Anda di halaman 1dari 6

CONTOH KAPAN DESAIN PENGAMBILAN SAMPEL TERTENTU TEPAT UNTUK

DIGUNAKAN

Pengambilan Sampel Acak Sederhana


Desain pengambilan sampe ini paling tepat digunakan ketika generalisasi temuan pada seluruh
populasi merupakan tujuan utama dari penelitian.
Contoh :
Seorang peneliti memiliki daftar 100 orang populasi dan ingin memilih 10 orang untuk
menjadi sampel. Pertama, semua orang dalam populasi ditandai dengan nomor 1-100. Nomor
tersebut lalu diacak. Pengacakan bisa meniru model arisan atau sekarang bisa menggunakan
aplikasi acak nomor. 10 individu yang nomornya keluar menjadi sampel penelitiannya. Teknik ini
biasanya digunakan pada populasi yang homogen. Misal seseorang ingin meneliti tentang proses
belajar di kelas dalam satu kelas. Total muridnya berjumlah 100 orang. Peneliti tersebut bisa
mewawancarai secara mendalam 10 orang sebagai sampel.

Pengambilan Sampel Acak Berstrata


Desain pengambilan sampel ini adalah yang paling efisien karen pilihan yang baik ketika informasi
yang berbeda-beda diperlukan terkait dengan berbagai strata dalam populasi yang diketahui
berbeda dalam parameternya.
Contoh :
Penelitian tentang pentingnya agama dikalangan mahasiswa Universitas Hayam Wuruk.
Peneliti membuat strata, mana mahasiswa baru, mana mahasiwa tahun kedua, mana tahun ketiga,
dan mana mahasiswa tahun akhir. Masing-masing strata atau tingkatan diambil sampelnya secara
proporsional menggunakan random sampling. Misalnya, jumlah sampel mahasiswa baru 100
orang, jumlah sampel mahasiswa tingkat lainnya sama atau mendekati 100 orang. Apabila hanya
1 mahasiswa tingkat akhir yang dijadikan sampel, misalnya, maka sampling tidak proporsional.

Pengambilan sampel sistematis


Pengambilan sampel ini memberikan keuntungan yaitu kemudahan dan kecepatan dalam
menyusun sampel.
Contoh :
Seorang peneliti ingin meneliti pola konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi di suatu
universitas. Jumlah total populasinya 1000 mahasiswa. Peneliti ingin melakukan survei pada 100
mahasiswa saja. Teknik sampling yang dilakukan, pertama-tama peneliti merencanakan, misal
sampel yang diambil adalah daftar nomor urut ke 10 dan kelipatannya (20,30,40, dst sampai 1000),
lalu peneliti mengacak daftar 1000 nomor yang semula berurutan. Setelah diacak, dilihat kembali,
mereka yang namanya berada di urutan nomor 10 dan kelipatannya diambil sebagai sampel.

Pengambilan Sampel Klaster


Desain pengambilan sampel ini paling berguna jika kelompok yang heterogen akan diteliti pada
satu waktu.
Contoh :
Seorang analisis keuangan ingin meneliti praktik pinjaman bank di Belanda. Semua bank di tiap
kota akan membentuk klister. Dengan secara acak mengambil sampel klister, analisis tersebut akan
dapat menarik kesimpulan mengenai praktik pinjaman.

Pengambilan Sampel Area


Pengambilan sampel ini akan sesuai ketika tujuan penelitian terbatas pada lokasi atau area tertentu.
Contoh :
Sebuah perusahaan telepon ingin memasang kotak telepon public di daerah di mana kejahatan
banyak terjadi, supaya para korban dapat memilik akses telepon,. Mempelajari statistik kejahatan
dan mewawancarai penduduk di suatu wilayah tertentu akan membantu dalam memilih lokasi yang
tepat untuk pemasangan telepon tersebut.

Pengambilan Sampel Ganda


Pengambilan sampel yang memberika informasi tambahan dengan pengeluaran tambahan yang
minimal.
Contoh :
Dalam contoh wawancara pengunduran diri sebelumnya, beberapa orang mungkin sudah
menunjukkan bahwa mereka berhenti karena perbedaan filosofi dengan kebijakan perusahaan.
Peneliti mungkin ingin melakukan wawancara mendalam dengan orang-orang tersebut unutk
mendapatkan informasi lebih jauh terkait sifat kebijakan yang tidak disukai, dan perbedaan filosofi
yang sebenarnya, serta mengapa isu tersebut penting dalam system nilai mereka. Tambahan
informasi teperinci semacam itu dari kelompok target melalui desai pengambilan sampel ganda
dapat membantu perusahaan untuk mencari cara mempertahankan karyawan di masa depan.

Pengambilan Sampel Berdasarkan Kemudahan


Desain nonprobalitas ini, yang sama sekali tidak dapat digeneralisasikan, digunakan ketika ingin
memperoleh sejumlah informasi “cepat” untuk “mempelajari” fenomena atau variable.
Contoh :
Seorang account executive telah menyusun sebuah sistem akuntansi baru dengan menggunakan
tekonologi computer secara maksimal. Sebelum membuat perubahan lebih lanjut, ia ingin
mempelajari bagaimana para staf akuntansi bereaksi terhadap sistem baru tersebut tanpa
menunjukan bahwa ia meragukan penerimaan mereka. Maka, ia dapat “secara santai” berbicara
dengan lima staf akuntansi pertama yang masuk ke kantornya, mencoba reakhsi mereka.

Pengambilan Sampel Berdasarkan Pertimbangan Tertentu


Pengambilan sampe ini berdasarkan perimbangan tertentu yang digunakan jika kumpulan “input
yang diinformasikan secara khusus” pada bidang topik yang diteliti merupakan hal penting, dan
penggunaan desain pengambilan sampel lain tidak akan memberikan kesempatan untuk
memperoleh informasi khusus tersebut.
Contoh :
Sebuah perusahaan farmasi ingi menemukan pengaruh obat baru terhadap pasien dengan masalah
kesehatan tertentu. Perusahaa tersebut kemudian menghubungi orang-orang tertentu yang secara
sukarela menyetujui untuk menguji obat tersebut.

Pengambilan Sampel kuota


Pengambilan sampel ini memungkinkan untuk memasukkan semua kelompok ke dalam sistem
yang diteliti. Sehingga kelompok dengan jumlah kecil tidak terabaikan .
Contoh :
Penelitian tentang persepsi masyarakat Indonesia tentang kesetaraan gender. Sampel yang dicari
berada dalam lingkup nasional, yaitu Indonesia. Quota sampling membuat kategori berdasarkan
karakteristik, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur dan sebagainya. Peneliti menentukan
kuota berdasarkan pengetahuan karakteristik akan berapa jumlah laki-laki, berapa jumlah
perempuan. Sampel dari kategori laki-laki dan perempuan diambil secara proporsional. Begitu
pula kategori pendidikan dan umur.

Keputusan pengambilan sampel tergantung pada hal berikut :


1. Tingkat pengetahuan sebelumnya dalam bidang penelitian yang dilakukan
2. Tujuan utama penelitian
3. Pertimbangan biaya

PENGAMBILAN SAMPEL DALAM PENELITIAN LINTAS BUDAYA


Selama melakukaj penelitian lintas budaya, seorang peneliti harus peka terhadap persoalan dalam
memilih sampel yang sesuai di negara-negara yang berbeda. Sifat dan tipe organisasi yang
dipelajari, apakah sesuai dengan subjek yang berasalh dari desa atau kota, dan jenis desain
pengambilan sampel yang digunakan harus sama dengan berbagai negara sehingga dapat
melakukan perbandingan yang benar.

KETEPATAN DAN KEYAKINAN DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL


Ketepatan
Ketepatan (precision) mengacu pada seberapa dekat estimasi kite dengan karakteristik
populasi yang sebenarnya. Biasanya kita aka mengestimasi parameter populasi agar berada dalam
kisaran berdasarkan estimasi sampel.
Ketepatan adalah fungsi dari kisaran yang variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel
dari rata-rata sampel. Jika kita mengambil sejumlah sampel yang berada dari suatu populasi, dan
menghitung mean dari masing-masing sampel, kita biasanya akan menemukan bahwa mereka
semua berbeda, terdistribusi secara normal, dan memiliki dispersi yang berkaitan dengan sampel.
Semakin kecil disperse atau variabilitas, semakin besar probabilitas rata-rata bahwa rata-rata
sampel akan lebih dekat dengan rata-rata populasi. Kesalahan standar dihitung dengan rumus
berikut : 𝑆𝒳= 𝑆
√𝑛
Keyakinan
Keyakikan (confidence) menunjukkan seberapa kita yakin bahwa estimasi kita akan benar-
benar sesuai dengan populasi. Semakin kecil kisaran, semakin rendah keyakinan yang dengan kata
lain, terdapat keseimbangan antara ketepatan dan keyakinan untuk ukuran sampel apapun. Intinya
keyakinan mencerminkan tingkat kepastiaan di mana kita dapat menyatakan bahwa estimasi kita
terdapat parameter populasi, berdasarkan statistik sampel akan sesuai.

DATA SAMPEL, KETEPATAN, DAN KEYAKINAN DALAM ESTIMASI


Ketepatan dan keyakinan merupakan permasalahan penting dalam pengambilan sampel
karena ketika menggunakan data sampel untuk menarik kesimpulan tentang populasi, kite
berharap agar cuku “berhasi”, dan mengetahui tingkat kemungkinan kesalahan. Karena estimasi
titik (point estimate) tidak menyediakan ukuran kemungkinan kesalahan, kita melakukan estimasi
interval untuk memastikan estimasi parameter populasi yang relatif akurat. Statistik yang memiliki
distribusi yang sama sebagai distribusi pengambilan sampel dari rata-rata digunakan dalam produk
ini yaitu statistic z atau t. Rumus untuk menunjukan tingkat kesalahan standar Sx dan persentase
atau tingkat keyakinan yang disyaratkan adalah sebagai berikut :𝜇 = 𝑋 ± 𝐾𝑆
Ukuran sampel n adalah fungsi dari ;
1. Variabilitas dalam populasi
2. Ketepatan atau akurasi yang diperlukan
3. Tingkat keyakinan yang diinginkan
4. Jenis desain pengambilan sampe yang digunakan

KESEIMBANGAN ANTARA KEYAKINAN DAN KETEPATAN


Ukuran sampel (n) tidak dapat ditingkatkan karena tidak dapat menanggung peningkatan
biaya pengambilan sampel, satu-satunya cara untuk mempertahankan tingkat ketepatan yang sama
adalah dengan mengorbankan keyakinan di mana kita dapat memprediksi estimasi kita. Yaitu,
mengurangi tingkat keyakinan atau kepastian dari estimasi kita.
Empat aspek berikut ini yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam membuat keputusan pada
ukuran sampel yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian :
1. Seberapa besar ketepatan yang benar-benar dibutuhkan dalam estimasi karakteristik populasi
keterkaitan (minat).
2. Seberapa besar keyakinan yang benar-benar diperlukan.
3. Sejauh mana variabilitas karakteristik dalam populasi diteliti?
4. Apakah analisis biaya manfaat dari meningkatakan ukuran sampel?

DATA SAMPEL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS


Prosedur untuk pengujian ini menyertakan informasi yang sama seperti dalam estimasi
internal namun tujuan di balik dua metode tersebut sedikit berbeda. Hipotesis nol yang akan
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam variable yang dihabiskan. Hal tersebut ditunjukan
dengan : 𝐻0: 𝜇𝐴− 𝜇𝐵 = 0
Hipotesis alternatif mengenai perbedaan akan dinyatakan secara nondireksional dengan :
𝐻0: 𝜇𝐴− 𝜇𝐵 ≠ 0

MENENTUKAN UKURAN SAMPEL


Rumus dalam menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut :

𝑆 𝑁−𝑛
𝑆𝑥 = × √
√𝑛 𝑁−1

Sejauh ini pembahasan ukuran sampel dalam konteks ketepatan dan keyakinan yang berkaitan
dengan satu variabel. Akan tetapi, dalam penelitian, kerangka teoritis memiliki beberapa variabel
keterkaitan, dan muncul pertanyaan tentang bagaimana seseorang harus memikirkan ukuran
sampel jika semua faktor dimasukkan. Krejcie dan Morgan (1970) sangat menyederhanakan
keputusan ukuran sampel dengan memberikan tabel yang memastikan model keputusan yang baik.

PENTINGNYA DESAIN PENGAMBILAN SAMPEL DAN UKURAN SAMPEL


Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan dan ukuran sampel adalah desain
pengambilan sampel yang tepat tidak digunakan, dengan sendirinya ukuran sampel yang besar
tidak bisa membuat temuan dapat digeneralisasikan pada populasi kecuali ukuran sampel memadai
untuk tingkat ketepatan dan keyakinan yang diinginkan, tidak ada desain pengambilan sampel,
seberapa pun lengkapnya akan berguna bagi peneliti untuk memenuhi tujuan studi. Ukuran sampel
yang terlalu besar yang terlalu besar juga dapat menjadi masalah karena kita akan rentan untuk
melakukan kesalah tipe II yaitu kita dapat meneria temuan penelitian, ketika pada kenyataannya
kita harus menolaknya.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan, bahkan ukuran simpel yang tepat, adalah apakah
signifikansi statistik lebih relevan daripada signifikansi praktis.
Roscoe (1975) menyatakan cara praktis berikut untuk menentukan ukuran sampel :
1. Ukuran sampel yang lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 tepat untuk sebagian besar
penelitian.
2. Di mana sampe dirinci ke dlaam subsample, diperlukan ukuran sampel minimum 30 untuk
tiap kategori.
3. Dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regesi berganda), ukuran sampel sebaiknya
beberapa kali lebih besar dari jumlah variabel dalam studi tersebut.
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan control eksperimen yang ketat, penelitian
yang sukses memungkinkan dengan sampel ukuran kecil antara 10 hingga 20.
EFISIENSI DALAM PENGAMBILAN SAMPEL
Efisiensi dalam pengambilan sampel (efficiency in sampling) tercapai ketika, untuk tingkat
ketepatan tertentu (kesalahan standar), ukuran sampel dapat dikurangi atau unutuk ukuran sampel
tertentu (n) tingkat ketepatan dapat ditingkatkan. Beberapa desain pengambilan sampel probablitas
lebih efisien dibandingkan yang lain seperti prosedur pengambilan sampe acak sederhana tidak
selalu menjadi desain yang paling efisien untuk dipakai, beberapa desain pengambilan sampel
probabilitas yang lain sering kali lebih efisien. Sering kali terdapat keseimbangan antara efisiensi
waktu dan biaya (seperti tercapai dalam desain pengambilan sampel nonprobabilitas) dan efisien
ketepatan (seperti terjadi dalam banyak desain pengambilan sampel probabilitas). Dengan
demikian keputusan desain pengambilan sampel bergantung pada tujuan penelitian, seperti halnya
dengan tingkat dan sifat efisiensi yang diingikan.

PENGAMBILAN SAMPEL KETIKA TERKAIT DENGAN STUDI KUALITATIF


Pengambilan sampel untuk studi kualitatif sama pentingnya dengan pengambilan sampel
untuk penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel kualitatif dimulai dengan menentukan populasi
target. Sebagai sebuah Teknik pengambilan sampel, penelitian kualitatif secara umum
menggunakan pengambilan sampel nonprobabilitas karena hal tersebut tidak betujuan untuk
menarik kesimpulan statistik. Pengambilan sampel bertujuan adalah satu Teknik yang sering kali
digunakan dalam investigasi kualitatif kemudian subjek dipilih berdasarkan keahlian dalam subjek
yang sedang diteliti. Penting bahwa subjek dipilih dengan cara di mana subjek-subjek
menunjukkan perbedaan/keberagaman dari populasi tersebut.

IMPLIKASI MANAJERIAL
Pengetahuan akan desain penelitian membantu manajer untuk memahami mengaoa peneliti
menggunakan metode pengambilan sampe tertentu. Hal ini juga memudahkan pemahaman
implikasi biaya dari desain yang berbeda, serta keseimbangan antara ketepatan dan keyakinan
terkait dengan biaya. Hal ini membuat manajer dapat memahami risiko yang mereka ambildlaam
mengimplementasikan perubahan berdasarkan hasil dan studi penelitian. Selama membaca artikel-
artikel jurnal, pengetahuan tersebut juga membantu manajer untuk menilai generalisasi dari
temuan dan menganalisis implikasi dari mencoba rekomendasi yang dibuat dalam sistem mereka
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai