KAJIAN PUSTAKA
1. Pasar Modal
1) Saham
2) Obligasi
3) Bukti right
4) Bukti waran
3) Pasar Ketiga
4) Pasar Keempat
belikan.
2) Pasar modal memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk
berharga.
2. Saham
a. Pengertian saham
b. Jenis saham
yaitu:
yaitu:
saham.
jumlah laba ditahan, par value saham dan modal selain par
value.
klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa
berlaku dari saham, dan memiliki hak terbis yang dapat ditukarkan
dengan saham biasa. Oleh karena itu, saham preferen ditawarkan
pendapatan tetap.
c. Harga saham
1033 ]. Harga saham akan bergerak naik ketika banyak orang yang
ratio.
3. Likuiditas
a. Rasio lancar,
b. Rasio sangat lancar,
c. Rasio kas,
perusahaan.
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
Aset lancar meliputi kas, piutang dan persediaan. Current ratio merupakan
Semakin tinggi current ratio maka semakin baik pula kondisi keuangan
tersebut.
4. Profitabilitas
laba dalam hubungannya dengan sales, total assets maupun owners equity
b. Return of sales,
c. Return on equity,
d. Return on assets.
meliputi:
e. Rasio pertumbuhan.
Penelitian ini menggunakan 3 rasio untuk mengukur profitabiltas
per share.
yang didapat dari membagi keuntungan bersih dengan total penjualan. Net
bersih yang didapatkan oleh perusahaan dari penjualan produk yang telah
Total Profit
Net Profit Margin=
Total Sales
perusahaan menghasilkan laba yang kecil pula. Dengan adanya net profit
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Hal ini berarti
Laba Bersih
Return on Equity =
Total Ekuitas
laba bersih dari sesudah pajak. Posisi pemilik perusahaan akan semakin
kuat karena laba bersih yang dihasilkan berasal dari modal sendiri.
share (EPS) adalah rasio antara net income after tax (NIAT) dengan
Laba Bersih
Earning Per Share =
Jumlah Saham Beredar
rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Debt to equity
Total Utang
Debt ¿ Equity Ratio=
Total Modal
B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya
terhadap harga saham perushaaan LQ45 di BEI. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dengan sumber data sekunder
perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 dan aktif terdaftar serta
data dengan uji asumsi klasik, analisis linear berganda, pengujian hipotesis
Bursa Efek Indonesia. Begitu pula pada Debt to equity ratio yang tidak
lag period.
2. Pengaruh Return on Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Earning
tujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, NPM, dan EPS terhadap harga
2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
asosiatif. Penelitian dilaksanakan di Pojok Bursa Efek Indonesia yang
dari penelitian ini yaitu perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Secara simultan, return on asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan
nilai 0,000. Peneliti juga memberikan saran bagi perusahaan supaya lebih
memperhatikan dan meningkatkan kinerja keuangan. Bagi investor perlu
saham.
rasio pasar, dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan
hubungan kausal. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yang
klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji
saham. Variabel rasio pasar yang diproksikan dengan erning per share
Likuiditas (X1) H2
H3
Profitabilitas (X2) Harga Saham (Y)
H4
Solvabilitas (X3)
H1
Gambar II.1
Kerangka konseptual
D. Hipotesis
pernyataan sementara, namun dapat diuji, yang memprediksi apa yang ingin
dilihat melalui rasio yang terdapat pada likuiditas. Untuk mengetahui tingkat
melalui solvabilitas.
perusahaan dapat tinggi. Hal ini akan menarik investor untuk menanamkan
earning per share. Net profit margin adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dari total penjualannya. Semakin tinggi net profit
margin suatu perusahaan semakin besar pula laba yang dihasilkan. Return on
dari modal sendiri. Semakin tinggi nilai return on equity perusahaan maka
semakin besar pula laba bersih sesudah pajak yang dihasilkan oleh
per share menandakan bahwa semakin baik perusahaan dalam membagi laba
pula. Oleh karena itu, investor akan tertarik menginvestasikan dananya kepada
adalah rasio yang digunakan untuk menilai hutang atas ekuitas. Semakin
tinggi nilai debt to equity ratio maka semakin besar kewajiban/hutang yang
harus dilunasi oleh perusahaan. Hal ini berarti buruk bagi perusahaan karena
sebagian besar operasional perusahaan akan dibiayai oleh kreditor. Perusahaan
lebih baik memiliki nilai debt to equity ratio yang rendah karena perusahaan
ratio akan berpengaruh terhadap harga saham. Debt to equity ratio yang
harga saham
H2 : likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap harga saham
H3 : profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap harga saham
H4 : solvabilitas berpengaruh secara parsial terhadap harga saham