“ISOLASI SOSIAL”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
SADILLAH
DEVENTER ETWIORY
ILHAMSYAH
ARDIANSYAH
NUR ALAINAH
MISNAH. N
MARHANI
RESKY WULANDARI
NURFADILA KASMUDDIN
KELAS E
4. Penyebab
Penyebab dari isolasi sosial adalah harga diri rendah ( HDR ). Harga diri
rendah adalah Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.
Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah :
Mengkritik diri sendiri
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimis
Penurunan produktifitas
Penolakan terhadap kemampuan diri
5. Akibat
Akibat isolasi sosial adalah resiko perubahan sensori persepsi halusinasi.
Halusinasi adalah suatu keadaan yang merupakan gangguan pencerapan (persepsi)
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar yg dapat meliputi semua system
penginderaan pada seseorang dalam keadaan sadar penuh ( baik ).
Gejala Klinis :
Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata.
Tidak dapat memusatkan perhatian.
Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya),
takut.
Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung. (Budi Anna Keliat,1999)
C. POHON MASALAH
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi
Core problem
Isolasi sosial: menarik diri
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial: menarik diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
B. Alasan Masuk
Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 3 November 2019 pukul 11.00 WIB,
klien mengatakan masuk RSJ karena sering marah-marah di rumahnya semenjak dia
berhenti dari pekerjaanya sebagai cleaning service di Bekasi. Selain itu, keluarga klien
juga mengatakan klien selalu berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik
dengan orang yang berada di rumahnya dan tetangga sekitarnya.
C. Faktor Predisposisi
1. Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan ia sudah dua kali masuk RSJ, pertama kali pada tahun 2009
karena klien sering melempari batu ke rumah tetangga – tetangganya sehingga
membahayakan orang disekitarnya, selain itu klien selalu marah dan mengamuk bila
keinginanya tidak di turuti dan yang kedua kalinya adalah sekarang, klien dimasukan
ke RSJ provinsi lampung karena klien selalu berdiam diri dan tidak bersosialisasi,
baik dengan keluarganya dan orang disekitarnya.
2. Riwayat pengobatan
Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah dibawa berobat ke paranormal
tetapi tidak ada perubahan. Selain itu pada tahun 2009 klien pernah di rawat di RSJ
provinsi Lampung, namun setelah pulang dari RSJ klien hanya berdiam diri di
kamar dan tidak pernah bersosialisasi.
3. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan pernah dikeroyok oleh warga karena mabuk-mabukan
minuman keras pada tahun 2009 membawa motor hampir menabrak anak kecil.
4. Riwayat anggota keluarga yang gangguan jiwa
Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan dari masa sekolah hingga sekarang ia tidak pernah
mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
D. Fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 94 x/menit
Suhu : 36,1 0C
Pernafasan : 20 x/menit
2. Ukur
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 178 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan ia tidak memiliki keluhan fisik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
E. Psikososial
1. Genogram
? ?
? ?
27
Keterangan :
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya terlalu kurus, ia merasa jelek, klien juga mengatakan
kalau pria berbadan besar itu akan disegani orang.
b. Identitas diri
Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak pertama dari tiga bersaudara
c. Peran
Peren klien dalam keluarga adalah klien anak pertama dari tiga bersaudara. Klien
membantu orang tua mencari nafkah, namun semenjak dirawat di RSJ, klien tidak
mempedulikan perannya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera pulang, karena
klien ingin bekerja kembali seperti layaknya orang sehat.
e. Harga diri
Klien merasa sedih ketika ia berhenti dari pekerjaan sehingga klien merasa tidak
berharga karena tidak mampu membantu orang tuanya. Klien menyendiri di kamar,
tidak berinteraksi dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya. Keluarga
klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di
lingkungan tempat tinggalnya, tetapi ia terkadang bermain sepak bola pada sore hari.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga klien
mengatakan dia bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang
bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ kerena klien sering marah-marah,
namun klien tidak mengetahui bahwa klien mengalami gangguan jiwa, klien meyakini
dirinya sehat.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang melakukan ibadah sholat lima
waktu. Begitu juga saat masuk RSJ klien tidak pernah sholat lima waktu.
F. Status mental
a. Penampilan
Dalam berpakaian, klien terlihat kurang rapi. Rambut klien tidak tertata. Klien tampak
kusam, lesu, dan kuku klien tampak kotor. Klien mengatakan ia mandi dua kali sehari
namun tidak pernah pakai sabun dan shampo.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
b. Pembicaraan
Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara. Klien
menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan inkoheren dengan
pertanyaan yang diajukan.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal
c. Aktifitas motorik
Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang, klien lebih banyak diam ketika
tidak ditanya, terkadang malah pulang ke kamar.
Masalan keperawatan : Isolasi sosial
d. Alam perasaan
Klien mengatakan ia putus asa karena ia takut tidak bisa membantu keluarganya
karena ia sudah tidak bisa bekerja lagi dan pernah masuk RSJ selain itu menganggap
dirinya tidak baik karena dahulu klien pernah meresahkan tetangganya yaitu dengan
merusak kaca tetangganya dengan cara menimpukinya dengan batu dan dianggap
buruk oleh lingkungannya, klien mengatakan dia malu bila bertemu orang karena dia
pernah masuk RSJ sebelumnya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Afek
Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan seperlunya.
Terkadang klien langsung pergi ke kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
f. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata. Klien berbicara
hanya saat diberi pertanyaan oleh perawat, setelah itu klien kembali diam, mudah
dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya kacau, terkadang tidak jelas.
Masalah Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
g. Persepsi
Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-bisikan, klien
mengatakan suara – suara itu adalah suara wanita, klien mengatkan suara wanita utu
mengajak dia untuk bersenang – senang, dan paling sering suara itu terdengar pada
saat ia sedang melamun. Tetapi perawat saat ini belum pernah melihat tanda-tanda
klien berhalusinasi auditori seperti berbicara sendiri, tertawa sendiri.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
h. Proses pikir
Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien lebih suka
menyendiri. Saat interaksi selama wawancara kontak mata klien tidak fokus,dialihkan
bila ada klien lain, pembicaraanya kacau terkadang tidak jelas.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
i. Isi Pikir
Klien saat ini berpikir untuk pulang, dan klien menyesal selama ini berkelakuan tidak
baik terhadap tetangga dan mengajak berantem orang tua.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
j. Tingkat Kesadaran
1. waktu : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ, dan dia mengrti kapan
saja waktu ia harus mandi
2. tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
3. c. orang : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di
dalam ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
k. Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi. Klien masih
ingat jam berapa dia bangun tadi, klien juga ingat tahun berapa klien berhenti kerja.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien mampu
menjawab dengan baik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
m. Kemampuan Penilaian
Klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan klien juga mengetahui bahwa
sebelum dirawat perbuatannya yang sering melawan orang tua berkelahi, melempar
batu ke rumah tetangga termasuk perbuatan tercela (tidak baik).
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan
n. Daya tilik diri
Klien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. Klien merasa sehat
tidak perlu pengobatan khusus untuk dirinya.
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan
G. Keperluan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri tanpa bantuan
orang lain . Klien mengatakan sering menghabiskan porsi makanan yang disediakan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
b. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
c. Mandi
Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan alat mandi yang
benar, namun klien jarang sikat gigi, sehingga giginya tampak kotor dan klien tidak
mencuci rambut dan sabunan.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri :Mandi
d. Berpakaian dan berhias
Klien tidak nampak berhias diruangan, klien mengganti pakaian sehari satu kali dan
menggantinya sendiri. Rambut tidak tertata rapi.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan jadwal tidur siang dan malam tidak menentu, tapi biasanya :
tidur siang : 13.00-15.00
tidur malam : 19.30-04.00
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
f. Penggunaan obat
Klien minum obat secara mandiri, klien minum obat secara teratur dengan dosis yang
benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila menurut klien
sakitnya biasa saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan saat ini
klien mengatakan rutin minum obat dan obat yang diminum sesuai dengan yang
diberikan oleh perawat.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
h. Kegiatan didalam rumah
Klien mengatakan kegiatan didalam rumah yang paling sering adalah tidur dan
berdiam diri dikamar, tidak ada kegiatan di rumah.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
i. Kegiatan diluar rumah
Klien jarang keluar rumah, apabila keluar rumah pada pagi hari dan hanya pergi ke
ladang dan pulang pada sore hari. Lalu klien pulang berdiam diri di kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
H. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat.
b. Maladaptif
Klien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari jalan
keluar sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri akan diselesaikan
sendiri. Namun bila tidak mampu klien akan marah-marah., mengamuk, setelah
mengamuk klien seperti hilang ingatan(lupa) dan klien menyendiri lagi.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif
2. DS :
Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan wanita
yang mengajak klien untuk melakukan hal yang tidak
benar. Halusinasi
DO :
- Klien sering menyendiri
- Klien terkadang berbicara sendiri
- Klien sering bengong / melamun
3. DS :
- Klien mengatakan dirinya jelek, badannya terlalu kurus.
- Klien mengatakan malu bila bertemu dengan orang yang Harga Diri Rendah
baru dikenal.
- Klien mengatkan takut berbicara banyak karena takut
menyakiti hati orang lain
DO :
- Klien tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang
lain
- Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain
- Klien tidak mau menatap wajah lawan bicara
4. DS :
Klien mengatakan bila dia marah di lebih memilih untuk
menyendiri dan berdiam diri tidak ingin berbicara degan Koping Individu Tidak
orang lain atau terkadang dia memarahi orng tuanya. Efektif
DO :
- Klien tampak selalu menyendiri
- Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain
- Klien selalu diam
5. DS :
Klien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya saat ini. Kurang Pengetahuan
DO :
Klien tidak mampu menjawab pertanyaan saat ditanya
tentang penyakit yang dideritanya saat ini.
6. DS :
Klien mengatakan kalau ia lebih suka menyendiri Gangguan Proses Pikir
DO :
Klien sering terlihat melamum
Klien tidak suka memulai pembicaraan
Kontak mata klien tidaka fokus
7. DS :
Klien mengatakan bingung bila ingin memulai Kerusakan Komunikasi
pembicaraan dengan seseorang Verbal
Klien mengatakan malas berbicara karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan.
DO :
Klien tidak pernah memulai pembicaraan kepada lawan
bicara
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja
Pembicaraan klien inkoheren dengan pertanyaan yang
diajukan
Kurang Pengetahuan
O. Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial
2. Halusinasi
3. Harga diri Rendah
4. Koping Individu Tidak Efektif
5. Kurang Pengetahuan
6. Gangguan Proses Pikir
7. Kerusakan Komunikasi Verbal
8. Defisit Perawatan Diri
P. Rencana Tindakan Keperawatan
Inisial klien : Tn. K Dx Medis : Skizofrenia
No RM : 013650 Ruangan : Cendrawasih
No DX. Rencana Rasional
. Keperawatan Tindakan Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
2.Diskusikan
dengan klien
penyebab menarik
diri / tidak mau
bergaul dengan
orang lain
3.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya
3.Libatkan klien
dalam terapi
aktivitas
kelompok
sosialisasi
4.Diskusikan
jadwal harian
yang dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5.Beri motivasi
klien untuk
melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang telah
dibuat
6.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulanya
melalui aktifitas
yang
dilaksanakan
2.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaaanya
4.Latih keluarga
cara merawat
klien menarik diri
5.Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang
dilatihkan
6.Beri motivasi
keluarga agar
membantu klien
bersosialisasi
5.Anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada dokter
atau perawat jika
terjadi hal-hal
yang tidak
diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino
Gondoutomo. 2003
Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia :
Lipincott-Raven Publisher. 1998
Budi Anna Keliat. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK
UI. 1999
Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998
Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung :
RSJP Bandung. 2000