Disusun oleh :
Dio Septa Yogaswara
(181047011)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik
dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang
telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal
bahasa Ceko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah
atau bosan. Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya,
pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot
industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk
untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa,
pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and rescue), dan untuk
pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di
bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan
pemotong rumput.
Saat ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot, namun pengertian
robot tidaklah dipahami secara sama oleh setiap orang. Sebagian membayangkan
robot adalah suatu mesin tiruan manusia (humanoid), meski demikian humanoid
bukanlah satu-satunya jenis robot.
Tidak terlepas dari berbagai komponen yang menyusun robot, terdapat
komponen yang terbilang cukup penting, yaitu sensor. Sensor robot adalah sensor
yang digunakan untuk mengestimasi kondisi dan lingkungan robot. Sinyal ini
dilewatkan ke controller untuk memungkinkan perilaku yang sesuai. Sensor pada
robot didasarkan pada fungsi organ sensorik manusia. Robot membutuhkan
informasi yang luas tentang lingkungannya agar berfungsi secara efektif
Pada makalah ini akan dijelaskan jenis-jenis dan pengertian dari sistem sensor
yang banyak digunakan pada robot.
III. Tujuan
Tujuan dari pembahasan mengenai Sensor pada makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan apa itu sensor, jenis jenis sensor dan relasi
sensor pada robot
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sejarah Robot
“Jenius adalah 99 persen kerja keras ditambah 1 persen lham”,
Thomas Alva Edison”
Kemajuan teknologi umat manusia memang sangat mengagumkan.
Bermula dari rasa ingin tahu, berkembang menjadi sebuah temuan yang
mengagumkan. Adalah robot, salah satu penemuan yang paling mengagumkan
dalam sejarah manusia pada abad ke 20.
Robot adalah alat menaknika yang dapat melakukan tugas fisik, baik lewat
pantauan manusia, maupun bekerja secara komputerisasi yang menghasilkan
kecerdasan dan perilaku yang individu. Kata robot sendiri, diperkenalkan oleh
seorang penulis sains-fiksi berkebangsaan Ceko (Czech), Karel Capek (9
Januari 1890-25 Desember 1938) pada tahun 1920an. Robot sendiri, Menurut
Karel Capek, bukanlah pengertian “robot” yang seperti kita kenal sekarang ini.
Robot menurut dia adalah sesuatu yang mengarah kepada “monoton”, dan
“pekerja”. Karel Capek memperkenalkan istilah robot (robota, bahasa Ceko-
Ensiklopedia Indonesia) dalam sebuah karya sandiwaranya, Rossum’s
Universal Robot.
Penciptaan robot yang sesunguhnya (bukan robot dalam sandiwara Karel
Capek), bermula dari keinginan manusia untuk membuat tiruan binatang atau
manusia itu sendiri. Namun fasilitas pengetahuan pada masa itu nampaknya
menjadi kendala terbesar dalam terwujudnya proyek tersebut. Akhirnya,
dibuatlah robot sederhana beroda yang digunakan untuk keperluan navigasi,
pengamatan tingkah laku, sampai dengan perencanaan jalur.
Berkembanglah robot dengan konsep heksapoda (konsep kaki enam) dan
beberapa platform kaki banyak lainya. Dan pada pada masa itu, serangga
menjadi inpirasi dalam pembuatan robot. Saat ini, robot secara umum berfungsi
sebagai pengganti pekerjaan manusia, seperti membersihkan limbah beracun,
untuk operasi medis, untuk keperluan militer, untuk penyelidikan wahana
dalam air, penjelajahan luar angkasa, keperluan produksi, sampai untuk
memotong rumput dan membersihkan debu.
Sekarang, robot sudah menjadi suatu perangkat yang sangat berguna.
Walaupun definisi robot sendiri sangat banyak dan berbeda tiap negara dan
organisasi, namun, rupanya robot tidak hanya mendatangkan berbagai manfaat,
tapi juga kekhawatiran.
Vernor Vinge adalah orang yang pernah memperingatkan bahwa suatu saat
komputer akan lebih baik daripada manusia, dan itu sangat
menghawatirkan.Namun, apapun anggapan atau hujatan atas teknologi
komputer pada sebuah robot, robot selalu menjadi inspirasi bagi tiap manusia.
Baik dalam sebuah karya film,
Siapa tidak kenal dengan robot buatan Honda yang satu ini. Tingginya 130
cm dengan berat 54 kg, robot ini seperti seorang astronot kecil dengan tas di
punggungnya dan mampu berjalan layaknya manusia biasa pada kecepatan 6
km/jam. ASIMO dibuat di Honda's Research & Development Wako Fundamental
Technical Research Center, Jepang. Saat ini merupakan model yang ke-11 sejak
mulai dibuat tahun 1986. ASIMO memiliki kemampuan luar biasa untuk
mendeteksi objek bergerak, mengenali postur dan isyarat, mengenali lingkungan
sekitarnya, membedakan suara, dan mengenali wajah (hingga 10 wajah).
10. QRIO: Robot yang Bisa Menari-nari
B. Sensor
Sensor adalah sesuatu lalu digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan
lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi
besaran listrik disebut Transduser.
Pada saat ini, sensor tersebut yang telah dibuat dengan ukuran sangat kecil
dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini yang sangat memudahkan
pemakaian dan menghemat energi.
Jenis sensor
Sensor fisika
Sensos fisika mendeteksi besaran suatu besaran berdasarkan hukum-hukum
fisika. Contoh sensos fisika adalah sensor cahaya, sensor suara, sensor
gaya, sensor tekanan, sensor getaran/vibrasi, sensor gerakan, sensor
kecepatan,sensor percepatan, sensor gravitasi, sensor suhu, sensor
kelembaban udara, sensor medan listrik/magnit, dll.
Sensor kimia
Sensor kimia mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah
besaran kimia menjadi besaran listrik. Biasanya melibatkan beberapa reaksi
kimia. Contoh sensor kimia adalah sensor pH, sensor Oksigen, sensor
ledakan, dan sensor gas.
Sensor biologi
sensor pengukuran molekul dan biomolekul: toxin, nutrient, pheromone
sensor pengukuran tingkat glukosa, oxigen, dan osmolitas
sensor pengukuran protein dan hormon
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan
besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban,
suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati
terjadinya perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi
Output yang dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu
sendiri ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk
ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat
mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik
lainnya menjadi sinyal listrik ataupun resistansi (yang kemudian dikonversikan
lagi ke tegangan atau sinyal listrik).
BAB III
PEMBAHASAN
1. SISTEM SENSOR
Sensor adalah piranti yang menerima input berupa suatu besaran/sinyal
fisik yang kemudian mengubahnya menjadi besaran/sinyal lain yang
diteruskan ke kontroler. Terdapat banyak jenis sensor yang digunakan pada
robot.
Robot juga membutuhkan masukan (input) yang akan menentukan
apa yang harus dilakukan oleh robot. Input ini umumnya masuk ke dalam otak
robot dengan berbagai macam cara. Ada yang menggunakan remote, atau
diberikan sebelum robot diaktifkan. Dan ada juga yang langsung
diberikan pada robot melalui programnya. Pada jenis ini, begitu robot
dinyalankan ia akan menjalankan apa yang sudah ditentukan baginya. Hal
ini sangat berlaku bagi robot-robot industri pada umumnya.
2. KLASIFIKASI SENSOR
2.1 Berdasarkan Ouput
Sensor dapat diklasifikasikan berdasarkan output-nya, yaitu :
Output biner : berupa 0 (0 V) atau 1 (5 V).
Output analog : misal 0 V hingga 5 V.
Output pewaktu : misal PWM, waktu RC, waktu pantul
Output serial : misal UART (RS232), I2C, SPI, 1 wire, 2 wire,
serial sinkron
Output paralel
Aktif: -
Eksternal Pasif: kamera on-board Pasif: kamera over-
head, satelit GPS
Aktif: sensor sonar, inframerah,
pemindai laser Aktif: sonar GPS
Tabel 1
Besaran fisik yang diindra oleh sensor bisa berasal dari lingkungan di
luar robot (sensor eksternal) ataupun keadaan dari robot itu sendiri (sensor
internal). Sensor internal biasanya digunakan untuk memonitor posisi dan/atau
kecepatan serta torsi pada sendi robot.
Dari sisi robot sensor dibedakan menjadi
sensor lokal (on-board) : yang terpasang pada robot
sensor global : yang terpasang di lingkungan yang mengirimkan
data ke robot
Selain kedua hal di atas, sensor juga dibedakan menjadi :
sensor pasif : yang memonitor lingkungan tanpa mengganggunya
sensor aktif : yang memberikan stimulasi ke lingkungan dalam
pengukurannya.
3. JENIS-JENIS SENSOR
3.1 Sensor Sentuh (Tactile Sensor)
Banyak robot membutuhkan sensor sentuh sebagai kelengkapannya.
Penggunaan sensor sentuh misalnya untuk mendeteksi keberadaan suatu
obyek pada tangan robot dan mencegah tabrakan antara bot dengan suatu
obyek. Di industry sensor jenis ini digunakan untuk menghitung produk yang
dihasilkan dan juga untuk menyesuaikan orientasi suatu obyek selain juga
dapat menggunakan sensor proximity (sensor jarak).
Sensor sentuh pada dasarnya adalah saklar dengan berbagai macam
variasi bentuknya. Rangkaian sensor sentuh pada umumnya menggunakan
resistor pull-up ataupun pull-down seperti terlihat pada Gambar 2. Rangkaian
menggunakan resistor pull-up bersifat active low yang berarti rangkaian
mengeluarkan sinyal 1 kecuali saat saklar aktif. Hal ini berkebalikan dengan
rangkaian menggunakan resistor pull-down yang bersifat active low, yaitu
rangkaian mengeluarkan sinyal 0 kecuali saat saklar aktif. Nilai resistor pull-
up dan pull down berkisar antara 1 – 10 kΩ. Dari kedua rangkaian tersebut,
rangkaian pull-up lebih banyak digunakan dibanding rangkaian pull down.
Jenis lain sensor inframerah adalah Passive Infra Red (PIR). PIR dapat
digunakan untuk mendeteksi manusia atau binatang yang ada di dekatnya
melalui radiasi inframerah dari panas tubuh yang dipancarkan. Sensor ini
digunakan misalnya pada pintu otomatis atau sistem alarm.
3.5 Enkoder
Untuk mengukur posisi poros motor dan kecepatannya digunakan
enkoder. Enkoder adalah peranti untuk mengukur gerak dengan output berupa
rangkaian pulsa digital. Dengan mencacah bit tunggal atau melakukan
dekoding rangkaian bit, pulsa dapat dikonversikan menjadi posisi absolut atau
inkremental. Jenis enkoder yang banyak digunakan adalah enkoder magnetik
dan enkoder optik.
Enkoder magnetik menggunakan sensor efek Hall sebagai detektor
magnet. Pada poros dipasangkan sejumlah magnet (atau dapat juga hanya
berupa takikan/tonjolan pada poros), misalnya 16 buah, yang menghasilkan
output pulsa dengan jumlah yang sama setiap putaran porosnya.
Gambar Enkoder
Enkoder optik biasanya menggunakan LED inframerah sebagai simber
cahaya, fototransistor atau foto dioda sebagai detektor cahaya serta suatu
piringan. Terdapat dua prinsip kerja yang dapat digunakan sebagai penghasil
rangkaian pulsa. Yang pertama adalah berdasarkan warna hitam-putih (atau
gelap-terang) pada piringan enkoder (Gambar 17a), yang kedua berdasarkan
ada tidaknya lubang pada piringan enkoder (Gambar 17b).
Gambar Gambar
3.6 Kompas
Kompas adalah sensor yang menunjukkan arah/orientasi robot pada
bidang mendatar yang digunakan sebagai alat bantu navigasi robot. Gambar
18 menunjukkan salah satu contoh kompas yaitu modul CMPS03 dari
Devantech. Modul ini menggunakan sensor medan magnet Philips KMZ51
untuk mengukur medan magnet bumi. Output sensor ini dapat berupa PWM
atau I2C. Jika dipilih PWM, maka output akan mengeluarkan pulsa selama 1
ms untuk 00 hingga 36,99ms untuk 359,990, dengan kata lain mempunyai
sensitivitas 0,1 ms/0 dan offset 1 ms. Untuk I2C modul mengirimkan data yang
dapat berupa byte (0 – 255) atau word (0 – 3599) untuk satu putarannya.
Modul sensor ini dapat dikalibrasi ulang dengan metode manual ataupun I2C.
3.7 Akselerometer
Akselerometer adalah sensor yang digunakan untuk mengukur
percepatan (perubahan kecepatan). Pada robot akselerometer dapat digunakan
pada robot untuk aplikasi antara lain robot swatimbang (self balanced robot),
robot berjalan, deteksi benturan, detektor getaran, dan deteksi G-force. Salah
satu contoh akselerometer adalah modul Memsic MX2125 dari Parallax.
Sensor ini dapat mengindra percepatan pada dua sumbu.
Gambar Modul akselerometer Memsic MX2125
dengan
A = besarnya percepatan, g
T1 = waktu saat pulsa high
T2 = waktu total = 10 ms
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik,
baik dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun
menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan
buatan)
2. Robot adalah alat menaknika yang dapat melakukan tugas fisik, baik lewat
pantauan manusia, maupun bekerja secara komputerisasi yang
menghasilkan kecerdasan dan perilaku yang individu
3. Sensor adalah sesuatu lalu digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan
lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah
menjadi besaran listrik disebut Transduser.
4. Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan
besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan,
kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya.
B. SARAN
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/?cat=8
2. http://www.4shared.com/file/hhZ9tTTm/Robotik_dan_sensor.html
3. www.freewebs.com/kapeha/sensor.doc
4. http://intandesikap.blogspot.com/2015/05/macam-macam-jenis-sensor-pada-
robot.html
5. https://kelasrobot.com/macam-macam-jenis-sensor-pada-robot/