Materi Vicha
Materi Vicha
Persalinan dapat berjalan normal (Eutosia) apabila ketiga faktor fisik 3 P dapat
bekerja sama dengan baik apa lagi di tambah dg 2 P (Power, Passage, Passanger, Psikis,
Penolong).
Passage adalah jalan lahir dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak, khususnya
lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu
jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil menyusuaikan
dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku.oleh karena itu ukuran dan bentu
Tulang panggul
Bidang Hodge
Ukuran menentukan berapa jauhnya bagian depan anak turun ke dalam rongga
panggul, maka hodge telah menentukan beberapa bidang khayalan dalam panggul .
1) Distantia spinarium, yaitu jarak antara spina iliaca anterior supserior kiri dan
2) Distantia cristatium, yaitu jarak yang terjauh antara crista iliaca kakan dan kiri (26
cm - 29 cm )
3) Lingkar panggul, yaitu : dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina
iliaca anterior superior dan trochanter mayor sepihak, lalu kembali melalui tempat
4) Conjugate externa (boundeleque) yaitu jarak antara pinggir atas symphisis dan
Bentuk panggul
2) Android : bentuk hampir segitiga. Umumnya laik laki mempunyai jenis panggul
Bagian lunak panggul terdiri dari otot-otot dan ligamentum yang meliputi
dinding panggul sbeelah dalam dan menutupi panggul sebelah bawah. Yang
pelvis.
B. Power
Power adalah kekuatan atau tenaga yang mendorong janin keluar. Kekuatan
tersebut meliputi :
a) His
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari
kehamilan sebelum persalinan dimulai, sudah ada kontraksi rahim yang disebut
his pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan
daripada kontraksi dari Braxton Hicks.
Kontraksi Rahim bersifat berkala dan yang harus diperhatikan adalah:
Lamanya kontraksi: kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik.
Kekuatan kontraksi: menimbulkan naiknya tekanan intrauterine sampai 35
mmHg. Kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan dengan mecoba
apakah kita dapat menekan dinding rahim ke dalam.
Interval antara dua kontraksi: pada permulaan persalinan his timbul sekali
dalam 10 menit, pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit.
Menurut faalnya his persalinan dapat dibagi dalam:
His pembukaan, ialah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks.
His pengeluaran, ialah his yang mendorong anak keluar. His pengeluaran
biasanya disertai dengan keinginan mengejan.
His pelepasan uri yang melepaskan uri.
b) Tenaga mengejan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah, tenaga yang
mendorong anak keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot
dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan abdominal.
Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan waktu kita buang air besar tapi jauh
lebih kuat lagi.rupanya waktu kepala sampai pada dasar panggul, timbul sauatu
reflex yang mengakibatkan bahwa pasien menutup glottisnya, mengontraksikan
otot-otot perutnya dan menekan diafragmanya kebawah.
Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil, kalau pembukaan sudah lengkap
dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim. Tanpa tenaga mengejan ini anak
tidak dapat lahir, misalnya pada penderita yang lumpuh otot-otot perutnya,
persalinan harus dibantu dengan forceps. Tenaga mengejan ini juga melahirkan
placenta setelah placenta lepas dari dinding rahim.
C. PASSANGER
Terdiri dari janin, plasenta dan air ketuban
a) Janin
Janin adalah passage utama lewat jalan lahir. Bagian janin yang paling penting
(karena ukurannya paling besar) adalah kepala. Posisi dan besar kepala dapat
mempengaruhi jalan persalinan. Ukuran kepala lebih lebar dari bahu dan
kurang lebih seperempat dari panjang bayi. 96% bayi dilahirkan dengan bagian
kepala lahir pertama. Kepala paling banyak mengalami cedera pada persalinan,
sehingga dapat membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak: hidup
sempurna,cacat atau akhirnya meninggal. Biasanya apabila kepala janin sudah
lahir, maka bagian-bagian lahir dengan mudah menyusul kemudian.
4) Posisi
Merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah
sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis).
Misalnya pada letak belakang kepala (lbk), ubun-ubun kecil (uuk) kiri depan, uuk
kanan belakang.
c) Plasenta
Placenta normal beratnya kira-kira 500gr atau seperenam dari berat badan
janin, diameternya rata-rata 15-20 cm dengan tebal 2,5 cm.
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan
tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
Jenis-jenis insersio tali pusat:
o Insersio sentralis : tengah
o Insersio lateralis : agak ke pinggir
o Insersio marginalis : pinggir
o Insersio velamentosa : tali pusat berada diluar plasenta dan hubungan dengan plasenta
melalui selaput janin
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu.
Letak plasenta umumnya di depan atau dibelakang dinding uterus, agak ke atas ke arah
fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian korpus uteri lebih luas.
Plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi
koriales yang berasal dari korion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari
desidua basalis.
Fungsi plasenta:
o Sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritif)
o Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi)
o Sebagai alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
o Sebagai alat yang membentuk hormon
o Sebagai alat menyalurkan berbagai anti body ke janin
Pelepasan plasenta
Normalnya pada saat bayi selesai dilahirkan rongga uterus hampir terobliterasi
dan organ ini berupa suatu massa otot yang hampir padat, dengan tebal beberapa cm
diatas segmen bawah yang lebih tipis. Fundus uteri sekarang terletak dibawah batas
ketinggian umbilikus. Penyusutan ukuran uterus yang mendadak ini selalu disertai
dengan pengurangan bidang tempat implantasi plasenta. Agar plasenta dapat
mengakomodasikan diri terhadap permukaan yang mengecil ini, organ ini
memperbesar ketebalannya, tetapi elastisitas plasenta terbatas, plasenta terpaksa
menkuk. Tegangan yang dihasilkannya menyebabkan lapisan decidua yang paling
lemah lapisan spongiosa, atau decidua spongiosa mengalah, dan pemisahan terjadi di
tempat ini. Oleh karena itu, terjadi pelepasan plasenta dan mengecilnya ukuran tempat
implantasi dibawahnya.
D. Psikis ibu bersalin
didampingi oleh suami dan orang yang dicintainya cenderung mengalami proses
persalinan yang lebih lancer disbanding dengan ibu bersalin tanpa pendamping. Ini
menunjukkan bahwa dukungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu,
perabaan tentang proses persalinannya kemudan karena ibu menganggap hal tersebut
sebagai stresor maka akan dikirimkan ke otak melalui syaraf bahwa hal tersebut
Perubahan psikologis dan prilaku ibu, terutama yang terjadi selama fase laten,
Sebagian besar ibu hamil yang memasuki masa persalinan akan merasa takut. Apalagi
untuk seorang primigravida yang pertama kali beradaptasi dengan ruang bersalin. Hal
ini harus disadari dan tidak boleh diremehkan oleh petugas kesehatan yang akan
penolong yang dapat dipercaya dan dapat memberikan bimbingan dan informasi
mengenai kedaannya.
Kondisi psikologis ibu bersalin dapat juga dipengaruhi oleh dukungan dari
bersalin, bayi yang dikandungnya merupakan bayi yang diharapkan atau tidak.
Psikologis meliputi :,
c. Kebiasaan adat
Adapun dari kerja hormon ganda seperti pada glukokortikoid yang dihasilkan
di korteks adrenal selain bekerja untuk metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
juga pada respon stres psikis yang berdampak pada fisik, salah satunya meningkatkan
meningkat yang ditandai oleh energi ibu untuk mengedan ditambah pada saat terjadi
kontraksi otot-otot rahim akan merubah protein G pada otot untuk digunakan sebagai
energi kontraksi.
E. Penolong
proses persalinan dan mencegah kematian maternal dan neonatal. Dengan pengetahuan
dan kompetensi yang baik diharapkan kesalahan atau malpraktik dalam memberikan
Tidak hanya aspek tindakan yang diberikan, tetapi aspek konseling dan
pemberian informasi yang jelas dibutuhkan oleh ibu bersalin untuk megurangi tingkat
keluarga dengan bahasa yang mudah dimengerti. Kesalahan yang dilakukan bidan
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses tergantung
dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan
Daftar Pustaka