Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN OBJECT ORIENTED PROGRAMMING

Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin canggih. Dengan kecanggihan


teknologi ini tidak jauh dari perkembangan – perkembangan dunia pemrograman. Saat ini,
dunia pemrograman biasa menggunakan Object Oriented Programming atau yang biasa
disingkat OOP. Sebelum mengenal adanya OOP, programmer menggunakan konsep
Structured Programming dan Spaghetti Code. Namun, kedua konsep ini cukup sulit untuk
dioperasikan dan munculah konsep OOP. Konsep OOP lebih mudah karena memiliki konsep
yang mirip dengan dunia nyata, yaitu memungkinkan adanya komunikasi atau interaksi antar
objek. Sehingga code yang dibuat lebih efisien dan mudah dibaca.
Perkembangan OOP dimulai pada tahun 1966 saat Ole Johan Dhal dan Kristen
Nygaard dari Universitas Olslos Norwegia menerbitkan sebuah jurnal kertas kerja dengan
judul “SIMULA An Algol Based Language”. Pemrograman Berorientasi Objek (OOP)
merupakan metode pemrograman dimana pemngembang harus mendefinisikan tipe dari
struktur data dan juga tipe dari operasi yang dapat di aplikasikan ke struktur data. Dengan
demikian struktur data menjadi objek yang dapat memilik data dan fungsi. Fungsi adalah
subprogram atau sekumpulan kode yang diberi suatu nama tersendiri. Java adalah salah satu
dari bahasa pemrograman berorientasi objek, karena dalam pemrograman java kita dapat
mengetahui dan membedakan. Dalam OOP mempunyai ciri-ciri dan beberapa konsep penting,
seperti Object, Class, encapsulation, Inheritance, dan Polimorfisme.
Object adalah elemen dasar dari konsep pemrograman, merupakan sesuatu yang
memiliki identitas (nama), pada umumnya juga memiliki data tentang dirinya maupun object
lain dan mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu dan bisa bekerja sama dengan
objek lainnya. Pada dasarnya semua benda yang ada di dunia dapat dianggap sebagai sebuah
object. Rumah, mobil, sepeda motor, meja, dan komputer merupakan contoh-contoh object
yang ada di dunia nyata. Setiap object memiliki dua karakteristik yang utama yaitu, atribut
dan behavior. Atribut merupakan status object dan behavior merupakan tingkah laku dari
object tersebut.
Class berbeda dengan object. Class merupakan prototipe, blue print, ataupun template
dengan kata lain Class adalah representasi abstrak dari suatu objek, sedangkan objek adalah
representasi nyata dari Class ataupun perwujudan dari suatu class. suatu class dapat berisi
property,field,method dan event dari suatu object, gabungan dari property,field,method dan
event dari suatu object biasanya member dari class.

Enkapsulasi (encapsulation) adalah kombinasi data dan fungsionalitas dalam sebuah


unit tunggal sebagai bentuk untuk menyembunyikan detail informasi. Proses enkapsulasi
memudahkan programmer untuk menggunakan sebuah objek dari suatu kelas karena kita
tidak perlu mengetahui segala hal secara rinci. Enkapsulasi menekankan pada antarmuka
suatu kelas, atau dengan kata lain bagaimana menggunakan objek kelas tertentu. Misalnya
kelas mobil menyediakan antarmuka fungsi untuk menjalankan mobil tersebut, tanpa kita
perlu tahu komposisi bahan bakar, udara dan kalor yang diperlukan untuk proses tersebut.
Selanjutnya ada pewarisan (Inheritance) yang dapat mendefinisikan suatu kelas baru
dengan mewarisi sifat dari kelas lain yang sudah ada. Penurunan sifat ini bisa dilakukan
secara bertingkat- tingkat, sehingga semakin ke bawah kelas tersebut menjadi semakin
spesifik. Sub kelas memungkinkan kita untuk melakukan spesifikasi detail dan perilaku
khusus dari kelas supernya. Dengan konsep pewarisan, seorang programmer dapat
menggunakan kode yang telah ditulisnya pada kelas super berulang kali pada kelas-
kelas turunannya tanpa harus menulis ulang semua kode - kode itu.
Polimorfisme (polymorphism) merupakan kemampuan objek - objek yang berbeda
kelas namun terkait dalam pewarisan untuk merespon secara berbeda terhadap suatu pesan
yang sama. Polimorfisme juga dapat dikatakan kemampuan sebuah objek untuk memutuskan
method mana yang akan diterapkan padanya, tergantung letak objek tersebut pada jenjang
pewarisan.

Pemrograman berorientasi objek bisa digunakan jika tahap penulisan kode program
sudah mencapai tingkat kerumitan yang tinggi. Hal ini biasanya terjadi pada bahasa
pemrograman yang tingkatan bahasa pemrogramannya termasuk tinggi, sehingga
membutuhkan penulisan yang lebih kompleks. Macam-macam bahasa pemrograman yang
cocok untuk penerapan metode OOP adalah Visual Foxpro, java, C++, Pascal, SIMULA, C#
dan sebagainya

Dengan semua konsep yang dimiliki oleh OOP ini, sangat memudahkan para
programmer. Hal ini dikarenakan dapat memungkinkan Programmer untuk memecah
masalah yang kompleks menjadi masalah – masalah yang sederhana dan mudah. OOP ini
juga bisa menghindari penulisan kode yang berulang, memperbaiki suatu fungsi di satu
tempat, mudah untuk merubah template, tampilan program. Dengan kemudahan ini
menjadikan OOP terkenal dikalangan programmer bahkan orang yang masih belajar ilmu
kodingan.

Daftar Pustaka
[1] Lutvi, Ismail “Konsep Penerapan OOP (Object Oriented Programming”.
(https://www.academia.edu/17592519/MAKALAH_oop diakses 30 Agustus 2019)
[2] Igniter. “Mengenal Pengertian & Konsep OOP / Object Oriented Programming”
(classroom.google.com/c/NDEwNTA4MDUzMTRa/a/NDEzMDQ5NjgzNjJa/details diakses
30 Agustus 2019)
[3] Mahieu, Helen “Fundamental Konsep dan Fitur OOP
“ (http://helenauna.blogspot.com/2010/12/fundamental-konsep-dan-fitur.html diakses 30
Agustus 2019)
[4] Ronyelkahfi “Kenapa Harus OOP?”
(https://ronyshare.wordpress.com/2016/10/26/kenapa-harus-oop/ diakses 30 Agustus 2019)
[5] Yohrich22 “Artikel Tentang Object Oriented Technology dan Object Oriented Program”
(https://richardyohanes72.wordpress.com/2015/02/06/artikel-tentang-object-oriented-
technology-dan-object-oriented-program/ diakses 30 Agustus 2019)

Anda mungkin juga menyukai