Anda di halaman 1dari 31

KEPERAWATAN JIWA

“ISOLASI SOSIAL”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4
SADILLAH

DEVENTER ETWIORY

ILHAMSYAH

LEONARDUS MELKI TURU’ PADANG

ARDIANSYAH

NUR ALAINAH

MISNAH. N

MARHANI

RESKY WULANDARI

NURFADILA KASMUDDIN

KELAS E

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


LAPORAN PENDAHULUAN
A. MASALAH UTAMA
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
2. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis
 Faktor herediter
 Risiko bunuh diri
 Riwayat penyakit atau trauma kepala
 Riwayat penggunaan NAPZA
2) Faktor Psikologis
• Pengalaman negatif pasien terhadap gambaran diri
• Ketidakjelasan atau berlebihnya peran yang dimiliki
• Kegagalan dalam mencapai harapan atau cita-cita
• Krisis identitas dan kurangnya penghargaan, baik dari diri sendiri maupun
lingkungan
3) Faktor Sosial Budaya
• Sosial ekonomi rendah
• Riwayat penolakan lingkungan pada usia perkembangan anak
• Tingkat pendidikan rendah
• Kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup sendiri).
b. Stresor Presipitasi
1) Penyakit kronis atau kelainan struktur otak
2) Kekerasan dalam keluarga
3) Kegagalan-kegagalan dalam hidup
4) Kemiskinan
5) Adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering tidak
sesuai dengan pasien
6) Konflik antar masyarakat.
3. Tanda dan Gejala
Data subyektif
 Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
 Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
 Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
 Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
 Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
 Pasien merasa tidak berguna
 Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
Data obyektif
 Tidak memiliki teman dekat
 Menarik diri
 Tidak komunikatif
 Tindakan berulang dan tidak bermakna
 Asyik dengan pikirannya sendiri
 Tak ada kontak mata
 Tampak sedih, afek tumpul

4. Penyebab
Penyebab dari isolasi sosial adalah harga diri rendah ( HDR ). Harga diri
rendah adalah Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.
Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah :
 Mengkritik diri sendiri
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup yang pesimis
 Penurunan produktifitas
 Penolakan terhadap kemampuan diri
5. Akibat
Akibat isolasi sosial adalah resiko perubahan sensori persepsi halusinasi.
Halusinasi adalah suatu keadaan yang merupakan gangguan pencerapan (persepsi)
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar yg dapat meliputi semua system
penginderaan pada seseorang dalam keadaan sadar penuh ( baik ).
Gejala Klinis :
 Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
 Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
 Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata.
 Tidak dapat memusatkan perhatian.
 Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya),
takut.
 Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung. (Budi Anna Keliat,1999)

C. POHON MASALAH
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi

Core problem
Isolasi sosial: menarik diri

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

( Budi Anna Keliat, 1999)


D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Masalah keperawatan:
a. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi…
b. Isolasi sosial: menarik diri
c. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
2. Data yang perlu dikaji
a. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
Data Subjektif:
▪ Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan
stimulus nyata
▪ Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
▪ Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus
▪ Klien merasa makan sesuatu
▪ Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
▪ Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar
▪ Klien ingin memukul/melempar barang-barang
Data Objektif:
▪ Klien berbicara dan tertawa sendiri
▪ Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu
▪ Klien berhebti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
▪ Disorientasi
b. Isolasi Sosial : menarik diri
Data Subyektif:
 Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif:
 Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Data subyektif:
▪ Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif:
▪ Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial: menarik diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosa 1: Menarik diri
Tujuan Umum :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Tindakan:
2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya.
2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul
2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda
serta penyebab yang muncul
2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Tindakan :
3.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi
( tidur, marah, menyibukkan diri dll)
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan
orang lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan prang lain
b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang
lain
c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang
lain
a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang
lain
b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain
c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
Tindakan:
4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :
▪ K–P
▪ K – P – P lain
▪ K – P – P lain – K lain
▪ K – Kel/Klp/Masy
4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu
4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang
lain
Tindakan:
5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan
orang lain
5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang
lain.
5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan dengan oranglain
6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
Tindakan:
6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
▪ Salam, perkenalan diri
▪ Jelaskan tujuan
▪ Buat kontrak
▪ Eksplorasi perasaan klien
6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
▪ Perilaku menarik diri
▪ Penyebab perilaku menarik diri
▪ Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
▪ Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
6.3 Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien
minimal satu kali seminggu
6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

Diagnosa 2 : Harga Diri Rendah


Tujuan Umum :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan:
2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2.2 Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif
2.3 Utamakan memberikan pujian yang realistik
3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
Tindakan:
3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.
4. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
Tindakan:
4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan
▪ Kegiatan mandiri
▪ Kegiatan dengan bantuan sebagian
▪ Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Tindakan:
5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien.
5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan:
6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga
diri rendah.
6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.
6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
CONTOH ASUHAN KEPRAWATAN
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
I. Identitas Klien
            Nama                           : Tn. K
            Umur                           : 27th
            Status Perkawinan      : Belum Kawin
            Agama                         : Islam
            Pendidikan                  : SMA
            Pekerjaan                     : Buruh
            Suku/Bangsa               : Jawa / Indonesia
Alamat                          : Way Kanan

Identitas Penanggung Jawab


Nama                              : Bpk. T
Umur                              : -
Pekerjaan                        : Buruh
Hub. Dengan Klien         : Bapak
Alamat                           : Way Kanan

B. Alasan Masuk
Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 3 November 2019 pukul 11.00 WIB,
klien mengatakan masuk RSJ karena sering marah-marah di rumahnya semenjak dia
berhenti dari pekerjaanya sebagai cleaning service di Bekasi. Selain itu, keluarga klien
juga mengatakan klien selalu berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik
dengan orang yang berada di rumahnya dan tetangga sekitarnya.
C. Faktor Predisposisi
1. Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan ia sudah dua kali masuk RSJ, pertama kali pada tahun 2009
karena klien sering melempari batu ke rumah tetangga – tetangganya sehingga
membahayakan orang disekitarnya, selain itu klien selalu marah dan mengamuk bila
keinginanya tidak di turuti dan yang kedua kalinya adalah sekarang, klien dimasukan
ke RSJ provinsi lampung karena klien selalu berdiam diri dan tidak bersosialisasi,
baik dengan keluarganya dan orang disekitarnya.
2. Riwayat pengobatan
Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah dibawa berobat ke paranormal
tetapi tidak ada perubahan. Selain itu pada tahun 2009 klien pernah di rawat di RSJ
provinsi Lampung, namun setelah pulang dari RSJ klien hanya berdiam diri di
kamar dan tidak pernah bersosialisasi.   
3. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan pernah dikeroyok oleh warga karena mabuk-mabukan
minuman keras pada tahun 2009  membawa motor hampir menabrak anak kecil.
4. Riwayat anggota keluarga yang gangguan jiwa
Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan dari masa sekolah hingga sekarang ia tidak pernah
mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
D. Fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi                : 94 x/menit
Suhu                : 36,1 0C
Pernafasan       : 20 x/menit
2. Ukur
Berat badan     :  68 kg
Tinggi badan   : 178 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan ia tidak memiliki keluhan fisik.
Masalah keperawatan  : tidak ditemukan
E. Psikososial
1. Genogram

? ?

? ?

27

Keterangan :

27 : klien ? : umur tidak diketahui

: perempuan : garis serumah

: laki laki : meninggal

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya terlalu kurus, ia merasa jelek, klien juga mengatakan
kalau pria berbadan besar itu akan disegani orang.
b. Identitas diri
Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak pertama dari tiga bersaudara
c. Peran
Peren klien dalam keluarga adalah klien anak pertama dari tiga bersaudara. Klien
membantu orang tua mencari nafkah, namun semenjak dirawat di RSJ, klien tidak
mempedulikan perannya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera pulang, karena
klien ingin bekerja kembali seperti  layaknya orang sehat.
e. Harga diri
Klien merasa sedih ketika ia berhenti dari pekerjaan sehingga klien merasa tidak
berharga karena tidak mampu membantu orang tuanya. Klien menyendiri di kamar,
tidak berinteraksi dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3.      Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya. Keluarga
klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di
lingkungan tempat tinggalnya, tetapi ia terkadang bermain sepak bola pada sore hari.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga klien
mengatakan dia bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang
bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4.      Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ kerena klien sering marah-marah,
namun klien tidak mengetahui bahwa klien mengalami gangguan jiwa, klien meyakini
dirinya sehat.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang melakukan ibadah sholat lima
waktu. Begitu juga saat masuk RSJ klien tidak pernah sholat lima waktu.
F. Status mental
a. Penampilan
Dalam berpakaian, klien terlihat kurang rapi. Rambut klien tidak tertata. Klien tampak
kusam, lesu, dan kuku klien tampak kotor. Klien mengatakan ia mandi dua kali sehari
namun tidak pernah pakai sabun dan shampo.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
b. Pembicaraan
Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara. Klien
menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan inkoheren dengan
pertanyaan yang diajukan.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal
c. Aktifitas motorik
Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang, klien lebih banyak diam ketika
tidak ditanya, terkadang malah pulang ke kamar.
Masalan keperawatan : Isolasi sosial
d. Alam perasaan
Klien mengatakan ia putus asa karena ia takut tidak bisa membantu keluarganya
karena ia sudah tidak bisa bekerja lagi dan pernah masuk RSJ selain itu  menganggap
dirinya tidak baik karena dahulu klien pernah meresahkan tetangganya yaitu dengan
merusak kaca tetangganya dengan cara menimpukinya dengan batu dan dianggap
buruk oleh lingkungannya, klien mengatakan dia malu bila bertemu orang karena dia
pernah masuk RSJ sebelumnya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Afek
Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan seperlunya.
Terkadang klien langsung pergi ke kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
f. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata. Klien berbicara
hanya saat diberi pertanyaan oleh perawat, setelah itu klien kembali diam, mudah
dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya kacau, terkadang tidak jelas.
Masalah Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
g. Persepsi
Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-bisikan, klien
mengatakan suara – suara itu adalah suara wanita, klien mengatkan suara wanita utu
mengajak dia untuk bersenang – senang, dan paling sering suara itu terdengar pada
saat ia sedang melamun. Tetapi perawat saat ini belum pernah melihat tanda-tanda
klien berhalusinasi auditori seperti berbicara sendiri, tertawa sendiri.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
h. Proses pikir
Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien lebih suka
menyendiri. Saat interaksi selama wawancara kontak mata klien tidak fokus,dialihkan
bila ada klien lain, pembicaraanya kacau terkadang tidak jelas.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
i. Isi Pikir
Klien saat ini berpikir untuk pulang, dan klien menyesal selama ini berkelakuan tidak
baik terhadap tetangga dan mengajak berantem orang tua.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
j. Tingkat Kesadaran
1. waktu  : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ, dan dia mengrti kapan
saja waktu ia harus mandi
2. tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
3. c.    orang   : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di
dalam ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
k. Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi. Klien masih
ingat jam berapa dia bangun tadi, klien juga ingat tahun berapa klien berhenti kerja.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien mampu
menjawab dengan baik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
m. Kemampuan Penilaian
Klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan klien juga mengetahui bahwa
sebelum dirawat perbuatannya yang sering melawan orang tua berkelahi, melempar
batu ke rumah tetangga termasuk perbuatan tercela (tidak baik).
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan
n. Daya tilik diri
Klien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. Klien merasa sehat
tidak perlu pengobatan khusus untuk dirinya.
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan
G. Keperluan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri tanpa bantuan
orang lain . Klien mengatakan sering menghabiskan porsi makanan yang disediakan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
b. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
c. Mandi
Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan alat mandi yang
benar, namun klien jarang sikat gigi, sehingga giginya tampak kotor dan klien tidak
mencuci rambut dan sabunan.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri :Mandi
d. Berpakaian dan berhias
Klien tidak nampak berhias diruangan, klien mengganti pakaian sehari satu kali dan
menggantinya sendiri. Rambut tidak tertata rapi.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan jadwal tidur siang dan malam tidak menentu, tapi biasanya :
tidur siang   : 13.00-15.00
tidur malam            : 19.30-04.00
Masalah  keperawatan : tidak ditemukan
f. Penggunaan obat
Klien  minum obat secara mandiri, klien minum obat secara teratur dengan dosis yang
benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila menurut klien
sakitnya biasa saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan saat ini
klien mengatakan rutin minum obat dan obat yang diminum sesuai dengan yang
diberikan oleh perawat.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
h. Kegiatan didalam rumah
Klien mengatakan kegiatan didalam rumah yang paling sering adalah tidur  dan
berdiam diri dikamar, tidak ada kegiatan di rumah.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
i. Kegiatan diluar rumah
Klien jarang keluar rumah, apabila keluar rumah pada pagi hari dan hanya pergi ke
ladang dan pulang pada sore hari. Lalu klien pulang berdiam diri di kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

H. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat.
b. Maladaptif
Klien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari jalan
keluar sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri akan diselesaikan
sendiri. Namun bila tidak mampu klien akan marah-marah., mengamuk, setelah
mengamuk klien seperti hilang ingatan(lupa) dan klien menyendiri lagi.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif

I. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


a. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok
Klien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di RSJ. Hal ini di
buktikan dengan datangnya keluarga klien untuk menjenguk.
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam
berinteraksi dengan orang lain klien mngatakan malas berinteraksi, klien berbicara
jika ada yang mengajak bicara dahulu.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
c. Masalah dengan pendidikan
Klien sudah lulus SLTA, klien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, karena klien ingin langsung bekerja.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukaan
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan klien berhenti dari pekerjaannya sebagai cleaning service di Bekasi
dari tahun 2007 karena gajihnya sedikit dan klien malu karena tidak bisa menolong
kedua orang tuanya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan dirumah tinggal dengan oarang tuanya, beserta dua adik
perempuan dan satu adik ipar. Klien pernah di kroyok dengan warga setempat karena
mabuk-mabukkan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
f. Masalah ekonomi
Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluannya sehari-hari.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit jiwa sekali karena ngamuk-ngamuk
dilingkungn tempat tinggal dan di bawa ke RSJ lalu di ikat satu malam.
Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan

J. Kurang Pengetahuan Tentang


Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang, klien belum
mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang pengetahuan itu cara klien
menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan

K.      Aspek Medis


1.      Dx. Medis                               : Skizofrenia
2.      Therapi medis (saat ini)           :
Haloperidol (HLP)                  5 mg                3x1
Trihexyphenidil (THP)            2 mg                3x1
Chlorpomazin  (CPZ)              100 mg            1x1

L.       Daftar Masalah Keperawatan


1.      Isolasi sosial
2.      Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3.      Harga diri rendah
4.      Koping Individu Tidak Efektif
5.      Kurang Pengetahuan
6.      Gangguan Proses Pikir
7.      Kerusakan Komunikasi Verbal
8.      Defisit Perawatan Diri

M.     Analisa Data


No Analisa Data Maslah Keperawatan
.
1. DS :
Klien mengatakan bingung dalam memulai pembicaraan
karena menurut klien tidak ada bahan
pembicaraan untuk berinteraksi
DO : Isolasi Sosial
-       Klien lebih banyak berdiam diri
-       Kontak mata kurang
-       Klien sering menyendiri
-       Klien tidak pernah memulai pembicaraan, maupun
perkenalan
-       Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat ada simuluus
perawat tertawa

2. DS :
Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan wanita
yang mengajak klien untuk melakukan hal yang tidak
benar. Halusinasi
DO :
-       Klien sering menyendiri
-       Klien terkadang berbicara sendiri
-       Klien sering bengong / melamun

3. DS :
-       Klien mengatakan dirinya jelek, badannya terlalu kurus.
-       Klien mengatakan malu bila bertemu dengan orang yang Harga Diri Rendah
baru dikenal.
-       Klien mengatkan takut berbicara banyak karena takut
menyakiti hati orang lain

DO :
-       Klien tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang
lain
-       Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain
-       Klien tidak mau menatap wajah lawan bicara

4. DS :
Klien mengatakan bila dia marah di lebih memilih untuk
menyendiri dan berdiam diri tidak ingin berbicara degan Koping Individu Tidak
orang lain atau terkadang dia memarahi orng tuanya. Efektif
DO :
-       Klien tampak selalu menyendiri
-       Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain
-       Klien selalu diam

5. DS :
Klien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya saat ini. Kurang Pengetahuan
DO :
Klien tidak mampu menjawab pertanyaan saat ditanya
tentang penyakit yang dideritanya saat ini.

6. DS :
Klien mengatakan kalau ia lebih suka menyendiri Gangguan Proses Pikir

DO :
Klien sering terlihat melamum
Klien tidak suka memulai pembicaraan
Kontak mata klien tidaka fokus

7. DS :
Klien mengatakan bingung bila ingin memulai Kerusakan Komunikasi
pembicaraan dengan seseorang Verbal
Klien mengatakan malas berbicara karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan.
DO :
Klien tidak pernah memulai pembicaraan kepada lawan
bicara
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja
Pembicaraan klien inkoheren dengan pertanyaan yang
diajukan

8. DS : Defisit Perawatan Diri


Klien mengatakan mandi 2 kali sehari namun klien tidak
sikat gigi, mencuci rambut ataupun sabunan.
DO :
-       Gigi klien terlihat kotor
-       Kulit klien kusam
Rambut klien kusam
N.      Pohon Masalah
Kerusakan Komunikasi Verbal

Gangguan Proses Pikir

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar

Defisit Perawatan Diri     ISOLASI SOSIAL

Harga Diri Rendah

Koping Individu Tidak Efektif

Kurang Pengetahuan
O.      Daftar Diagnosa Keperawatan
1.      Isolasi Sosial
2.      Halusinasi
3.      Harga diri Rendah
4.      Koping Individu Tidak Efektif
5.      Kurang Pengetahuan
6.      Gangguan Proses Pikir
7.      Kerusakan Komunikasi Verbal
8.      Defisit Perawatan Diri
P.       Rencana Tindakan Keperawatan
Inisial klien          : Tn. K                                Dx Medis        : Skizofrenia
No RM                 : 013650                             Ruangan          : Cendrawasih
No DX. Rencana Rasional
. Keperawatan Tindakan Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1. Isolasi TUM : Klien


Sosial mampu
berinteraksi
dengan orang
lain

TUK 1 : Klien Setelah 2 X 1. Bina hubungan Hubungan saling


dapat membina interaksi klien saling percaya percaya merupakan
hubungan saling menunjukan tanda- dengan : langkah awal untuk
percaya tanda percaya - beri salam setiap melakukan
kepada atau berinteraksi interaksi
terhadap perawat : - Perkenalkan
- Wajah cerah, nama, nama
tersenyum panggilan
- Mau berkenalan perawat, dan
- Ada kontak mata tujuan perawat
- Bersedia berkrnalan
menceritakan - Tanyakan dan
perasaan panggil nama
- Berseddia kesukaan klien
mengungkapkan - Tunjukan sikap
masalahnya jujur dan
menepati janji
setiap kali
berinteraksi
- Tanyakan
perasaan dan
masalah yang
dihadapi klien
- Buat kontrak
interaksi yang
jelas
- Dengarkan
dengan penuh
perhatian ekspresi
perasaan klien

TUK 2 : 2.Setelah 2 kali 1.Tanyakan pada Dengan mengetahu


Klien mampu interaksi klien klien tentang : tanda-tanda dan
menyebutkan dapat menyebutkan - Orang yang gejala, kita dapat
penyebab  tanda minimal satu tinggal serumah menentukan
dan gejala penyebab menarik atau dengan langkah intervensi
isolasi sosial diri : sekamar klien selanjutnya
-Diri Sendiri - Orang yang
- Orang lain paling dekat
- Lingkungan ddengan klien
            dirumah atau
diruangan
perawatan
- Apa yang
membuat klien
dekat dengan
orang tersebut
- Orang yang
tidak dekat
dengan klien
dirumah atau
diruangan
perawat
- Apa yang
membuat klien
tidak dekat
dengan orang
tersebut
- Upaya yang
sudah dilakukan
agar dekat dengan
orang tersebut

2.Diskusikan
dengan klien
penyebab menarik
diri / tidak mau
bergaul dengan
orang lain

3.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya

TUK 3 : 3.Setelah 2 X 1.Tanyakan pada Reinforcement


Klien mampu interaksi dengan klien tentang : dpat meningkatkan
menyebutkan klien dapat - Manfaat harga diri klien
keuntungan menyebutkan hubungan sosiial
berhubungan keuntungan - Kerugian
sosial dan berhubungan menarik diri
kerugian sosial, misalnya :
menarik diri -Banyak teman 2.Diskusikan
- Tidak kesepian bersama klien
- Saling menolong tentang manfaat
berhubungan
Dean kerugian sosial dan
menarik diri kerugian menarik
misalnya : diri
-Sendiri
- Kesepian 3.Beri pujian
- Tidak bisa diskusi terhadap
            kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya

TUK 4 : 4.Setelah 2 X 1.Observasi Mengetahui sejauh


Klien dapat interaksi klien perilaku klien mana pengetahuan
melaksanakan dapat tentang klien tentang
hubungan sosial melaksanakan berhubungan berhubungan
secara bertahap hubungan soosial sosial dengan orang lain
secara bertahaap
dengan : 2.Beri motivasi
-Perawat dan bantuu klien
- Perawat lain untuk
- Kelompok berkenalan /
berkomunikasi
dengan perawat
lain, klien lain,
kelompok

3.Libatkan klien
dalam terapi
aktivitas
kelompok
sosialisasi

4.Diskusikan
jadwal harian
yang dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi

5.Beri motivasi
klien untuk
melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang telah
dibuat

6.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulanya
melalui aktifitas
yang
dilaksanakan

TUK 5 : 5.Setelah 2X 1.Diskusikan Agar klien lebih


Klien mampu interaksi klien dengan klien percaya diri untuk
menjelaskan dapat menyebutkan tentang berhungan dengan
perasaanya perasaanya setelah perasaanya orang lain
setelh berhubungan sosial setelah
berhubungan dengan : berhbungan sosial
sosial -Orang lain dengan :
- Kelompok -Orang lain
- Kelompok

2.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaaanya

TUK : 6 1.Setelah 2X kali 1.Diskusikan Agar klien lebih


Klien mendapat pertemuan, pentingya peran percaya diri dan
dukungan keluarga dapat serta keluarganay tau akibat tidak
keluarga dalam menjelaskan : sebagai berhubungan
memperluas -pengertian pendukung untuk dengan orang lain
hubyngan sosial menarik diri mengatasi
-tanda dan gejala perilaku menarik
menarik diri diri
-penyebab dan 2.Diskusikan
akibat menarik diri potensi keluarga
-cara merawat klien untuk membantu
menarik diri klien mengatasi
perilaku menarik
diri
3.Jelaskan pada
2.Setelah 2X keluarga tentang :
pertemuan, -pengertian
keluarga dapat menarik diri
mempraktekkan -tanda dan gejala
cara merawat klien menarik diri
menarik diri -penyebab dan
akibat menarik
diri
-cara merawat
klien menarik diri

4.Latih keluarga
cara merawat
klien menarik diri

5.Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang
dilatihkan

6.Beri motivasi
keluarga agar
membantu klien
bersosialisasi

7.Beri pujian pada


keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien
dirumah sakit
TUK 7 : 7.1 Setelah 2X 1.Diskusikan Minum obat dapat
Klien dapat interaksi klien dengan klien menyembuhkan
memanfaatkan menyebutkan : tentang manfaaat penyakit klien
obat dengan -manfaat minum dan kerugian
baik obat tidak minum obat,
-kerugian tidak nama, warna,
meminum obat dosis, cara, efek
-nama, warna, terapi, dan efek
dosis, efek terapi, samping
efek samping obat penggunaan obat.

7.2.Setelah...kali 2.Pantau klien


interaksi klien saat penggunaan
mendemonstrasika obat
n penggunaan obat
dengan benar 3.Beri pujian jika
klien
7.3.Setelah...kali menggunakan
interaksi klien dapt obat dengan benar
menyebutkan
akibat berhenti 4.Diskusikan
minum obat tanpa berhenti minum
konsultasi dokter obat tanpa
konsultasi dengan
dokter

5.Anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada dokter
atau perawat jika
terjadi hal-hal
yang tidak
diinginkan
DAFTAR PUSTAKA

Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino
Gondoutomo. 2003
Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia :
Lipincott-Raven Publisher. 1998
Budi Anna Keliat. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK
UI. 1999
Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998
Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung :
RSJP Bandung. 2000

Anda mungkin juga menyukai