Anda di halaman 1dari 26

NAMA : AHMAD FADIL HS

NRP : 152018012

METODE PENELITIAN (KUANTITATIF DAN KUALITATIF)

PENDEKATAN NON-ILMIAH:
 Common sense (akal sehat)
 Prasangka
 Pendekatan intuitif
 Kebetulan/Coba-coba
 Pendapat otoritas ilmiah

PENDEKATAN ILMIAH:
PENDEKATAN ILMIAH
 Masalah
 Hipotesis
 Pengumpulan data
 Verifikasi data
 Kesimpulan

Penelitian adalah pendekatan ilmiah yang lebih sistematik, lebih cermat, dan lebih
terencana.
Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan:
 Pengalaman
 Otoritas
 Cara berpikir deduktif
 Cara berpikir induktif
 Pendekatan ilmiah
 Ilmu sebagai suatu metode penyelidikan

Aspek-aspek yang melekat pada ilmu adalah:


 Metode, yang memungkinkan penyelidik memeriksa gejala tertentu yang menarik
perhatiannya
 Asumsi yang dibuat oleh ilmuwan
 Sikap para ilmuwan
 Teori ilmiah

ILMU PENGETAHUAN DIPEROLEH MELALUI PENELITIAN

TUGAS ILMU PENGETAHUAN DAN


PENELITIAN
 Memberikan deskripsi
 Menerangkan / eksplanasi
 Menyusun teori
 Memprediksi
 Melakukan pengendalian

PERANAN TEORI
 Teori sebagai orientasi utama dari ilmu
 Teori sebagai konsepsualisasi dan
 klasifikasi
 Teori meringkaskan fakta
 Teori memprediksi fakta-fakta
 Teori memperjelas celah kosong

PERANAN FAKTA TERHADAP TEORI


 Fakta menolong memprakarsai teori
 Fakta memberi jalan dalam mengubah/ memformulasikan teori baru
 Fakta dapat membuat penolakan thp teori
 Fakta menukar fokus dan orientasi baru dari teori

TEORI MEMBERI KONTRIBUSI TERHADAP PENELITIAN:


 Teori meningkatkan keberhasilan penelitian; dapat menghubungkan penemuan-
penemuan yang tampak berbeda-beda ke dalam keseluruhan dan memperjelas proses-
proses di dalamnya.
 Teori dapat memberikan penjelasan terhadap hubungan-hubungan yg diamati dalam
suatu penelitian

DEFINISI PENELITIAN

 Penelitian adalah metode kerja atau metode pemecahan masalah yang dilakukan secara
terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat
memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan.

ARAH PENELITIAN
1. Menggambarkan/menjelaskan keadaan
2. Memecahkan masalah
3. Menemukan/mengembangkan model/pola/cara kerja
4. Membuat keputusan/kebijakan
5. Mengembangkan/menguji konsep/teori
6. Memperbaiki:
keadaan, peristiwa, situasi, kegiatan pendidikan
KARAKTERISTIK PROSES PENELITIAN PENDIDIKAN
 Sistematis; langkah-langkahnya runtut
 Logis; keterkaitan yang masuk nalar
 Empiris; didasarkan fakta-fakta empirik
 Bersfat reduktif; tidak semua aspek diteliti
 Bersifat replikabel (dapat diulang oleh peneliti lain dengan hasil yang sama),dan
transmitabel (hasilnya dapat dialihkan untuk kepentingan yang lebih besar)

SIFAT (CIRI) KHAS PENELITIAN


 Berkisar di seputar masalah yang ingin dipecahkan
 Mengandung unsur-unsur originalitas
 Didasarkan atas pandangan ingin tahu
 Dilakukan secara terbuka
 Berdasarkan asumsi, bahwa suatu fenomena mempunyai hukum dan pengaturan (order)
 Untuk menemukan generalisasi atau dalil
 Harus menggunakan pengukuran yang akurat

PENGERTIAN KONSEP
o Konsep = 'mental image' atau makna-makna tertentu menururt persepsi seseorang
(peneliti), suatu pengertian atau definisi yang menggambarkan secara abstrak
suatu fenomena sosial atau alami.
o Konsep bisa berupa konstruk (tak teramati), misalnya motif berprestasi, keadilan.
Bisa pula teramati, seperti konsep tentang meja, pohon.

o Variabel = suatu konsep yang memiliki variasi nilai.

PENGERTIAN PROPOSISI
• Proposisi = pernyataan tentang satu konsep , satu variabel atau lebih.
• Proposisi yang membahas satu variabel disebut univariat, yang membahas dua variabel
disebut bivariat, yang membahas lebih dari dua variabel disebut multivariat
o Contoh univariat?
 Contoh bivariat?
 Contoh multivariat?

PENGERTIAN HIPOTESIS
• Hipotesis = suatu penjelasan tentatif, jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
Disusun berdasarkan penafsiran yang mendalam tentang latar belakang teori dan bukti-
bukti empirik yang berfungsi menuntun dan menjelaskan sifat-sifat tertentu yang menjadi
pusat perhatian peneliti.
Hipotesis merupakan pernyataan yang terbuka untuk diuji kembali melalui prosedur penelitian,
dikemukakan dalam bentuk :
o masuk akal, logis
o konsisten dengan fakta atau teori
o dinyatakan secara terbuka untuk diuji kebenarannya
o ditulis secara sederhana.

Generalisasi Empirik

Generalisasi empirik = suatu pernyataan tentang hubungan yang dibangun atas dasar
pengamatan pertama yang selanjutnya dipakai sebagai dasar untuk membuat kesimpulan bagi
keseluruhan. Contoh : ??

Jenis-jenis hubungan Antar Variabel


Hubungan antar Variabel:
Hubungan simetris, apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi yang lainnya.
Hubungan Timbal Balik, satu variabel bisa menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lain;

peningkatan sikap mental kewirausahaan (X), tingkat kemajuan usaha (Y). Pada suatu saat X
bisa menjadi Y dan sebaliknya.
Hubungan Asimetris, hubungan antara dua variabel, yaitu variabel independen (pengaruh, bebas)
terhadap variabel dependen (terpengamh, tergantimg). Variabel independen bisa terdiri atas
dua variabel (bivariat), bisa juga lebih dari dua (multivariat).

Jenis-jenis Variabel ditinjau dari Fungsinya


o Variabel bebas (independen,mandiri, independent) = X
o Variabel bergantung (dependent, tidak bebas) = Y
o Variabel moderator
o Variabel kendali
o Variabel rambang

Jenis-Jenis Penelitian
Ditinjau berdasarkan metode dan tujuan:
1. Penelitian dasar (basic reseach)
2. Penelitian terapan (applied reseach)
3. Peneltian evaluasi (evaluation research)
4. Penelitian dan pengembangan (reseach
and development)

Ditinjau berdasarkan metode:


1. Penelitian eksperimen
2. Penelitian non-eksperimen
Penelitian Eksperimen; sebab-akibat, manipulasi

Desain penelitian eksperimen:


1. Eksperimen Sungguhan (true- experimental)
2. Eksperimen Semu (quasi- experimental)
3. Pra Semu (pre-experimental)

• Penelitian Non-Eksperimen

Penelitian non-eksperimen meliputi:


1. Penelitian Deskriptif
2. Penelitian Korelasional
3. Penelitian Survey
4. Penelitian komparatif
5. Penelitian ex-post facto

PENDEKATAN PENELITIAN : KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Istilah "kuantitatif dan "kualitatif' berkaitan dengan modus penelitian,atau pendekatan penelitian,
yang mengacu pada metode penelitian; bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis, jenis
generalisasi dan penyajian data yang diperoleh melalui penelitian.

Secara kasar/umum, perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif adalah
bentuk data yang disajikann. Penelitian kuantatitif berkaitan dengan data dalam bentuk angka,
dengan penyajian statistik, sedangkan penelitian kualitatif berkaitan dengan data yang bukan
angka, disajikan dalam bentuk naratif.

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif


• Asumsi tentang dunia. Penelitian kuantitatif, berlandaskan atas bentuk positivistis lojik,
yang berasumsi bahwa fakta sosial itu stabil, bahwa hubungan-hubungan dengan realitas
tunggal itu stabil, terpisah dari perasaan dan keyakinan individu-individu. Penelitian
kualitatif lebih bersifat konstruksionistik, yang beranggapan bahwa realitas itu tidak
tunggal, tetapi majemuk, ada hubungan yang dinamik dan interaktif di antara individu-
individu pelaku. Realitas sosial adalah buatan manusia dan dapat diubah oleh manusia.

Tujuan penelitian.
Penelitian kuantitatif berupaya untuk menentukan hubungan-hubungan dan men-

jelaskan sebab dari perubahan-perubahan yang terukur dalam fakta sosial.


Penelitian kualitatif lebih peduli terhadap
pemahaman mendalam tentang
fenomena sosial dari perspektif partisipan (subyek). Hal itu diperoleh melalui
Metode dan proses penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif digunakan prosedur dan langkah-langkah penelitian yang
telah ditetapkan secara mantap (sebelum penelitian dilaksanakan) sebagai pedoman
peneliti.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif
strategi dan proses penelitian itu lebih fleksibel.

 PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR PENELITIAN

Penelitian sebagai suatu proses


Salah satu ciri khas penelitian adalah :proses yang berjalan secara terus menerus
Jadi hasil penelitian tidak akan pernah merupakan hasil yang bersifat final.

Peranan penelitian :
1. Membantu memperoleh pengetahuan baru
2. Memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan
3. Memberikan pemecahan atas suatu masalah

Jadi Fungsi Penelitian : membantu manusia meningkatkan kemampuannya untuk


menginterpretasikan fenomena-fenomena masyarakat yang kompleks dan berhubungan
sehingga fenomena tersebut mampu membantu hasrat ingin tahu manusia

Pengertian metodologi Penelitian


• Metode penelitian: Ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

 KRITERIA METODE ILMIAH


• berdasarkan fakta
• bebas dari prasangka
• menggunakan prinsip analisis
• menggunakan hipotesis.
• menggunakan ukuran obyektif
• menggunakan teknik kuantifikasi

 BEBERAPA LANGKAH DALAM METODE ILMIAH


o Merumuskan serta mendefiniskan masalah.
o Mengadakan studi kepustakaan.
o Menentukan model untuk menguji Hipotesis.
o Mengumpulkan data.
o Menyusun, menganalisis, dan memberikan interpretasi.
o Membuat generalisasi dan kesimpulan
o Membuat laporan ilmiah.

ASUMSI & BATASAN DALAM METODE ILMIAH


 Terdapatnya keteraturan (regularity) dan urutan (order)
 Terjadinya suatu kejadian selalu ada kaitannya dengan dan tergantung dan kejadian lain yang
mendahuluinya
 Adanya kontinuitas dalam proses penelitian
 Pengetahuan yang didapat dari penelitian harus dapat dikomunikasikan

PENELITIAN ILMIAH

 Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar
mengenai suatu masalah, dapat berupa fakta, konsep, generalisasi dan teori
 Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung bersambung, berakumulasi
dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena

 Fungsi penelitian ilmiah, yaitu


1. Menemukan suatu pengetahuan baru
2. Menguji kembali pengetahuan atau hasil penelitian yang ditemukan sebelumnya
(mengadakan verifikasi)
3. Mengembangkan pengatahuan (hasil penelitian) yang telah teruji kebenarannya
4. Mencari hubungan antara pengetahuan yang baru ditemukan dengan pengetahuan yang lain
5. Mengadakan ramalan (prediksi) dengan ditemukan hubungan (hubungan sebab akibat)
dengan pengetahuan-pengetahuan yang mendahuluinya

 Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan
pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut

Ciri-ciri teori, yaitu

1. Terdiri dari proposisi-proposisi (hubungan yg terbukti diantara variabel- variabel)


2. Konsep-konsep dalam proposisi telah dibatasi pengertiannya secara jelas dan frustrasi
3. Teori harus mungkin diuji, diterima atau ditolak kebenarannya
4. Teori harus dapat melakukan prediksi
5. Teori harus dapat melahirkan proposisi-proposisi tambahan yang semula tidak diduga

Ada 3 teori kebenaran dalam berpikir ilmiah


1. teori koherensi (konsisten)
2. teori korespondensi (berhubungan)
3. teor pragmatisme (fungsional)

SUSUNAN MATERI
 KONSEP DASAR PENELITIAN
 STRATEGI PENELITIAN ILMIAH
 KERANGKA PENELITIAN ILMIAH
 SARANA PENELITIAN ILMIAH
 TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
 KORELASI DAN REGRESI
 PENELITIAN EKONOMETRIS

PENDAHULUAN

Penelitian ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan


Penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan merupakan dua sejoli yang tidak mungkin terpisahkan
satu dari lainnya.
Penelitian ilmiah merupakan mesin yang memproses produk ilmu pengetahuan

SIFAT JAWABAN PENELITIAN


Sebagai jawaban final terhadap permasalahan penelitian
Jawaban tadi walaupun dianggap sebagai jawaban yang paling benar namun masih akan
dibuktikan lagi pada tahap lain.

Jawaban pertama di atas merupakan conclusi dan diperlakukan sebagai tesis, sedangkan jawaban
yang kedua dipandang sebagai konklusi sementara dan diperlakukan sebagai hipotesis.

Jika jawaban itu diperlakukan sebagai hipotesis, maka masih ada satu tahap lagi yang harus
dilewati, yaitu pembuktiannya.

Tujuan Riset
o Penemuan
o Pembuktian
o Pengembangan

Jenis-jenis Penelitian
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA

 PENELITIAN MURNI
Penelitian untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau untuk
mengembangkan teori yang sudah ada.

 PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk
memecahkan masalah.

Sumber Permasalahan Dalam Penelitian:

Bersumber dari kehidupan sehari-hari.


o Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
o Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
o Terdapat pengaduan
o Adanya persaingan

Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya


o Untuk penyempurnaan
o Untuk verivikasi
o Untuk pengembangan

Permasalahan yang baik:


o Bermanfaat
o Dapat dilaksanakan
o Kemampuan teori dari peneliti
o Waktu yang tersedia
o Tenaga yang tersedia
o Dana yang tersedia
o Adanya faktor pendukung
o Tersedianya Data
o Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang

Adanya Faktor Pendukung


• Tersedianya Data
• Tersedianya ijin dari pihak berwenang

Judul Penelitian

Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan


nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:

Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
 Jenis Penelitian
 Obyek yang diteliti
 Subyek penelitian
 Lokasi Penelitian
 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di
Surabaya tahun 2007

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah


1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau
lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya

Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan penelitian:


1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
2. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti, baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
3. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.

PEMBATASAN MASALAH:

Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan
pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam

CARA DALAM MELAKUKAN STUDI PENDAHULUAN


o KAJIAN TEORITIS
o PENELITIAN EMPIRIS
o PENELITIAN KECIL
o KONSULTASI

PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan
deskriptif tidak memerlukan hipotesis

CONTOH HIPOTESIS

Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan
terhadap semangat kerja karyawan PT. Astra International

HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:


 MASALAH PENELITIAN
 VARIABEL PENELITIAN
 METODE ANALISIS DATA
 KESIMPULAN
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti

KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS

PEMBAGIAN HIPOTESIS
HIPOTESIS DESKRIPTIF
 Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
 Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
 Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
HIPOTESIS KOMPARATIF
 Rumah sakit enggal sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah
sakit enggal waras
 Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank
CNB
 Semangat kerja karyawan PT.BUKOPIN lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. PAKOPIN
HIPOTESIS ASOSIATIF
 Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
 Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
 Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan

Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat Dinyatakan Dalam Beberapa Bentuk

Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama
dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh
antar variabel.

Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh
antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)

Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:

Dinyatakan dalam kalimat yang tegas


 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
 Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan
(tidak jelas)

Dapat diuji secara alamiah


 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat
diuji)
 Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data
tentang batu yang belum terlihat manusia)

Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat


 Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu
teori permintaan dan penawaran)
 Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa.
(tidak memiliki dasar kuat)

MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?


 Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.
 Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai sudut pandang.
Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
o Penelitian eksploratif
o Peneltian uji hipotesis
Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
o Penelitian pengamatan
o Peneltian Survai
Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
o Penelitian eksperimental
o Penelitian ex post facto
Desain penelitian menurut tujuannya
o Penelitian deskriptif
o Penelitian komparatif
o Penelitian asosiatif

 6. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokan menjadi 3


yaitu:
1. Studi lapangan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium

Berkaitan dengan perumusan masalah ?


 Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
 Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian?
 Apakah datanya dapat diperoleh?
 Apakah mampu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar
belakang teori?
 Apakah dapat mempeoleh ijin penelitian?
 Berapa banyak informasi yang sudah diperoleh?
 Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan?

Berkaitan dengan tinjauan teoritis


 Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian?
 Dari mana dapat diperoleh teori-teori pendukung penelitian?
 Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan?
 Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian?

Berkaitan dengan perumusan hipotesis


 Apakah penelitian memerlukan hipotesis?
 Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?
 Bagaimana bentuk hipotesis yang akan dirumuskan?

Berkaitan dengan desain penelitian


 Bagaimana desain perumusan masalahnya?
 Bagaimana desain landasan teoritisnya?
 Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
 Bagaimana skala pengukurannya?
 Berapa jumlah sampel yang diperlukan?
 Bagaimana teknik pengambilan sampel?
 Instrumen apa yang akan digunakan dalam penelitian?

DESAIN VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel penelitian: gejala yang nilainya bervariasi.


2. Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat diguanakan sebagai variabel penelitian.

Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:


1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan: 2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu.
Berat badan Didi : 50 Kg
Berat badan Dodo : 62,75 Kg
Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antar variabel:
o Variabel Bebas
o Variabel Tergantung
o Variabel Moderator
o Variabel Intervening
o Variabel Kontrol

Desain Pengukuran

1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating

Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1

Skala Gudman
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya

Skala Semamtik Deferensial

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist,
tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak
disebelah kiri, sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif, kemudian peneliti baru
mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.

Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank CBA:


5 4 3 2 1

6 DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada lima tingkatan:
o Skala Nominal
o Skala Ordinal
o Skala Interval
o Skala Rasio

Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2

Skala Ordinal
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
 Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6

Skala Interval
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat
antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Contoh:
o Skala Pada Termometer
o Skala Pada Jam
o Skala Pada Tanggal

Skala Rasio
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat
antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai
0 (nol) yang mutlak .
Contoh:
o Berat Badan
o Pendapatan
o Hasil Penjualan

Ringkasan Tentang Skala

Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
 Mengurangi kerepotan
 Jika populasinya terlalu besar, maka akan ada yang terlewati
 Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien
 Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
 Adanya bias dalam pengumpulan data
 Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi

Teknik Pengambilan Sampel


Simple Random Sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel.

Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:


 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang
dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.

Sistematis Random Sampling


Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara
acak,sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu

Stratified Random Sampling


Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki
karakteristik sendiri

Disproposional Random Sampling

Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang
membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam satu strata relatif homogen
sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen
Double Sampng/Multyphase Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling
(sampel berjenjang, multiphase-sampling/ sampel multi tahap).

Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.

Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada
masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi, maka
peneltian belum dianggap selesai.

Transformasi Data Menjadi Informasi


 Data harus Akurat
 Data harus relevan
 Data harus up-to date

Pembagian data menurut cara memperolehnya:


Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan
pengolahnya

Pembagian data menurut sumbernya


Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga
dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.

Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.

Pembagian data menurut waktu pengumpulannya


Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu obyek
dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan.
Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan pada satu waktu tertentu pada
beberapa obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi
berupa kata atau kalimat.
Contoh:
 Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
 Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
 Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp. 800.000/bulan

Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis adalah sebagai berikut:
Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi
yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya.

Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog
dengan responden untuk menggali informasi dari responden.

Matrik wawancara dalam penelitian tentang potensi gula kelapa di Banyumas.


Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra; jadi tidak
hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Mendengarkan, mencium,
mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang
digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.

Indeks Kesepakatan Observasi


Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data
dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
memberikan jawabannya.
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai
dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini?
……………………………………………………
 Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup

Keuntungan penelitian dengan menggunakan kuesioner


 Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
 Dapat dibagikan serentak
 Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada
 Dapat dibuat anomin
 Kuesioner dapat dibuat standar

Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner tersebut efesien dan efektif
yaitu:
 Menentukan variabel yang diteliti
 Mementukan Indikator
 Menentukan subindikator
 Mentransformasi sub indikator menjadi kuesioner

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER


Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur tersebut mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen
secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir

Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
 Nilai Sig.  
Uji Reliabilitas Instrumen
Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya.
Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya sama
akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
 Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
 Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara
terima ?
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.

Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)


Uji reliabilitas internal digunakan untuk menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji
reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach

Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas internal adalah sebagai
berikut:
 Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang responden (batas sampel
besar dalam statistik)
 Tabulasi data yang telah masuk
 Ujilah validitas dan reliabilitasnya
 Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total.
Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan
jika data yang diperoleh data interval kita bisa menggunakan korelasi Product
Moment. Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah uji,
Alpha, Hoyt dan Spearman Brown

KARYA ILMIAH
Arti secara umum karya tulis ilmiah adalah laporan atau tulisan yang menjabarkan hasil
riset atau penelitian suatu masalah. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim maupun individu
yang mana dalam melakukan penelitian harus mengikuti aturan-aturan dan kaidah ilmu
yang disepakati dan ditaati oleh kalangan keilmuan.

Atau bisa juga diartikan sebagai sebuah hasil penelitian yang disusun secara rinci dan
sistematis sesuai dengan kaidah yang ditetapkan. Pada kalangan pelajar karya tulis sering
juga disebut sebagai scientific paper.

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH


1. LAPORAN PENELITIAN
2. ARTIKEL
3. MAKALAH
4. KERTAS KERJA
5. SKRIPSI
6. TESIS
7. DISERTASI

SIFAT-SIFAT KARYA ILMIAH YANG BAIK


1. OBJEKTIF
2. NETRAL
3. SISTEMATIS
4. LOGIS
5. MENYAJIKAN FAKTA

CARA MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH


1. MENENTUKAN TEMA
2. MENYUSUN JUDUL DAN ABSTRAK
3. MENULIS BAGIAN
4. MENYUSUN BAGIAN AKHIR

1. LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian merupakan sebuah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan.

Misalnya; laporan penelitian tentang microba yang ditulis oleh mahasiswa jurusan biologi.

2. ARTIKEL
Jenis yang kedua adalah artikel, yang sering banget kita jumpai, baik di internet, surat kabar
maupun makalah. Secara singkat artikel merupakan sebuah tulisan yang berisi opini tentang
suatu kejadian atau peristiwa yang ditulis secara subyektif.
Namun, jika di dalam karya ilmiah, artikel merupakan karya tulis yang disusun agar bisa
diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Maka dari itu, artikel tersebut harus ditulis menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan yang diberlaku.

3. MAKALAH
Makalah adalah sebuah karya tulis yang isinya membahas tentang data di lapangan yang bersifat
empiris dan objektif terhadap suatu permasalahan.
Tidak hanya bersifat empiris dan objektif, seringkali makalah dirancang berdasarkan analisa
logis penulis atas masalah tertentu. Pemikiran tersebut kemudian dituangkan ke dalam makalah
secara sistematis dan rapi.

4. KERTAS KERJA
Kertas kerja atau work paper sebenarnya mirip seperti makalah. Lalu apa bedanya?
Bedanya terletak pada cara menyusunnya, dimana kertas kerja disusun dengan analisa yang
lebih mendalam.
Selanjutnya, kertas kerja yang telah disusun akan dipresentasikan di hadapan para ilmuwan
dalam sebuah forum, seminar atau lokakarya. Kertas kerja bisa menjadi acuan untuk
melakukan penelitian lanjutan jika isi kertas kerja tersebut diterima dalam forum tersebut.

5. SKRIPSI

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah tentang penelitian skala kecil namun dengan
pengkajian yang tajam dan mendalam. Skripsi ini disusun dalam bentuk laporan. Dalam
penyusunannya, skripsi dibuat berdasarkan pendapat dan kesimpulan penulis terhadap
pemikiran orang lain atas data yang diperoleh dari penelitian.

6. TESIS
Tesis adalah sebuah karya ilmiah yang isinya menguak pengetahuan baru yang bersifat
empirik dan teoriti yang didapat ketika melakukan penelitian.

Empirik maksudnya dari pengalaman langsung sewaktu melakukan penelitian, dan teoritik
adalah melakukan pengujian terhadap teori-teori yang sudah ada sebelumnya.

7. DISERTASI
 Isi dari disertasi adalah temuan asli penulis tentang suatu pendapat yang bisa dibuktikan
secara ilmiah oleh penulisnya.

Oleh sebab itu, dalam menyusun disertasi harus dilakukan penelitian yang mendalam dan
diangkat dari kajian teoritik dengan dukungan fakta empirik.

PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI


Skripsi
 Isi penelitian hanya berisi pertanyaan “apa”, itu artinya penelitian skripsi hanya bisa
menjelaskan tentang apa yang dikaji.
 Penelitian yang dilakukan tidak begitu mendalam.
 Dalam menyusun skripsi, mahasiswa harus mendapat bimbingan dari dosen.

Tesis
 Lebih jauh, penelitian karya ilmiah tesis mampu menjawab “apa” dan “mengapa”.
 Penelitian dilakukan secara mendalam.
 Mahasiswa yang menyusun tesis sedikit sekali mendapat bimbingan dari dosen. Dukungan
dari pembimbing hanya 20%, selebihnya dilakukan oleh mahasiswa.

Disertasi
 Penelitian ini mampu menjawab pertanyaan “apa”, “mengapa” dan “bagaimana”.
Sehingga hasil penelitian tidak melulu apa yang sudah terjadi, tetapi bisa menghasilkan
penemuan-penemuan baru.
 Dibandingkan dua diatas, penelitian disertasi dilakukan sangat mendalam.
 Hampir dalam penelitian ini, peran dosen pembimbing tidak ada. Semuanya dikerjakan oleh
peneliti atau mahasiswa.
CONTOH
penelitian tentang khasiat kurma muda sebagai penyubur kandungan. Dalam hal ini,
penelitian skripsi hanya bisa menjelaskan “apakah kurma muda bisa berkhasiat
menyuburkan kandungan?

Tesis, selain “apa” juga “mengapa”. Sehingga tesis mampu menjawab “mengapa kurma
muda dapat berkhasiat sebagai penyubur kandungan?

Dan disertasi, akan bisa menjawab “bagaimana”. Sehingga penelitian ini akan mampu
menjawab “bagaimana kurma muda bisa sebagai obat penyubur kandungan?

SIFAT-SIFAT KARYA ILMIAH YANG BAIK


1.   Objektif  
Objektif maksudnya adalah berdasarkan data-data dan fakta yang valid. Meskipun ditulis
oleh pendapat penulis, karya tulis ilmiah tidak boleh melenceng dari data-data tersebut.

Maka dari itu, setiap kesimpulan atau pernyataan yang diambil dan ditulis harus bisa
dipertanggung jawabkan. Hal ini bertujuan untuk karya tulis itu sendiri agar bisa dibuktikan
ke validannya.
2.   Netral  
Tidak hanya objektif, dalam karya tulis ilmiah juga harus netral. Artinya tidak dipengaruhi
oleh pihak-pihak tertentu. Setiap kesimpulan yang diambil tidak boleh mempengaruhi
orang lain atau pembaca.
3.   Sistematis  
Dalam menyusun contoh karya ilmiah harus mengikuti kaidah-kaidah yang ada, tidak boleh
asal. Mulai dari tata cara penulisan sampai susunan penulisan.Tujuannya adalah agar karya
tulis ilmiah bisa dinikmati dan mudah dibaca.
4.   Logis  
Hasil penelitian haruslah logis, bisa dinalar oleh akal manusia. Dalam penulisan karya
ilmiah, penalaran yang dipakai adalah pola nalar induktif dan deduktif.
5.   Menyajikan Fakta  
Artinya isi karya tulis tidak berisi luapan emosi pribadi semata. Pernyataan-pernyataan
yang dikeluarkan harus berdasarkan data di lapangan.

CARA MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH


1.   Menetukan Tema  
 Dalam semua bidang kepenulisan, menentukan tema merupakan kewajiban utama. Jika tahap
ini belum dilewati, maka tidak akan bisa melakukan tahap-tahap berikutnya. Semua pasti
setuju dengan ini.
 Biasanya bagian ini juga menjadi yang paling krusial dan sulit. Bahkan orang yang sudah
terbiasa menulis pun kadang-kadang hilang ide ketika menentukam tema. Lalu bagaimana
caranya untuk mengatasi hal tersebut?
 Cara yang paling mudah adalah dengan melihat lingkungan sekitar kita. Misalkan kita tahu
bahwa kondisi lingkungan kita kumuh, ini adalah masalah yang bisa dijadikan tema
penelitian.
2.   Menyusun Judul dan Abstract  
 Judul yang baik adalah yang bisa menggambarkan secara keseluruhan isi karya tulis
ilmiah. Tetapi jangan terlalu panjang, biasanya terdiri dari 8-15 kata. Judul harus ringkas,
padat dan jelas.
 Sedangkan abstract biasanya ditulis menggunakan bahasa inggris. Tapi tak jarang pula
yang tetap memakai bahasa Indonesia agar bisa dipahami. Abstract berisi penggambaran
ringkas dari karya tulis ilmiah. Pada beberapa jenis karya tulis ilmiah tidak mewajibkan
adanya abstract, seperti makalah.
 Di dalam abstract harus sudah memuat latar belakang, tujuan, landasan teori, metode,
pembahasan dan kesimpulan. Dan biasanya jumlah kata untuk menulis abstract dibatasi
antara 250-5– kata.

3.   Menulis Bagian Inti  


 Bagian inti dari karya tulis ilmiah biasanya berisi beberapa bab, lazimnya berisi antara
bab 1 sampai 5.
 Bab 1 ~ Pada bab ini berisi pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian)
 Bab 2 ~ Pada bab ini berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan landasan teori dan konsep-
konsep yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas.
 Bab 3 ~ Pada bab ini berisi tentang metode penulisan dan metode penelitian.
 Bab 4 ~ Pada bab ini masih berisi tentang metode penulisan dan penelitian. Selain itu
juga di dalamnya mencakup manfaat, kelebihan dan akibat dari prouduk yang dihasilkan.
 Bab 5 ~ Ini merupakan bagian penutup dari sebuah karya tulis ilmiah. Di dalamnya berisi
kesimpulan penelitian secara menyeluruh.

4.   Menyusun Bagian Akhir  


Bagian akhir ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran dari berbagai sumber.
Lampiran adalah dokumen-dokumen pendukung yang terkait dengan penelitian. Sedangkan
bagaiamana contoh daftar pustaka yang baik akan dijelaskan pada artikel berikutnya.

3 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Dalam Membuat Latar Belakang

1. Kondisi Ideal  
Seorang peneliti dan pembuat makalah harus mempunyai gambaran kondisi ideal tentang apa
yang dicita-citakan atau diharapkan terjadi. Bentuknya terserah kepada peneliti. bisa dalam
bentuk visi dan misi, atau dalam bentuk uraian singkat disertai penjelasan.

 2. Kondisi Aktual  


Seorang peneliti dan pembuat makalah harus mempunyai gambaran tentang kondisi aktual yang
terjadi saat itu. Jadi dalam uraiannya nanti berisi tentang kondisi aktual dengan kondisi yang
diinginkan atau dicatakan terjadi.
 3. Solusi  
Hendaknya, setelah menjelaskan panjang lebar tentang latar belakang, di akhir paragraf peneliti
dan pembuat makalah menulis sedikit tentang solusi atau penawaran penyelesaian singkat
terhadap masalah yang diangkat sebelum berlanjut ke pokok pembahasan.
Paling utama adalah menjelaskan latar belakang masalahnya dengan bahasa yang lugas, mudah
dipahami, disertai dengan data apabila memungkinkan.

Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:


1. Kaidah Penulisan  
Menulis latar belakang yang baik tentu tidak lepas dari kaidah penulisan yang benar.
PAda umumnya kaidah penulisan yang benar adalah sebagai berikut:
A. Gaya bahasa
B. Ejaan kata (EYD)
C. Relevansi (keterkaitan antara satu topik dengan topik lainnya)
dalam menulis latar belakang hendaknya memperhatikan 3 hal diatas. Sesuaikanlah 3 hal diatas
dengan gaya penulisan yang kamu kehendaki.

2. Isi Tulisan  
Setelah mengetahui tentang kaidah penulisan, isi dari tulisan itu sendiri hendaknya mengandung
gambaran sejarah, asal muasal atau sebab akibat kenapa masalah itu bisa terjadi. Di sisi lain juga,
bisa mengembangkan topik utama dengan pembahasan-pembahasan lain yang memiliki
keterkaitan dengan masalah yang DIangkat.
Misalnya saat ini kamu sedang menulis makalah dengan topik utama “Rusaknya Moral Anak
Negeri”. Maka, yang pertama kali kamu lakukan adalah membuat gambaran tentang topik utama
tadi sesuai fakta daN realita terkini. Kemudian dalam pengembANGAN keterkaitan topik utama
bisa disandingkan dengan beberapa faktor, contohnya, faktor psikologis anak, faktor pemahaman
agama anak, faktor pengasuhan orangtua, dan lain-lain.
3. Memulai Tulisan dengan Kalimat Menarik  
Dalam menulis contoh latar belakang masalah juga harus diperhatikan tentang masalah tingkat
menarik nya. Usahakan paragraf awal dibuat semenarik mungkin agar pembaca tertarik untuk
membaca tulisan itu sampai tuntas. Ini merupakan poin plus pada tulisan, jadi jangan sampai
dalam menulis contoh latar belakang masalah jangan langsung menyuguhkan pembahasan berat,
yang mana ditakutkan orang hanya akan melirik sekilas kemudian diabaikan.

4. Etika Mengutip  
Sebagaimana kita ketahui, normalnya karya tulis berisi kumpulan informasi dari sekitar. Baik itu
berupa hasil penelitian yang lalu atau data-data yang terekam oleh para peneliti.
Nah, di sini lah kita harus menjaga etika dalam mengutip sesuatu, baik itu hasil penelitian atau
data-data. Sehingga kutipan yang kamu buat memiliki kejelasan sumber dan lebih dapat
dipercaya oleh pembaca.
Dalam praktiknya, peletakan sumber referensi yang dipakai dituliskan pada bagian bawah
(catatan kaki), atau bisa juga dalam daftar pustaka di akhir makalah yang kamu buat.

CONTOH
SEBELUM RUMUSAN MASALAH, TERLEBIH DAHULU IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi masalah merupakan suatu langkah awal  sebelum menentukan rumusan masalah
dalam suatu penelitian. Menurut Suriasumantri , identifikasi masalah adalah tahap permulaan
dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai
suatu masalah.
Sedangkan menurut Amien Silalahi, mengartikan identifikasi masalah sebagai usaha mendaftar
sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan
jawabannya.
Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah penelitian selain latar belakang dan
perumusan masalah. Begitu pentingnya, bahkan suatu kegiatan tidak dikatakan sebagai sebuah
penelitian jika identifikasi masalah yang dibuat asal-asalan.

Banyak sekali literatur yang bisa dijadikan sebagai sumber dalam pembuatan identifikasi
masalah. Namun menurut Ranjit Kumar, setidaknya ada tiga macam sumber, yaitu:
People and Problem
Yaitu masalah yang tedapat pada diri manusia itu sendiri. Misalnya tidak punya uang, tidak
punya rumah dan lain-lain. Dari situ kita bisa identifikasi masalahnya menjadi misalnya:
* Mendeteksi raut wajah mahasiswa yang tidak punya uang dengan face
rocognition system
* Model bisnis di internet yang cocok untuk
mahasiswa “bokek”

Anda mungkin juga menyukai