud, orang yang tidak meninggalkan puasa-puasa sunah bahkan hafidzul quran. Dia
membunuh ali karena dia berbeda pandangan soal politik dan menganggap ketika sudah berbeda
pandang menganggap yang lainnya kafir, inilah yang sekarang disebut dengan faham takfiri.

Anda mungkin juga menyukai