Anda di halaman 1dari 2

3 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Dalam Membuat Latar Belakang

1. Kondisi Ideal  
Seorang peneliti dan pembuat makalah harus mempunyai gambaran kondisi ideal tentang apa
yang dicita-citakan atau diharapkan terjadi. Bentuknya terserah kepada peneliti. bisa dalam
bentuk visi dan misi, atau dalam bentuk uraian singkat disertai penjelasan.

 2. Kondisi Aktual  


Seorang peneliti dan pembuat makalah harus mempunyai gambaran tentang kondisi aktual yang
terjadi saat itu. Jadi dalam uraiannya nanti berisi tentang kondisi aktual dengan kondisi yang
diinginkan atau dicatakan terjadi.
 3. Solusi  
Hendaknya, setelah menjelaskan panjang lebar tentang latar belakang, di akhir paragraf peneliti
dan pembuat makalah menulis sedikit tentang solusi atau penawaran penyelesaian singkat
terhadap masalah yang diangkat sebelum berlanjut ke pokok pembahasan.
Paling utama adalah menjelaskan latar belakang masalahnya dengan bahasa yang lugas, mudah
dipahami, disertai dengan data apabila memungkinkan.

Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:


1. Kaidah Penulisan  
Menulis latar belakang yang baik tentu tidak lepas dari kaidah penulisan yang benar.
PAda umumnya kaidah penulisan yang benar adalah sebagai berikut:
A. Gaya bahasa
B. Ejaan kata (EYD)
C. Relevansi (keterkaitan antara satu topik dengan topik lainnya)
dalam menulis latar belakang hendaknya memperhatikan 3 hal diatas. Sesuaikanlah 3 hal diatas
dengan gaya penulisan yang kamu kehendaki.

2. Isi Tulisan  
Setelah mengetahui tentang kaidah penulisan, isi dari tulisan itu sendiri hendaknya mengandung
gambaran sejarah, asal muasal atau sebab akibat kenapa masalah itu bisa terjadi. Di sisi lain juga,
bisa mengembangkan topik utama dengan pembahasan-pembahasan lain yang memiliki
keterkaitan dengan masalah yang DIangkat.
Misalnya saat ini kamu sedang menulis makalah dengan topik utama “Rusaknya Moral Anak
Negeri”. Maka, yang pertama kali kamu lakukan adalah membuat gambaran tentang topik utama
tadi sesuai fakta daN realita terkini. Kemudian dalam pengembANGAN keterkaitan topik utama
bisa disandingkan dengan beberapa faktor, contohnya, faktor psikologis anak, faktor pemahaman
agama anak, faktor pengasuhan orangtua, dan lain-lain.
3. Memulai Tulisan dengan Kalimat Menarik  
Dalam menulis contoh latar belakang masalah juga harus diperhatikan tentang masalah tingkat
menarik nya. Usahakan paragraf awal dibuat semenarik mungkin agar pembaca tertarik untuk
membaca tulisan itu sampai tuntas. Ini merupakan poin plus pada tulisan, jadi jangan sampai
dalam menulis contoh latar belakang masalah jangan langsung menyuguhkan pembahasan berat,
yang mana ditakutkan orang hanya akan melirik sekilas kemudian diabaikan.

4. Etika Mengutip  
Sebagaimana kita ketahui, normalnya karya tulis berisi kumpulan informasi dari sekitar. Baik itu
berupa hasil penelitian yang lalu atau data-data yang terekam oleh para peneliti.
Nah, di sini lah kita harus menjaga etika dalam mengutip sesuatu, baik itu hasil penelitian atau
data-data. Sehingga kutipan yang kamu buat memiliki kejelasan sumber dan lebih dapat
dipercaya oleh pembaca.
Dalam praktiknya, peletakan sumber referensi yang dipakai dituliskan pada bagian bawah
(catatan kaki), atau bisa juga dalam daftar pustaka di akhir makalah yang kamu buat.

CONTOH
SEBELUM RUMUSAN MASALAH, TERLEBIH DAHULU IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi masalah merupakan suatu langkah awal  sebelum menentukan rumusan masalah
dalam suatu penelitian. Menurut Suriasumantri , identifikasi masalah adalah tahap permulaan
dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai
suatu masalah.
Sedangkan menurut Amien Silalahi, mengartikan identifikasi masalah sebagai usaha mendaftar
sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan
jawabannya.
Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah penelitian selain latar belakang dan
perumusan masalah. Begitu pentingnya, bahkan suatu kegiatan tidak dikatakan sebagai sebuah
penelitian jika identifikasi masalah yang dibuat asal-asalan.

Banyak sekali literatur yang bisa dijadikan sebagai sumber dalam pembuatan identifikasi
masalah. Namun menurut Ranjit Kumar, setidaknya ada tiga macam sumber, yaitu:
People and Problem
Yaitu masalah yang tedapat pada diri manusia itu sendiri. Misalnya tidak punya uang, tidak
punya rumah dan lain-lain. Dari situ kita bisa identifikasi masalahnya menjadi misalnya:
* Mendeteksi raut wajah mahasiswa yang tidak punya uang dengan face
rocognition system
* Model bisnis di internet yang cocok untuk
mahasiswa “bokek”

Anda mungkin juga menyukai